Garuda

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Garuda 

(Dewanagari: गरुड़; IAST: Garuḍa), atau Garula dalam bahasa
Pāli (Dewanagari: गरुळ; IAST: Garula), adalah salah satu makhluk antropomorfis-
mitologis dalam Hinduisme, Buddhisme, dan Jainisme.[1][2][3]
Menurut agama Hindu, ia merupakan wahana Dewa Wisnu (salah satu Trimurti atau tiga dewa
utama); menurut agama Buddha, ia merupakan Dhammapala atau Astasena; dalam Jainisme, ia
merupakan salah satu Yaksa (dewa pelindung) Tirthankara Shantinatha.[2][3][4]
Interpretasi fisik Garuda bermacam-macam. Kebanyakan, ia digambarkan bertubuh tertutup
bulu emas, berwajah putih, dan bersayap merah. Paruh dan sayapnya mirip yang dimiliki
burung elang, tetapi tubuhnya seringkali seperti manusia. Ukurannya besar sehingga dalam salah
satu cerita ia dapat menghalangi matahari.
Kisah Garuda terdapat dalam kitab Mahabharata dan Purana yang berasal dari India.
Bangsa Jepang juga mengenal makhluk mirip Garuda, yang mereka sebut Karura. Di Thailand
disebut sebagai Krut atau Pha Krut.
Indonesia dan Thailand menggunakan Garuda sebagai lambang negaranya.

Daftar isi

 1Kepercayaan Hindu
 2Kepercayaan Buddhis
 3Nama lain
 4Garuda sebagai lambang dan kebudayaan
o 4.1Lambang negara
o 4.2Lambang kota
o 4.3Lambang perusahaan
o 4.4Kebudayaan
 5Referensi

Kepercayaan Hindu[sunting | sunting sumber]


Menurut kepercayaan Hindu, Garuda adalah seekor burung mitologis, berwujud
setengah manusia setengah burung, mengabdi sebagai wahana Wisnu. Ia adalah raja burung-
burung dan merupakan keturunan Resi Kasyapa dan Winata, salah seorang putri dari Daksa. Ia
musuh bebuyutan para ular, sebuah sifat yang diwarisinya dari ibunya, yang pernah bertengkar
dengan istri lain dari suaminya, yaitu Kadru, ibu para ular.
Sinar Garuda sangat terang sehingga para dewa mengiranya Agni (Dewa Api) dan memujanya.
Garuda sering kali dilukiskan memiliki kepala, sayap, ekor dan moncong burung elang, dan tubuh,
tangan dan kaki seorang manusia. Mukanya putih, sayapnya merah, dan tubuhnya berwarna
keemasan.
Ia memiliki putra bernama Sempati (Sampāti) dan istrinya adalah Unati atau Winayaka. Menurut
kitab Mahabharata, orang tuanya memberinya kebebasan untuk memangsa manusia, tetapi tidak
boleh kaum brahmana. Suatu ketika, ia menelan seorang brahmana dan istrinya. Lalu
tenggorokannya terbakar, kemudian ia muntahkan lagi.
Garuda dikatakan pernah mencuri amerta dari para dewa untuk membebaskan ibunya dari
cengkeraman Kadru. Kemudian Indra mengetahuinya dan bertempur hebat dengannya. Amerta
dapat direbut kembali, tetapi Indra luka parah dan kilatnya (bajra) menjadi rusak.
Kepercayaan Buddhis[sunting | sunting sumber]

Deretan patung Garuda yang sedang mencengkeram Naga, di Wat Phra Kaew, sebuah wihara di Thailand.

Garuda, yang juga disebut Garula dalam bahasa Pali (bahasa pengantar naskah Buddhis), adalah


golongan burung dengan sayap cemerlang dalam kepercayaan Buddhis. Menurut konsep agama
Buddha tentang tumimbal lahir (saṃsāra), mereka adalah salah satu dari Astasena atau Astagatyaḥ,
yaitu delapan kelompok makhluk gaib. Dalam seni rupa Buddha, mereka dirupakan dalam posisi
duduk dan mendengarkan khotbah Sang Buddha.[1] Musuh mereka adalah para Nāga (ular) dan
kadangkala digambarkan sedang mencengkeram ular dengan cakarnya. Sebagaimana dalam
kesenian Hindu, ikonografi yang berbentuk zoomorfis (wujud burung raksasa) maupun separuh
antropomorfis (setengah burung, setengah manusia) merupakan hal yang lazim dalam tradisi
Buddhis.[1]
Menurut agama Buddha, Garuda merupakan burung predator raksasa dengan ukuran bentang
sayap mencapai 330 yojana.[1] Mereka diceritakan sebagai makhluk dengan kecerdasan dan
perkumpulan sosial. Kadangkala mereka juga disebut suparṇa (bahasa Pāli: supaṇṇa), sebuah
kata Sanskerta yang berarti "bersayap bagus". Sebagaimana kaum Nāga, mereka
mengkombinasikan karakteristik hewan dan makhluk supernatural, dan dapat dianggap sebagai
golongan dewa terendah.[1] Bangsa Garuda memiliki raja beserta kota untuk mereka, dan setidaknya
memiliki kekuatan gaib untuk berubah bentuk menjadi manusia jika mereka ingin berurusan dengan
manusia.

Anda mungkin juga menyukai