Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN TEORITIS
1. Definisi
dikatakan anemia gravis apabila kadar Hb <6 g/dl anemia ini termasuk
ini termasuk kedalam anemia berat yang dimana Hb <6 g/dl dari kisaran
tubuhnya.
1
2
a. Anatomi
Darah adalah cairan tubuh yang terdiri dari plasma dan sel atau
1) Plasma
2) Sel darah
sel. Inti sel darah merah ini menghilang saat lahir sebagi suatu
(1) Granulosit
berikut :
(2) Agranula
terdiri dari :
kuda.
c) Trombosit
b. Fisiologi
1) Plasma Darah
dapat diproduksi sekitar 3,5 juta sel/kg berat badan. Sel darah merah ini
3. Etiologi
b. Perdarahan dibagian tukak lambung dan usus kecil atau polip dan
kanker usus besar : yang mungkin tidak terlihat dengan jelas karena
jumlah darahnya sedikit dan tidak tampak ada darah yang merah di
berkurang.
sitostatik tertentu.
d. Anemia hemolitik
Disebabkan 2 faktor :
e. Anemia aplastic
4. Klasifikasi
menjadi 3, diantaranya :
a. Hipoproliferatif
b. Pendarahan
c. Hemolitik
a) Defisiesi besi
kadar zat besi pada saat menstruasi dan di dalam setiap siklus
b) Talasemia
rantai globin dan bukan akibat dari anemia defisiensi besi. Karena
lebih. Tipe anemia ini di tandai dengan kadar besi serum dan
efektif, tipe anemia ini cenderung lebih berat di bandingkan yang lain.
13
raksasa) serta trombosit dapat pula terlihat. Destrksi masif sel darah
LDH.
oval dan memiliki variasi ukuran serta bentuk yang lebih luas
Tinggi
cepat, diantaranya :
a) Anemia hemolitik
darah merah hidup dengan rentang normal sekitar 120 hari. Akan
hemolisis.
besi .di lain pihak , kehilangan darah yang akut dalam jumlah besar
5. Patofisoilogi
yang berlebihan. Hal itu bisa disebabkan akibat invasi tumor, pajanan
Lisis sel darah merah terjadi pada sel fagositik terutama dalam
limpa dan hati. Bilirubin yang terbentuk dalam fagosit akan memasuki
2014).
16
6. Pathway
Perdarahan saluran cerna, Defisiensi besi, vit B 12, As. Overaktif RES,
uterus, hidung, luka Folat, Depresi sumsum tulang produksi SDM
abnormal
eritropoetik ↓
Iflamasi nyeri
efigastrium
Penurunan kadar Hb Efek GI
Nyeri akut
Gangguan penyerapan
Kompensasi jantung Kompensasi paru nutrisi & defisiensi folat
Ketidakseimbangan nutrisi
Ketidakefektifan perfusi Hipoksia
kurang dari kebuthuan
jaringan perifer tubuh
Peningkatan kontraktilitas
ganggaun Ketidakefekti
metabolisme
palptasi koordinasi, fan pola nafas
aerob turun,
parestesia, mati anaerob naik
Penebalan dindingg vertikel rasa, ataksia,
bingung
kelemahan/keletihan
kardiomegali
intoleransi aktivitas
Defisit perawatan diri
Sumber : (Nurarif & Kusuma, 2015 ; Soebroto, 2015 )
17
7. Manifestasi klinis
8. Pemeriksaan diagnotik
a. Tes penyaringan
b. Pemeriksaan ultrasonografi
a. Tes kadar zat besi : termasuk kadar zat besi tubuh dan feritin, dapat
bukan.
menentukan apakah produksi sel darah merah ada pada kadar normal.
9. Penatalaksanaan medis
a. Ivasif
singkat atau anemia yang berat adalah transfusi sel darah merah. Selain
itu juga sumber dari perdarahan itu sendiri harus ditemukan dan
b. Non invasif
waktu yang lebih lama atau disebut anemia tidak terlalu berat, tubuh
juga dapat menghasilkan sejumlah sel darah merah yang cukup untuk
tablet.
absorbsi besi).
1) WB (Whole blood)
10. Komplikasi
pasien anemia akan lebih mudah terkena infeksi seperti saluran nafas, flu,
batuk pilek, serta jantung juga menjadi mudah lelah, karena harus
1. Pengkajian
a. Anamnesa
1) Identitas Pasien
2) Keluhan Utama
dan pusing.
b. Riwayat kesehatan
seperti yang ada pada keluhan utama dan tindakan apa saja yang
1) Pola nutrisi
dan muntah.
2) Pola eliminasi
BAK, ekskresi feses, urine, dan kulit, serta kaji juga apakah ada
tidur pada siang dan malam, masalah tidur, insomina, istirahat, dan
5) Personal hygiene
d. Pemeriksaan fisik
depresi mental.
2. Analisa data
(Herdman, 2018)
Batasan karakteristik : Perdarahan saluran cerna, Ketidakseimbangan
a. Asupan makanan uterus, hidung, luka nutrisi kurang dari
kurang dari ↓ kebuthuan tubuh
recommended daily Kehilangan SDM (Sel
allowance (RDA) Darah Merah)
b. Berat badan 20% atau ↓
lebih di bawah rentang Penurunan jumlah
berat badan ideal eritrosit
c. Enggan makan ↓
d. Gangguan sensasi rasa Penurunan kadar Hb
↓
(Herdman, 2018) Efek GI
↓
Gangguan penyerapan
nutrisi & defisiensi folat
↓
Glositit berat (lidah
meradang), diare,
kehilangan nafsu makan
↓
Intake nutrisi turun
(anoreksia)
↓
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebuthuan tubuh
(Soebroto, 2015)
40
Ketidakefektifan perkusi jaringan Perifer berhubungan dengan gaya hidup kurang gerak
Penurunan sirkulasi darah ke perifer yang dapat mengganggu kesehatan
Domain : 4 aktivitas / istirahat
Kelas : 4 respon kardiovaskuler / pulmonal
(Herdman, 2018)
Kriteria Hasil / Tujuan Intervensi Rasional
Setalah dilakukan tindakan keperawatan Perawatan sirkulasi insufiensi Vena
selama x 24 jam diharapkan ketidakefektifan 1. Lakukan penilaian sirkulasi perifer 1. Indikator keadaan volume sirkulasi
perfusi jaringan perifer dapat teratasi dengan secara komprehensif (Misalnya
kriteria hasil : mengecek nadi perifer, odem, waktu
Koagulasidarah pengisian kapiler, warna dan suhu kulit)
Indikator Awal Target terapi intravena
2. Monitor tanda-tanda vital 2. Pengendapan dan sabit pembuluh darah
1. Hemoglobin perifer dapat menimbulkan obliterasi
(Hgb) lengkap atau persial pembuluh darah
Keterangan : dengan penurunan perfusi pada jaringan
1. : Deviasi berat dari kisaran normal Perawatan sairkulasi : Alat bantu sekitar. Sequeastrasi splenik masih tiba-
2. : Deviasi yang cukup besar dari kisaran : mekanik tiba pada sel dapat menimbulkan syok
normal
3. : Deviasi sedang dari kisaran normal 3. Berikan transfusi darah yang sesuai 3. Meningkatkan kualitas darah
4. : Deviasi ringan dari kisaran normal
5. : Tidak ada deviasi dari kisaran normal Surveilens :
Perfusi jaringan 4. Fasilitasi pasien untuk dapat menjalani 4. Mengetahui keadaan umum pasien
Indikator Awal Target tes diagnostik
1. Aliran 5. Interpretasi hasil tes diagnostik dengan 5. Penurunan perfusi jaringan dapat
darah tepat menimbulkan infark tertahap organ
melalu jaringan seperti otak, hati, limpa, ginjal,
i otot rangka, dan sebagainya dengan
pembu konsekuensi pelepasan enzim
luh intraseluler
darah
perifer
41
Keterangan :
1. : Deviasi berat dari kisaran normal
2. : Deviasi yang cukup besar dari kisaran
normal
3. : Deviasi sedang dari kisaran normal
4. : Deviasi ringan dari kisaran normal
5. : Tidak ada deviasi dari kisaran normal
Tanda-tanda vital
Indikator Awal Target
1. Suhu
tubuh
2. Irama
pernapa
san
3. Tekanan
darah
sistolik
4. Tekanan
darah
diastolio
k
Keterangan :
1. : Deviasi berat dari kisaran normal
2. : Deviasi yang cukup berat dari kisaran
normal
3. : Deviasi sedang dari kisaran normal
4. : Deviasi ringan dari kisaran normal
5. : Tidak ada deviasi dari kisaran normal
(Moorhead, et al. 2013) (Bulechek, et al. 2013) (Doenges, Moorhouse, and Geissler, 2012)
42
Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis
Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang digambarkan
sebagai kerusakan (Internastional association for study of pain) awitan yang tiba-tiba atau lambat dengan intensitas ringan hingga berat dengan
berakhirnya dapat diantisipasi atau diprediksi dan dengan durasi kurang dari 3 bulan Domain : 2 kenyamanan
Kelas : 1 kenyamanan fisik
(Herdman, 2018)
Kriteria Hasil / Tujuan Intervensi Rasional
Setalah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen nyeri
selama x 24 jam diaharapkan nyeri dapat 1. Lakukan pengkajian nyeri secara 1. Membantu membedakan penyebab nyeri
teratasi dengan kriteria hasil : komprehensif meliputi lokasi dan memberikan informasi tentang
Tingkat nyeri karakteristik durasi frekuensi kualitas kemajuan/perbaikan penyakit, terjadi
Indikator Awal Target dan integritas dan faktor pencetus komplikasi dan keefektifan intervensi
1. Nyeri 2. Ajarkan penggunaan teknik non 2. Membantu manajemen nyeri dengan
yang farmakologi distraksi dan relaksasi perhatian langsung
dilaporka 3. Berikan kesempatan istirahat untuk 3. Meningkatkann istirahat, memusatkan
n membantu menurunkan nyeri kembali, dapat meningkatkan koping
2. Panjang 4. Berikan individu penurunan nyeri yang 4. Analgesik memblok lintasan nyeri
episode optimal sehingga nyeri berkurang
nyeri
3. Ekspresi
wajah
nyeri
Keterangan :
1. : Berat 4 : Ringan
2. : Cukup berat 5 : Tidak ada
3. : Sedang
Kontrol nyeri
Indikator Awal Target
1. Penggunaan
tindakan
pengurangan
nyeri tanpa
analgetik
2. Melaporkan
nyeri yang
terkontrol
43
Keterangan :
1. : Tidak pernah menunjukkan
2. : Jarang menunjukkan
3. : Kadang-kadang menunjukkan
4. : Sering menunjukkan
5. : Secara konsisten menunjukkan
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh beruhubungan dengan asupan diet kurang
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolic
Domain : 2 Nutrisi
Kelas : 1 Makan
(Herdman, 2018)
44
3. : Sedang
4. : Ringan
5. : Tidak ada
(Moorhead, et al. 2013) (Bulechek, et al. 2013) (Doenges, Moorhouse, and Geissler, 2012)
45
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan imobilisasi
Ketidakasupan energi psikologis atau biologis untuk mempertahankan atau menyelesaikan aktifitas kehidupan sehari-hari yang harus atau yang
dilakukan
Domain : 4 aktivitas / istirahat
Kelas : 4 Respon kardiovaskuler / pulmonal
(Herdman, 2018)
46
Keterangan :
1. : Berat
2. : Cukup berat
3. : Sedang
4. : Ringan
5. : Tidak ada
(Moorhead, et al. 2013) (Bulechek, et al. 2013) (Doenges, Moorhouse, & C.Geissler, 2012)
47
Keterangan :
1. : Sangat terganggu
2. : Banyak terganggu
3. : Sedikit terganggu
4. : Cukup terganggu
5. : Tidak terganggu
(Moorhead, et al. 2013) (Bulechek, et al. 2013) (Doenges, Moorhouse, and Geissler, 2012)
48
49
5. Implementasi
6. Evaluasi
yang telah dilakukan oleh perawat kepada pasien. Proses atau tahap-tahap