134 | Kompetensi Profesional – Kemanan Pangan (Sanitasi, Higiene, dan Keselamatan Kerja)
f) Letakkan pisau dengan baik, harus rata dengan meja atau
talenan maupun bantalan serta mudah dilihat.
g) Simpan pisau di tempatnya bila tidak dipergunakan lagi.
h) Jangan menyimpan pisau di tempat yang tersembunyi (di
dalam air, di tempat sampah dan sebagainya).
i) Jangan mencoba meraih pisau yang terjatuh tiba-tiba.
j) Kontrol diri bila sedang memegang pisau.
k) Jangan bermain dengan pisau dan jangan membawa pisau
pada waktu bermain.
2) Luka bakar akibat terkena uap panas atau api
Cara pencegahannya:
a) Pada waktu bekerja, pakailah celemek atau apron dengan
semestinya.
b) Lengan baju dilipat semestinya hingga pergelangan siku.
c) Pergunakan lap kering bila hendak mengambil atau
membawa alat yang panas.
d) Alat yang panas (pan, oven, grill, dsb.) harus diberi tanda
dengan tepung atau garam.
e) Pergunakan alat pengaduk yang cukup panjang sehingga
tangan tidak bersentuhan dengan barang yang panas
(minyak, air, pan, dll.)
f) Jangan meletakkan atau menyimpan cairan panas pada rak
di atas garis pandang mata.
g) Buka tutup panci pada sisi terjauh dari letak badan
h) Buka pintu oven panas sedikit demi sedikit dengan hati-hati.
i) Perhatikan dan hati-hati dalam menggunakan minyak
goreng.
j) Hati-hati pada waktu menyaring atau menuang cairan panas.
3) Kebakaran
Cara pencegahannya:
a) Sediakan selalu alat-alat pemadam api atau fire extinguisher.
b) Sediakan alarm untuk peringatan jika terjadi kebakaran.
c) Mengetahui aturan penanggulangan kebakaran di
hotel/restoran yang bersangkutan.
Kompetensi Profesional – Kemanan Pangan (Sanitasi, Higiene, dan Keselamatan Kerja) | 135
d) Mengetahui letak alat pemadam api.
e) Menggunakan jenis bahan pemadam kebakaran yang tepat
menurut sumber apinya
f) Segera bersihkan ceceran minyak.
g) Jangan gunakan bahan pembersih yang mudah terbakar.
h) Matikan aliran gas dan listrik bila tidak digunakan.
i) Jangan merokok ketika sedang bertugas.
j) Sediakan garam dan baking soda ditempat yang mudah
terjangkau.
4) Luka oleh Mesin atau Peralatan Lainnya
Cara pencegahannya:
a) Jangan mencoba menggunakan mesin bila belum
mengetahui dengan pasti tata-cara pemakaiannya.
b) Katup pengaman harus selalu terpasang baik.
c) Jangan memasukkan sesuatu oleh tangan atau dengan
benda lain untuk menekan barang yang akan dipotong
ataupun digiling.
d) Jangan mencoba untuk membuka pengaman bila mesin
sedang atau dalam keadaan hidup atau bekerja.
e) Matikan mesin dan cabut kontak listriknya setelah selesai
menggunakannya dan bila akan membersihkan mesin
tersebut.
5) Kecelakaan Karena Arus Listrik
Cara pencegahannya:
a) Saklar dan alat penyambung arus listrik harus selalu
kering dan bersih.
b) Jangan mempergunaan banyak stekker ataupun stekker
cabang pada satu stop kontak.
c) Periksalah keadaan kawat penghubung sehingga tidak
ada bagian-bagian yang robek.
d) Putuskan aliran listrik bila mesin atau alat tidak
dipergunakan.
e) Sebelum mencuci peralatan listrik pastikan alat itu sudah
dimatikan dan kabelnya sudah dicabut.
136 | Kompetensi Profesional – Kemanan Pangan (Sanitasi, Higiene, dan Keselamatan Kerja)
f) Setelah dicuci, selalu keringkan sebelum digunakan
kembali.
g) Laporkan segera bila melihat gejala-gejala aneh pada
mesin atau alat
6) Terpleset atau Terjatuh
Cara pencegahannya:
a) Lantai harus kering, bila kita melihat atau menjatuhkan
sesuatu, ambillah dan keringkan lantai.
b) Lantai harus bebas dari barang perintang yang tidak
seharusnya ada untuk menghindari kemungkinan terantuk.
c) Jangan lupa memberi tanda bila lantai dalam keadaan licin,
misalnya baru di pel.
d) Alat-alat dapur yang tidak terpakai jangan diletakkan di lantai
atau diatur rapi sehingga tidak membahayakan orang lain.
e) Pergunakan tangga bila meraih sesuatu yang tinggi.
f) Pastikan tangga tersebut berdiri aman dan dekat dengan
benda yang akan diambil.
g) Periksa agar tangga tidak licin
Kompetensi Profesional – Kemanan Pangan (Sanitasi, Higiene, dan Keselamatan Kerja) | 137
Gambar 26.Bekerjalah dengan tenang
Sumber : koleksi pribadi PPPTK Bispar
138 | Kompetensi Profesional – Kemanan Pangan (Sanitasi, Higiene, dan Keselamatan Kerja)
Gambar 24. Jauhi kompor
Sumber : koleksi pribadi PPPTK Bispar
Kompetensi Profesional – Kemanan Pangan (Sanitasi, Higiene, dan Keselamatan Kerja) | 139
Gambar 28. Pemadam kebakaran
140 | Kompetensi Profesional – Kemanan Pangan (Sanitasi, Higiene, dan Keselamatan Kerja)
3) Kerugian social,
seperti misalnya jika kecelakaan kerja yang terjadi kebocoran
gas atau kebakaran. Contoh lain akibat kecekaan kerja yang
berdampak pada kerugian social adalah kecelakaan kerja yang
terjadi pada lumpur lapindo.
4) Hilang pekerjaan
Kompetensi Profesional – Kemanan Pangan (Sanitasi, Higiene, dan Keselamatan Kerja) | 141
dasar. Kemampuan berimprovisasi pelaku penolong pertama juga
diperlukan apabila tidak ditemukan alat-alat di atas di lokasi kejadian
sehingga dapat mencari alat lain sesuai fungsinya serta aman untuk
digunakan.
1) Menjaga keselamatan diri, anggota tim, penderita dan orang lain
di sekitarnya.
2) Dapat menjangkau penderita baik dalam kendaraan, kerumunan
massa maupun bangunan.
3) Dapat mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam
nyawa.
4) Meminta bantuan ataupun rujukan apabila diperlukan.
5) Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat berdasarkan
keadaan korban.
6) Membantu pelaku pertolongan pertama lainnya.
7) Ikut menjaga kerahasiaan medis penderita.
8) Melakukan komunikasi dengan petugas lain yang terlibat.
9) Mempersiapkan penderita untuk ditransportasikan.
Pelaku pertolongan pertama dalam melaksanakan tugasnya
memerlukan peralatan dasar untuk digunakan. Oleh karena
penderita dapat saja mengeluarkan ceceran darah ataupun cairan
tubuh lain
nya yang memiliki potensi sumber penyakit, maka pelaku penolong
pertama memerlukan APD (Alat Perlindungan Diri) yang di antaranya
ialah :
1) Sarung tangan lateks.
2) Kacamata pelindung.
3) Baju pelindung.
4) Masker.
5) Helm (untuk melindungi apabila menolong di tempat yang rawan
akan jatuhnya benda dari atas seperti runtuhan bangunan,dst).
142 | Kompetensi Profesional – Kemanan Pangan (Sanitasi, Higiene, dan Keselamatan Kerja)