Anda di halaman 1dari 4

BAB II

SURAT BERHARGA UNTUK PERDAGANGAN DAN


TERSEDIA UNTUK DIJUAL

A. PENDAHULUAN
Bagian ini membahas mengenai definisi dan klasifikasi investasi pada surat
berharga. Pada pembahasan mengenai surat berharga dalam sebuah perusahaan yang
meliputi surat berharga untuk perdagangan dan tersedia untuk dijual. Selanjutnya,
surat berharga atau efek ini akan dijelaskan secara terinci cara pemerolehan efek,
pelepasan, penerimaan dividen kas, penilaian dan penyajian surat berharga untuk
perdagangan dan tersedia untuk dijual.

B. SURAT BERHARGA
Surat berharga yang sering disebut sekuritas atau efek adalah surat-surat yang
dapat diperjual-belikan. Surat berharga dapat berupa surat tanda pemilikan (semisal
saham biasa) dan surat tanda utang (semisal obligasi). Selanjutnya dalam bab ini
akan dibahas tentang investasi pada (i) sekuritas ekuitas berupa saham biasa yang
terklasifikasi sebagai sekuritas ekuitas perdagangan dan sekuritas ekuitas tersedia
untuk dijual, dan (ii) sekuritas utang berupa obligasi yang terklasifikasi sebagai
sekuritas utang perdagangan. Sekuritas utang yang terklasifikasi sebagai tersedia
untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo dijelaskan di Bab 8.
1. Investasi dan Klasifikasi
Investasi, menurut akuntansi adalah aset yang digunakan oleh perusahaan
untuk: (i) pertumbuhan kekayaan melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga,
royalti, dividen, dan uang sewa), (ii) kenaikan nilai investasi, atau (iii) manfaat
lain bagi perusahaan yang berinvestasi, seperti manfaat yang diperoleh melalui
hubungan perdagangan. Perusahaan yang melakukan investasi disebut investor,
sedangkan perusahaan tempat investor melakukan investasi disebut investee.
Investasi dapat dilakukan baik pada efek ekuitas maupun pada efek utang. Jika
diniati oleh manajemen untuk memperoleh capital gain, maka sekuritas ekuitas
dan sekuritas utang digolongkan sebagai sekuritas perdagangan. Dimiliki Hingga
Jatuh Tempo (DHJT), maka investasi pada sekuritas utang diklasifikasi ke dalam
sekuritas utang—DHJT. Jika tidak diniati untuk diperdagangkan maupun dimiliki
hingga jatuh tempo, maka sekuritas diklasifikasi sebagai tersedia untuk dijual
(TUD).
Efek yang akan dibahas adalah efek yang menunjukkan kepemilikan atas
suatu perusahaan. Efek tersebut berupa saham biasa yang dikeluarkan oleh
sebuah perseroan terbatas (PT). Klasifikasi efek perdagangan adalah (i)
kepemilikan saham kurang dari 20 persen dari saham yang beredar, (ii) tujuan
investasi adalah untuk memperoleh capital gain. Jika pemilikan saham di atas 20
persen dari saham yang beredar, maka efek diklasifikasi ke dalam investasi
saham yang dipertanggungjawabkan dengan metode ekuitas.
Efek utang adalah efek yang menunjukkan hubungan utang-piutang antara
kreditor dan perusahaan yang mengelurkan efek tersebut. Efek perdagangan
adalah pemilikan efek utang diniati untuk memperoleh capital gain. Investasi
obligasi—DHJT adalah pemilikan efek utang diniati dipertahankan sampai
tanggal jatuh tempo.
2. Sekuritas Ekuitas-Perdagangan
Sekuritas ekuitas perdagangan digolongkan apabila : pertama adalah jumlah
relatif saham yang dimiliki kurang dari 20% dari saham biasa perusahaan yang
beredar, kedua adalah kepemilikan diniati oleh manajemen untuk perdagangan,
yakni untuk memperoleh capital gain dalam jangka pendek.
a. Pemerolehan
Ketika diperoleh, sekuritas ekuitas dicatat dalam akun Sekuritas Ekuitas—
Perdagangan sebesar kos perolehannya. Kos perolehan meliputi harga beli
ditambah biaya-biaya transaksi seperti komisi makelar, materai bila ada dan
pungutan oleh bursa.
b. Pelepasan
Ketika sekuritas perdagangan dilepas kembali (dijual), maka akun Sekuritas
Ekuitas—Perdagangan dikredit sebesar kos perolehannya. Untung (rugi)
pelepasan sekuritas perdagangan dihitung dengan membandingkan harga jual
bersih dengan kos perolehan sekuritas yang dijual.
c. Penerimaan dividen kas
Dividen kas (cash dividend) atau dividen tunai adalah pembagian laba dari
perusahaan investee dalam bentuk uang tunai. Dividen tunai yang diterima
selama periode pemilikan sekuritas ekuitas—perdagangan dicatat sebagai
pendapatan dividen. Pendapatan dividen telah menjadi hak perusahaan
investor pada tanggal pengumuman. Pengakuannya adalah dengan mendebit
piutang deviden dan mengkredit pendapatan deviden. Tanggal pembayaran,
perusahaan investor mendebit kas dan mengkredit piutang dividen.
d. Penilaian dan penyajian
Sekuritas ekuitas perdagangan dinilai di neraca dengan nilai wajar. Nilai
wajar adalah jumlah yang dapat diperoleh dari pertukaran instrumen
keuangan dalam transaksi antar pihak yang bebas, bukan karena paksaan atau
likuidasi. Harga pasar adalah nilai wajar. Selisih antara nilai wajar dan kos
perolehan diakui sebagai untung (rugi) belum terealisasi (BT). Meskipun
dinamai untung (rugi) belum terealisasi, untung (rugi) tersebut dilaporkan
laba-rugi dalam kelompok pendapatan dan untung lain-lain.

3. Sekuritas Ekuitas –TUD


Prosedur akuntansi untuk investasi pada sekuritas ekuitas (khusus saham
biasa) yang tergolong sebagai tersedia untuk dijual (TUD). Investasi pada
sekuritas ekuitas digolongkan sebagai TUD jika tidak diniati pemilikannya untuk
perdagangan.
Semua prosedur akuntansi yang dijelaskan di bagian sebelumnya diatas
berlaku juga untuk sekuritas ekuitas yang tergolong TUD. Penilaian di neraca
untuk kedua golongan sekuritas tersebut, misalnya, sama-sama menggunakan
nilai wajar. Namun terdapat dua perbedaan diantara keduanya. Pertama, untung
(rugi) belum terealisasi (BT) untuk sekuritas TUD tidak dilaporkan di laporan
laba-rugi, melainkan di neraca dalam kelompok ekuitas. Kedua, sekuritas ekuitas
TUD dapat dikelompokkan sebagai aset lancar ataupun aset tidak lancar,
tergantung kehendak manajemen.
4. Sekuritas Utang-Perdagangan
Akuntansi investasi dalam sekuritas utang—khusus obligasi—yang diniati
oleh manajemen untuk diperdagangkan. Yakni, niat manajemen adalah untuk
memperoleh capital gain dalam jangka pendek.
a. Pemerolehan
Ketika diperoleh, sekuritas obligasi di akun sekuritas Utang-Perdagangan
sebesar kos perolehannya. Kos perolehan meliputi harga beli ditambah
biaya-biaya transaksi seperti komisi makelar, materai bila ada, dan pungutan
oleh bursa. Khusus untuk sekuritas utang seperti obligasi perlu perhatian
khusus terhadap bunga berjalan.
Bunga berjalan adalah bunga selama masa sejak tanggal bunga terakhir
sebelum terjadi transaksi sampai tanggal transaksi. Pendekatan laba-rugi
mencatat bunga berjalan dalam akun pendapatan bunga sebelah debit.
Pendekatan neraca mencatat bunga berjalan dalam debit akun piutang bunga.
b. Penerimaan Bunga
Setiap tanggal bunga, perusahaan investor meneriman bunga periodik.
Penerimaan bunga selama periode investasi dicatat sebagai pendapatan
bunga. Khusus untuk penerimaan bunga pertama kali, jika perolehan obligasi
melibatkan bunga berjalan, maka pencatatan penerimaan bunganya harus
memperhatikan pendekatan untuk mencatat bunga berjalan. Apabila
digunakan metode laba-rugi, maka pencatatan bunga pertama kali cukup
mengkredit akun pendapatan bunga.
c. Amortisasi agio atau disagio
DSAK (Dewan Standar Akuntansi Keuangan) berargumen bahwa jumlah
amortisasi agio (disagio) tersebut tidak material sebab sekuritas seperti itu
dimiliki dalam waktu yang sangat pendek, yakni beberapa bulan atau bahkan
beberapa hari saja. Amortisasi agio dn disagio tidak diperlukan untuk
sekuritas utang-perdagangan.
d. Pelepasan
Tujuan sekuritas pergadangan akan dijual kembali dalam jangka pendek
untuk memperoleh capital gain. Untung (rugi) pelepasan, oleh karena itu,
adalah selisih antara harga bersih (setelah dikurangi kos transaksi) dan kos
perolehan.
e. Penyajian dan penilaian
Karena sifatya yang sangat likuid, maka sekuritas untung perdagangan
disajikan di bawah kas dan dapat digabungkan dengan sekuritas ekuitas
perdagangan. Sekuritas utang yang tergolong dalam sekuritas perdagangan
dinilai di neraca dengan nilai wajar (fair value). Nilai wajar adalah jumlah
yang dapat diperoleh dari pertukaran instrumen keuangan dalam transaksi
antar pihak yang bebas, bukan karena paksaan likuidasi. Jika terdapat harga
pasar untuk instrumen tersebut, maka harga pasar itu merupakan nilai
wajarnya. Selisih antar nilai wajar dan kos perolehan diakui sebagai untung
(rugi) belum terealisasi (BT). Meskipun dinamai untung (rugi) belum
terealisasi, untung (rugi) tersebut dilaporkan dalam laporan laba-rugi dalam
kelompok pendapatan dan untung lain-lain.

C. PENUTUP
1. Jelaskan definisi surat berharga ?
2. Jelaskan penyajian dan penilaian surat berharga di neraca?
3. Saldo akun sekuritas Ekuitas—TUD (tercatat untuk dijual) pada buku besar CV
BETON pada akhir tahun buku 2012 menunjukkan informasi berikut.
a. Saham biasa PT KUNINGAN, 110 lembar, nominal @ Rp5.000, kos
perolehan Rp825.000
b. Saham biasa PT PERAK, 115 lembar nominal @ Rp 10.000, kos perolehan
Rp 1.610.000
Menurut informasi dari bursa efek, kurs saham-saham tersebut pada tanggal 31
Desember 2012 adalah sebagai berikut.
Saham PT KUNINGAN 160
Saham PT PERAK 130
Diminta:
a. Tentukan nilai surat-surat berharga yang disajikan di neraca per 31 Desember
2012 jika penilaian menggunakan nilai wajar.
b. Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan (bila ada) sehubungan dengan
permintaan (1) di atas.
c. Sajikanlah akun sekuritas ekuitas—TUD dan penyesuaian nilai wajar sekurita
—TUD di neraca per 31 Desember 2012
d. Sajiakn akun penyesuaian nilai wajar sekuritas –TUD di neraca per 31
Desember 2012.

Anda mungkin juga menyukai