SKRIPSI
Oleh:
151424003
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Penulis,
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
NIM : 151424003
Dibuat di Yogyakarta
Yang menyatakan
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERSEMBAHAN
Mikael Rustamri
Benadikta Liani
Sahabat tersayang:
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENGUKURAN KECEPATAN CAHAYA DI UDARA MENGGUNAKAN
LASER POINTER HIJAU
DENGAN ANALISIS DATA PADA LOGGER PRO
Kata kunci: Laser pointer hijau, modulasi sinar laser, logger pro, fitting data,
fotodioda.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE MEASUREMENT OF THE SPEED OF LIGHT IN THE AIR USING A
GREEN LASER POINTER WITH DATA ANALYSIS ON LOGGER PRO
Sinta Eka Pradewi
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2015
This study aims to measure the speed of a green laser pointer with a
wavelength of 530 nm that propagates through the air medium. Measurements are
made by modulating the laser beam by adding a 50 KHz signal generator.
Modulation in the study functions to change the intensity of the laser beam to
remain sinusoidal wave intensity. The speed of light is obtained by making the first
photodiode and the second photodiode different in distance called L1 and L2. The
beam of light from the laser beam is directed to the beam spitter, by the beam spitter
as a beam of light reflected to the first photodiode and partially transmitted to the
second photodiode. The time required by the laser beam to travel the distance as
far as L1 and L2 is obtained from the difference in the phase of two sinusoidal waves.
The sinusoidal graph in the form of a voltage to time curve is analyzed by the data
fitting method in the logger pro application so that a different time value is
obtained. In theory analysis, the value of the green laser pointer speed is obtained
𝐿
from the equation c = 𝑡 . Based on the research, the speed of the laser pointer that
propagates through the air is (1, 8 ±0,1) x 108 m/s dan (1,5±0,1) x 108 m/s.
Keywords: Green laser pointer, laser beam modulation, pro logger, data fitting,
photodiode.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmat-Nya yang
berlimpah serta cinta dan kasih-Nya yang luar biasa, sehingga penulisan skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “PENGUKURAN
KECEPATAN CAHAYA DI UDARA MENGGUNAKAN LASER POINTER
HIJAU DENGAN ANALISIS DATA PADA LOGGER PRO”.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan Dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penulisan dan penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik, karena banyak
pihak yang berperan didalamnya. Penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu baik berupa waktu, tenaga, bimbingan,
dan arahan dalam penyelesaian skripsi ini. Pada kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Ig. Edi Santosa, M.S. selaku dosen pembimbing dan Kaprodi
Pendidikan Fisika, yang telah membimbing dan memberikan arahan dalam
penyusunan skripsi dari awal hingga akhir.
2. Romo Paul Suparno SJ, selaku DPA yang selalu membimbing dan
meberikan arahan dari awal semester hingga akhir semster ini.
5. Bapak ibu dirumah, bapak Mikael Rustamri dan Ibu Benadikta Liani
tercinta yang selalu menyertai dengan doa dan kasih sayang yang
melimpah, dan adik-adik tercinta yang selalu memberi semangat dalam
kondisi apapun.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Seluruh keluarga besar, kakek dan nenek, bapak Ade dan Paman Jeki yang
selalu menyertai dengan doa dengan melimpah, memberikan kasih sayang,
semangat dan mendukung dalam kondisi apapun.
8. Sahabat-sahabat saya, Talia, Beta, Willy, Lia, Angel, Angen, Orin yang
selalu menyemangati, menjadi tempat cerita suka dan duka selama
perkuliahan.
10. Seluruh staff dosen, asisten, dan karyawan yang telah memberikan ilmu
pengetahuan dan saran selama penulis menuntut ilmu di Universitas Sanata
Dharma.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu secara langsung dan
tidak langsung telah membantu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis dengan rendah hati menerima kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
dunia pendidikan.
Penulis
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ iv
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Analisis Data................................................................................. 22
LAMPIRAN...........................................................................................................53
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
waktu yang sangat kecil, sehingga kecepatan cahaya yang didapat terlalu besar
(Halliday et al.,1988).
penelitian yang akan dilakukan terletak pada fotodioda yang digunakan. Jika
Se-yuen Mark dan Din-yan Yip menggunakan satu fotodioda, maka penelitian
ini menggunakan dua buah fotodioda. Menggunakan dua fotodidoa karena
selang waktu dalam pengukuran diperoleh secara langsung, yaitu langsung
didapat dari beda fase pada oskiloskop yang diukur secara bersamaan.
Sedangkan, menggunakan satu fotodioda data yang diperoleh tidak langsung,
karena jarak yang digunakan harus besar untuk melihat persimpangan nol pada
oskiloskop. Selain itu, hambatan intensitas cahaya harus diukur menggunakan
multimeter.
Pengukuran kecepatan cahaya dengan menggunakan laser pointer ini akan
menjelaskan bagaimana cara memodulasi sinar laser, menganalisis selang
waktu menggunakan softwere logger pro dan mengukur kecepatan cahaya laser
pointer hijau. Penelitian ini dapat dilakukan karena bahan dan alat yang
digunakan mudah dan aman. Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi
bidang pendidikan dan bidang penelitian, baik Sekolah Menengah ke Atas dan
Tingkat Perguruan Tinggi. Dalam pengukuran kecepatan cahaya dan mengukur
selang waktu yang sangat kecil alat yang digunakan cukup aman dengan biaya
murah. Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa/siswi dan
mahasiswa/mahasiswi dalam meningkatkan pemahaman pada materi
gelombang, dan optika. Selain itu, metode ini juga dapat dijadikan sebagai
sumbangan untuk mendukung eksperimen di laboratorium Fisika.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Cahaya
Pengembangan teori tentang cahaya banyak melibatkan tokoh-tokoh
fisikawan dunia. Dalam sejarah perkembangan fisika, pertanyaan tentang
apakah cahaya adalah partikel atau gelombang menjadi topik hangat yang
menjadi sorotan tokoh fisikawan.
Pada 1675, Isaac Newton menyatakan bahwa cahaya sebagai partikel.
Newton menganggap bahwa cahaya terdiri dari partikel halus (korpuskel) yang
memancar ke segala arah. Teori ini menerangkan dengan jelas tentang hukum
pemantulan dan pembiasan.
Pada tahun 1678, Christian Huygens mengangap bahwa cahaya sebagai
gelombang (Halliday et al.,1988). Huygens menganggap bahwa cahaya adalah
gelombang yang berasal dari sumber yang bergetar dalam medium yang disebut
“eter”. Teori ini menerangkan tentang refleksi dan refraksi dengan asumsi
cahaya merambat di kaca dan air lebih kecil daripada di udara (Tipler, 2001).
Thomas Young (1773-1829) menghidupkan kembali teori gelombang
cahaya. Berdasarkan eksperimennya, Young dapat mengukur panjang-panjang
gelombang (Sears dan Zemansky, 1987) dan yang memperkenalkan pertama
kali fenomena interferensi cahaya. Augustin Fresnel (1788-1827) melakukan
eksperimen tentang interferensi dan difraksi. Dalam eksperimannya, Fresnel
berhasil membuktikan bahwa cahaya dapat melentur (difraksi) dan
berinterferensi. Fresnel menyatakan bahwa cahaya dapat merambat dalam garis
lurus (Sears dan Zemansky, 1987).
Pada tahun 1831-1879 James Clerk Maxwell (1831-1879)
mempublikasikan teori tentang elektromagnetik. Dalam tahun 1873, Maxwell
mengukur bahwa sirkuit listrik yang berosilasi memancarkan gelombang
elektomagnetik (Sears dan Zemansky, 1987). Teori ini menjelaskan bahwa
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Cermin
A Arah getaran
v x
𝜆 Arah rambatan
10
Ketika gelombang menjalar di sepanjang tali, tali akan bergerak naik dan
turun, dan tegak lurus terhadap arah rambatnya dengan frekuensi sebesar f.
Frekuensi adalah jumlah getaran dalam satu satuan waktu. Artinya, berapa
banyak gelombang yang terbentuk dalam waktu satu detik. Panjang satu
gelombang disebut panjang gelombang. Panjang gelombang adalah jarak antara
dua puncak berurutan atau jarak dua lembah berurutan.
Gelombang merambat dari suatu ujung ke ujung lain seperti pada gambar
2.2. Gelombang memiliki kelajuan, yang disebut cepat rambat gelombang.
Hubungan antara frrekuensi, panjang gelombang, dan cepat rambat gelombang
mengikuti persamaan:
𝜆
𝑣 = 𝑇 = 𝜆𝑓 (2.1)
dengan:
v : laju gelombang (m/s)
𝜆 : panjang gelombang (m)
T : periode (s)
f : frekuensi (Hz)
Ketika gelombang pada gambar 2.2 merambat disepanjang tali, maka
simpangan yang ditunjukkan adalah:
𝑦 (𝑥) = 𝐴 sin (𝑘𝑥) (2.2)
Simpangan 𝑦 (𝑥) adalah simpangan y pada tali yang berada pada posisi
x. Dengan A adalah amplitudo dan k merupakan konstanta yang disebut
bilangan gelombang. Bilangan gelombang berhubungan dengan panjang
gelombang. Jika tali bergerak dari titik x1 ke titik lain sejauh satu panjang
gelombang, x2 = x1 + 𝜆, maka fungsi sinus berubah sebesar 2𝜋:
𝑘(𝑥1 + 𝜆) = 𝑘𝑥1 + 2𝜋
𝑘 𝜆 = 2𝜋 (2.3)
atau
2𝜋
𝑘= (2.4)
𝜆
11
(Tipler, 1998). Simpangan (x,t) adalah simpangan pada posisi x dan waktu t .
untuk gelombang yang menjalar ke kanan pada posisi x dengan laju v dan waktu
t ditulis sebagai:
𝑦 (𝑥, 𝑡) = 𝐴 sin 𝑘(𝑥 − 𝑣𝑡) = 𝐴 sin(𝑘𝑥 − 𝑘𝑣𝑡)
atau
𝑦 (𝑥, 𝑡) = 𝐴 sin (𝑘𝑥 − 𝜔𝑡) (2.5)
dengan:
y (x,t) : simpanagan (m)
x : posisi (m)
A : amplitudp gelombang (m)
(𝑘𝑥 ± 𝜔𝑡) : sudut fase
2𝜋
k= 𝜆
t : waktu (s)
f : frekuensi (Hz)
12
13
Volt (V)
Beda fase
A
Waktu (s)
A
1
𝑐= (2.8)
√ 𝜀 𝑜 𝜇𝑜
dengan:
𝜀𝑜 = Permitivitas hampa = 8,9 x 10-12 C2/N.m2
𝜇𝑜 = Permaebilitas hampa = 4𝜋 x 10-7 T. m/A
14
AFG
Gambar 2.7. Rangkaian modulasi sinar laser
Proses modulasi sinar laser dapat dilihat pada tampilan layar oskiloskop
berupa sinyal grafik tegangan terhadap waktu. Sinyal ini berbentuk gelombang
kontinyu. Sinyal pembawa dinyatakan sebagai sinyal masukkan yang berasal
dari sensor cahaya dan sinyal keluaran yang tampil dalam oskiloskop berupa
tegangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
c
L1 t1
a b L2 d
t2
16
Dari kedua berkas cahaya pada gambar 2.8, pengukuran kecepatan cahaya
laser pointer pada jarak L1 dengan waktu t1 mengikuti persamaan:
𝐿1
𝑐= (2.9)
𝑡1
atau
L1 = c. t1 (2.10)
Sedangkan pada jarak sejauh 𝐿2 dengan waktu 𝑡2 diperoleh persamaan:
𝐿2
𝑐= (2.11)
𝑡2
atau
L2 = c. t2 (2.12)
Besarnya kecepatan cahaya laser pointer dapat dicari menggunakan persamaan
(2.10) dan (2.12):
L2 − L1 = (c. t2) – (c. t1)
L2 − L1 = c. (t2 – t1)
𝐿2 −𝐿1
c= (2.13)
𝑡2− 𝑡1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
6 volt
0-500 Ω
Laser pointer Tahanan geser
19
0-500 Ω
50 KHz
1,5 volt
Fotodioda 1 (1 KΩ)
1 KΩ
CRO
20
21
22
V (volt)
t (s)
3. Analisis Data
a. Menentukan Beda Waktu
1) Membuka data pada media penyimpanan laptop yang diperoleh dari
oskiloskop menggunakan Microsoft Excel.
23
3) Membuka softwere logger pro pada laptop, seperti pada gambar 3.7 di
bawah.
24
4) Memberi nama dan nama pendek di kolom pada tabel “data set”
dengan mengklik menu “Data” pilih ”New Manual Column”, lalu
klik “Done”. Maka, terlihat seperti pada gambar 3.9.
25
26
27
Beda waktu
Jarak (∆L) (∆t)
= L2 – L1 (s) (∆t) = t2 – t1
No
(cm) Puncak
Gelombang
t1 t2
1
𝜎𝑐 𝜎𝐿 2
𝜎𝑡 2
= √( 𝐿 ) + ( 𝑡 ) (3.3)
𝑐
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
30
31
cahaya lampu, dan karena ruangan yang sempit membuat pengukuran jarak
terbatas. Selain kesulitan yang dialami, dda kelebihan yang didapatkan
selama pengukuran, yaitu cahaya dari lampu dapat dimatikan agar ruangan
tampak gelap, dan pengukuran dapat berlangsung lama. Keuntungan dari
pengukuran berlangsung lama ini berupa pengukuran beda jarak yang dapat
dilakukan sampai tiga kali percobaan.
Pengukuran kecepatan cahaya di dalam lab memiliki susunan alat
seperti gambar 4.3 di bawah.
32
33
Dalam pengukuran jarak pada gambar 4.4 di atas, ada masalah yang
muncul akibat penggunaan tiga buah cermin. Masalah tersebut berupa
intensitas cahaya yang semakin kecil. Karena laser yang digunakan jenis
laser pointer hijau dengan panjang gelombang 530 nm, maka jarak yang
mampu dijangkau hanya dalam beberapa meter saja. Hal ini terjadi karena,
ketika sinar laser dipantulkan dari cermin pertama, cermin, kedua, cermin
ketiga, cermin ke empat dan cermin kelima, intensitas sinar laser semakin
sedikit. Sehingga, berkas sinar laser yang sampai ke fotodioda semakin
menghilang. Meskipun ada masalah yang dialami, pengukuran beda jarak
tetap bisa dilakukan dengan menggunkan duah buah cermin meskipun
pengukuran beda jarak yang didapatkan kecil. Karena nilai yang didapatkan
kecil, maka data yang didapatkan tidak dipakai dalam penelititan, tetapi
dipakai untuk keperluan lain sebagai sumber belajar.
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan tali yang dibentangkan.
Tali dibentangkan dari beam splitter ke cermin pertama, cermin kedua,
cermin ketiga, cermin keempat, cermin kelima dan sampai ke fotodioda
kedua. Selanjutnya, tali diberi tanda kemudia diukur menggunakan meteran.
Hasil pengukuran beda jarak yang dilakukan di dalam lab dengan
mengunakan tiga buah cermin, diperoleh nilai beda jarak sebesar
L1 = (10 ± 0,1) cm dan L2 = (2512 ± 2) cm. Sedangkan nilai ketidakpastian
beda jarak sebesar:
1. L1 = (10 ± 0,1) cm
2. L2 = (2511 ± 2) cm
3. Ketidakpastian beda jarak sebesar:
L2 + L1 = 2 + 0,1 = 2,1 = 2 cm
Maka hasil pengukuran beda jarak dan ketidakpastian sebesar
(2502±2) cm.
Langkah kedua, menentukan beda waktu. Percobaan dilakukan analisis
data menggunakan logger pro. Data yang diperoleh terdiri banyak file data.
File tersebut berupa data dari CHANNEL-1, CHANNEL-2, gambar grafik,
record length, sample interval, trigger point, source, vertical units, vertical
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
35
Dari tabel 4.1, diperoleh nilai beda waktu, tampak pada gambar 4.6 di
bawah.
36
37
Nilai waktu saat mencapai puncak yang didapat dari gambar 4.10,
yaitu 0,00001816 sekon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
CHANNEL-2
Nilai waktu saat mencapai puncak yang didapat dari gambar 4.11,
yaitu 0,00001792 sekon. Beda waktu yang diperoleh melalu perhitungan
menggunakan persamaan:
∆t = ( waktu di puncak dari CHANNEL-2) – (waktu di puncak
CHANNEL-1)
= 0,00001816 sekon – 0,00001792 sekon
= 1,4 x 10-7 sekon
39
∆𝐿 𝐿2 − 𝐿1 25,01 𝑚
𝐶1 = = = 1.4𝑥10−7 𝑠 = 1,8 x 108 m/s
∆𝑡 𝑡2− 𝑡1
𝜎𝑐 𝜎𝐿 2
𝜎𝑡 2
= √( 𝐿 ) + ( 𝑡 )
𝑐
𝜎𝑐 2 2
0,1𝑥10 −7 2
= √(2502) + ( 1,410−7 )
𝑐
𝜎𝑐
= √6,389 𝑥 10−7 + 5,012040816 𝑥 10−3
𝑐
𝜎𝑐
= √5,102679716𝑥10−3
𝑐
𝜎𝑐
= 0,07
𝑐
𝜎𝑐 = 𝑐 𝑥 0,07 = (1,8 x 108 m/s ) 𝑥 0,07 = 0,1 x 108 m/s
Jadi, hasil pengukuran kecepatan cahaya laser pointer di dalam lab
sebesar (1,8± 0,1) x 108 m/s.
40
41
Dalam pengukuran jarak pada gambar 4.13 di atas, ada masalah yang
muncul. Karena laser yang digunakan jenis laser pointer hijau dengan
panjang gelombang 530 nm, maka jarak yang mampu dijangkau hanya
dalam beberapa meter saja Hal ini terjadi karena, ketika fotodioda semakin
dijauhkan, intensitas sinar laser semakin kecil. Sehingga, berkas sinar laser
yang sampai ke fotodioda semakin sedikit. Jarak yang diperoleh dalam
pengukuran ini sebesar L1 = (10 ± 0,1) cm dan L2 = (3893 ± 3) cm.
Sedangkan nilai ketidakpastian beda jarak sebesar:
1. L1 = (10 ± 0,1) cm
2. L2 = (3893 ± 3) cm
3. Ketidakpastian beda jarak sebesar:
L2 + L1 = 3 + 0,1 = 3,1 = 3 cm
Hasil pengukuran beda jarak dan ketidakpastian sebesar (3883±3) cm.
Langkah kedua, menentukan beda waktu. Percobaan dilakukan
analisis data menggunakan logger pro. Data yang diperoleh banyak file sama
dengan data pada percobaan pertama. Sehingga, data yang diambil untuk
analisis berupa data dari CHANNEL-1, CHANNEL-2, dan gambar grafik.
Dari pengukuran jarak (10 ± 0,1) cm dan L2 = (3893 ± 3) cm yang didapat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
43
Dari tabel 4.2, diperoleh grafik tegangan terhadap waktu, tampak pada
gambar 4.15 dan gambar 4.16.
44
45
CHANNEL-1
Nilai waktu saat mencapai puncak yang didapat dari gambar 4.19,
yaitu 0,00003334 sekon.
CHANNEL-2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Nilai waktu saat mencapai puncak yang didapat dari gambar 4.12,
yaitu 0,00003308 sekon. Beda waktu yang diperoleh melalu perhitungan
menggunakan persamaan:
∆t = ( waktu dari CHANNEL-2) – (beda waktu CHANNEL-1)
= 0,00001306 sekon – 0,00001334 sekon = 2,6 x 10-7 sekon
𝜎𝑐 𝜎𝐿 2
𝜎𝑡 2
= √( 𝐿 ) + ( 𝑡 )
𝑐
𝜎𝑐 3 2
0,1𝑥10 −7 2
= √(3883) + (2,6𝑥10−7 )
𝑐
𝜎𝑐
= √6,642533832 𝑥 10−8 + 1,479289941 𝑥 10−3
𝑐
𝜎𝑐
= √1,479356366 𝑥 10−3
𝑐
𝜎𝑐
= 0,038 = 0,04
𝑐
𝜎𝑐 = 𝑐 𝑥 0,04 = 1,5 𝑥 108 𝑥 0,04 = 0,1 x 108 m/s
Jadi, hasil pengukuran kecepatan cahaya laser pointer di dalam lab
sebesar (1,5 0,1) x 108 m/s.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
4.2 Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai kecepatan cahaya
mengunakan sinar laser pointer hijau dengan pajang gelombang 530 nm. Sinar
Laser pointer berfungsi sebagai sumber cahaya yang bersifat koheren. Artinya,
memiliki frekuensi yang sama. Arah rambat sinar laser berupa satu garis lurus.
Dalam penelitian, kecepatan cahaya ditentukan dari perbandingan antara jarak
(L) yang ditempuh oleh sinar laser ke fotodioda dengan waktu (t) yang
diperlukan oleh sinar laser untuk menempuh jarak sejauh L.
Penelitian pendahuluan dilakukan dengan mempersiapkan komponen-
komponen alat yang digunakan. Komponen alat diperiksa satu per satu untuk
memastikan apakah alat sudah baik atau tidak. Pemeriksaan dilakukan untuk
melihat hal-hal yang mungkin terjadi selama proses pengukuran dan
pengambilan data, sehingga input-input penggangu dapat diminimalisir. Ada
beberapa input penganggu yang terjadi selama proses pemeriksaan alat, yaitu
fotodioda tidak dapat mendeteksi adanya cahaya, oskiloskop tidak dapat
menampilkan intensitas cahaya berupa grafik tegangan terhadap waktu dengan
baik dan masalah pada probe. Semua probe baik, ada sinyal tampil pada
oskiloskop, tetapi bukan sinyal yang dimaksudkan, yaitu sinyal dari laser
pointer. Ketidaksesuaian probe dengan oskiloskop, sehingga tampilan gambar
yang muncul tidak jelas, gambar tidak stabil, sinar laser menyebar kesegala arah
setelah diletakkan cermin di depan beam splitter, kedudukan statip yang
berubah-ubah, dan ruangan yang terlalu kecil. Permasalahan dalam penelitian
dapat dicegah dengan menghilangkan atau mengurai gangguan tersebut.
Penelitian dilakukan dalam tiga tahap. Pertama, modulasi sinar laser.
Kedua, menentukan beda jarak sinar laser ke fotodioda di dalam ruangan.
Ketiga, menentukan beda jarak sinar laser ke fotodioda di luar ruangan. Dalam
penelitian ini, data dianalisis menggunakan softwere logger pro.
Percobaan pertama, memodulasi sinar laser. Pengukuran kecepatan
cahaya dilakukan dengan menggunakan laser pointer hijau yang sudah
dimodulasi dengan frekuensi dari generator sinyal sebesar 50 KHz. Modulasi
sinar laser dilakukan dengan merangkai alat seperti pada gambar 3.2. Tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
modulasi sinar laser untuk mengubah intensitas cahaya yang tetap menjadi
intensitas cahaya gelombang sinus dan untuk menentukan nilai beda waktu
yang ditandai dengan waktu saat mencapai puncak gelombang. Dalam
prosesnya, sinar laser berfungsi sebagai sumber cahaya. Sinar laser
memancarkan cahaya berupa gelombang. Dalam konteks sinar laser, sinyal
yang menumpang adalah cahaya, sedangkan yang ditumpangi adalah sinyal
gelombang sinus. Berkas sinar laser yang tepat jatuh pada fotodioda akan
masuk dalam bentuk cahaya dan tampil pada layar oskiloskop berupa
gelombang sinusoidal.
Hal yang menunjukkan ada dan tidaknya intensitas cahaya yang masuk
pada fotodidoda dan ditampilkan pada oskiloskop dilakukan dengan dua cara.
Pertama menghalangi sinar laser, sehingga pada layar oskiloskop tampil
gelombang berupa garis lurus. Artinya, tidak ada cahaya yang masuk pada
fotodioda. Kedua, mengarahkan berkas sinar laser tepat jatuh pada fotodioda,
sehingga oskiloskop menampilkan gelombang sinusoidal. Artinya, ada cahaya
yang masuk ke fotodioda ditandai dengan naiknya sinyal dari posisi nol, dan
juga ditandai adanya riak-riak pada gelombang sinusoidal. Riak-riak ini berasal
dari generator sinyal dengan frekuensi rendah. Sehingga, untuk memperjelas
gelombang sinusoidal menjadi lebih baik dan jelas, dilakukan memperbesar
frekuensi dengan mengubah-ubah rangenya.
Prinsip kerja dalam penelitian ini dapat di lihat pada gambar 4.3. Laser
pointer hijau dihidupkan dengan tegangan sebesar 6 volt. Sinar laser ditunggu
beberapa saat agar suhu berada pada keadaan stabil. Keadaan stabil ini
menunjukkan bahwa sinar laser dapat menyala dengan jelas dan terang. Arah
datangnya sinar laser harus lurus dan sama tinggi dengan kedudukan fotodioda,
agar sinar laser tepat jatuh pada fotodioda. Selanjutnya, setelah penggabungan
rangkaian alat selesai, dilakukan pengukuran jarak.
Percobaan kedua, menentukan beda jarak sinar laser ke fotodioda di luar
ruangan. Pada gambar 4.3, berkas cahaya dari sinar laser diarahkan ke beam
splitter, oleh beam splitter berkas cahaya sebagian dipantulkan menuju
fotodioda pertama dan bagian lainnya diteruskan ke cermin kedua, oleh cermin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
50
Berdasarkan nilai beda jarak dan beda waktu yang diperoleh dari
percobaan kedua dan percobaan ketiga, maka nilai kecepatan cahaya laser
pointer hijau dalam penelitian sebesar (1,8±0,1) x 108 m/s, dan
(1,5±0,1) x 108 m/s. Berdasarkan kesimpulan Maxwell yang menyatakan
bahwa semua gelombang elektomagnetik mempunya sifat dasar dan kecepatan
yang sama. Hasil pengukuran dalam penelitian ini termasuk dalam kecepatan
cahaya di ruang hampa. Meskipun hasil perhitungan menyatakan bahwa
kecepatan cahaya di udara lebih kecil daripada kecepatan cahaya di ruang
hampa. Penyebab ketidakpastian dalam penelitian ini, yaitu tali yang digunakan
untuk mengukur jarak ada yang renggang, intensitas cahaya yang semakin kecil
saat menggunakan tiga buah cermin.
Dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan dalam menentukan
kecepatan cahaya menunjukkan penentuan nilai kecepatan cahaya dapat
menggunakan metode menggunakan laser pointer (Mak, Su-yen dan Din-yan
Yip, 95-100). Selain itu juga metode pengambilan data menggunakan analisa
berbantu software Logger pro yang sudah banyak digunakan pada dasarnya
sama untuk berbagai bidang di Fisika. Dalam penelitian ini penggunaan
oskiloskop digital menunjukan kemudahan dalam mengambil dan menganalis
data. Metode analisa ini dapat digunakan dalam berbagai pengukuran dan
penelitian dalam bidang Fisika. Metode ini juga dijadikan sebagai materi
eksperimen Fisika tingkat Universitas, dan salah satu mata kuliah pilihan yang
mempelajari pengukuran berbasis komputer. Dalam pembelajaran di kelas
maupun di laboratorium Fisika, mempermudah pelaksanaan eksperimen
khususnya dalam mengolah dan menampilkan hasil data. Selain itu juga dengan
menggunakan metode ini data yang diperoleh lebih banyak dan waktu yang di
butuhkan dalam eksperimen lebih cepat. Selain digunakan dalam eksperimen,
penelitian ini juga dapat digunakan untuk memahami materi optika dan
gelombang, dan memperkenalkan cara menganalisis data menggunakan
softwere logger pro.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, terdapat beberapa saran untuk
pembaca:
1. Laser yang digunakan berupa laser yang aman dan murah dengan daya
intensitas yang tinggi.
2. Pengukuran kecepatan cahaya dengan metode menggunakan laser pointer
dapat dilakukan di ruangan khusus, yaitu ruangan yang gelap dan luas.
3. Metode pengukuran ini dapat dijadikan sebagai bahan ajar di kelas dan
dapat dijadikan sebagai materi eksperimen Fisika tingkat Universitas
dengan pengukuran berbasis komputer. Hal ini dapat membantu siswa dan
mahasiswa dalam memahami materi sekaligus dengan prakteknya.
4. Metode pengukuran kecepatan cahaya menggunakan laser pointer hijau
dapat dijadikan sebagai referensi untuk bidang penelitian dan lembaga
penelitia
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Carlson J, 1996, Speed of light measurement with the laser pointer phys. Teach. 34
176-7.
Giancoli, Douglas C. 2014. Fisika Prinsip dan Aplikasi Jilid 2 Edisi Ketujuh.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Halliday, David dan Robert Resnick, 1988, Fisika Jilid 2 Edisik Ketiga,
Diterjemahkan Oleh: Pantur Silaban Ph.D dan Drs. Edwin Sucipto Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Mak, Se-Yuen and Din-yan Yip 2000 The Measurement of The Speed of Light
Using a Laser Pointer Phys. Each. Vol 35 95-7.
Sears, W Francis dan Mark W. Zemansky. 1962. Fisika Untuk Universias 3 Optika
dan Fisika Modern. Binacipta: Jakarta-New York.
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
LAMPIRAN-1
Gambar 1. Foto grafik tegangan terhadap waktu dengan jarak 2502 cm.
L1 = (10±0,1) cm
L2 = (2510±2) cm
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
55
56
57
58
59
60
CHANNEL-1
CHANNEL-2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN-2
Gambar 1. Foto grafik tegangan terhadap waktu dengan jarak 3883 cm.
L1 = (10±0,1) cm
L2 = (2893±3) cm
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
63
64
65
66
67
68
69
CHANNEL-1
CHANNEL-2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI