Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TECHNOPRENEURSHIP

USAHA PEMBUATAN MY WAX SHOES PROTECTOR

Disusun Oleh:
Anugrah Afzavi Habibilah 121170067
Dian Agung Satyanagara 121170073
Adi Anggara 121170076
Alfi Zulfadli 121170077
I Nyoman Dipa Swagotra Harijaya121170078

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA S-1


JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2020
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG
I.2. MANFAAT USAHA
I.3. PRODUK
I.4. RUMUSAN MASALAH
I.5. TUJUAN PROGRAM TECHNOPRENEURSHIP
I.6. LUARAN
I.7. KEGUNAAN PROGRAM
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
II.1. ALAT DAN BAHAN
II.2. ANALISA KELAYAKAN USAHA
BAB III PRODUKSI DAN PEMASARAN PRODUK
III.1. TAHAP PERSIAPAN
III.2. TAHAP PRODUKSI
III.3. DIAGRAM ALIR PROSES PRODUKSI
III.4. TAHAP PEMASARAN PRODUK
III.5. LOGO PRODUK
BAB IV RANCANGAN BIAYA
IV.1. ANGGARAN BIAYA
Berikut Merupakan Biaya Yang Harus Dikeluarkan Untuk Membuat “My Wax Shoes Protection“
Sebanyak 1 kg. My Wax Shoes Protection akan dikemas dalam suatu pot lulur sebanyak 250 gram/
kemasan, maka biaya yang dibutuhkan adalah:
A. Biaya variabel
Biaya bahan baku
Rp. 646.000
IV.2. ANALISA BIAYA
IV.2. ANALISA BIAYA……………………………………………………………………8
BAB I

PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG


Dewasa ini kebutuhan akan produk dalam bidang fashion semakin
meningkat, orang-orang mulai berlomba tidak hanya untuk mencukupi sekedar
kebutuhan sandangnya saja tapi juga memperhatikan apa yang mereka kenakan.
Definisi dari fashion sendiri merupakan pilihan yang bisa diterima, digemari, dan
digunakan oleh mayoritas masyarakat, dalam hal itu fashion yang dimaksud
adalah cara bagaimana orang berpenampilan. Indonesia dengan jumlah penduduk
sebanyak 267,7 juta mempunyai permintaan kebutuhan akan produk fashion yang
tinggi, salah produk fashion yang sangat trend pada masa kini adalah sepatu.

Sepatu menjadi barang yang sangat menjadi kebutuhan dalam beraktifitas


di kehidupan sehari-hari, hal ini dibuktikan dengan kapasitas produksi industri
alas kaki nasional terus bertambah, industri alas kaki yang mencapai 665
perusahaan dengan kapasitas produksi menembus 1,41 miliar pasang sepatu.
Kemenperin mencatat industri alas kaki di dalam negeri atau berkontribusi 4,6%
dari total produksi sepatu dunia. Ini bisa membuktikan bahwa pangsa pasar sangat
membutuhkan barang ini.

Keberadaan akan produk sepatu yang semakin bertambah dan berbanding


lurus dengan penyerapan oleh konsumennya, sangat membuka peluang terhadap
usaha untuk membuat hal yang bersangkutan dengan sepatu. Masyarakat pada
umumnya selalu menginginkan sepatu yang dipakai selalu terjaga kebersihan dan
tampilannya, tanpa adanya usaha-usaha pencegahan atau perawatan sepatu akan
mudah kotor dan rusak apalagi untuk seseroang dengan aktivitas tinggi dan
gangguan lain seperti cuaca pada musim hujan. Salah satu usaha dalam menjaga
kebersihan sepatu adalah penggunaan Wax pelindung sepatu.

1
I.2. MANFAAT USAHA
Manfaat dari usaha My Wax Shoes Protector ini diantaranya adalah dapat
memberi keuntungan finansial, menambah pengalaman dalam mengelola suatu
bisnis, meningkatkan kreativitas, dapat memunculkan inovasi-inovasi terbaru, dan
dapat membantu masyarakat dengan cara meningkatkan tingkat ekonomi daerah
(menurunkan angka pengangguran), serta membantu para penjual Wax Shoes
Protector yang bekerja sama untuk memasarkan produk yang mereka punya.

I.3. PRODUK
I.3.1. DESKRIPSI PRODUK

Produk yang dihasilkan dari usaha ini adalah cairan pelindung


sepatu yang dapat membersihkan dan melindungi sepatu dari air dan
kotoran. Produk pembersih sepatu umumnya menggunakan sistem dry
cleaning (produk yang dirancang agar dapat membersihkan sepatu tanpa
harus menggunakan air). Pengembangan dari produk ini terus dilakukan
untuk memenuhi permintaan konsumen, ada yang dikemas dalam bentuk
spray, dalam bentuk seperti wax atau lilin, agar mudah dibawa kemana-
mana.

Produk ini digunakan untuk membuat sepatu menjadi tahan air,


membuat penampilan sepatu menjadi lebih baik dan mengkilap, sehingga
tidak perlu untuk membersihkan sepatu terus-menerus.

I.4. RUMUSAN MASALAH


Banyaknya pelajar, mahasiswa, maupun karyawan di kota Yogyakarta
yang tak memiliki waktu untuk mencuci sepatu dikarenakan akan memakan waktu
untuk mengeringkannya dan apabila diberikan kepada jasa pencucian sepatu
relatif sedikit memakan biaya lebih menjadi alasan utama untuk berinovasi
menciptakan wax shoes protector ini. Dengan berinovasi membuat bentuk yang
sederhana, kemasan yang praktis, mudah dibawa kemana-mana, dan tanpa perlu
dibilas dengan air sehingga konsumen tidak perlu repot untuk menggunakan wax
shoes protector dimana saja dan kapan saja.

2
I.5. TUJUAN PROGRAM TECHNOPRENEURSHIP
Tujuan dari program ini adalah melatih dan meningkatkan kreativitas
mahasiswa dalam berwirausaha dengan memperkenalkan produk pelindung
sepatu, menambah pengalaman di dalam dunia bisnis dengan harapan agar dapat
tetap di produksi untuk masyarakat yang ingin melindungi sepatu dari air dan
kotoran.

I.6. LUARAN
1. Menciptakan lapangan pekerjaan dalam bidang fashion terutama untuk
anak muda yang memperhatikan penampilan khususnya sepatu.

2. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam hal perawatan terhadap


kebersihan sepatu yang digunakan.

3. Memperluas jaringan penjualan wax protector sepatu sehingga semakin


banyak masyarakat yang tahu akan adanya produk ini yang imbasnya
permintaan akan semakin meningkat begitu pula dengan penjualannya
agar lapangan pekerjaan dalam penjualan wax protector sepatu ini juga
semakin banyak.

I.7. KEGUNAAN PROGRAM


- Bagi Pribadi
Terciptanya inovasi terbaru berupa wax pelindung sepatu yang
dapat melindungi sepatu dari air dan menjaga sepatu agar tetap bersih dan
mengkilap, yang dapat memicu mahasiswa untuk terus berkreatif dan
berinovasi untuk menghasikan sesuatu yang baru dan bermanfaat bagi
lingkungan sekitar serta menumbuhkan jiwa wirausaha.

- Bagi Kelompok

Menciptakan networking, komunikasi dan kerjama sama pada tim, dapat


memberi keuntungan finansial, dan menambah pengalaman mengelola
bisnis secara berkelompok.

3
BAB II

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

II.1. ALAT DAN BAHAN


· Alat

1. Kompor

2. Pengaduk

3. Mixer

4. Tangki

1. Bahan

1. Beeswax

2. Linseed Oil

3. Turpentine

II.2. ANALISA KELAYAKAN USAHA


Potensi pasar yang jelas dan berkelanjutan adalah target dari penjualan.
Berikut adalah target pasar yang dituju adalah kalangan pelajar, mahasiswa,
pekerja, dan masyarakat terutama pemerhati fashion sepatu
Usaha dilakukan dengan cara penjualan secara daring melalui situs e-
commerce yang dilakukan setiap hari yang akan dikirimkan sesuai alamat
pembeli. Penjualan secara daring dilakukan dengan fleksibel menyesuaikan
kegiatan akademik anggota.

Resiko bisnis yang mungkin dapat terjadi adalah:

1. Menurunnya permintaan konsumen

2. Konsumen beralih ke produk lain

4
3. Kesulitan mendapatkan bahan baku

4. Performance produk yang rendah

5. Promosi yang kurang baik

6. Kesalahan dalam merk

7. Kesalahan dalam branding produk

8. AMDAL yang belum diketahui

5
BAB III

PRODUKSI DAN PEMASARAN PRODUK

III.1. TAHAP PERSIAPAN


1. Menentukan serta mempersiapkan website, lapak online, dan media sosial
sebagai tempat berjualan atau pemasaran produk.

2. Membeli bahan baku pembuatan MyWax.

3. Mempersiapkan sarana promosi dan pengenalan produk.

III.2. TAHAP PRODUKSI


1. Menyiapkan bahan baku pembuatan MyWax.

2. Melelehkan beeswax sambil diaduk.

3. Setelah meleleh angkat kaleng beeswax, dalam keadaan panas campurkan


linseed oil sedikit demi sedikit sambil diaduk.

4. Kemudian mencapurkan Turpentine sedikit demi sedikit sambil diaduk


sampai tercampur rata.

5. Setelah dingin, tekstur akan berubah dari cair menjadi mengeras.

6. MyWax siap dioleskan pada permukaan sepatu yang sebelumnya telah


dicuci bersih.

6
III.3. DIAGRAM ALIR PROSES PRODUKSI
2,5 Liter Linseed Oil

My wax
Tangki Pemanas Tangki Tangki
Shoes
Pencampuran Penyimpanan
5 Kg Beeswax T = 50 – 70 oC Protector
T = 40 – 50 oC T = 30 oC
P = 1 atm
P = 1 atm P = 1 atm

2,5 Liter Turpentine

Beeswax Pemanasan

Linseed Oil Pencampuran

Turpentine Pencampuran

Pendinginan Campuran

Produk siap
digunakan

7
III.4. TAHAP PEMASARAN PRODUK
1. Memasarkan produk pada e-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak,
Shopee, Lazada, dan lainnya.

2. Membuat iklan menarik berupa video pemasaran produk melalui jejaring


sosial seperti Facebook, Instagram, dan YouTube.

3. Memberikan pelayanan terbaik hingga produk dapat dinikmati oleh


konsumen.

III.5. LOGO PRODUK

8
BAB IV

RANCANGAN BIAYA

IV.1. ANGGARAN BIAYA


Berikut Merupakan Biaya Yang Harus Dikeluarkan Untuk Membuat “My
Wax Shoes Protection“ Sebanyak 1 kg. My Wax Shoes Protection akan dikemas
dalam suatu pot lulur sebanyak 250 gram/ kemasan, maka biaya yang dibutuhkan
adalah:
A. Biaya variabel
Biaya bahan baku
1. Beeswax Rp 120.000

2. Linseed Oil Rp 45.000

3. Turpentine Rp 35.000

4. Kemasan Plastik 4 buah Rp 2000

5. Listrik

6. Bensin

7. Paket internet

Rp. 202.000/kg

Produk ini akan dijual sebanyak 65 gram dalam satu kemasannya,


jadi harga yang dibutuhkan untuk memproduksi 1 kemasan adalah

9
Jika My Wax Shoes Protection akan di produksi dalam satu hari
sebanyak 5 kg, maka dalam 30 hari produksi yang dihasilkan adalah 150
kg. biaya variabel untuk menghasilkan 150 Kg adalah Rp. 31.200.000 dan
kemasan yang akan dihasilkan adalah

B. Biaya Tetap

Biaya peralatan awal

1. Kompor Rp. 150.000

2. Tangki berpengaduk Rp. 40.000

3. Sendok Rp. 6.000

Biaya Pemasaran

1. Transportasi Rp. 50.000

2. Kuota Internet Rp. 100.000

Biaya Operasional

1. Gas Elpiji Rp 150.000

2. Listrik Rp.150.000

Biaya Sewa tempat

Rp. 646.000
IV.2. ANALISA BIAYA
- Biaya Total = Biaya Tetap Total + Biaya Variabel Total

= 31.200.000 + 646.000

10
= 31.846.000

- Margin Kontribusi (Untuk 600 unit Shoes Protector)

Komponen Perkemasan Jumlah

Penjualan Rp. 80.000 Rp. 48.000.000


Biaya Variabel Rp. 52.000 Rp. 31.200.000
Margin Kontribusi Rp. 28.000 Rp. 16..800.000
Biaya Tetap Rp. 646.000
Laba / Rugi Rp. 16.154.000
-

- Rasio Margin Kontribusi

Margin kontribusi membantu memisahkan biaya tetap dan


komponen keuntungan yang berasal dari penjualan produk. Dan dapat
digunakan untuk menentukan kisaran harga jual suatu produk, tingkat
keuntungan yang dapat diharapkan dari penjualan.

RMC =

RMC = = 35 %

- Break Even Point

Menurut Zulian Yamit (1998), Break Even Point adalah kondisi di mana
pemasukan yang diperoleh sama dengan total biaya (Total Revenue =
Total Cost). Break Even Point dapat dihitung dengan :

11
BEP =

BEP = = 23,07 = 23 kemasan

Pada saat perusahaan memproduksi 23 kemasan dalam satu bulan,


perusahaan akan mengalami kondisi tidak untung ataupun tidak rugi. Jika
dirupiahkan sebagai berikut:

BEP = P x 23 Buah

BEP = Rp. 80.000 x 23

BEP = Rp. 1.840.000

- Margin of Safety (MOS)

Margin of Safety (MOS) adalah Kelebihan penjualan yang dianggarkan di


atas volume penjualan impas. MOS juga dapat diartikan sebagai seberapa
banyaknya penjualan boleh turun sebelum perusahaan menderita kerugian

MOS = Penjualan (dianggarkan 600 unit) – BEP

MOS = Rp. 48.000.000 – Rp. 1.840.000

MOS = Rp. 46.160.000

Hal ini berarti, penjualan boleh turun sebanyak Rp. 46.160.000


sebelum perusahaan menyentuh titik impasnya. Persentase penurunan
tersebut bisa dihitung dengan :

12
= 96,16 %

- Faktor Tuasan Operasi

Faktor Tuasan Operasi adalah Suatu ukuran pada tingkat penjualan


tertentu, seberapa besar prosentase perubahan volume penjualan akan
mempengaruhi laba, dimana manajemen berminat dalam pengukuran ini
untuk mementukan seberapa sensitif laba terhadap perubahan penjualan.

Faktor Tuasan Operasi =

= 1,04

13

Anda mungkin juga menyukai