Kelompok 13 - Aspek Legal Pendokumentasian
Kelompok 13 - Aspek Legal Pendokumentasian
Disusun Oleh :
Kelompok 13
1. Aura Eka Putri PO.71.20.1.20.069
2. Maharani Puspita Sari PO.71.20.1.20.056
3. Fadhilla Elsa Khairani PO.71.20.1.20.065
Tingkat 1B
Dosen Pengampuh :
Rehana, S.Pd., S.Kep., M.Kes
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kita semua yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya untuk Ibu Rehana, S.Pd.,
S.Kep., M.Kes. selaku dosen Mata Kuliah Dokumentasi Keperawatan yang telah menyerahkan
kepercayaannya kepada kami guna menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, agar nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesarbesarnya.
Penyusun
Dokumen adalah suatu catatan atau rekaman yang dapat dibuktikan keabsahannya atau
dapat dijadikan bukti dalam prsoalan hukum (Tungpalan, 1983). Potter & Perry,1997,
Mendefinisikan dokumentasi sebagai segala sesuatu yangtertulis atau tercetak tentang suatu
pelaksanaan peristiwa tertentu ata suatu keadaan tertentu dan dapat dijadikan bukti hukum.
Sedangkan pendokumentasian adalah suatu rangkaian proses “action” dari mencatat atau
merekam peristiwa dari sesuatu objek atau aktifitas pemberian jasa atau pelayanan yang
dianggap berharga dan penting. Definisi dari dokumentasi keperawatan adalah suatu bukti dari
kegiatan pencatatan atau pelaporan dari semua aktifitas yang berkaitan dengan pemberian atau
pelaksanaan proses perawatan ataupun asuhan keperawatan kepada klien yang berguna bagi
kepentingan klien, perawat dan mitra kerja. Dokumentasi keperawatan dapat juga diartikan
sebagai suatu informasi lengkap yang meliputi status kesehatan klien, kebutuhan klien,
kegiatan asuhan keperawatan serta respons klien terhadap asuhan keperawatan yang
diterimanya.
Proses pendokumentasian seyogyanya harus dibuat segera setelah selesai memberikan
proses keperawatan kepada klien, proses pembuatannya merupakan suatu rangkaian kegiatan
yang saling berkaitan serta membentuk sirkulus yang tidak terputus. Proses tersebut dimulai
dari upaya mendapatkan data melalui wawancara baik langsung atau tidak langsung, atau dapat
melalui kwesioner, proses diteruskan dengan mencatat dan memilah data untuk dimasukkan
dalam kelompok tertentu, selanjutnya menginput data sesuai dengan jenisnya, diteruskan
dengan menganalisa data yang diperlukan dengan memperhatikan data yang ditemukan oleh
kolega lain, menarik kesimpulan dari data tersebut dan menentukan rencana yang akan
dilakukan, melaksanakan rencana tersebut dan pada akhirnya melakukan evaluasi serta
membuat umpan balik untuk menyempurnakan hasil.
Undang-undang praktik keperawatan sudah lama menjadi bahan diskusi para perawat.
PPNI pada kongres Nasional keduanya di Surabaya tahun 1980 mulai merekomendasikan
perlunya bahan-bahan perundang-undangan untuk perlindungan hukum bagi tenaga
keperawatan. Tidak adanya undang-undang perlindungan bagi perawat menyebabkan perawat
secara penuh belum dapat bertanggung jawab terhadap pelayanan yang mereka lakukan.
Tumpang tindih antara tugas dokter dan perawat masih sering terjadi dan beberapa perawat
lulusan pendidikan tinggi merasa frustasi karena tidak adanya kejelasan tentang peran, fungsi
1.3 Tujuan
Makalah ini diatur dalam kerangka selesaikan tugas mata kuliah konsep dasar keperawatan
saya,juga menambah wawasan tentang konsep aspek legal dokumtasi keperawatan.,agar –agar
mahasiswa mengerti juga sungguhnya tentang aspek legal dokumentasi. proses keperawatan
suapaya kita bisa melaporkan yang benar. Selain itu juga :
1. Untuk mengetahui apa itu aspek legal pendokumentasian
Aspek legal keperawatan adalah aspek peraturan perawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan
pelayanan, termasuk hak dan kewajibannya yang di atur dalam undang undang keperawatan.
Perawat sebagai profesi dan bagian integral dari pelayanan kesehatan tidak saja membutuhkan
kesabaran. Kemampuannya untuk ikut mengatasi masalah masalah kesehatan tentu harus juga
bisa di andalkan.
Untuk mewujudkan keperawatan sebagai profesi yang utuh, ada beberapa syarat yang
harus di penuhi. Setiap perawat harus mempunyai “body of knowledge” yang spesifik,
memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui praktek keprofesian yang di dasari motivasi
altruistik, mempunyai standar kompetensi dan kode etik profesi. Para praktisi di persiapkan
melalui pendidikan khusus pada jenjang pendidikan tinggi.
INTERNATIONAL COUNCIL of NURSES (ICN) mengeluarkan kerangka kerja
kompetensi bagi perawat yang mencakup tiga bidang, yaitu bidang professional, Ethical and
legal practice, bidang care provision and management dan bidang Management Development.
“setiap profesi pada dasarnya memiliki tiga syarat utama yaitu kompetensi yang di peroleh
melalui pelatihan yang ekstensif , komponen intelektual yang bermakna dalam melakukan
tugasnya, dan memberikan pelayan penting kepada masyarakat”.
Profesi perawat mengemban tanggung jawab yang besar dan menuntut untuk memiliki
sikap) pengetahuan dan keterampilan yang diterapkan pada asuhan keperawatansesuai dengan
standar dan kode etik profesi. dimana keperawatan yang memberikan pelayanan 24 jam terus
menerus pada klien, dan menjadi satu!satunya profesi kesehatandi rumah sakit yang banyak
memberikan pelayanan kesehatan pada diri klien (Ferawati, 2012). Dokumentasi asuhan
Catatan medis klien adalah sebuah dokumentasi legal dan dapat diperliahatkam di
pengadilan sebagai bukti sering kali catatan tersebut digunakan untuk mengingatkan saksi
mengenai kejadian di seputar tuntutan karena beberapa bulan atau tahun biasanya sudah berlalu
sebelum tuntutan di bawa ke pengadilan. Efektivitas kesaksian oleh saksi dapat bergantung
pada akurasi dari catatan semacam ini. Oleh karena itu perawat perlu untuk tetap akurat dan
melengkapi catatan askep yang diberikan pada klien. Kegagalan membuat catatan yang
semestinya dapat dianggap kelalaian dan menjadi dasar Liabilitas yang merugikan. Pengkajian
dan dokumentasi yang tidak memadai atau tidak akurat dapat menghalangi diagnosis dan terapi
yang tepat dan mengakibatkan cedera pada klien.
Profile Sarjana Keperawatan dan Ners ini dibagi menjadi 6 antara lain :
1. Care Provider
Perawat memiliki kemampuan dalam mengarahkan, menginisiasi, dan melaksanakan rencana
asuhan keperawatan professional di klinik dan komunitas dengan menggunakan pendekatan
proses keperawatan dan etika profesi sebagai tuntunan dalam melakukan praktik professional.
2. Community Leader
Perawat memiliki kesempatan untuk mendidik individu dan kelompok di komunitas mengenai
pencegahan dan pemeliharaan kesehatan (Promosi kesehatan). Peran perawat dalam promosi
kesehatan yaitu :
3. Educator
Perawat juga berpartisipasi dalam aktivitas pendidikan di komunitas. Peran perawat-pendidik,
antara lain :
a. Mengidentifikasi kebutuhan belajar
b. Menentukan materi pembelajaran sesuai dengan tingkat kebutuhan (formal dan
nonformal)
c. Merancang metode pembelajaran
d. Merancang model evaluasi pembelajaran yang sesuai
e. Melaksanakan proses pembelajaran pada praktikan, praktisi dan klien sesuai dengan
karakteristik pembelajaran
f. Melakukan evaluasi sesuai dengan rancangan yang telah dibuat.
g. Mengorganisasikan pengelolaan pada tatanan pendidikan dan pelayanan
4. Manager
Sebagai seorang manager dan pemberi perawatan klien, perawat mengkoordinasikan
berbagai professional perawatan kesehatan dan layanan untuk membantu klien mencapai hasil
akhir yang diinginkan. Sedangkan organisasi birokratik menggunakan kontrol melalui
kebijakan, pekerjaan terstruktur, dan tindakan pembagian kategori. Organisasi lain
mendesentralisasikan kontrol dan menekankan pengarahan diri dan disiplin diri anggotanya.
Fungsi manajerial antara lain :
➢ Standar 1: Komunikasi
Perawat melakukan dokumentasi yang berisi informasi yang akurat, relevan dan komprehensif
mengenai kondisi klien, kebutuhan klien, intervensi keperawatan dan hasil kesehatan klien.
A. Indikator Perawat
Memberikan tanda tangan lengkap atau inisial, dan gelar profesional dengan semua
dokumentasi;
1) Memberikan tanda tangan lengkap, dan inisial pada data base saat initialling
dokumentasi
2) Memastikan bahwa dokumentasi tulisan tangan terbaca dan menggunakan tinta
permanen
3) Menggunakan singkatan dan simbol yang masing-masing singkatan dan simbol
tersebut memiliki interpretasi berbeda dan telah disepakati dan diterima dalam bidang
pelayanan dan profesi kesehatan;
➢ Standar 3: Keamanan
Perawat melindungi informasi kesehatan klien dengan menjaga kerahasiaan dan menyimpan
informasi sesuai dengan prosedur yang konsisten sesuai dengan standar profesional dan etika
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang relevan.
A. Indikator Perawat
1) Memastikan bahwa informasi perawatan klien yang relevan diambil dalam catatan
kesehatan klien, seperti yang didefinisikan oleh kebijakan rumah sakit.
2) Mempertahankan kerahasiaan informasi kesehatan klien, termasuk password atau
informasi yang diperlukan untuk mengakses catatan kesehatan klien.
3) Memahami dan mematuhi kebijakan, standar dan peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan kerahasiaan, privasi dan keamanan.
4) Mengakses informasi hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki kebutuhan
profesional untuk memberikan perawatan.
5) Menjaga kerahasiaan klien lain dengan menggunakan inisial atau kode ketika mengacu
pada klien lain dalam catatan kesehatan klien (misalnya, menggunakan inisial ketika
mengutip teman sekamar klien)
6) Memfasilitasi hak-hak klien untuk mengakses informasi kesehatan tentang dirinya.
7) Memeriksa dan mendapatkan salinan catatan kesehatan, seperti yang didefinisikan oleh
kebijakan rumah sakit.
8) Memperoleh persetujuan dari klien atau pengganti pengambil keputusan untuk
menggunakan dan mengungkapkan informasi kepada orang lain di luar lingkaran
perawatan, sesuai dengan peraturan yang relevan.
• Teori-teori etik
1) Utilitarian
Kebenaran atau kesalahan dari tindakan tergantung dari konsekwensi atau akibat tindakan
Contoh : Mempertahankan kehamilan yang beresiko tinggi dapat
menyebabkan hal yang tidak menyenangkan, nyeri atau penderitaan pada semua hal yang
g) Karahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi klien.
Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca
dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut
kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area
pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan
lain harus dihindari.
h) Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat dinilai
dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.
2.11 Pedoman Dalam Membuat sebuah Dokumen yang Legal.
1. mengetahui tentang konteks malpraktik.
2.memberikan informasi yang akurat mengenai informasi klien seperti terapi dan asuhan
keperawatan.
3.mencerminkan keakuratan penggunaan proses keperawatan misalnya :pengkajian
keperawatan ,riwayat kesehatan klien ,rencana asuhan keperawatan dan intervensi.
Dokumentasi adalah catatan yang dapat dibuktikan atau dapat menjadi bukti secara hukum. (
Tung Palan ) Dokumentasi yaitu setiap penglihatan / bukti fisik dapat berupa tulisan, foto, video
klip, kaset dan lain-lain, yang telah dilakukan dan dpat dikumpulkan / dipakai kembali (
thyredot ) atau semua data. Otentik yang dapat dibuktikan secara hukum dan dapat
dipertanggung jawabkan sesuai dengan aturan dan dapat digunakan untuk melindungi klien
(Informed Concent ).
Dokumentasi keperawatan adalah metode sistematis untuk mengidenfikasi masih klien,
merencanakan, menimplementasi strategi pemecahan masalah mengevaluasi efektifitas dari
tindakan keperawatan yang telah diberikan. ( Kozier dan ERB ) Dokumentasi adalah suatu
dokumen yang berisi data lengkap, nyata, dan tercatat bukan hanya tentang tingkat kesakitan
pasien tetapi juga jenis dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan. ( Fisbach, 1991).
Proses pendokumentasian seyogyanya harus dibuat segera setelah selesai memberikan proses
keperawatan kepada klien, proses pembuatannya merupakan suatu rangkaian kegiatan yang
saling berkaitan serta membentuk sirkulus yang tidak terputus.
Proses tersebut dimulai dari upaya mendapatkan data melalui wawancara baik langsung atau
tidak langsung, atau dapat melalui kwesioner, proses diteruskan dengan mencatat dan memilah
data untuk dimasukkan dalam kelompok tertentu, selanjutnya menginput data sesuai dengan
jenisnya, diteruskan dengan menganalisa data yang diperlukan dengan memperhatikan data
yang ditemukan oleh kolega lain, menarik kesimpulan dari data tersebut dan menentukan
rencana yang akan dilakukan, melaksanakan rencana tersebut dan pada akhirnya melakukan
evaluasi serta membuat umpan balik untuk menyempurnakan hasil.
Aspek legal keperawatan adalah aspek peraturan perawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan
pelayanan, termasuk hak dan kewajibannya yang di atur dalam undang undang keperawatan.
Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan, di dasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan di tujukan pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses
kehidupan manusia.
3.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah ini dharapkan mahasiswa dapat lebih memahami tentang
dokumentasi,karena dengan adanya dokumentasi akan mempermudah kinerja perawat dan
sebagai tanda pertanggung jawaban setiap tindakan perawat.
Dalam prakteknya perawat dituntut untuk tanggap dalam memberikan asuhan keperawatan
pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam menyelesaikan masalah kesehatan
dan kompleks, memberikan tindakan keperawatan langsung, pendidikan, nasehat, konseling,
dalam rangka penyelesaian masalah keperawatan melalui pemenuhan kebutuhan dasar manusia
dalam upaya memandirikan sistem klien, memberikan pelayanan keperawatan disarana
kesehatan dan tatanan lainnya, memberikan pengobatan dan tindakan medik terbatas,
pelayanan KB, imunisasi, pertolongan persalinan normal dan menulis permintaan obat,
melaksanakan program pengobatan secara tertulis dari dokter. Untuk menunjang kegiatan
tersebut seorang perawat diharapkan terdaftar pada badan resmi baik milik pemerintah maupun
non pemerintah.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2001. Pengantar Dokumentasi Proses Keperawatan. Jakarta, EGC.
http://belajarapaaja1.blogspot.com/2017/02/makalah-aspek-legal-dan-etik-praktik.html?m=1
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor 269 Menkes / Per / III / 2008.
https://kumpulanmakalahblogt.blogspot.com/2016/11/aspek-legal-
padapendokumentasian.html http://annahabayahan.blogspot.com/2010/04/aspek-legal-
dokumen-keperawatan.html Ali Zaidin.(2009).
Etika Keperawatan .Jakarta TIM. Deswani .(2009), Proses Kepeawatan dan Berpikir Kritis
.Jakarta :Salemba Medika. Doeges ,et al .(2014).
Konsep Dasar Keperawatan Dengan Pemetaan konsep (Concept Mapping ).Jakarta Salemba
medika. Kozier ,Barbara.(2010).
Buku Ajar Fundamental Keperawatan :KonsepProses dan Praktik. Edisi 7 Jakarta :EGC.
Nursalam.(2009).Proses dan Dokumentasi keperawatan:Konsep dan Praktik.Jakarta :Salemba
39
medika. Potter .P.A & Pery ,A.G,(2005) Buku Ajar Fundamental Keperawatan Jakarta :EGC.
Putri Ardi .(2014).
Trend dan issu keperawatan. Bogor :In Media. Simamora ,R .H.(2008).Peran manajer dalam
pembinaan etika perawat pelaksana dalam peningkatan kualitas pelayanan asuhan
keperawatan.
Petanggung jawaban Hukum perawat Dalam Hal Pemenuhan Kewajiban Dan Kode Etik
Dalam Praktif Keperawatan ,Jurnal llmiah Keperawatan Indonesia ,Volume 8. Sumijatum
.(2009).
Konsep Dasar dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Klinis.Jakarta Trans info media.
40
Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Jakarta : UIP Ali, Zaidin. 2001. Dasar – Dasar
Keperawatan Profesional. Jakarta : Widya Medika.
41
42