A. PENDAHULUAN
Pembahasan BAB X mengenai penyusutan, deplesi, amortisasi, dan penurunan
nilai. Pembahasan penyusutan meliputi: definisi, metode penyusutan, pemberhentian
aset tetap, dan pelepasan aset bekas; pemaparan deplesi sumberdaya; pemaparan
amortisasi aset takberwujud: serta penurunan nilai dan penilaian di neraca terhadap
aset tetap, sumberdaya alam, dan aset takberwujud. Untuk pembahasan lebih lengkap
akan dipaparkan sebagai berikut.
2. Jumlah Penyusutan
Besar kecilnya penyusutan yang dibebankan setiap periode akuntansi
dipengaruhi oleh empat variabel, berikut penjelasan masing-masing variabel:
a. Kos perolehan. Kos aset tetap meliputi harga faktur bersih (setelah dikurangi
postingan tunai bila ada) ditambah seluruh kos lainnya yang dikorbankan
sehubungan dengan perolehan aset tetap sampai aset tetap tersebut berada
dalam kondisi siap pakai.
b. Umur manfaat. Umur manfaat aset tetap dapat berupa (i) periode waktu
pemanfaatan aset tetap, atau (ii) jumlah produksi atau unit serupa yang
diharapkan akan diperoleh dari aset tetap oleh entitas. Kalau umur manfaat
berupa periode waktu pemanfaatan, maka depresiasi mendasarkan pada
periode tersebut; kalau umur manfaat berupa jumlah produksi atau unit
serupa, maka depresiasinya didasarkan pada jumlah produksi atau unit serupa
tersebut.
c. Nilai residu. Nilai residu adalah jumlah yang diperkirakan akan diperoleh
perusahaan dari pelepasan aset tersebut, setelah dikurangi dengan kos
pelepasan taksirannya, jika aset tersebut telah mencapai umur dan kondisi
yang diharapkan pada akhir umur manfaatnya. Selisih antara kos perolehan
dan nilai residu merupakan jumlah yang dapat disusutkan(depreciable cost).
d. Pola penggunaan. Agar dapat menandingkan biaya dengan pendapatan secara
layak (proper matching cost againt revenues), maka perlu dipertimbangkan
pola penggunaan jasa aset tetap selama umur manfaatnya.
Dasar perhitungan yang dapat dipakai antara lain adalah dasar waktu dan dasar
prestasi.
3. Metode Penyusutan
Metode penyusutan yang akan dijelaskan disini adalah metoda garis lurus dan
metode jumlah angka tahun, yang termasuk dalam kelompok metode atas dasar
waktu. Metode lain yang akan dibahas adalah metode output produktif atau
jumlah jasa yang mendasarkan penyusutan pada prestasi aset tetap. Berbagai
metode akan dipaparkan sebagai berikut:
a. Metode Garis Lurus. Rumus metode ini adalah penyusutan per periode/tahun
sama dengan kos perolehan dikurangi nilai residu dibagi umur manfaat.
b. Metode jumlah angka tahun. Matode ini mendasarkan pada suatu pemikiran
bahwa biaya yang berkaitan dengan penggunaan aset tetap sebagai besar
disebabkan oleh biaya pemeliharaan, dan penyusutan aset tetap. Umumnya
biaya pemeliharaan aset tetap pada tahun-tahun pertama penggunaannya
cenderung kecil, dan semakin membesar pada tahun-tahun berikutnya.
Metode ini merencanakan agar biaya periodik selama umur manfaatnya dari
tahun ke tahun selalu sama besar. Oleh karena itu, untuk mengimbangi biaya
pemeliharaan yang semakin lama semakin besar, maka biaya penyusutan
pada tahun-tahun pertama ditentukan lebih besar daripada biaya penyusutan
tahun-tahun berikutnya.
c. Metode Output produktif. Metode ini mendasarkan bahwa pada teori bahwa
aset tetap diperoleh untuk jasa yang ia sediakan dalam bentuk hasil produksi.
Metode ini membutuhkan suatu taksiran total satuan hasil dari aset tetap.
Adapun penyusutan untuk setiap satuan hasil dihitung dengan cara membagi
depreciable cost (kos perolehan minus nilai residu) dengan taksiran total
satuan hasil produksi. Penyusutan untuk setiap unit menurut perhitungan di
atas dikalikan dengan jumlah satuan hasil produksi yang dihasilkan pada
periode yang bersangkutan. Dengan demikian, penyusutan untuk masing-
masing periode berfluktuasi dengan jumlah satuan hasil yang dihasilkan oleh
aset tersebut.
6. Definisi Deplesi
Deplesi merupakan alokasi kos perolehan sumberdaya alam ke periode-
periode yang menerima manfaat dari sumberdaya. Biaya deplesi dihitung dengan
metode satuan produksi. Artinya, biaya deplesi merupakan fungsi jumlah satuan
yang dieksploitasi selama satu periode. Deplesi untuk setiap unit, untuk tambang
minyak bumi misalnya, dihitung dengan rumus sebagai berikut.
7. Definisi Amortisasi
Amortisasi adalah alokasi kos perolehan aset takberwujud ke periode-periode
yang menerima manfaat dari aset tersebut. Alokasi haruslah dilakukan secara
sistematis berdasarkan pada perkiraan terbaik masa secara andal, maka digunakan
metode garis lurus. Umumnya masa manfaat aset takberwujud tidak melebihi 20
tahun sejak tanggal aset tersebut siap dugunakan. Amortisasi dicatat pada akhir
periode melalui jurnal penyesuaian dengan mendebit Biaya Amortisasi dan
mengkredit Amortisasi Aset Takberwujud Akumulasian.
C. SOAL
1. Jelaskan definisi dari penyusutan, deplesi, dan amortisasi?
2. Jelaskan rugi penurunan nilai dan penyajian aset tetap, sumberdaya alam, dan aset
takberwujud
3. Sebuah aset tetap mulai dipergunakan pad 1 Januari 2012. Data tentang aset tetap
tersebut sebagai berikut.
a. Kos perolehan................................................ Rp 10.500.000
b. Umur manfaat................................................ 4 tahun
c. Nila residu..................................................... Rp 500.000
Diminta:
1) Buatlah tabel penyusutan dengan metode garis lurus.
2) Buatlah tabel penyusutan dengan metode garis lurus, jika aset tetap mulai
dipergunakan pada 1 Oktober 2012.
3) Buatlah tabel penyusutan dengan metode jumlah angka tahun.
4) Buatlah tabel penyusutan dengan metode jumlah angka tahun, jika aset tetap
mulai dipergunakan 1 Oktober 2012.