Anda di halaman 1dari 2

NAMA : TEUNGKU AHMAD DJIBRIL

NIM : C1B019057

Rangkuman Gejala dan Akibat Kelebihan/Kekurangan Unsur


Hara Pada Tanaman Zea mays ( Jagung )

Jagung ( Zea mays ) merupakan komoditas penting bagi masyarakat Indonesia karena
merupakan komoditas penghasil karbohidrat setelah beras. Selain itu, jagung juga dijadikan sebagai
pakan ternak (seperti ayam) dan bisa juga sebagai bahan industri lainnya. Produksi jagung di
Indonesia masih rendah karena belum memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini dikarenakan banyak
faktor, salah satunya adalah permasalahan budidaya. Salah satu masalah budidaya yang muncul
adalah rendahnya efisiensi penggunaan pupuk Nitrogen. Pupuk N berperan penting dalam
peningkatan produksi jagung. Unsur hara N menjadi unsur hara utama penyusun Klorofil, yang
memiliki peranan penting dalam proses fotosintesis pada tanaman. Tanaman yang kekurangan unsur
hara N, daunnya akan menguning sehingga proses fotosintesis tidak maksimal. Selain itu unsur hara N
juga berperan dalam penyusun asam-asam amino, protein serta bahan penyusun komponen inti sel.
Gejala-gejala tanaman jagung kekurangan unsur N adalah tanaman jagung menjadi kerdil,
kurus, dan daunnya akan berwarna hijau kekuningan. Jika sudah parah tanaman jagung tidak akan
berbuah. Sehingga mengakibatkan tanaman jagung mengalami hambatan dalam pembentukan hijau
daun yang sangat berperan dalam fotosintesis, sehingga pembentukan karbohidrat yang berfungsi
untuk energi dan pembentukan sel untuk pertumbuhan tanaman menjadi kurang yang mengakibatkan
tumbuhan menjadi kuning dan pertumbuhan menjadi lambat.

Sedangkan pemberian pupuk N yang berlebihan pada tanaman jagung dapat meningkatkan
kerusakan akibat serangan hama dan penyakit terutama pada musim hujan, memperpanjang umur, dan
tanaman lebih mudah rebah akibat batang dari daun yang berlebihan dari ukuran normal, sedangkan
akar tidak mampu menahan. Penggunaan pupuk yang berlebihan, selain akan memperbesar biaya
produksi juga akan merusak lingkungan akibat adanya emisi gas N2O pada proses amonifikasi,
nitrifikasi, dan denitrifikasi. Tanaman yang dipupuk nitrogen berlebihan mengakibatkan
pertumbuhannya akan berkembang lebat, pertumbuhan vegetatifnya dominan, sehingga hanya
berbuah sedikit. Tanaman seperti ini sangat rentan terkena hama dan penyakit serta perubahan kondisi
lingkungan.
Salah satu alternatif untuk meningkatkan efisiensi pupuk N adalah dengan mempertahankan
kondisi tanaman dalam keadaan cukup hara N namun tidak berlebihan. Pemberian pupuk N ke dalam
tanah harus memperhatikan status hara serta kebutuhan tanaman untuk mencapai hasil yang optimal.
Suwardi dan Effendi (2009) menyatakan bahwa tanaman jagung dalam pertumbuhan fase awal
sampai masak fisiologis membutuhkan nitrogen sekitar 120-180 kg/ha sedangkan N yang terangkut ke
tanaman jagung hingga panen sekitar 129-165 kg/ha dengan tingkat hasil 9,5 ton/ha.

Sumber : 1. Planta Tropika Journal of Agro Science Vol 3 No 1 / Februari 2015


2. Jurnal Ir. I. Wayan Wiraatmaja, MP. / Oktober 2017

Anda mungkin juga menyukai