A. HAK MILIK 1. Pengertian Dalam Undang-Undang Pokok Agraria, pasal 20 UUPA pasal 1dan 2, hak milik adalah hak turun-temurun, terkuat dan terpenuhi yang dapat dipunyai orang atas tanah ; hak milik dapat beralih dan dialihkan kepada pihak lain. Sementara yang dimaksudkan dengan hak milik menurut KUHPerdata dirumuskan dalam Pasal 570. Pasal 570 KUHPerdata menyatakan ; “ Hak milik adalah hak untuk menikmati kegunaan sesuatu kebendaan dengan leluasa, dan untuk berbuat bebas terhadap kebendaan itu dengan kedaulatan sepenuhnya, asal tidak bersalahan dengan undang-undang atau peraturan umum yang ditetapkan oleh suatu kekuasaan yang berhak menetapkannya, dan tidak mengganggu hak-hak orang lain, kesemuanya itu dengan tidak mengurangi kemungkinan akan pencabutan hak itu demi kepentingan umum berdasar atas ketentuan undang-undang dan dengan pembayaran ganti rugi”. 2. Ciri- ciri hak milik Ciri-ciri hak milik dapat diidentifikasi dengan adanya 5 hal berikut ini : a) Dapat dijadikan jaminan uang, b) Dapat digadaikan, c) Dapat dialihkan kepada pihak lain, d) Dapat dilepaskan secara sukarela, dan e) Dapat diwakafkan. 3. Subjek hak milik Menurut UUPA, subjek hak milik adalah : a) Perseorangan “Hanya warga Negara Indonesia yang dapat mempunyai hak milik”. (Pasal 21 ayat 1 UUPA). b) Badan-badan hukum Menurut Pasal 1 PP No. 38 Tahun 1963 tentang penunjukan badan- badan hukum yang dapat mempunyai hak milik atas tanah, yaitu bank- bank yang didirikan oleh Negara (Bank Negara), koperasi pertanian, badan keagamaan, dan badan sosial. Menurut Pasal 8 ayat 1 Permen Agraria/ kepala BPN No. 9 Tahun1999 tentang tata cara pemberian dan pembatalan hak atas tanah dan hak pengelolaan, badan-badan hukum yang dapat mempunyai hak milik,adalah Bank Pemerintah, badan keagamaan dan badan sosial yangditunjuk oleh pemerintah 4. Hapusnya hak milik Didalam pasal 27 UUPA faktor-faktor penyebab hapusnya hak milik atas tanah dan tanahnya jatuh ke Negara, adalah : a) Karena pencabutan hak berdasarkan yang tertera pada pasal 18 UUPA b) Karena penyerahan secara sukarela oleh pemiliknya c) Karena ditelantarkan d) Karena subjek haknya tidak memenuhi syarat sebagai subjek hak atas tanah e) Karena peralihan hak yang mengakibatkan tanahnya berpindah kepada pihak lain tidak memenuhi syarat sebagai subyek hak atas tanah
Hak atas tanah juga dapat hilang jika tanah tersebut hilang atau musnah karena bencana alam.
B. HAK GUNA USAHA
1. Pengertian Hak Guna Usaha dalam pasal 28 UUPA adalah hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai oleh Negara, dalam jangka waktu sebagaimana dalam pasal 29, guna perusahaan, pertanian, perikanan atau peternakan. Dengan kata lain, HGU terikat oleh jangka waktu tertentu. Menurut pasa l 29 pada undang-undang yang sama HGU diberikan waktu paling lama 25tahun atau untuk perusahaan tertentu dapat diberikan HGU untuk waktu palinglama 35 tahun. Luas tanah HGU adalah untuk perseorangan luas minimalnya 5 hektar danmaksimalnya 25 hektar. Sedangkan untuk badan hukum, luas minimalnya 5 hektardam maksimalnya ditetapkan oleh kepala Badan Pertanahan Nasional (Pasal 28ayat (2) UUPA jo. Pasal 5 PP No. 40 Tahun 1996). 2. Pemberian dan Subjek Hak Guna Usaha Pemberian hak atas tanah berkaitan dengan subjek dan objek serta prosesyang terjadi dalam pemberian hak tersebut, termasuk pula pemberian HGU.Menyangkut subjek HGU diatur dalam Pasal 2 PP 40 Tahun 1996, dinyatakan bahwa yang dapat mempunyai Hak Guna Usaha adalah,Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia danberkedudukan di Indonesia.
3. Kewajiban Pemegang Hak Guna Usaha
Sesuai dengan ketentuan Pasal 12 PP Nomor 40 Tahun 1996 bahwa pemegang hak berkewajiban: a) Membayar uang pemasukan kepada Negara b) Melaksanakan usaha pertanian, perkebunan, perikanan, dan atau peternakan sesuai peruntukan dan persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam keputusan pemberian hak c) Mengusahakan sendiri tanah hak guna usaha dengan baik d) Membangun dan memelihara prasarana lingkungan dan fasilitas tanah yang ada dalam lingkungan areal HGU e) Memelihara kesuburan tanah, mencegah kerusakan SDA dam menjaga kelestarian lingkungan f) Menyampaikan laporan tertulis setiap ahir tahun mengenai penggunaan HGU g) Menyerahkan kembali tanah yang diberikan dengan HGU kepada Negara setelah HGU tersebut hapus h) Menyerahkan sertifikat HGU yang telah hapus kepada kepala kantor pertanahan 4. Hapusnya Hak Guna Usaha Sebagaimana yang terdapat pada hak milik sebagai hak primer utama tetap mempunyai batas waktu atau hapus. Hal ini juga berlaku pada Hak Guna Usaha .Sesuai ketentuan yang berlaku dalam Pasal 34 UUPA Tahun 1960 dinyatakan bahwa hak guna usaha hapus karena : a) Jangka waktunya berakhir b) Dihentikan sebelum jangka waktunya berakhir karena sesuai syarat tidak dipenuhi) c) Dilepaskan oleh pemegang haknya sebelum jangka waktu berakhir) d) Dicabut untuk kepentingan umum e) Ditelantarkan f) Tanahnya musnah g) Ketentuan dalam pasal 30 ayat 2