Anda di halaman 1dari 1

1

Setelah memperoleh ide pokok, rangkuman dapat dibuat dengan mengembangkan ide
pokok dengan bahasa sendiri (bahasa yang lebih sederhana) dibanding dengan teks.
(biasanya buku-buku teks pelajaran menggunakan bahasa yang sulit dipahami). 

3) Menulis rangkuman. Setelah memahami isi teks dan menentukan ide pokok, langkah
selanjutnya ialah membuat rangkuman. Ingat, rangkuman adalah ringasan, tulislah yang
menjadi teks pokok yang memang harus ditulis (ide pokok).

Pengembangan seperti pada langkah kedua dapat dilakukan untuk memperjelas ide
untuk membangun tubuh dan menggantikan sel-sel tubh yang telah rusak.
b. Bernafas. Setiap makhluk hidup akan bernafas untuk membakar makanan dan
menghasilkan energi guna pertumbuhan dan perkembangan. Berdasarkan ada atau
tidakya oksigen maka pernafasan dibedakan menjadi dua:
1) Respirasi anaerob. Yaitu pernapasan yang tidak memakai oksigen. Sebagian besar

c. Peka terhadap rangsang. Salah satu ciri yang penting ialah peka terhadap rangsang
atau iritabilitas. Dengan kemampuan iritabilitas, seseorang mampu mendeteksi setiap
perubahan yang terjadi baik dari narkoba atau pcmi.
d. Melakukan adaptasi. Adaptasi artinya menyesuaikan dengan lingkungan.
sisa metabolisme juga merupakan salah satu ciri makhuk hidup. Metabolisme di dalam
tubuh makhluk hidup berkumpul, dan apabila tidak dibuang, maka dapat meracuni tubuh
yang tersebar melalui pembuluh darah nadi.
Uji nyala api adalah suatu prosedur analisis yang digunakan dalam ilmu kimia untuk mendeteksi
keberadaan unsur tertentu, terutama ion logam, berdasarkan karakteristik spektrum
emisi masing-masing unsur. Warna nyala api secara umum juga bergantung pada temperatur;
lihat warna nyala.
Uji ini melibatkan introduksi sampel suatu unsur atau senyawa ke dalam nyala api panas, tak
berwarna, dan mengamati warna nyala yang dihasilkan. Ide pengujian ini adalah bahwa atom-
atom sampel menguap dan karena panas, mereka mengemisikan sinar ketika berada dalam
Sampel biasanya ditaruh pada seutas kawat platina yang dicuci berulang kali dengan asam
klorida untuk menghilangkan sisa analit sebelumnya.[1] Senyawa biasanya dibuat menjadi pasta
dengan asam klorida pekat, sebagai halida logam, yang mudah menguap, sehingga memberikan
hasil yang lebih baik. Nyala api yang berbeda-beda harus dicoba untuk menghindari kesalahan
data akibat bidai harus dilakukan secara hati-hati dengan melambaikan bidai melewati nyala api,
dan bukannya dengan memegangnya sehingga bidai terpapar nyala api dalam waktu lama. Hal
ini untuk menghindari bidai terbakar. Penggunaan kapas pentul[2] (bahasa Inggris: cotton swab
(US) atau cotton bud (UK)) atau busa melamin (yang

Anda mungkin juga menyukai