Pasien mengalami kelemahan pada kedua tungkai dengan nilai kekuatan 422/224.

Hal ini
menunjukkan bahwa tungkai atas dan bawah pasien hanya bisa menggeser, dan kaki tidak bisa
melawan tahanan penuh. Kelemahan bersifat spastik , ditandai dengan ditemukannya
peningkatan refleks fisiologis, refleks patologis dan klonus. Dari pemeriksaan sensibilitas
ditemukan adanya hipoestesia segmental setinggi segmen medulla spinalis torakal 6 ke bawah.
Beberapa hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kelainan yang terjadi pada pasien ini
adalah pada level medulla spinalis, lebih tepatnya torakal 6 sehingga menimbulkan gejala
myelopati.
Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan munculnya gejala myelopati pada pasien.
Kemungkinan tersebut adalah :
1. Metastatic epidural spinal cord compression (MESCC)
2. Myelitis tranversa
3. Hernia nucleus pulposus dengan canalis stenosis