MORFOLOGI KUTU
PARASITOLOGI II
OLEH
KELOMPOK 4
NAMA : KELOMPOK 4
KELAS :A
PRODI : D- III ANALIS KESEHATAN
Gorontalo, .........................2020
Asisten I Asisten II
1
LEMBAR ASISTENSI
NAMA : KELOMPOK 4
KELAS :A
PROGRAM : D-III ANALIS KESEHATAN
PRAKTIKUM : PARASITOLOGI
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas segalah limpahan nikmat dan
laporan ini sebagai salah satu syarat untuk nilai praktikum pada mata kuliah
Parasitologi program studi D-III Analis kesehatan. Sholawat serta salam senantiasa
kita curahkan kepada nabi besar kita nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya
baik.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini sepenuhnya masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa.apabila pembaca
belum puas dengan laporan yang kami buat, kami memohon kritik dan saran yang
membangun agar kami bisa membuat laporan yang lebih bagus dan lebih baik.
Penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini bermanfaat bagi bangsa dan
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
3.1 Alat...............................................................................................................7
3.2 Bahan...........................................................................................................7
BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................8
4.2 Pembahasan..................................................................................................8
BAB V PENUTUP.............................................................................................11
5.1 Kesimpulan................................................................................................11
5.2 Saran..........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
mempelajari tentang bentuk struktur atau bentuk luar dari sebuah organisme,
dapat bertahan hidup dengan tdiak makan selama sepuluh hari pada suhu
Kutu rambut ini juga merupakan parasit yang dapat berkolonisasi pada
rambut kepala manusia dan sejenis parasit penghisap darah yang biasanya hidup
di bagian kepala. Kutu rambut kepala ini mempunyai nama latin ialah
Pediculus humanus capitis. Kutu ini termasuk golongan serangga yang tidak
1
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan yang terdapat dalam praktikum ini yaitu untuk mengetahui
morfologi kutu.
Adapun manfaat yang terdapat dalam praktikum ini yaitu dapat mengetahui
morfologi kutu.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
dapat bertahan hidup dengan tidak makan selama sepuluh hari pada suhu
Kutu kepala tidak bertindak sebagai vektor penyakit pada manusia namun
capitis) hanya ditemukan sebagai parasit pada manusia dan tidak dapat menular
3
2.3.Morfologi Kutu Kepala
dewasa terdiri atas tiga bagian yaitu kepala, toraks dan abdomen. Bagian
dengan lima segmen. Mata majemuk biasanya kurang berkembang dan bahkan
tidak ada.Bagian mulut termodifikasi menonjol terdiri atas tiga bagian yang
berasal dari fusi rahang atas (maxillary).Toraks berbentuk kecil dan menyatu,
berkembang dengan baik yang terdiri atas coxa, trochanter, femur, tibia dan
tarsus (Marjan et al. 2015). Pada ujung tarsus berbentuk seperti cakar untuk
al. 2018).
lubang kelamin di tengah bagian dorsal dan 2 tonjolan genital di bagian lateral
lebih kecil.
“nits”. Bentuknya lonjong dan memiliki perekat, sehingga dapat melekat erat
pada rambut. Telur akan menetas menjadi nimfa dalam waktu 5-10 hari.
4
Gambar 1. Morfologi kutu kepala
Patogenesis
kepala. Kutu rambut kepala dapat bergerak dengan cepat dan mudah berpindah
dari satu hospes ke hospes lain. Kutu rambut ini dapat bertahan 10 hari pada
suhu 5oc tanpa makan, dapat menghisap darah untuk waktu yang lama, mati
pada suhu 400c.Panas yang lembang pada suhu 600c memusnahkan telur
dalam waktu 15-30 menit. Kutu rambut kepala mudah ditularkan melalui
sama. Misalnya sisir, sikat rambut, topi dan lain-lain.Kutu kepala dapat bersifat
variabel yang tinggi pada seseorang (Chosidow, 2016). Rasa gatal dpat muncul
akibat dari gigitan kutu pada kulit kepala maupun karena adanya reaksi alergi-
iritatif yang disebabkan karena adanya kontak kulit kepala dengan saliva kutu
(Chosidow, 2016; Flinders dan Schweinitz, 2018) Pada infeksi berat, helaian
rambut akan melekat satu dengan yang lainnya dan mengeras, dapat ditemukan
5
banyak kutu rambut dewasa, telur (nits) dan eksudat nanah yang berasal dari
pengaruh liur dan ekskreta dari kutu yang masuk ke dalam kulit waktu
menghisap darah. Kutu ini dapat bertahan selama 1 hingga 2 hari jika tidak
berada di kulit kepala bahkan telah ditemukan penelitian bahwa dapat bertahan
langsung atau melalui sisir, sikat, blow dryer, aksesoris rambut, tempat tidur,
6
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.2.1 Alat
1. Kaca pembesar
2. Kaca preparat
3. Jarum ose.
3.2.2 Bahan
1. Kutu.
Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan, kemudian cuci tangan
kaca preparat, lalu amati kutu dengan menggunakan kaca pembesar agar kutu
yang diamati terlihat lebih jelas, setelah itu catat hasil identifikasi morfologi
kutu yang telah diamati. Mata, Antena, Mulut, Thoraks, Abdomen dan Jumlah
Kaki.
7
BAB IV
PEMBAHASAN
Gambar Keterangan
Kutu kepala
B. Mata
C. Antenna
E. Torax
F. Abdomen
G. kaki
4.2 Pembahasan
Pediculus Humanus Capitis ini dapat menginfeksi secara cepat dengan kona
langsung maupun tidak langsung karena kutu rambutatau kepala tersebut tidak
8
bias terbang ataupun loncat, penyebarannya berlangsung dengan cepat pada
Pediculus Humanus Capitis hanya terbatas pada daerah kulit atau ambut
Capitis lebih suka pada rambut yang kotor, lembab, jarang disisir dan jarang
keramas.
perletakan telurnya pada pangkal rambut yang sangat dekat dengan kulit
Humanus Capitis hanya dapat bertahan paling lama 7 jam tanpa makanan,
hingga 2 hari tanpa makanan. Saat baru menetas nimfa Pediculus Humanus
dewasa terdiri atas tiga bagian yaitu kepala, toraks dan abdomen. Bagian
dengan lima segmen. Mata majemuk biasanya kurang berkembang dan bahkan
tidak ada.Bagian mulut termodifikasi menonjol terdiri atas tiga bagian yang
berasal dari fusi rahang atas (maxillary).Toraks berbentuk kecil dan menyatu,
berkembang dengan baik yang terdiri atas coxa, trochanter, femur, tibia dan
9
BAB V
PENUTUP
10
5.1 Kesimpulan
didapatkan morfologi antara lain : Kepala (cepalus) dimana pada bagian kepala
terdapat mata, antenna, dan alat tusuk (proboscis), torax, abdomen dan kaki.
5.2 Saran
insekta, sehingga para praktikan dapat mengetahui dan memahami lebih lanjut
tentang morfologi.
DAFTAR PUSTAKA
11
Flinder DC, Schweinitz PD. Pediculosis and Scabies. Am Fam Physician.
Pray WS. 2015. Head Lice Perfectly Adapted Human Predators. American J
Pharma Edu 63(2):204 – 8.
Veracx A, Raoult D. 2017.Biology and Genetics of Human Head and Body Lice.
Trends Parasitol 28(12): 563 – 571.
12
LAMPIRAN
13