Anda di halaman 1dari 5

Evaluasi Modul BAB II PENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DI KELAS

TINGGI

I. Pilihan Ganda

Pilihlah a,b,c atau d untuk jawaban yang tepat!

1. Membaca merupakan aktivitas mental untuk memahami apa yang dituturkan pihak lain
melalui sarana tulisan yang dikemukakan oleh…
A. Tarigan
B. Elis
C. Dulay dan Krashen
D. Nurgiyantoro
2. Tahap menafsirkan dalam kegiatan membaca disebut dengan…
A. Memahami
B. Menginterpretasi
C. Menanggapi
D. Mengevaluasi
3. Suatu proses untuk mengenali atau mengidentifikasi teks, kemudian mengingat kembali
isi teks adalah…
A. Memahami
B. Membaca permulaan
C. Membaca lanjutan
D. Membaca pemahaman
4. Salah satu cara guru agar siswa menyukai buku adalah dengan…
A. Memperkenalkan buku-buku baru
B. Menyuruh siswa membaca dengan kuat
C. Mengapresiasi karya siswa
D. Mengevaluasi karya siswa
5. Di bawah ini, yang termasuk tujuan membaca pemahaman adalah …
A. Standar atau norma-norma kesastraan
B. Memahami teks
C. Memahami sastra
D. Menginterpretasi bacaan di dalam buku
6. Bahasa pertama yang memiliki peran dalam keberhasilan belajar bahasa kedua adalah…
A. Bahasa ibu
B. Bahasa daerah
C. Bahasa Indonesia
D. Bahasa anak
7. Hal utama yang harus diperhatikan dalam pengajaran membaca yang paling baik
adalah…
A. Memilih materi yang tepat
B. Menciptakan lingkungan yang menyenangkan
C. Mempertimbangkan kebutuhan anak
D. Mengevaluasi kemampuan membaca
8. Kegiatan pengajaran membaca salah satunya adalah kesadaran fonemik yang
dikemukakan oleh…
A. Nurgiyantoro
B. Rubin
C. Tarigan
D. Dulay dan Krashen

9. Peran guru dalam mengembangkan cara membaca dengan kecepatan, irama, dan
suara yang tepat adalah …
A. Membaca di dalam hati
B. Membaca teks
C. Membaca suara
D. Mendengar dan menyimak bacaan teman
10. Salah satu kesulitan yang dihadapi siswa dalam membaca suara adalah …
A. Miskin pelafalan, atau kesalahan pengucapan
B. Kurang fokus dalam membaca
C. Membaca terlalu cepat
D. Kurang percaya diri
II. Essay

1. Apa saja tahapan dalam kemampuan membaca di kelas tinggi ?


Jawab :
Tahap Menyimak Dalam kegiatan menyimak ada tahapan yang harus dilakukan
oleh penyimak agar penyimak benar-benar memahami informasi yang disimaknya.
Tahapan itu adalah:
a. Tahap mendengar Dalam tahap ini, kita baru mendengar segala sesuatu yang
dikemukakan oleh sang pembicara dalam ujaran atau pembicaraannya. Jadi kita
masih berada dalam tahap hearing.
b. Tahap memahami Setelah kita mendengar, akan ada keinginan bagi kita untuk
mengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan oleh sang
pembicara. Maka sampailah, kita dalam tahap pemahaman.
c. Tahap menginterpretasi Dalam tahap ini, penyimak yang baik, yang cermat dan teliti,
belum puas kalau hanya mendengar dan memahami isi ujaran sang pembicara; dia
ingin menafsirkan atau rnenginterpretasikan isi, butirbutir pendapat yang terdapat dan
tersirat dalam ujaran itu. Dengan demikian, sang penyimak telah tiba pada tahap
interpreting.
d. Tahap mengevaluasi Setelah memahami serta dapat menafsir atau
menginterpretasikan isi pembicaraan, sang penyimak pun mulailah menilai atau
mengevaluasi pendapat serta gagasan sang pembicara, di mana keunggulan dan
kelemahan, di mana kebaikan dan kekurangan sang pembicara; maka dengan
demikian sudah sampai pada tahap evaluating.
e. Tahap Menanggapi Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam kegiatan menyimak;
sang penyimak menyambut, mencamkan, menyerap serta menerima gagasan atau ide
yang dikemukakan oleh sang pembicara dalam ujaran atau pembicaraannya; sang
penyimak pun sampailah pada tahap menanggapi (responding). Tanggapan dapat
berupa penolakan atau pendapat.
2. Apa yang dimaksud dengan menginterpretasi?
Jawab :
Tahap menginterpretasi Dalam tahap ini, penyimak yang baik, yang cermat dan
teliti, belum puas kalau hanya mendengar dan memahami isi ujaran sang pembicara; dia
ingin menafsirkan atau rnenginterpretasikan isi, butirbutir pendapat yang terdapat dan
tersirat dalam ujaran itu. Dengan demikian, sang penyimak telah tiba pada tahap
interpreting.

3. Mengapa dalam pengajaran membaca, mempertimbangkan kebutuhan anak itu penting?


Jawab :
Untuk meningkatkan kemampuan membaca anak sekolah dasar, guru perlu
memperhatikan perihal pemilihan bahan ajar membaca, strategi pengajaran membaca,
dan problem umum yang dihadapi anak dalam membaca.
Karena Menurut Ahmad Rofi’uddin (1998:50) pengajaran membaca diarahkan
pada aspek-aspek:
1. Pengembangan aspek sosial anak, yaitu : kemampuan bekerja sama, percaya
diri, pengendalan diri, kestabilan emosi, dan rasa tanggung jawab.
2. Pengembangan fisik, yaitu pengaturan gerak motorik, koordinasi gerak mata
dan tangan.
3. Perkembangan kognitif, yaitu membedakan bunyi, huruf, menghubungkan
kata dan makna.
4. Apa yang menyebabkann anak kesulitan membaca suara?
Jawab :

Disleksia adalah salah satu jenis penyakit mental pada anak-anak, yang biasa
disebut dengan gangguan belajar. Kondisi ini membuat anak kesulitan untuk membaca,
menulis, mengeja, atau berbicara dengan jelas. Penyebab penyakit disleksia sebenarnya
belum diketahui dengan pasti. Namun secara garis besar penyebab disleksia bisa dibagi
menjadi dua, yaitu:

a. Genetik
Penyebab disleksia yang paling umum adalah cacat pada gen DCD2. Kondisi ini
ditandai dengan tidak berfungsinya cerebrum, yaitu bagian otak yang mengatur aktivitas
berpikir dan bergerak. Biasanya kondisi ini diwariskan dari anggota keluarga. Faktor yang
menyebabkan hal tersebut terjadi biasanya adalah karena infeksi atau paparan nikotin,
alkohol maupun narkoba pada masa kehamilan. Selain itu lahir prematur juga bisa
menyebabkan kelainan genetik ini terjadi.

b. Kondisi lainnya

Selain faktor keturunan, penyebab disleksia adalah gangguan yang dialami anak


setelah mereka dilahirkan seperti cedera otak, stroke, atau trauma lainnya. Gangguan
belajar dalam keluarga juga memiliki faktor risiko penyebab peyakit disleksia pada anak.

5. Bagaimana cara guru dalam meningkatkan kemampuan membaca lanjutan di kelas


tinggi?
Jawab :
Adapun langkah-langkah guru untuk meningkatkan kegiatan membaca di kelas tinggi
adalah :
1. Saat melakukan proses belajar mengajar, guru harus dapat menciptakan susasan yang
menyenangkan
2. Menyediakan buku-buku menarik untuk dibaca siswa, misalnya dengan mengunjungi
perpustakaan sekolah sebelum masuk ke kelas.
3. Menyuruh siswa untuk membuat kesimpulan dari yang ia baca, dan membacakan
kesimpulan tersebut di depan kelas.
4. Menggunakan model atau strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan
kemampuan membaca siswa
5. Melatih siswa untuk belajar bercerita atau mendongeng di depan kelas.

Anda mungkin juga menyukai