Abstrak: Asrama Dalam Pendidikan Spiritual". Tema Ini Menerapkan Sistem Pendidikan Secara Berjenjang Namun
Abstrak: Asrama Dalam Pendidikan Spiritual". Tema Ini Menerapkan Sistem Pendidikan Secara Berjenjang Namun
Perancangan Pasraman Hindu di Buleleng merupakan suatu upaya dalam memberikan pembinaan serta
pendidikan secara mental dan fisik baik jasmani maupun rohani kepada seluruh masyarakat Hindu, khu-
susnya di kabupaten Buleleng. Pendidikan agama Hindu sangat penting bagi umat, selain untuk
mendekatkan diri kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, juga sebagai perisai atau filterisator dalam
menghadapi budaya serta pengaruh jaman global yang memberikan dampak positif dan negatif.
Tergerusnya nilai-nilai agama, adat dan sosial budaya umat Hindu akibat dari pengaruh globalisasi saat ini,
sehingga kurangnya penanaman ilmu agama di kalangan masyarakat, maka dalam kehidupan nyata dapat
dilihat dampak buruknya, seperti tawuran, narkoba, seks dan pergaulan bebas.
Dalam perancangannya, Pasraman Hindu di Buleleng ini menggunakan tema rancangan “Catur
Asrama Dalam Pendidikan Spiritual”. Tema ini menerapkan sistem pendidikan secara berjenjang namun
tetap menyesuaikan dengan adat dan sosial bu-daya dikalangan masyarakat setempat. Sehingga dalam
penerapannya dapat disimpulkan secara garis besar bahwa ada ruang-ruang spesifik yang diperuntukan bagi
civitas tersebut.
Pada perancangan zoning berpedoman pada konsep sanga mandala, sehingga dapat mengatur
zonasi dari setiap fasilitas bangunan. Fasilitas dikembangkan dan diaplikasikan yang bertujuan untuk
memberikan kemudahan serta dapat mewadahi civitas dan aktifitas didalamnya. perancangan pasraman
Hindu ini menggunakan tata letak dan tampilan bangunan yang menyerupai konsep arsitektur tradisional
Bali.
Pasraman yang berlokasi di Jalan Jelantik Gingsir, Kec. Sukasada, Buleleng, Bali. Tapak
merupakan kawasan pemukiman dengan memiliki luasan 12.000 m2, berbentuk persegi panjang yang
memanjang kearah timur dan barat ini mempunyai peranan penting dalam mengenalkan dan menciptakan
umat Hindu (baik tua maupun muda) yang mengetahui dan mampu mengamalkan semua ajaran dan budaya
Hindu secara baik.
BAB I Pendahuluan........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................... 3
1.3 Tujuan Perancangan................................................................ 4
1.4 Metode Perancangan............................................................... 4
1.4.1 Tahap Identifikasi..................................................... 4
1.4.2 Persiapan.................................................................... 4
1.4.3 Sintesis....................................................................... 5
1.4.4 Evaluasi...................................................................... 5
1.4.5 Tindakan.................................................................... 6
Pada bab ini akan diuraikan alasan pemilihan judul Pasraman ini, serta latar belakang yang
dilengkapi juga dengan fakta - fakta pendukungnya, rumusan masalah, tujuan, metode yang digunakan yaitu
teknik pengumpulan data, serta teknik pengolahan data.
1. Menentukan fungsi dan kegiatan yang diwadahi dalam Pasraman Hindu di Buleleng.
2. Menentukan syarat – syarat umum dalam pembangunan proyek Pasraman Hindu.
3. Memberikan dampak yang positif kepada masyarakat Buleleng dalam memperdalam ajaran spiritual
tanpa menghilangkan identitas dari budaya Bali itu sendiri.
4. Menentukan konsep perancangan yang menarik sehingga mampu menarik minat masyarakat untuk
bergabung kedalam Pasraman Hindu.
1.4.2 Persiapan
Pada tahap ini proses Pengumupulan data dan analisa mengenai Pasraman Hindu di Buleleng. Data
dibedakan menjadi dua yaitu data sekunder dan data primer. Data sekunder yaitu data yang diperoleh
melalui studi literatur, hasil penelitian, serta data yang diperoleh dari sumber lain seperti internet yaitu pada
Jurnal Arsitektur, forsqure dan sumber terkait lainnya. Melalui kajian pustaka/teori – teori yang relevan
melalui literatur – literatur atau buku – buku yang berkaitan dengan judul. Melakukan pengamatan secara
langsung maupun melalui media internet dengan maksud untuk mendapatkan gambaran mengenai fasilitas
– fasilitas yang terdapat didalamnya.
Sedangkan data primer adalah data yang didapat dari pengamatan langsung, observasi dan
wawancara yang berkaitan dengan objek adapun obsevasi terkait yang telah dilakukan. Dalam hal ini
penulis melakukan wawancara kepada pengelola dan pimpinan pasraman, serta narasumber yang dianggap
berkompeten dan berwenang didalamnya. Dalam hal ini survey dan wawancara dilakukan di Dinas
Pendidikan dan Departemen Agama, Pasraman Yoga Diparamaguhya, Yayasan Dharma Acarya, Pasraman
Sulinggih, serta pihak lainnya yang terkait. Kemudia melakukan akumulasi berupa arsip serta foto – foto
yang menunjang penyusunan konsep programatik seperti dokumentasi terhadap tapak bangunan,
lingkungan sekitar dan objek bangunan sejenis yang berkaitan dengan proyek.
1.4.3 Sintesis
Sintetis merupakan teknik pengolahan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dan
menyimpulkan hasil-hasil data dari tahap sebelumnya yang kemudian didapatkanlah solusi berupa
alternatif-alternatif dari permasalahan-permasalahan yang didapatkan, seperti konteks sosial, ekonomi,
fisik, program dan analisis tapak, klien, teknologi, estetika dan nilai-nilai perancangan Pasraman Hindu di
Beleleng.
1.4.4 Evaluasi
Tahapan ini merupakan proses yang berpusat pada kegiatan dalam melakukan evaluasi sebuah
konsep rancangan sehingga didapat berbagai kemungkinan serta alternatif dalam desain.
1.4.5 Tindakan
Merupakan tahapan terakhir dalam metode ini, hasil akhirnya yaitu berupa kesimpulan yang sudah
ada pemecahan dari tiap masalah yang ada pada tahap sebelumnya, seperti sintesis. Hasil akhir pada tahapan
ini berupa block plan dan fungsi-fungsi yang ada di dalamnya.
Dari beberapa proses perancangan yang telah disebutkan, pada makalah ini adapun poin dari satu sampai
dengan poin nomer tiga dilanjutkan pada makalah Studio Tugas Akhir.