Abstract
The reserch aims to determine: (1) whether the model Two Stay-Two Stray (TS-
TS) assisted learning LKPD and props can enhance student interest in learning
mathematics, (2) whether the model TS-TS assisted learning and teaching aids
LKPD can increase interest in learning math learners, (3) whether the model TS-
TS assisted learning and teaching aids LKPD can increase interest in learning
math Educate participants. The method in this study is a quantitative
experimental study pedekatan. The population in this study were all class VIII
students SMP N 5 Pemalang school year 2011/2012. The sample in this study,
namely the class VIIIF as a class experimental and class VIIIE as control class.
The results of his research is the application of learning models TS-TS assisted
LKPD and props can enhance learning interest of students, either individually or
completeness classical learning can be achieved, this means that the application
of this model is effective against the ability of understanding the concepts,
understanding of concepts and skills of learners who have learning this learning
model for the cube and beam material is better than receiving expository model.
34
I D Saraswati dkk. / Journal of Mathematics Education 1 (1) (2012)
dari kondisi atau keadaan yang sama yaitu lebih baik daripada peserta didik yang
pengetahuan yang sama. Kemudian dipilih mendapatkan pembelajaran dengan model
secara acak kelas VIIIF sebagai kelas ekperimen pembelajaran ekspositori.
yang dikenai pembelajaran Two StayTwo Stray Pada pembelajaran ekspositori, pada
(TS-TS) berbantuan LKPD dan alat peraga dan awalnya memang membuat peserta didik lebih
kelas VIIIE sebagai kelas kontrol yang dikenai tenang karena guru menjadi pusat pembelajaran
pembelajaran ekspositori. dan mengendalikan peserta didik. Peserta didik
Berdasarkan hasil analisis deskriptif duduk dan terpaku memperhatikan guru ketika
data hasil tes kemampuan pemahaman konsep menerangkan materi. Ini Sesuai dengan definisi
materi kubus dan balok, dapat diketahui bahwa model pembelajaran ekspositori yaitu cara
sebelum dilakukan uji ketuntasan belajar dan uji penyampaian pelajaran dari seorang guru
perbedaan dua rata-rata, hasil belajar peserta kepada peserta didik di dalam kelas dengan cara
didik yang mendapat pembelajaran Two Stay berbicara di awal pelajaran, menerangkan
Two Stray (TS-TS) berbantuan LKPD dan alat materi dan contoh soal disertai tanya jawab
peraga lebih tinggi dari pada hasil belajar (Suyitno, 2004) dengan kegiatan masing-masing
peserta didik yang mendapat pembelajaran seperti mengobrol dengan teman sebangku dan
ekspositori dengan persentase peserta didik membicarakan hal-hal di luar materi yang
yang mengalami ketuntasan belajar sebesar sedang diajarkan. Peserta didik menerima
100 %, sedangkan peserta peserta didik yang materi yang diberikan oleh guru secara pasif.
mencapai ketuntasan belajar pada pembelajaran Hal ini membuat guru kurang mengetahui
ekspositori adalah 81,58 %. sejauh mana pemahaman peserta didik, karena
Berdasarkan hasil uji ketuntasan sulit untuk membedakan peserta didik yang
belajar, peserta didik yang dikenai model sudah paham serta peserta didik mana yang
pembelajaran Two StayTwo Stray (TS-TS) belum paham.
berbantuan LKPD dan alat peraga telah Permasalahan lain yang dihadapi oleh
mencapai ketuntasan belajar yang didasarkan peserta didik adalah kemampuan peserta didik
pada KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang dalam memahami dan menelaah soal, karena
ditetapkan di SMP N 5 Pemalang untuk mata pembelajaran tidak menggunakan model
pelajaran matematika yaitu 71 serta persentase kelompok maka peserta didik disibukkan
peserta didik yang mencapai ketuntasan dengan masalah masing-masing dan harus
individual minimal sebesar 80 %. Hasil ini dipecahkan secara individual. Akibatnya,
menunjukkan bahwa pembelajaran Two Stay kemampuan peserta didik secara umum dalam
Two Stray (TS-TS) berbantuan LKPD dan alat memahami dan menelaah maksud soal yang
peraga efektif terhadap kemampuan diberikan oleh guru dan kecepatan berhitung
pemahaman konsep peserta didik. lambat sehingga menghambat pencapaian
Pada uji perbedaan rata-rata kelas tujuan pembelajaran.
kontrol dan kelas eksperimen, rata-rata hasil Berbeda dengan pembelajaran
belajar peserta didik yang mendapat model ekspositori, pada pembelajaran Two Stay-Two
pembelajaran Two StayTwo Stray (TS-TS) Stray (TS-TS) berbantuan LKPD dan alat
berbantuan LKPD dan alat peraga peraga peserta didik terlihat lebih aktif dan
menunjukkan perbedaan yang signifikan bila cenderung siap mengikuti kegiatan
dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar pembelajaran dengan mempelajari terlebih
peserta didik pada kelas yang menggunakan dahulu topik yang akan dibahas. Selain itu
pembelajaran ekspositori. Hasil tes kemampuan pembelajaran ini efektif terhadap kemampuan
pemahaman konsep peserta didik yang pemahaman konsep peserta didik. Guru tidak
mendapatkan pembelajaran dengan model sekadar memberikan pengetahuan kepada
pembelajaran Two StayTwo Stray (TS-TS) peserta didik tetapi juga memfasilitasinya untuk
berbantuan LKPD dan alat peraga lebih baik membangun pengetahuannya sendiri sehingga
daripada peserta didik yang mendapatkan membawa pada kemampuan pemahaman
pembelajaran dengan model pembelajaran konsep yang lebih tinggi melalui alat peraga dan
ekspositori. Ini berarti kemampuan pemahaman tuntunan pertanyaan-pertanyaan dari LKPD
konsep peserta didik yang mendapatkan yang dikerjakan secara kooperatif.
pembelajaran dengan model pembelajaran Two Uraian di atas sejalan dengan definisi
StayTwo Stray (TS-TS) berbantuan Lembar pembelajaran kooperatif, menurut Lie (2005),
Kerja Peserta Didik (LKPD) dan alat peraga model pembelajaran kooperatif atau disebut
35
I D Saraswati dkk. / Journal of Mathematics Education 1 (1) (2012)
36
I D Saraswati dkk. / Journal of Mathematics Education 1 (1) (2012)
skor angket minat peserta didik belajar materi kubus dan balok peserta didik kelas VIII
matematika setelah mendapat model SMP N 5 Pemalang tahun pelajaran 2011/2012
pembelajaran Two StayTwo Stray (TS-TS) diperoleh simpulan sebagai berikut: (1)
berbantuan LKPD dan alat peraga penerapan model pembelajaran Two StayTwo
menunjukkan perbedaan yang signifikan bila Stray (TS-TS) berbantuan Lembar Kerja Peserta
dibandingkan dengan rata-rata skor angket Didik (LKPD) dan alat peraga dapat
minat peserta didik belajar matematika sebelum meningkatkan minat belajar peserta didik; (2)
mendapat model pembelajaran Two StayTwo penerapan model pembelajaran Two StayTwo
Stray (TS-TS) berbantuan LKPD dan alat Stray (TS-TS) berbantuan Lembar Kerja Peserta
peraga. Ini berarti minat peserta didik belajar Didik (LKPD) dan alat peraga untuk materi
matematika setelah mendapatkan pembelajaran kubus dan balok dapat mencapai ketuntasan
dengan model pembelajaran Two StayTwo Stray belajar baik individual maupun klasikal. Ini
(TS-TS) berbantuan Lembar Kerja Peserta berarti penerapan model pembelajaran ini
Didik (LKPD) dan alat peraga meningkat. Hal efektif terhadap kemampuan pemahaman
ini dikarenakan penggunaan LKPD dan alat konsep peserta didik; dan (3) kemampuan
peraga yang menarik sehingga dapat pemahaman konsep peserta didik yang
meningkatkan minat belajar peserta didik. mendapatkan pembelajaran dengan model
Pada uji perbedaan rata-rata kelas pembelajaran Two StayTwo Stray (TS-TS)
kontrol dan kelas eksperimen, rata-rata skor berbantuan Lembar Kerja Peserta Didik
angket minat peserta didik belajar matematika (LKPD) dan alat peraga untuk materi kubus
yang mendapat model pembelajaran Two Stay dan balok lebih baik dari pada peserta didik
Two Stray (TS-TS) berbantuan LKPD dan alat yang mendapatkan pembelajaran dengan model
peraga menunjukkan perbedaan yang signifikan pembelajaran ekspositori.
bila dibandingkan dengan rata-rata skor angket Daftar Pustaka
minat peserta didik belajar matematika pada Abidin, M. Z. 2010. Teori Belajar Konstruktivisme
kelas yang menggunakan pembelajaran Vygotsky dalam Pembelajaran Matematika.
ekspositori. Rata-rata skor angket minat peserta Tersedia:
http://meetabied.wordpress.com/2010/03/
didik belajar matematika yang mendapatkan 20/teori-belajar-konstruktivisme-vygotsky-
pembelajaran dengan model pembelajaran Two dalam-pembelajaran-matematika/ [20 Maret
StayTwo Stray (TS-TS) berbantuan LKPD dan 2010]
alat peraga lebih tinggi daripada peserta didik Carlan, V.G., Rubin R., & Morgan B.M. 2010.
yang mendapatkan pembelajaran dengan model Cooperative Learning, Mathematical Problem
pembelajaran ekspositori. Ini berarti minat Solving, and Latinos. International Journal for
peserta didik belajar matematika yang Mathematics and Learning. Tersedia:
http://www.nctm.org/jrme/ [13-01-2012].
mendapatkan pembelajaran dengan model
Depdiknas. 2006.
pembelajaran Two StayTwo Stray (TS-TS)
berbantuan Lembar Kerja Peserta Didik Jakarta: Depdiknas.
(LKPD) dan alat peraga lebih tinggi daripada Lie, A. 2005. Cooperative Learning, Mempraktekkan
peserta didik yang mendapatkan pembelajaran Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas.
dengan model pembelajaran ekspositori. Hal ini Jakarta: Gramedia Widia Sarana Indonesia.
dikarenakan penggunaan LKPD dan alat Sobel, M.A. & Maletsky E.M. 2002. Mengajar
peraga yang menarik sehingga minat belajar Matematika, Sebuah Buku Sumber Alat Peraga,
kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dan Strategi Untuk Guru Matematika AD, SMP,
SMA. Jakarta: Erlangga.
minat kelas kontrol.
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif.
Simpulan Surabaya: Masmedia Buana Pustaka.
Berdasarkan hasil penelitian penerapan Suyitno, A. 2004. DasarDasar Proses Pembelajaran
model pembelajaran Two StayTwo Stray (TS- Matematika I. Semarang: Universitas Negeri
TS) berbantuan Lembar Kerja Peserta Didik Semarang.
(LKPD) dan alat peraga untuk meningkatkan
minat dan kemampuan pemahaman konsep
37