Anda di halaman 1dari 6

NAMA : META HERMAYANTI

KELAS : X OP1

NAMA : LASTRI UTAMI


KELAS : X OP1

ARTIKEL PEMASARAN COCA COLA

Perusahaan Coca cola merupakan salah satu perusahaan minuman yang cukup mendunia
dengan penguasaan pasar yang sudah cukup merata diseluruh dunia. Siapa orangnya yang tak
kenal dengan produk-produk minuman dari perusahaan coca cola tersebut seperti sprite, fanta
dan berbagai produk minuman baru yang beredar di pasaran.
Sejarah Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei tahun 1886 oleh seorang
ahli farmasi asal Atlanta, Georgia di Amerika Serikat bernama John Styth Pemberton. Jhon
yang pertama kali mencampur minuman sirup karamel yang selanjutnya dikenal sebagai
Coca-Cola tersebut.

Sementara Frank M. Robinson sebagai sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan agar
nama minuman tersebut diberi nama Coca-Cola, dengan alasan bahwa dua huruf C akan
tampak lebih menonjol untuk periklanan dan mudah diingat konsumen. Selanjtnya, ia pun
menciptakan nama dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, lalu lahirlah logo
perusahaan paling terkenal di dunia tersebut.

Dr. Pemberton lalu menjual minuman ciptaannya tersebut dengan harga 5 sen saja per gelas di
apotiknya. Jhon berupaya mempromosikan produknya dengan membagi –bagi ribuan kupon
yang bisa ditukarkan untuk mencicipi satu minuman hasil temuannya secara cuma-cuma.
Inilah awal dari perkembangan perusahaan coca cola yang sudah cukup mendunia tersebut.

Sebagai perusahaan minuman terbesar di dunia, perusaan coca cola tidak hanya memiliki
banyak keunggulan, namun juga mulai muncul sisi kelemahannya yang berindikasi pada
larinya para konsumen meninggalkan produk minuman dari perusahaan tersebut. Ada banyak
kelemahan dan ancaman terhadap perusahaan coca cola tersebut, berikut ini diantaranya:

1. Secara internal, perusahaan coca cola memiliki beberapa kelemahan diantaranya adalah
bentuk inovasi serta ekspansi yang lambat dari perusahaan dalam mengatasi pesaing serta
upaya memenuhi keinginan dari pasar yang terus meningkat, Coca Cola saat ini hanya
berbasis pada kategori produk minuman saja dan belum merambah ke sektor yang lain, bagan
struktur dari organisasi perusahaan yang tidak mencakup seluruh jabatan yang ada.

2. Ancaman eksternal yang akan dirasakan oleh pihak perusahaan coca cola diantaranya
adalah; menurunnya konsumsi pasar terhadap produk minuman berkarbonasi, beberapa
negara seperti misalnya India melarang produk minuman coca cola beredar, berbagai konflik
timur tengah dan invasi peperangan yang dilakukan oleh Amerika dan Israel secara langsung
mengurangi secara drastis tingkat penjualan coca cola terutama setelah adanya seruan boycot
terhadap produk-produk coca cola oleh seluruh muslim di dunia.

Perluasan anak cabang perusahaan di seluruh dunia yang semakin membesar juga menjadi
kendala bagi perusahaan coca cola untuk mengaturnya. Hal ini akan berefek pada penurunan
kualitas kerja perusahaan yang akan berdampak pada penurunan kualitas produk.

Beberapa kelemahan dan ancaman yang dialami oleh perusahaan coca cola di atas juga
diimbangi dengan berbagai keunggulan perusahaan yang satu ini.

Beberapa hal yang menjadi modal kekuatan perusahaan coca cola diantaranya adalah telah
menguasai pangsa pasar di dunia, telah beroperasi lebih dari 200 negara di dunia, telah
memproduksi 400 merk produk yang terdiri atas 2600 produk minuman di dunia. Kekuatan
ini juga dibarengi dengan berbagai prestasi yang diraih oleh perusahaan coca cola sebagai
perusahaan soft drink tingkat dunia.
ARTIKEL PEMASARAN FLOURIDINA

Sebagai negara yang beriklim tropis, Indonesia menjadi salah satu surga bagi produsen
minuman ringan, khususnya yang bermain di kategori flavored juice. Segmen satu ini selalu
ramai. Pasalnya, minuman jenis ini selalu bisa menuntaskan rasa dahaga masyarakat
Indonesia ketika berada di bawah terik matahari.

Dari beragam jenis merek di industri ini, ada satu nama yang pergerakannya amat menonjol
dalam beberapa tahun terakhir, produk tersebut bernama Floridina. Floridina merupakan
amunisi utama dari Wings Food di sektor minuman flavored juice.

Dibanding nama-nama lainnya, Floridina terhitung pemain baru dalam industri ini. Floridina
baru meluncur ke pasaran pada tahun 2012. Meskipun terhitung baru, pertumbuhannya
merupakan salah satu yang terbesar di kategorinya. Berdasarkan data Nielsen dan Aprindo
pada 2016 lalu Floridina berhasil tumbuh sebanyak 28,9% secara value, dan 19,6% secara
volume.

Seperti namanya, Floridina merupakan minuman ringan yang mengutamakan kandungan


terbaik dari Jeruk Florida. Sebagai buah yang paling banyak dikonsumsi, jenis Jeruk Florida
juga memiliki kandungan vitamin, gizi, dan nutrisi yang lengkap. Sudah kepalang Floridina
menjadi primadona bagi konsumen di Indonesia.
“Produk kami berhasil tumbuh karena Floridina bisa ditemukan di pelosok-pelosok Indonesia.
Selain itu, penyebaran produknya juga merata. Tentunya produk kami ini digemari karena
rasanya manis dan mengandung bulir-bulir Jeruk Florida,” ungkap Gabriella da Silva,
Marketing Public Relations Manager Wings Food.

Gabriella menjelaskan bahwa selain produknya yang memang berkualitas, Floridina berhasil
mencuri perhatian konsumen disebabkan harganya yang murah bila dibandingkan dengan
harga kompetitornya. Dengan kemasan berukuran 360 ml, konsumen hanya butuh
mengeluarkan uang sekitar Rp 3.000 untuk menikmati segarnya Jeruk khas Florida. Bila
dibandingkan kompetitornya, harga yang dipasok oleh Floridina terbilang jauh dari harga
kompetitor.

“Bisnis kami dari hulu dan hilir. Kami punya sumber daya sendiri, mulai dari pabrik yang
memproduksi minuman hingga kemasan. Semuanya dibuat di satu tempat sehingga dapat
menghemat biaya produksi,” tambah Gabriella.

Strategi harga yang amat terjangkau juga dilengkapi dengan kekuatan distribusi dari
Floridina. Bisa dipastikan hampir diseluruh toko baik yang modern dan tradisional, produk
Floridina bisa ditemukan di sana.

NAMA : IRMA UTARI


KELAS : X OP1

ARTIKEL PEMASARAN MIE SUKSES


Tidak bisa dipungkiri bahwa mi instan saat ini merupakan bagian dari banyak kehidupan
sehari-hari masyarakat Indonesia. Harganya yang murah, penyajiannya yang ringkas, serta
rasanya yang lezat membuat mi instan menjadi idola masyarakat Tanah Air, walaupun sering
terjadi perdebatan terkait nilai gizi dan nutrisi di dalam satu kemasan mie instan.

Berdasarkan data yang dihimpun World Instant Noodles Association (WINA), secara total
konsumsi mi instan di Indonesia pada tahun 2016 diperkirakan mencapai 14,8 miliar bungkus.
Angka ini meningkat dari konsumsi tahun sebelumnya, yakni 13,2 miliar bungkus. Tahun
2017 diprediksi konsumsi mi instan akan meningkat pula.

Tingginya angka konsumsi itu membuat para produsen mi di Indonesia membuat varian baru.
Mulai dari segi rasa hingga kuantitas dari mi itu sendiri. Salah satu segmen yang ada dalam
industri mi adalah menyediakan dua porsi dalam satu kemasan. Salah satu produsen yang
berhasil menorehkan hasil positif di sektor ini adalah Mie Suksess dari Wings Food.

“Sebenarnya, pasar mi instan isi dua itu tidak terlalu banyak pemainnya. Kami di sini hadir
sebagai penantang. Yang paling utama kami jual adalah masalah rasa,” ujar Adria Devius
Tiono, Group Head of Marketing Food PT Sayap Mas Utama (Wings Group Indonesia).

Dibandingkan kompetitornya, Mie Suksess terbilang masih anak bawang. Pasalnya, Mie
Suksess baru muncul pada tahun 2015. Namun, kurang dari dua tahun, Mie Suksess berhasil
berdiri sebagai pemain yang patut diperhitungkan dalam kategori mi instan isi dua. Untuk
varian rasa, Mie Suksess memiliki tiga varian rasa, yakni Mie Goreng Ayam Kremes, Mie
Kuah Kari Ayam, dan Mie Kuah Ayam Bawang.

“Rasa yang kami sajikan cukup baik dan sangat diterima oleh masyarakat sehingga kami bisa
tumbuh cukup pesat dan dapat market share yang lumayan,” jelas Adria.

Adria menjelaskan, dari awal Mie Suksess sudah tahu betul siapa yang akan mereka sasar.
Dengan menyasar kalangan menengah ke bawah, segala kegiatan pemasarannya pun
disesuaikan untuk segmen tersebut. Mulai dari pemilihan brand ambassador dan pemilihan
kota-kota untuk kegiatan promosi.

“Kegiatan aktivasi kami banyak diselenggarakan di daerah. Kami tidak pernah bikin kegiatan
di daerah urban, banyaknya di wilayah suburb seperti di Sumatera dan secondary city di Pulau
Jawa. Kegiatan yang kami lakukan juga sederhana, seperti masuk ke pasar, bikin aktivasi
sederhana di daerah, bikin hajatan Mie Suksess isi dua dengan membawa artis Dangdut
Academy,” terangnya.

Setelah berhasil meraih pangsa pasar yang cukup, Adria memastikan bahwa masalah
distribusi berjalan dengan baik. Terlebih saat ini Mie Suksess sudah diakui kualitasnya oleh
konsumen. Saat ini, Mie Suksess bisa ditemukan di tiap penjuru daerah dari ujung timur
hingga ujung barat. Pasar tradisional menjadi jalur distribusi terbesar Mie Suksess.

“Ketersediaan produk selalu kami monitor dengan ketat. Buat apa lakukan komunikasi
pemasaran kalau produk kita tidak ada di pasaran? Kami selalu pastikan dari sisi supply selalu
bagus,” katanya.

Terkait harga, Mie Suksess memang tergolong murah. Harga yang dipatok untuk satu
kemasan Mie Suksess hanya berkisar Rp 2.200 hingga Rp 2.700 per bungkus. Namun, Adria
membantah bahwa harga menjadi penentu suksesnya Mie Suksess di pasaran.

“Harga kami bersaing, kurang lebih sama dengan kompetitor. Buat kami, harga itu bukan
sesuatu yang kami jadikan strategi. Kami selalu tonjolkan komunikasi, distribusi dan
keunggulan produk,”

Anda mungkin juga menyukai