Anda di halaman 1dari 88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGUKURAN KECEPATAN CAHAYA DI UDARA MENGGUNAKAN


LASER POINTER HIJAU
DENGAN ANALISIS DATA PADA LOGGER PRO

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh:

Sinta Eka Pradewi

151424003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

PENGUKURAN KECEPATAN CAHAYA DI UDARA MENGGUNAKAN


LASER POINTER HIJAU
DENGAN ANALISIS DATA PADA LOGGER PRO

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 24 Juli 2019

Penulis,

Sinta Eka Pradewi

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH


UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Sinta Eka Pradewi

NIM : 151424003

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan


Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGUKURAN KECEPATAN CAHAYA DI UDARA MENGGUNAKAN


LASER POINTER HIJAU
DENGAN ANALISIS DATA PADA LOGGER PRO
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas,
dan mempublikasikannya di internet atau media lain maupun memberikan royalti
kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 24 Juli 2019

Yang menyatakan

Sinta Eka Pradewi

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERSEMBAHAN

Hasil karya dan perjuangananku, kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus

Orang tua tercinta:

Mikael Rustamri

Benadikta Liani

Kedua adik tercinta:

Natalia Sri Nanti

Yoga Delta Septianus

Sahabat tersayang:

Talia, Beta, Willy, Lia, Angel, Angen, Orin

Teman-teman Pendidikan Fisika angkatan 2015

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
PENGUKURAN KECEPATAN CAHAYA DI UDARA MENGGUNAKAN
LASER POINTER HIJAU
DENGAN ANALISIS DATA PADA LOGGER PRO

Sinta Eka Pradewi


Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2015

Penelitian ini bertujuan mengukur kecepatan sinar laser pointer hijau


dengan panjang gelombang 530 nm yang merambat melalui medium udara.
Pengukuran dilakukan dengan memodulasi sinar laser dengan menambahkan
generator sinyal 50 KHz. Modulasi dalam penelitian berfungsi mengubah intensitas
sinar laser tetap menjadi intensitas gelombang sinusoidal. Kecepatan cahaya
didapat dengan membuat fotodioda pertama dan fotodioda kedua berbeda jarak
yang disebut sebagai L1 dan L2. Berkas cahaya dari sinar laser di arahkan ke beam
spitter, oleh beam spitter sebagain berkas cahaya di pantulkan ke fotodioda pertama
dan sebagian diteruskan ke fotodioda kedua. Waktu yang diperlukan oleh sinar
laser untuk menempuh jarak sejauh L1 dan L2 diperoleh dari perbedaan fase dua
gelombang sinusoidal. Grafik sinusoidal berupa kurva tegangan terhadap waktu
dianalisi dengan metode fitting data pada aplikasi logger pro sehingga diperoleh
nilai beda waktu. Secara analisis teori, nilai kecepatan sinar laser pointer hijau
𝐿
diperoleh dari persamaan 𝑐 = 𝑡 . Berdasarkan penelitian, kelajuan sinar laser pointer
yang merambat melalui udara adalah (1, 8 ±0,1) x 108 m/s dan (1,5±0,1) x 108 m/s.

Kata kunci: Laser pointer hijau, modulasi sinar laser, logger pro, fitting data,
fotodioda.

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
THE MEASUREMENT OF THE SPEED OF LIGHT IN THE AIR USING A
GREEN LASER POINTER WITH DATA ANALYSIS ON LOGGER PRO
Sinta Eka Pradewi
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2015

This study aims to measure the speed of a green laser pointer with a
wavelength of 530 nm that propagates through the air medium. Measurements are
made by modulating the laser beam by adding a 50 KHz signal generator.
Modulation in the study functions to change the intensity of the laser beam to
remain sinusoidal wave intensity. The speed of light is obtained by making the first
photodiode and the second photodiode different in distance called L1 and L2. The
beam of light from the laser beam is directed to the beam spitter, by the beam spitter
as a beam of light reflected to the first photodiode and partially transmitted to the
second photodiode. The time required by the laser beam to travel the distance as
far as L1 and L2 is obtained from the difference in the phase of two sinusoidal waves.
The sinusoidal graph in the form of a voltage to time curve is analyzed by the data
fitting method in the logger pro application so that a different time value is
obtained. In theory analysis, the value of the green laser pointer speed is obtained
𝐿
from the equation c = 𝑡 . Based on the research, the speed of the laser pointer that
propagates through the air is (1, 8 ±0,1) x 108 m/s dan (1,5±0,1) x 108 m/s.

Keywords: Green laser pointer, laser beam modulation, pro logger, data fitting,
photodiode.

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmat-Nya yang
berlimpah serta cinta dan kasih-Nya yang luar biasa, sehingga penulisan skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “PENGUKURAN
KECEPATAN CAHAYA DI UDARA MENGGUNAKAN LASER POINTER
HIJAU DENGAN ANALISIS DATA PADA LOGGER PRO”.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan Dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penulisan dan penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik, karena banyak
pihak yang berperan didalamnya. Penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu baik berupa waktu, tenaga, bimbingan,
dan arahan dalam penyelesaian skripsi ini. Pada kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Ig. Edi Santosa, M.S. selaku dosen pembimbing dan Kaprodi
Pendidikan Fisika, yang telah membimbing dan memberikan arahan dalam
penyusunan skripsi dari awal hingga akhir.

2. Romo Paul Suparno SJ, selaku DPA yang selalu membimbing dan
meberikan arahan dari awal semester hingga akhir semster ini.

3. Seluruh dosen Pendidikan Fisika yang selalu membimbing selama


perkuliahan ini.

4. Bapak Petrus Ngadiono selaku laboran Laboratorium Pendidikan Fisika


yang telah membantu menyiapkan alat – alat eksperimen.

5. Bapak ibu dirumah, bapak Mikael Rustamri dan Ibu Benadikta Liani
tercinta yang selalu menyertai dengan doa dan kasih sayang yang
melimpah, dan adik-adik tercinta yang selalu memberi semangat dalam
kondisi apapun.

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Seluruh keluarga besar, kakek dan nenek, bapak Ade dan Paman Jeki yang
selalu menyertai dengan doa dengan melimpah, memberikan kasih sayang,
semangat dan mendukung dalam kondisi apapun.

7. Teman-teman bimbingan skripsi Antonia, Clarita, dan Elsa yang selalu


sedia membantu, menjadi penyemangat dan penginspirasi.

8. Sahabat-sahabat saya, Talia, Beta, Willy, Lia, Angel, Angen, Orin yang
selalu menyemangati, menjadi tempat cerita suka dan duka selama
perkuliahan.

9. Seluruh mahasiswa Pendidikan Fisika angkatan 2015 yang telah berjuang


dan berdinamika bersama.

10. Seluruh staff dosen, asisten, dan karyawan yang telah memberikan ilmu
pengetahuan dan saran selama penulis menuntut ilmu di Universitas Sanata
Dharma.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu secara langsung dan
tidak langsung telah membantu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis dengan rendah hati menerima kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
dunia pendidikan.

Yogyakarta, 24 Juli 2019

Penulis

Sinta Eka Pradewi

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH


UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS .................................................................... v

LEMBAR PERSEMBAHAN ................................................................................ vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

ABSTRACT ......................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................ 4

1.3 Batasan Masalah .................................................................................. 4

1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................. 5

1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................... 5

1.6 Sistematika Penulisan .......................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 7

2.1 Cahaya ................................................................................................. 7

2.2 Hukum Snellius Pada Pemantulan Cahaya .......................................... 8

2.3 Cahaya Sebagai Gelombang ................................................................ 9

2.4 Kecepatan Cahaya ............................................................................. 13

2.5 Modulasi Sinar Laser ......................................................................... 14

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.6 Pengukuran Kecepatan Cahaya Laser Pointer ................................... 15

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 17

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian............................................................ 17

3.2 Tahapan Penelitian ............................................................................ 17

1. Tahap Persiapan Alat dan Bahan ................................................. 17

2. Tahap Prosedur dan Pengambilan Data ........................................ 18

3. Analisis Data................................................................................. 22

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 28

4.1 Hasil ................................................................................................... 28

1. Hasil Pengukuran Modulasi Sinar Laser ....................................... 28

2. Hasil Pengukuran Kecepatan Cahaya Laser di Dalam Lab .......... 30

3. Hasil Pengukuran kecepatan cahaya laser di luar lab ................... 39

4.2 Pembahasan ....................................................................................... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 51

5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 51

5.1 Saran .................................................................................................. 51

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 51

LAMPIRAN...........................................................................................................53

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Pemantulan cahaya pada cermin...........................................................8


Gambar 2.2. Bentuk gelombang sinusoidal sebagai fungsi dari posisi terhdap waktu.
A adalah amplitudo, λ adalah panjang gelombang, dan v adalah laju
gelombang...........................................................................................9
Gambar 2.3. Perambatan gelombang sinusoidal pada t = 0 dengan sudut fase
konstan. ...........................................................................................11
Gambar 2.4. Perambatan gelombang sinusoidal pada t = 0 dengan sudut fase 𝛿.....12
Gambar 2.5. Grafik simpangan terhadap posisi untuk dua gelombang yang memiliki
amplitudo, dan frekuensi sudut yang sama namun berbeda fase........12
Gambar 2.6. Perbedaan fase pada layar oskiloskop, A adalah amplitudo................13
Gambar 2.7. Rangkaian modulasi sinar laser..........................................................14
Gambar 2.8. Jalannya sinar laser pointer hijau.......................................................15
Gambar 3.1. Susunan alat sebelum modulasi sinar laser.........................................18
Gambar 3.2. Rangkaian modulasi sinar laser..........................................................19
Gambar 3.3. Rangkaian fotodioda..........................................................................19
Gambar 3.4. Susunan pengukuran kecepatan cahaya laser pointer.........................20
Gambar 3.5. Tampilan sinyal intensitas cahaya berupa dua buah gelombang
sinusoidal murni.............................................................................22
Gambar 3.6. Tampilan data pada Microsoft Excel..................................................22
Gambar 3.7. Tampilan awal “softwere Logger Pro”.............................................23
Gambar 3.8 Tampilan data dari Microsoft Excel setelah di “copy-paste” ke
“softwere Logger Pro” dari CHANNEL-1..........................................23
Gambar 3.9. Tampilan menu “Data” dan sub-menu “Manual Column
Options”............................................................................................24
Gambar 3.10. Tampilan menu “Curve fit”..............................................................25
Gambar 3.11. Tampilan kotak dialog “User Defined Function”.............................25
Gambar 3.12. Tampilan menu “Data” dan sub-menu “New Calculated
Column”...........................................................................................26
Gambar 4.1. Hasil intensitas cahaya sebelum dimodulasi.....................................29

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 4.2. Hasil intensitas cahaya setelah dimodulasi.......................................30


Gambar 4.3. Pengukuran kecepatan cahaya yang dilakukan di dalam lab............31
Gambar 4.4. Foto hasil pengukuran jarak yang diperoleh di dalam ruangan.........32
Gambar 4.5. Foto grafik tegangan terhadap waktu.................................................34
Gambar 4.6. Grafik tegangan terhadap waktu dari file CHANNEL-1.....................35
Gambar 4.7. Grafik tegangan terhadap waktu dari file CHANNEL-2......................36
Gambar 4.8 Hasil fitting berupa grafik tegangan terhadap waktu dari
CHANNEL-1..........................................................................................36
Gambar 4.9. Hasil fitting berupa grafik tegangan terhadap waktu dari
CHANNEL-2..........................................................................................37
Gambar 4.10. Hasil penentuan beda waktu dari file CHANNEL-1..........................37
Gambar 4.11. Hasil penentuan beda waktu dari file CHANNEL-2..........................38
Gambar 4.12. Susunan pengukuran kecepatan cahaya laser pointer.......................40
Gambar 4.13. Hasil pengukuran jarak kecepatan cahaya di luar lab........................41

Gambar 4.14. Foto grafik tegangan terhadap waktu..............................................42


Gambar 4.15. Grafik tegangan terhadap waktu dari file CHANNEL-1..................43
Gambar 4.16. Grafik tegangan terhadap waktu dari file CHANNEL-2..................43
Gambar 4.17. Grafik tegangan terhadap waktu setelah diperhalus dari file
CHANNEL-1.................................................................................44
Gambar 4.18. Grafik tegangan terhadap waktu setelah diperhalus dari file
CHANNEL-2.................................................................................44
Gambar 4.19. Hasil penentuan beda waktu dari file CHANNEL-1........................45
Gambar 4.20. Hasil penentuan beda waktu dari file CHANNEL-2.........................45

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data hasil percobaan pengukuran kecepatan cahaya....................26


Tabel 4.1 Data hasil pengukuran di dalam lab..............................................34
Tabel 4.2 Data hasil pengukuran di luar lab.................................................42

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Cahaya merupakan bentuk energi yang sangat penting dan dibutuhkan
oleh semua makhluk hidup. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik.
Cahaya berasal dari sumber cahaya. Ada dua sumber cahaya, yaitu sumber
cahaya alami dan sumber cahaya buatan. Sumber cahaya alami, seperti
matahari. Sedangkan, sumber cahaya buatan, seperti lampu, nyala lilin, nyala
api, dan laser. Sumber cahaya memancarkan cahaya. Banyak bukti
menunjukkan bahwa cahaya merambat lurus dengan kecepatan yang sangat
tinggi.
Cahaya dapat melintas melalui medium hampa dan tidak hampa. Bila
cahaya melintas melalui medium tidak hampa, kecepatannya lebih kecil
daripada kecepatan cahaya pada medium hampa. Kecepatan cahaya dalam
ruang hampa merupakan salah satu konstanta dasar dari sifat alam (Zears dan
Zemansky, 1962).
Pengukuran kecepatan cahaya pertama kali diperkenalkan oleh Galileo
pada 1667. Dalam metodenya, Galileo dan rekannya berdiri di atas bukit dengan
jarak beberapa Km, masing-masing memegang lentera dan penutupnya (Tipler,
2001). Mula-mula Galileo membuka penutup lenteranya, cahaya bergerak
menuju rekannya. Saat cahaya sampai pada rekannya, rekannya membuka
penutup lentera dan cahaya bergerak menuju dan Galileo. Selang waktu cahaya
yang bergerak mulai dari Galileo ke rekannya dan dari rekannya kembali lagi
ke Galileo yang akan digunakan untuk mengukur kecepatan cahaya tersebut.
Karena cahaya bergerak terlalu cepat, sehingga selang waktu yang diukur
sangat kecil dibandingkan reaksi tanggap manusia. Meskipun metoda ini masuk
akal, tetapi usaha tersebut gagal karena Galileo tidak dapat mengukur selang

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

waktu yang sangat kecil, sehingga kecepatan cahaya yang didapat terlalu besar
(Halliday et al.,1988).

Pada awal tahun 1675, Romer menggunakan metode astronomi untuk


mengukur kecepatan cahaya. Romer mengukur kecepatan cahaya dengan
mencatat dan menganalisa perputaran satelit planet Jupiter. Dalam
eksperimennya, dalam eksperimennya, ketika bumi bergerak menjauhi Jupiter,
periode satelit tersebut sedikit lebih panjang, dan ketika bumi bergerak
mendekati Jupiter, periode satelit tersebut sedikit memendek (Giancoli, 2014).
Romer mencatat perbedaan ini sebagai waktu yang dibutuhkan cahaya untuk
menempuh pertambahan jarak pada saat bumi bergerak menjauh, atau sebagai
selang waktu tempuh cahaya ketika kedua planet saling mendekat. Romer
menyimpulkan bahwa laju cahaya yang diperoleh sangat besar.
Metode perangkat cermin putar oleh Michelson (1852-1931). Dalam
eksperimennya, Michelson menjelaskan cahaya dari suatu sumber diarahkan ke
salah satu permukaan cermin-putar bersegi delapan. Cahaya pantul merambat
menuju cermin diam yang berada pada jarak yang jauh dan kembali lagi ke
cermin-putar. Dari kecepatan yang diperlukan oleh cermin putar dan jarak
terhadap cermin diam, laju cahaya dapat dihitung. Nilai cahaya yang diterima
sebesar 2,99792458 x 108 m/s (Giancoli, 2014). Berbagai metode telah
dikembangkan seperti rotasi Fizeau, metode cermin berputar Foucault tahun
1862 dan metode rongga gelombang mikro yang digunakan oleh Essen di
Inggris dan oleh Bold dan Hansen di Amerika Serikat (Halliday et al.,1988).
Metode-metode tersebut dibuat atas dasar pengalaman dan teori sederhana dari
ilmuwan.
Metode yang telah disebutkan di atas dapat menjelaskan bagaimana
mengukur waktu yang sangat kecil. Karena mahalnya biaya, kurangnya
peralatan canggih, dan keterbatasan ruang dan waktu, tidak satu pun dari
metode yang telah disebutkan di atas dapat diimplementasikan untuk dunia
pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pengukuran kecepatan cahaya sudah pernah dilakukan di lab Fisika


Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Pengukuran kecepatan cahaya di
udara dengan metoda transmisi gelombang elektromagnetik pada kabel
koaksial (Nainggolan, 2008). Nainggolan (2008) menjelaskan bahwa, pulsa
ditransmisiskan dari pembangkit pulsa ke kabel koaksial bermedium udara.
Pulsa berjalan sepanjang kabel bermedium udara dari ujung awal sampai
menuju ujung akhir. Perjalanan pulsa yang dirambatkan tersebut ditampilkan
pada layar oskiloskop. Selang waktu dalam pengukuran diperoleh dengan
menghitung nilai jarak tiap kotak antara satu puncak ke puncak yang lain pada
sumbu horizontal dalam CRO. Berdasarkan penelitian tersebut, nilai kecepatan
cahaya sebesar (2,2±0,2) x 108 m/s.
Dilakukan pengembangan pengukuran kecepatan menggunakan sinar
laser pointer hijau. Metode ini merupakan referensi untuk penelitian yang akan
dilakukan. Metode ini merupakan perngembangan dari Se-yuen Mark dan Din-
yan Yip peneliti dari Hong Kong. Dalam metodenya, sinar laser pointer
dihidupkan dan dimodulasi dengan frekuensi sebesar 100 kHz. Sinar laser
diarahkan dan difokuskan pada cermin yang berada pada jarak tertentu. Berkas
sinar laser dari cermin dipantulkan menuju kaca pembesar dan masuk ke
fotodioda dan tampil pada oskiloskop berupa grafik tegangan terhadap waktu.
Selang waktu dalam pengukuran diperoleh dari grafik hubungan intensitas
cahaya dengan posisi persimpangan nol. Nilai kecepatan cahaya sebesar
(3,0±0,8) x 108 m/s. Kendala dalam metode ini adalah kesulitan untuk
memposisikan persimpangan nol.
Dengan mempertimbangkan percobaan yang telah dilakukan oleh
Nainggolan dan Se-yuen Mark dan Din-yan Yip di atas, kedua metode tersebut
mempunyai prinsip kerja yang sama, yaitu cahaya berjalan dalam satu arah.
Kemudian, kedua metode tersebut dikombinasikan sebagai referensi untuk
penelitian yang akan dilakukan, yaitu pengukuran kecepatan cahaya di udara
menggunakan laser pointer dengan analisis data pada logger pro. Penelitian ini
merupakan pengembangan dari penelitian Se-yuen Mark dan Din-yan Yip. Hal
yang membedakan dari penelitian Se-yuen Mark dan Din-yan Yip dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

penelitian yang akan dilakukan terletak pada fotodioda yang digunakan. Jika
Se-yuen Mark dan Din-yan Yip menggunakan satu fotodioda, maka penelitian
ini menggunakan dua buah fotodioda. Menggunakan dua fotodidoa karena
selang waktu dalam pengukuran diperoleh secara langsung, yaitu langsung
didapat dari beda fase pada oskiloskop yang diukur secara bersamaan.
Sedangkan, menggunakan satu fotodioda data yang diperoleh tidak langsung,
karena jarak yang digunakan harus besar untuk melihat persimpangan nol pada
oskiloskop. Selain itu, hambatan intensitas cahaya harus diukur menggunakan
multimeter.
Pengukuran kecepatan cahaya dengan menggunakan laser pointer ini akan
menjelaskan bagaimana cara memodulasi sinar laser, menganalisis selang
waktu menggunakan softwere logger pro dan mengukur kecepatan cahaya laser
pointer hijau. Penelitian ini dapat dilakukan karena bahan dan alat yang
digunakan mudah dan aman. Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi
bidang pendidikan dan bidang penelitian, baik Sekolah Menengah ke Atas dan
Tingkat Perguruan Tinggi. Dalam pengukuran kecepatan cahaya dan mengukur
selang waktu yang sangat kecil alat yang digunakan cukup aman dengan biaya
murah. Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa/siswi dan
mahasiswa/mahasiswi dalam meningkatkan pemahaman pada materi
gelombang, dan optika. Selain itu, metode ini juga dapat dijadikan sebagai
sumbangan untuk mendukung eksperimen di laboratorium Fisika.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Bagaimana cara memodulasi sinar laser pointer?
2. Bagaimana mengukur kecepatan cahaya di udara menggunakan laser
pointer hijau dengan analisis data pada logger pro?
3. Berapa besar kecepatan cahaya yang diukur menggunakan laser pointer
hijau dengan analisis data pada logger pro?

1.3 Batasan Masalah


Berdasarkan rumusan masalah, maka pada penelitian ini dibatasi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Oskiloskop yang digunakan adalah oskiloskop digital Tektronix TBS


1052B.
2. Laser yang digunakan adalah laser pointer hijau dengan panjang gelombang
530 nm.
3. Intensitas cahaya laser pointer hijau berdaya rendah, sehingga jarak yang
dapat dijangkau oleh laser pointer hijau dalam beberapa meter.

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelititan ini adalah:
1. Untuk mengetahui cara memodulasi sinar laser pointer.
2. Untuk mengetahui cara mengukur kecepatan cahaya dengan menggunakan
sinar laser pointer hijau dengan analisis data pada logger pro.
3. Untuk mengetahui besarnya kecepatan cahaya dengan menggunakan sinar
laser pointer hijau dengan analisis data pada logger pro.

1.5 Manfaat Penelitian


1.5.1 Bagi Peneliti
1. Mengetahui cara memodulasi sinar laser.
2. Mangembangkan kemampuan dalam menganalisis data
menggunakan softwere Logger Pro.
3. Menambah wawasan tentang pengukuran kecepatan cahaya
menggunakan sinar laser dalam berbagai metode.
4. Meningkatkan pemahaman materi gelombang, dan optika.
1.5.2 Bagi Pembaca
1. Mengetahui cara memodulasi sinar laser.
2. Mengetahui cara menentukan kecepatan cahaya menggunakan sinar
laser pointer hijau.
3. Meningkatkan pemahaman materi gelombang, optika dan listrik.
4. Menjadikan sebagai media dan bahan pembelajaran di sekolah
maupun diperguruan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Dapat dijadikan sebagai materi eksperimen Fisika dan salah satu


mata kuliah pilihan yang memperlajari pengukuran berbasis
komputer.

1.6 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan pada penelittian ini adalah:
1.6.1 BAB I Pendahuluan
Bagian ini memuat tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelititan, manfaat peneliitan, dan sistematika
penulisan.
1.6.2 BAB II Landasan Teori
Bagian ini memuat tentang dasar teori tentang kecepatan cahaya,
perkembangan teori tentang cahaya, sinar laser, modulasi sinar laser,
rangkaian pembagi potensial, dan perhitungan kecepatan cahaya.
1.6.3 BAB III Metode Penelitian
Bagian ini memuat tentang alat dan bahan yang digunakan, prinsip kerja
alat, prosedur, dan metode dalam penelitian.
1.6.4 BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bagian ini memuat tentang data, tabel, grafik, analisis data dan hasil
pembahasan dari penelititan yang telah dilakukan.
1.6.5 BAB V Kesimpulan dan Saran
Bagian ini memuat tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelititan
yang telah dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Cahaya
Pengembangan teori tentang cahaya banyak melibatkan tokoh-tokoh
fisikawan dunia. Dalam sejarah perkembangan fisika, pertanyaan tentang
apakah cahaya adalah partikel atau gelombang menjadi topik hangat yang
menjadi sorotan tokoh fisikawan.
Pada 1675, Isaac Newton menyatakan bahwa cahaya sebagai partikel.
Newton menganggap bahwa cahaya terdiri dari partikel halus (korpuskel) yang
memancar ke segala arah. Teori ini menerangkan dengan jelas tentang hukum
pemantulan dan pembiasan.
Pada tahun 1678, Christian Huygens mengangap bahwa cahaya sebagai
gelombang (Halliday et al.,1988). Huygens menganggap bahwa cahaya adalah
gelombang yang berasal dari sumber yang bergetar dalam medium yang disebut
“eter”. Teori ini menerangkan tentang refleksi dan refraksi dengan asumsi
cahaya merambat di kaca dan air lebih kecil daripada di udara (Tipler, 2001).
Thomas Young (1773-1829) menghidupkan kembali teori gelombang
cahaya. Berdasarkan eksperimennya, Young dapat mengukur panjang-panjang
gelombang (Sears dan Zemansky, 1987) dan yang memperkenalkan pertama
kali fenomena interferensi cahaya. Augustin Fresnel (1788-1827) melakukan
eksperimen tentang interferensi dan difraksi. Dalam eksperimannya, Fresnel
berhasil membuktikan bahwa cahaya dapat melentur (difraksi) dan
berinterferensi. Fresnel menyatakan bahwa cahaya dapat merambat dalam garis
lurus (Sears dan Zemansky, 1987).
Pada tahun 1831-1879 James Clerk Maxwell (1831-1879)
mempublikasikan teori tentang elektromagnetik. Dalam tahun 1873, Maxwell
mengukur bahwa sirkuit listrik yang berosilasi memancarkan gelombang
elektomagnetik (Sears dan Zemansky, 1987). Teori ini menjelaskan bahwa

7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang merambat dengan kecepatan


3 x 108 m/s sesuai pengukuran hukum-hukum kelistrikan dan kemagnetan.
Berdasarkan teori-teori yang telah disebutkan, cahaya didefinisikan
sebagai gelombang elekteomagnetik. Gelombang elektromagnetik meliputi
cahaya, gelombang radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak,
ultraviolet, sinar X dan sinar gamma. Cahaya mempunyai sifat-sifat yaitu,
merambat lurus, dapat dipantulkan, dapat dibiaskan, interferensi, difraksi, dan
polarisasi.

2.2 Hukum Snellius Pada Pemantulan Cahaya


Ketika berkas cahaya mengenai sebuah cermin, maka cahaya akan
dipantulkan. Pemantulan terjadi pada bidang batas antara dua medium berbeda
seperti misalnya sebuah permukaan udara dan kaca (Tipler, 2001). Dalam
pemantulan dikenal dengan garis normal, sinar datang, sinar pantul, sudut
datang dan sudut pantul. Garis normal (N) adalah garis yang tegak lurus
terhadap permukaan bidang. Sinar datang (i) adalah sinar yang datang dan
menuju ke permukaan cermin, sedangkan sinar pantul (r) adalah sinar yang
dipantulkan dari cermin. Sudut datang (𝜃𝑖 ) adalah sudut yang dibentuk sinar
datang dengan garis normal, sedangkan sudut pantul (𝜃𝑟 ) adalah sudut yang
dibentuk sinar pantul dengan garis normal (Giancoli, 2014). Gambar 2.1
memperlihatkan sebuah sinar cahaya yang mengenai sebuah permukaan cermin.
Sinar datang menuju permukaan cermin membentuk sudut 𝜃𝑖 dan dipantulkan
membentuk menuju ke udara dengan membentuk sudut 𝜃𝑟 .
Normal
Udara
sinar datang sinar pantul
𝜃𝑖 𝜃𝑟

Cermin

Gambar 2.1. Pemantulan cahaya pada cermin


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Peristiwa pemantulan cahaya pertama kali diselidiki oleh seorang


profesor bernama Willebrord Snellius. Snellius menyatakan bahwa besarnya
sudut datang sama dengan sudut pantulnya. Ketika sinar datang diarahkan tegak
lurus cermin, ternyata sinar datang tersebut dipantulkan kembali ke arah sumber
cahaya. Dari eksperimen ini, didapatkan Hukum Snellius tentang pemantulan
berbunyi:
1. Sinar datang, sinar pantul, sinar bias, garis normal, terletak dalam satu
bidang yang sama.
2. Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r) atau i = r.

2.3 Cahaya Sebagai Gelombang


Gelombang adalah getaran yang merambat dalam suatu medium.
Gelombang bergerak membawa energi dari satu tempat ke tempat yang lain
(Giancoli, 2014). Salah satu karakteristik gelombang, yaitu jika melewati batas
antara dua medium akan mengalami pemantulan dan pembiasan.
Salah satu jenis gelombang, yaitu gelombang stasioner. Gelombang
stasioner juga disebut gelombang berdiri. Contoh gelombang stasioner adalah
gelombang pada tali yang diikatkan pada sebuah tiang. Tali digerakkan naik dan
terun secara berulang-ulang, maka gelombang merambat di sepanjang tali
tersebut. Deretan gelombang yang terbentuk pada tali berupa gelombang
sinusoidal sebagai fungsi dari posisinya. Bentuk fungsi posisinya, seperti
ditunjukkan pada gambar 2.2.
𝑦 𝜆

A Arah getaran

v x

𝜆 Arah rambatan

Gambar 2.2. Bentuk gelombang sinusoidal sebagai fungsi dari posisi


terhadap waktu. A adalah amplitudo, 𝜆 adalah panjang
gelombang, dan v adalah laju gelombang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

Ketika gelombang menjalar di sepanjang tali, tali akan bergerak naik dan
turun, dan tegak lurus terhadap arah rambatnya dengan frekuensi sebesar f.
Frekuensi adalah jumlah getaran dalam satu satuan waktu. Artinya, berapa
banyak gelombang yang terbentuk dalam waktu satu detik. Panjang satu
gelombang disebut panjang gelombang. Panjang gelombang adalah jarak antara
dua puncak berurutan atau jarak dua lembah berurutan.
Gelombang merambat dari suatu ujung ke ujung lain seperti pada gambar
2.2. Gelombang memiliki kelajuan, yang disebut cepat rambat gelombang.
Hubungan antara frrekuensi, panjang gelombang, dan cepat rambat gelombang
mengikuti persamaan:
𝜆
𝑣 = 𝑇 = 𝜆𝑓 (2.1)

dengan:
v : laju gelombang (m/s)
𝜆 : panjang gelombang (m)
T : periode (s)
f : frekuensi (Hz)
Ketika gelombang pada gambar 2.2 merambat disepanjang tali, maka
simpangan yang ditunjukkan adalah:
𝑦 (𝑥) = 𝐴 sin (𝑘𝑥) (2.2)
Simpangan 𝑦 (𝑥) adalah simpangan y pada tali yang berada pada posisi
x. Dengan A adalah amplitudo dan k merupakan konstanta yang disebut
bilangan gelombang. Bilangan gelombang berhubungan dengan panjang
gelombang. Jika tali bergerak dari titik x1 ke titik lain sejauh satu panjang
gelombang, x2 = x1 + 𝜆, maka fungsi sinus berubah sebesar 2𝜋:
𝑘(𝑥1 + 𝜆) = 𝑘𝑥1 + 2𝜋
𝑘 𝜆 = 2𝜋 (2.3)
atau
2𝜋
𝑘= (2.4)
𝜆

Untuk menggambarkan gelombang yang sedang menjalar ke kanan pada


gambar 2.2, maka persamaan 2.2 menjadi fungsi gelombang y(x,t)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

(Tipler, 1998). Simpangan (x,t) adalah simpangan pada posisi x dan waktu t .
untuk gelombang yang menjalar ke kanan pada posisi x dengan laju v dan waktu
t ditulis sebagai:
𝑦 (𝑥, 𝑡) = 𝐴 sin 𝑘(𝑥 − 𝑣𝑡) = 𝐴 sin(𝑘𝑥 − 𝑘𝑣𝑡)
atau
𝑦 (𝑥, 𝑡) = 𝐴 sin (𝑘𝑥 − 𝜔𝑡) (2.5)
dengan:
y (x,t) : simpanagan (m)
x : posisi (m)
A : amplitudp gelombang (m)
(𝑘𝑥 ± 𝜔𝑡) : sudut fase
2𝜋
k= 𝜆

𝜆 : panjang gelombang (m)


2𝜋
𝜔 = 2𝜋𝑓= : kecepatan sudut (rad/s)
𝑇

t : waktu (s)
f : frekuensi (Hz)

Misalkan ada dua gelombang bergerak ke kanan. Gelombang pertama


bergerak dengan fungsi gelombang 𝑦1 (x,t), amplituodo A, frekuensi sudut 𝜔,
dan bilangan gelombang k.
𝑦1 (x,t) = A sin (𝑘𝑥 − 𝜔𝑡) = A sin 𝑘𝑥 (2.6)
y

Gambar 2.3. Perambatan gelombang sinusoidal pada t = 0


dengan sudut fase konstan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

Jika ada satu gelombang lagi bergerak ke kanan dengan amplitudo,


frekuensi, bilangan gelombang sama, dan sudut fase berbeda sebesar 𝛿, maka
persamaan umum untuk fungsi dua gelombang kedua dapat ditulis:
𝑦2 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 (𝑘𝑥 − 𝜔𝑡 + 𝛿) = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 (𝑘𝑥 + 𝛿) (2.7)
y

Gambar 2.4. Perambatan gelombang sinusoidal pada t = 0


dengan beda fase 𝛿.

Dengan 𝛿 adalah beda fase. Dua gelombang yang digambarkan oleh


gambar 2.6 dan 2.7 tersebut berbeda fase sebesar 𝛿, seperti pada gambar 2.5.
y
𝛿

Gambar 2.5. Grafik simpangan terhadap posisi untuk dua gelombang


yang memiliki amplitudo, dan frekuensi sudut yang sama namun
berbeda fase.

Perbedaan fase adalah perbedaan dari dua buah sinyal gelombang


sinusoidal yang berfrekuensi sama. Perbedaan fasa dapat dinyatakan sebagai
pergeseran waktu t. Ada beda fase, maka ada beda waktu. Beda waktu ini
diperoleh dari beda jarak antara sinar laser dengan fotodioda pertama dan
fotodioda kedua. Perbedaan fase gelombang sinusoidal dapat dilihat seperti
pada gambar 2.6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

Volt (V)
Beda fase

A
Waktu (s)
A

Gambar 2.6. Perbedaan fase pada layar oskiloskop, A adalah amplitudo.

2.4 Kecepatan Cahaya


Cahaya adalah gelombang elektormagnetik dengan panjang gelombang
tertentu. Cahaya bersifat sebagai gelombang elektromagnetik, karena dapat
merambat dalam medium dan ruang hampa. Berdasrkan teori Maxwell,
mengenai gelombang elekromagnetik, kecepatan cahaya c dalam ruang hampa
adalah:

1
𝑐= (2.8)
√ 𝜀 𝑜 𝜇𝑜

dengan:
𝜀𝑜 = Permitivitas hampa = 8,9 x 10-12 C2/N.m2
𝜇𝑜 = Permaebilitas hampa = 4𝜋 x 10-7 T. m/A

Dengan mensubstitusikan konsanta permitivitas hampa dan permaebilitas


hampa ke dalam persamaan (2.8), maka didapatkan besarnya kecepatan
gelombang elektromagnetik dalam ruang hampa adalah 𝑐 = 2,99792458 x 108
m/s. Maxwell menyimpulkan bahwa semua gelombang eletromagnetik
mempunya sifat dasar dan kecepatan yang sama untuk semua spektrum
elektromagnet, dan gelombang tersebut hanya mempunyai perbedaan frekuensi
dan panjang gelombang (Halliday et al.,1988).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

2.5 Modulasi Sinar Laser


Modulasi optik adalah teknik modulasi menggunakan berkas cahaya.
Modulasi adalah penggabungan dua berkas sinyal. Sinyal tersebut ada sinyal
berupa pulsa-pulsa cahaya sebagai sinyal pembawa.
Modulasi sinar laser adalah teknik modulasi menggunkan sinar laser
sebagai berkas cahaya. Modulasi ini mengikuti rangkaian modulasi dari sumber
penelitian yang dilakukan Se-yuen Mark dan Din-yan Yip. Dimana rangkaian
ini terdiri dari laser pointer yang dihubungkan secara seri dengan sumber
tegangan dan tahanan geser. Kemudian, pada rangkaian ditambahkan AFG
sebagai pemodulasi sinar laser, seperti gambar 2.7.
V

Laser pointer Tahanan geser


C

AFG
Gambar 2.7. Rangkaian modulasi sinar laser

Proses modulasi sinar laser dapat dilihat pada tampilan layar oskiloskop
berupa sinyal grafik tegangan terhadap waktu. Sinyal ini berbentuk gelombang
kontinyu. Sinyal pembawa dinyatakan sebagai sinyal masukkan yang berasal
dari sensor cahaya dan sinyal keluaran yang tampil dalam oskiloskop berupa
tegangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

2.6 Pengukuran Kecepatan Cahaya Laser Pointer


Pengukuran kecepatan cahaya mempunyai susunan seperti ditunjukkan
pada gambar 2.8.

c
L1 t1
a b L2 d
t2

Gambar 2.8. Jalannya sinar laser pointer hijau.

Keterangan gambar 2.8:


a : sumber cahaya sinar laser pointer
b : beam splitter
c : fotodioda pertama
d : fotodioda kedua
L1 : jarak beam splitter (b) ke fotodioda pertama (c)
L2 : jarak beam splitter (b) ke fotodioda kedua (d)

Berkas sumber cahaya sinar laser pointer di arahkan ke beam splitter.


Oleh beam splitter sebagian berkas akan dipantulkan menuju fotodioda
pertama, dan bagian lainnya akan diteruskan ke fotodioda kedua. Selanjutnya,
kedua fotodioda tersebut akan mendeteksi berkas cahaya yang datang. Dengan
demikian akan ada dua berkas cahaya yang masuk ke fotodioda, dan tampil
dalam layar CRO berupa sinyal gelombang.
Kedua sinyal gelombang yang akan direkam oleh CRO tergantung pada
berbedaan fase dari berkas I dan berkas II. Hal ini karena adanya perbedaan
jarak sinar laser dari beam splitter ke fotodioda. Untuk variasi jarak, fotodioda
pertama dibuat tetap dan fotodioda kedua digerakkan pada jarak tertentu.
Sedangkan, pengukuran waktu sinar laser dianalisis menggunakan logger pro.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

Dari kedua berkas cahaya pada gambar 2.8, pengukuran kecepatan cahaya
laser pointer pada jarak L1 dengan waktu t1 mengikuti persamaan:
𝐿1
𝑐= (2.9)
𝑡1

atau
L1 = c. t1 (2.10)
Sedangkan pada jarak sejauh 𝐿2 dengan waktu 𝑡2 diperoleh persamaan:
𝐿2
𝑐= (2.11)
𝑡2

atau
L2 = c. t2 (2.12)
Besarnya kecepatan cahaya laser pointer dapat dicari menggunakan persamaan
(2.10) dan (2.12):
L2 − L1 = (c. t2) – (c. t1)
L2 − L1 = c. (t2 – t1)
𝐿2 −𝐿1
c= (2.13)
𝑡2− 𝑡1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental yang dilaksanakan
di Laboratorium Fisika, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

3.2 Tahapan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kecepatan cahaya
menggunakan sinar laser pointer hijau dengan panjang gelombang 530 nm.
Penelitian teridiri atas tiga tahap yaitu: tahap pertama persiapan alat dan bahan,
tahap kedua prosedur dan pengambilan data, dan tahap ketiga pengolahan data.
1. Tahap Persiapan Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelititan ini terdiri dari beberapa
komponen beserta fungsinya, yaitu:
a. Laser Pointer
Laser pointer berfungsi sebagai sumber cahaya (pembawa sinyal).
Laser yang digunakan adalah laser pointer hijau dengan panjang
gelombang 530 nm.
b. Beam splitter
Beam splitter berfungsi membagi berkas cahaya menjadi dua bagian,
maka biasanya digunakan dengan cara dimiringkan.
c. Cermin
Cermin berfungsi untuk memantulkan cahaya dari sinar laser. Dalam
penelitian kedudukan cermin tidak berubah-ubah.
d. Lensa berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
e. CRO (Cathode Ray Oscilloscope)
CRO atau oskiloskop yang digunakan adalah oskiloskop digital jenis
Tektronix TBS 1052B. Oskiloskop digunakan untuk mengukur

17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

tegangan dari fotodioda. Tampilan oskiloskop berupa grafik tegangan


terhadap waktu.
f. AFG (Audio Frequency Generator)
AFG berfungsi sebagai pembangkit tegangan bolak-balik berbentuk
sinusoidal, persegi dan segitiga. AFG dalam penelititan ini berfungsi
untuk modulasi sinar laser dengan frekuensi sebesar 50 KHz.
g. Catu daya
Pada penelititan ini digunakan tiga buah catu daya yaitu, baterai
sebagai sumber tegangan sinar laser sebesar 6 volt, dan dua buah catu
daya sebagai sumber tegangan fotodioda sebesar 1.5 volt. Catu daya
berfungsi sebagai pembangkit tegangan searah.
h. Fotodioda (sensor cahaya)
Pada penelititan ini digunakan dua buah fotodioda, yaitu fotodioda
pertama dan fotodioda kedua. Fotodioda berfungsi untuk mendeteksi
adanya cahaya sinar laser.
i. Laptop
Laptop digunakan untuk menyimpan, menampilkan, dan mengolah
data hasil pengukuran. Kemudian, data hasil pengukuran yang
diperoleh dianalisis menggunakan softwere Logger Pro yang sudah
terinstal pada laptop.
2. Tahap Prosedur dan Pengambilan Data
a. Tahap Prosedur Penelititan
1) Merangkai alat sebelum modulasi seperti gambar 3.1 di bawah

6 volt

0-500 Ω
Laser pointer Tahanan geser

Gambar 3.1. Susunan alat sebelum modulasi sinar laser.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

2) Memodulasi sinar laser seperti pada gambar 3.2 di bawah.


6 volt

0-500 Ω

Laser pointer Tahanan geser


1750 𝜇F AFG

50 KHz

Gambar 3.2. Rangkaian modulasi sinar laser.

3) Membuat rangkaian fotodioda, seperti gambar 3.3 di bawah.

1,5 volt

Fotodioda 1 (1 KΩ)

1 KΩ

CRO

Gambar 3.3. Rangkaian fotodioda

4) Setelah memodulasi sinar laser, melakukan tahap pengukuran


kecepatan cahaya. Membuat susunan alat, sesuai skema pada
gambar 3.4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

Gambar 3.4. Susunan pengukuran kecepatan cahaya laser pointer

Keterangan gambar 3.4:


a : modulasi sinar laser dengan frekeunsi 50 kHz
b : beam splitter
c : fotodidoa pertama
d : fotodioda kedua
5) Memasang laser pointer pada statip. Kemudian, mengatur
ketinggian laser pointer pada statip, dimana tinggi laser pointer sama
dengan tinggi fotodioda. Hal ini dilakukan agar berkas sinar laser
tepat jatuh pada fotodioda.
6) Sebelum melakukan pengukuran kecepatan cahaya, hal yang perlu
dilakukan adalah memeriksa satu per satu bahwa set rangkaian
berkerja dengan baik, yaitu:
a) Memastikan bahwa frekuensi hasil ukur dari oskiloskop sama
dengan frekuensi generator sinyal. Caranya, menghubungkan
probe CH-1 dan probe CH-2 ke AFG. Probe positif ke input AFG
dan probe negatif ke negatif ke output AFG.
b) Mengamati bentuk gelombang sinusoidal yang muncul pada
layar oskiloskop dan menempatkan gelombang tersebut
ditengah-tengah skala dengan menggeser menggunakan tombol
horizontal position dan vertical position.
c) Menekan tombol run/stop pada oskiloskop untuk menghentikan
dan menjalankan gerak gelombang. Frekuensi dapat dicari
menggunkan persamaan:
Periode (T) dari sinyal:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

T = Xkotak x time/div (satuan) (3.1)


Dari persamaan (3.1), maka nilai frekuensi mengikuti persamaan:
1
f=𝑇 (3.2)

7) Menghubungkan rangkaian fotodioda pertama ke oskiloskop.


Memastikan rangkaian fotodioda pertama dan fotofioda kedua
menampilkan intensitas cahaya berupa gelombang sinusoidal dalam
CRO. Lalu, memastikan CRO menampilkan duah buah gelombang
sinusoidal yang berasal generator sinyal yang terhubung dan pada
fotodioda pertama dan fotodioda kedua.
b. Tahap Pengambilan Data
Pengukuran kecepatan cahaya menggunakan sinar laser pointer
dilakukan dengan menentukan jarak tempuh sinar laser pointer ke
fotodioda terlebih dahulu.
1) Mengatur kedudukan cermin pertama ke fotodioda, dimana jarak
fotodioda pertama dibuat berbeda dengan jarak fotodioda kedua.
Caranya dengan membuat jarak L1 = konstan dan L2 dijauhkan.
2) Pengukuran dilakukan seperti pada gambar 3.4. Jarak sinar laser
sebagai L1 diukur dari beam splitter ke fotodioda pertama,
sedangkan, jarak sinar laser sebagai L2 diukur dari beam splitter ke
sampai ke fotodidoa kedua.
3) Setelah kedua intensitas cahaya dari fotodioda pertama (CHANNEL-
1) dan fotodidoa kedua (CHANNEL-2) terekam pada CRO,
selanjutnya memperbesar gambar menggunakan time/div terus
menerus. Intensitas cahaya berupa gelombang sinusoidal murni,
seperti pada gambar 3.5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

V (volt)

t (s)

Gambar 3.5. Tampilan sinyal intensitas cahaya berupa dua


buah gelombang sinusoidal murni.
4) Menekan tombol “run/stop” pada CRO. Memasukan “flashdisk”
pada oskiloskop dan ditunggu beberapa saat. Kemudian, pilih tombol
“save all to files” pada menu “print button”, berupa file data dari
CHANNEL-1 dan CHANNEL-2. Lalu, menekan tombol “save” pada
oskiloskop untuk menyimpan data.
5) Dengan cara yang sama, mengulangi langkah 1) sampai langka ke 4).

3. Analisis Data
a. Menentukan Beda Waktu
1) Membuka data pada media penyimpanan laptop yang diperoleh dari
oskiloskop menggunakan Microsoft Excel.

Gambar 3.6. Tampilan data pada Microsoft Excel.

2) File pada kolom D dan E di atas diblok dan di “copy-paste” ke


softwere logger pro. File D berupa waktu dan file E berupa tegangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

3) Membuka softwere logger pro pada laptop, seperti pada gambar 3.7 di
bawah.

Gambar 3.7. Tampilan awal “softwere Logger Pro”.

Gambar 3.8 Tampilan data dari Microsoft Excel setelah di “copy-


paste” ke “softwere Logger Pro” dari CHANNEL-1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

4) Memberi nama dan nama pendek di kolom pada tabel “data set”
dengan mengklik menu “Data” pilih ”New Manual Column”, lalu
klik “Done”. Maka, terlihat seperti pada gambar 3.9.

Gambar 3.9 Tampilan menu “Data” dan sub-menu “Manual


Column Options”.
a. Kemudian, data set “X” dan “Y” diganti nama dengan “Waktu” dan
“Tegangan” beserta satuannya. Lalu, pilih “done”.
b. Setelah data yang diinginkan terpenuhi, selanjutnya, membuat
grafik tegangan terhadap waktu berbentuk gelombang sinusoidal.
c. Memblok data “Waktu” dan “Tegangan”, lalu pilih “Autoscale” (

) untuk memperjelas grafik. Kemudian, menocockkan grafik


tegangan terhadap waktu data dari generator sinyal dengan grafik
tegangan terhadap waktu dari intensitas.
Cara mencockkannya adalah dengan melakukan fitiing data, yaitu:

1) Memilih menu “Curve fit” ( ).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

Gambar 3.10. Tampilan menu “Curve fit”.

2) Persamaan yang digunakan adalah A*sin(B*x+C)+D.


Persamaan “A*sin(B*x+C)+D” merupakan persamaan yang
diperoleh dalam teori modulasi, mengikuti persamaan (2.5).
Memasukkan nilai B = 2𝜋𝑓 ke persamaan “A*sin(B*x+C)+D”
pada kolom “Define Function”, lalu tekan OK, seperti pada
gambar 3.11 di bahwa.

Gambar 3.11. Tampilan kotak dialog “User Defined


Function”.

3) Persamaan “A*sin(2𝜋𝑓*x+C)+D” digunakan untuk


memperoleh nilai A, C, dan D. Setelah persamaan dipilih,
kemudian pilih “Try fit” pada kolom “Curve fit”. Menunggu
beberapa saat untuk melihat hasil fitting grafik, lalu tekan “OK”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

4) Dengan cara yang sama, mengulangi langkah no 1 sampai


langkah no 7 untuk data dari CH-2. Untuk menampilkan grafik
dari CH-2 dilakukan dengan memilih menu insert, lalu pilih
“Graph”.
5) Grafik yang muncul masih terlihat kasar. Agar dapat dilihat
dengan jelas, maka grafik diperhalus dengan pilih menu “Data”,
lalu “New Calculated Column”. Kemudian, mengisi bagian
“Expression” dengan persamaan “A*sin (B*x+C)+D. Nilai x
diperoleh dari “Variables (Columns)” yaitu “Waktu” dan nilai
A, C, D adalah nilai dari grafik sinusoidal.

Gambar 3.12. Tampilan menu “Data” dan sub-menu “New


Calculated Column”.
6) Memasukkan nilai beda waktu pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Data hasil percobaan pengukuran kecepatan cahaya
L = jarak yang ditempuh sinar laser dari sinar laser ke
fotodioda.
L1 = …….cm (konstan)
L2 = …….cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

Beda waktu
Jarak (∆L) (∆t)
= L2 – L1 (s) (∆t) = t2 – t1
No
(cm) Puncak
Gelombang
t1 t2
1

b. Pengkuran Kecepatan Sinar Laser Pointer Hijau


Pengukuran kecepatan cahaya sinar laser pointer hijau dapat dicari
dengan menggunakan persamaan (2.8) di bawah:
∆𝐿 𝐿2 − 𝐿1
𝑐= = (2.8)
∆𝑡 𝑡2− 𝑡1

Nilai ketidakpastian kecepatan cahaya dapat diperoleh, memenuhi


persamaan:

𝜎𝑐 𝜎𝐿 2
𝜎𝑡 2
= √( 𝐿 ) + ( 𝑡 ) (3.3)
𝑐
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kecepatan cahaya di udara
dengan menggunakan sinar laser pointer hijau. Berikut adalah hasil pengukuran
yang dilakukan pada saat penelititan:

1. Hasil Pengukuran Modulasi Sinar Laser


Penelitian dilakukan dengan mengecek komponen alat terlebih
dahulu. Alat-alat yang dicek meliputi laser, rangkaian fotodioda buatan dan
oskiloskop. Pengecekkan pertama yang dilakukan, yaitu pada laser. Ada
beberapa jenis laser, yaitu laser untuk presentasi dan laser buatan. Laser-laser
ini tidak berbahaya, karena radiasi yang dipancarkan sangat kecil.
Pengecekkan laser bertujuan untuk melihat ada tidaknya berkas sinar laser
yang masuk ke fotodioda dan oskiloskop. Pengecekkan dilakukan dengan
cara menghalangi berkas sinar laser dengan tangan. Pengecekkan kedua,
yaitu pada fotodioda. Pada penelitian ini digunakan rangkaian fotodidoda
buatan lab. Pada fotodioda, berkas sinar laser yang terseteksi berupa
intensitas cahaya, dan keluaran dalam oskiloskop berupa tampilan grafik
tegangan terhadap waktu. Pengecekkan fotodioda bertujuan untuk melihat
apakah fotodioda yang digunakan dapat mendeteksi adanya berkas cahaya
dari laser presentasi dan laser buatan. Pengecekkan dilakukan dengan cara
mengarahkan berkas sinar laser langsung ke fotodioda. Pengecekkan ketiga,
yaitu oskiloskop. Ada dua jenis oskiloskop, yaitu oskiloskop analog dan
oskiloskop digital. Pengecekkan oskiloskop bertujuan untuk melihat bagian-
bagian dalam oskiloskop berfungsi dengan baik atau tidak, melihat ada
tidaknya gambar atau grafik yang tampil pada layar, dan melihat apakah
tampilan gambar pada layar jelas atau tidak. Pengecekkan oskiloskop ini
langsung dengan probe-probenya, yaitu menghubungkan oskiloskop ke
sumber tegangan untuk melihat apakah oskiloskop dapat berfungsi dengan
baik.

28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

Selama pengecekkan, ada beberapa gangguan yang muncul, meliputi:


cahaya dari laser yang terlalu redup, sehingga intensitas cahaya yang masuk
ke fotodioda sangat kecil, kesulitan dalam mengarahkan berkas sinar laser
agar tepat jatuh dalam fotodioda, fotodioda yang tidak mampu mendeteksi
berkas sinar laser dan tampilan gambar dan grafik pada oskiloskop yang
kurang jelas dan oskiloskop analog tidak mampu menyimpan data.
Dari gangguan-gangguan yang sudah disebutkan, solusi yang dapat
dilakukan dengan mengganti komponen alat dengan yang lain, yaitu
menggunakan laser pointer, rangkaian fotodioda buatan diganti dengan
fotodioda yang lain, dan oskiloskop analog diganti dengan oskiloskop digital
merek Tektronix TBS 1052B.
Selanjutnya, merangkai alat seperti pada gambar 3.1. Hal ini
dilakukan untuk menunjukkan bahwa sebelum memodulasi, intensitas
cahaya sinar laser tetap. Hasil yang menunjukkan intensitas cahayanya tetap
diukur menggunkan oskiloskop, seperti pada gambar 4.1.

Gambar 4.1. Intensitas cahaya sebelum dimodulasi berupa grafik


tegangan terhadap waktu.
Keterangan gambar 4.1:
a : intensitas cahaya dari fotodioda kedua
b : intensitas cahaya dari fotodidoa pertama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

Selanjutnya merangkai alat modulasi sinar laser seperti pada gambar


3.2. Hasil modulasi sinar laser ini berupa data penelitian hasil ukur dari
oskiloskop dengan data yang diukur dari AFG. Data tersebut berupa
pengukuran frekuensi dari oskiloskop dan AFG. Apabila hasil pengukuran
frekuensi sudah sama, langkah berikutnya, merangkai alat pengukuran
kecepatan cahaya laser pointer.
Berikut hasil yang menunjukkan intensitas cahaya setelah memodulasi
sinar laser, seperti pada gambar 4.2

Gambar 4.2. Hasil intensitas cahaya setelah dimodulasi.

Keterangan gambar 4.2


a : intensitas cahaya dari fotodioda kedua
b : intensitas cahaya dari fotodidoa pertama
2. Hasil Pengukuran Kecepatan Cahaya Laser di Dalam Lab
Pengukuran kecepatan cahaya laser di dalam lab dilakukan pada siang
hari dengan kondisi ruangan yang terbatas. Kondisi ruangan terbatas karena
ruangan tersebut merupakan tempat penyimpanan alat untuk eksperimen.
Selama pengukuran, ada beberapa kesulitan yang dialami, yaitu pada
saat merangkai alat harus dilakukan sebaik dan serapi mungkin agar
rangkaian tidak ada yang tercampur, kesulitan menjauhkan fotodioda kedua,
kesulitan mendapatkan cahaya laser pointer karena di dalam ruangan ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

cahaya lampu, dan karena ruangan yang sempit membuat pengukuran jarak
terbatas. Selain kesulitan yang dialami, dda kelebihan yang didapatkan
selama pengukuran, yaitu cahaya dari lampu dapat dimatikan agar ruangan
tampak gelap, dan pengukuran dapat berlangsung lama. Keuntungan dari
pengukuran berlangsung lama ini berupa pengukuran beda jarak yang dapat
dilakukan sampai tiga kali percobaan.
Pengukuran kecepatan cahaya di dalam lab memiliki susunan alat
seperti gambar 4.3 di bawah.

Gambar 4.3. Pengukuran kecepatan cahaya yang dilakukan di dalam lab.

Keterangan gambar 4.3:


a : rangkaian modulasi sinar laser
b : beam splitter
c : rangkaian fotodioda pertama
d : rangkaian fotodioda kedua
e : cermin pertama
f : cermin kedua
g : cermin ketiga
h : cermin keempat
i : cermin kelima
Dari gambar 4.3, pengukuran kecepatan cahaya dilakukan dalam dua
langkah. Langkah pertama, menentukan beda jarak, dan kedua
meneLangkahntukan beda waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

Langkah pertama, menentukan beda jarak. Berkas cahaya dari sinar


laser diarahkan ke beam splitter, oleh beam splitter berkas cahaya sebagian
dipantulakan menuju fotodioda pertama dan bagian lainnya diteruskan ke
cermin kedua, oleh cermin kedua dipantulkan ke cemin ketiga, oleh cermin
ketiga dipantulkan lagi ke cermin keempat, oleh cermin ke empat berkas
cahaya dipantulkan ke cermin kelima, oleh cermin kelima dipantulkan
menuju fotodioda kedua.
Jarak yang ditempuh oleh sinar ke fotodioda didapat dengan membuat
fotodioda pertama pada jarak L1 dibuat berbeda dengan fotodioda kedua pada
jarak L2. Agar jarak L2 berbeda dengan jarak L1, maka fotodioda kedua
dijauhkah. Karena kondisi ruangan yang terbatas, maka ditambahkan
cermin. Fungsi cermin untuk memantulkan berkas sinar laser. Cermin yang
digunakan tiga buah, sehingga jarak yang dihasilkan semakin besar.
Pengukuran jarak L1 diukur dari sinar laser yang melewati beam
splitter ke fotodioda pertama, sedangkan jarak L2 diukur dari sinar laser yang
melewati beam spliter ke cermin pertama, cermin kedua, cermin ketiga,
cermin keempat, cermin kelima sampai ke fotodidoda kedua. Berikut foto
pengukuran jarak di dalam ruangan dengan tiga buah cermin, seperti pada
gambar 4.4 di bawah ini.

Gambar 4.4 Seting alat untuk pengukuran jarak di dalam ruangan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

Dalam pengukuran jarak pada gambar 4.4 di atas, ada masalah yang
muncul akibat penggunaan tiga buah cermin. Masalah tersebut berupa
intensitas cahaya yang semakin kecil. Karena laser yang digunakan jenis
laser pointer hijau dengan panjang gelombang 530 nm, maka jarak yang
mampu dijangkau hanya dalam beberapa meter saja. Hal ini terjadi karena,
ketika sinar laser dipantulkan dari cermin pertama, cermin, kedua, cermin
ketiga, cermin ke empat dan cermin kelima, intensitas sinar laser semakin
sedikit. Sehingga, berkas sinar laser yang sampai ke fotodioda semakin
menghilang. Meskipun ada masalah yang dialami, pengukuran beda jarak
tetap bisa dilakukan dengan menggunkan duah buah cermin meskipun
pengukuran beda jarak yang didapatkan kecil. Karena nilai yang didapatkan
kecil, maka data yang didapatkan tidak dipakai dalam penelititan, tetapi
dipakai untuk keperluan lain sebagai sumber belajar.
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan tali yang dibentangkan.
Tali dibentangkan dari beam splitter ke cermin pertama, cermin kedua,
cermin ketiga, cermin keempat, cermin kelima dan sampai ke fotodioda
kedua. Selanjutnya, tali diberi tanda kemudia diukur menggunakan meteran.
Hasil pengukuran beda jarak yang dilakukan di dalam lab dengan
mengunakan tiga buah cermin, diperoleh nilai beda jarak sebesar
L1 = (10 ± 0,1) cm dan L2 = (2512 ± 2) cm. Sedangkan nilai ketidakpastian
beda jarak sebesar:
1. L1 = (10 ± 0,1) cm
2. L2 = (2511 ± 2) cm
3. Ketidakpastian beda jarak sebesar:
L2 + L1 = 2 + 0,1 = 2,1 = 2 cm
Maka hasil pengukuran beda jarak dan ketidakpastian sebesar
(2502±2) cm.
Langkah kedua, menentukan beda waktu. Percobaan dilakukan analisis
data menggunakan logger pro. Data yang diperoleh terdiri banyak file data.
File tersebut berupa data dari CHANNEL-1, CHANNEL-2, gambar grafik,
record length, sample interval, trigger point, source, vertical units, vertical
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

scale, vertical offset, horizontal unit, horizontal, scale, Pt Pfmt, Yzero,


probe atten, model number, serial number, dan firmware version. Dari
banyak data yang diperoleh, hanya tiga buah data yang diperlukan, yaitu
data dari CHANNEL-1, data CHANNEL-2, dan gambar grafik. Hasil
tersebut dapat dilihat pada gambar 4.5 dan data dianalisis menggunkan
logger pro.

Gambar 4.5 Foto grafik tegangan terhadap waktu.

Tabel 4.1 Data hasil pengukuran di dalam lab.

Waktu-1 V-1 Waktu-2 V-2


(sekon) (volt) (sekon) (volt)
-0.0000312 -0.0888 -0.0000312 -3.068
-0.00003118 -0.088 -0.00003118 -3.06
-0.00003116 -0.0936 -0.00003116 -3.064
-0.00003114 -0.092 -0.00003114 -3.068
-0.00003112 -0.0928 -0.00003112 -3.072
-0.0000311 -0.092 -0.0000311 -3.072
-0.00003108 -0.0864 -0.00003108 -3.064
-0.00003106 -0.0912 -0.00003106 -3.072
-0.00003104 -0.0912 -0.00003104 -3.064
-0.00003102 -0.0896 -0.00003102 -3.064
-0.000031 -0.0864 -0.000031 -3.06
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

Waktu-1 V-1 Waktu-2 V-2


(sekon) (volt) (sekon) (volt)
-0.00003098 -0.0856 -0.00003098 -3.068
-0.00003096 -0.0872 -0.00003096 -3.068
-0.00003094 -0.0896 -0.00003094 -3.056
-0.00003092 -0.092 -0.00003092 -3.064
-0.0000309 -0.0904 -0.0000309 -3.064
-0.00003088 -0.092 -0.00003088 -3.064
-0.00003086 -0.0896 -0.00003086 -3.064
-0.00003084 -0.0912 -0.00003084 -3.064

Dari tabel 4.1, diperoleh nilai beda waktu, tampak pada gambar 4.6 di
bawah.

Gambar 4.6 Grafik tegangan terhadap waktu dari file CHANNEL-1


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

Gambar 4.7. Grafik tegangan terhadap waktu dari file CHANNEL-2

Gambar 4.8. Hasil fitting berupa waktu mencapai puncak dari


CHANNEL-1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

Gambar 4.9. Hasil fitting berupa waktu mencapai puncak dari


CHANNEL-2

Gambar 4.10. Hasil penentuan waktu mencapai puncak dari file


CHANNEL-1

Nilai waktu saat mencapai puncak yang didapat dari gambar 4.10,
yaitu 0,00001816 sekon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

Gambar 4.11. Hasil penentuan waktu mencapai dari file

CHANNEL-2

Nilai waktu saat mencapai puncak yang didapat dari gambar 4.11,
yaitu 0,00001792 sekon. Beda waktu yang diperoleh melalu perhitungan
menggunakan persamaan:
∆t = ( waktu di puncak dari CHANNEL-2) – (waktu di puncak
CHANNEL-1)
= 0,00001816 sekon – 0,00001792 sekon
= 1,4 x 10-7 sekon

Nilai ketidakpastian beda waktu sebesar 1 x 10-8 s. Hasil ini diperoleh


dari gambar 4.10 dan gambar 4.11. Dari gambar 4.10 dan gambar 4.11
memiliki skala terkecil 2 x 10-8 s. Sehingga, ketidakpastiaan beda waktu
sebesar setengah dari nilai skala terkecil dari gambar. Maka hasil penentuan
beda waktu yang diperoleh sebesar (1,4 ± 0,1) x 10-7 s.
Dari data-data yang diperoleh, nilai beda jarak dan beda waktu yang
diperoleh distubtitusikan ke persamaan 2.2.. Kecepatan cahaya laser pointer
hijau, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

∆𝐿 𝐿2 − 𝐿1 25,01 𝑚
𝐶1 = = = 1.4𝑥10−7 𝑠 = 1,8 x 108 m/s
∆𝑡 𝑡2− 𝑡1

Nilai ketidakpastian pengukuran kecepatan cahaya laser pointer


menggunakan persamaan (3.3):

𝜎𝑐 𝜎𝐿 2
𝜎𝑡 2
= √( 𝐿 ) + ( 𝑡 )
𝑐

𝜎𝑐 2 2
0,1𝑥10 −7 2
= √(2502) + ( 1,410−7 )
𝑐
𝜎𝑐
= √6,389 𝑥 10−7 + 5,012040816 𝑥 10−3
𝑐
𝜎𝑐
= √5,102679716𝑥10−3
𝑐
𝜎𝑐
= 0,07
𝑐
𝜎𝑐 = 𝑐 𝑥 0,07 = (1,8 x 108 m/s ) 𝑥 0,07 = 0,1 x 108 m/s
Jadi, hasil pengukuran kecepatan cahaya laser pointer di dalam lab
sebesar (1,8± 0,1) x 108 m/s.

3. Hasil Pengukuran kecepatan cahaya laser di luar lab


Pengukuran kecepatan cahaya laser di luar lab dilakukan pada malam
hari. Dilakukan di malam hari, agar kondisi lab lebih kondusif tanpa ada
gangguan dari cahaya lain. Kondisi di luar lab cukup memadai karena,
tempat yang lebih luas.
Selama pengukuran, ada beberapa kesulitan yang dialami, yaitu
karena kondisi gelap, jadi pada saat merangkai alat harus menyalakan lampu
terlebih dahulu dari dalam lab, pengukuran berlangsung cepat karena
peminjaman lab yang terbatas. Selain kesulitan tersebut, ada kelebihan yang
didapat saat melakukan pengukuran pada malam hari yaitu, pengukuran beda
jarak hanya menggunakan satu cermin. Cermin diletakkan di depan beam
splitter pada jarak sejauh mungkin. Kenudian, cahaya dari cermin
dipantulkan ke fotodioda kedua. Sehingga, pengukuran beda jarak yang
didapat sangat besar, dan intensitas cahaya laser pointer yang sampai ke
fotodioda besar pula.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

Pengukuran kecepatan cahaya di dalam lab memiliki susunan alat


seperti gambar 4.12.

Gambar 4.12. Susunan pengukuran kecepatan cahaya laser pointer


Keterangan gambar 4.12 :
a : modulasi sinar laser dengan frekuensi 50 kHz
b : beam splitter
c : fotodioda pertama
d : fotodioda kedua
e : cermin pertama
Dari gambar 4.12 di atas, pengukuran kecepatan cahaya dilakukan
dalam dua tahap. Tahap pertama, menentukan beda jarak, dan percobaan
kedua menentukan beda waktu.
Tahap pertama, menentukan beda jarak. Berkas cahaya dari sinar laser
diarahkan ke beam splitter, oleh beam splitter berkas cahaya sebagian
dipantulakan menuju fotodioda pertama dan bagian lainnya diteruskan ke
cermin pertama, dan diteruskan menuju fotodioda kedua.
Dengan cara yang sama, jarak yang ditempuh oleh sinar ke fotodioda
didapat dengan membuat fotodioda pertama pada jarak L1 dibuat berbeda
dengan fotodioda kedua pada jarak L2. Agar jarak L2 berbeda dengan jarak
L1, maka fotodioda kedua dijauhkah. Pengukuran jarak L1 diukur dari sinar
laser yang melewati beam splitter ke fotodioda pertama, sedangkan jarak L2
diukur dari sinar laser yang melewati beam spliter ke cermin pertama sampai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

ke fotodidoda kedua. Berikut foto pengukuran jarak di luar ruangan dengan


tiga buah cermin, seperti pada gambar 4.13.

Gambar 4.13. Seting alat untuk pengukuran jarak di luar lab

Dalam pengukuran jarak pada gambar 4.13 di atas, ada masalah yang
muncul. Karena laser yang digunakan jenis laser pointer hijau dengan
panjang gelombang 530 nm, maka jarak yang mampu dijangkau hanya
dalam beberapa meter saja Hal ini terjadi karena, ketika fotodioda semakin
dijauhkan, intensitas sinar laser semakin kecil. Sehingga, berkas sinar laser
yang sampai ke fotodioda semakin sedikit. Jarak yang diperoleh dalam
pengukuran ini sebesar L1 = (10 ± 0,1) cm dan L2 = (3893 ± 3) cm.
Sedangkan nilai ketidakpastian beda jarak sebesar:
1. L1 = (10 ± 0,1) cm
2. L2 = (3893 ± 3) cm
3. Ketidakpastian beda jarak sebesar:
L2 + L1 = 3 + 0,1 = 3,1 = 3 cm
Hasil pengukuran beda jarak dan ketidakpastian sebesar (3883±3) cm.
Langkah kedua, menentukan beda waktu. Percobaan dilakukan
analisis data menggunakan logger pro. Data yang diperoleh banyak file sama
dengan data pada percobaan pertama. Sehingga, data yang diambil untuk
analisis berupa data dari CHANNEL-1, CHANNEL-2, dan gambar grafik.
Dari pengukuran jarak (10 ± 0,1) cm dan L2 = (3893 ± 3) cm yang didapat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

dilakukan analisis menggunakan logger pro untuk menentukan nilai beda


waktu. Hasil analisis data tersebut dapat dilihat pada gambar4.14.

Gambar 4.14. Foto grafik tegangan terhadap waktu.

Tabel 4.2 Data hasil pengukuran di luar lab.

Waktu-1 V-2 Waktu-2 V-2


(sekon) (volt) (sekon) (volt)
-0.000045 -2.5176 -0.000045 -4.096
-0.00004498 -2.5176 -0.00004498 -4.108
-0.00004496 -2.5192 -0.00004496 -4.104
-0.00004494 -2.5152 -0.00004494 -4.116
-0.00004492 -2.516 -0.00004492 -4.108
-0.0000449 -2.5216 -0.0000449 -4.1
-0.00004488 -2.5168 -0.00004488 -4.116
-0.00004486 -2.516 -0.00004486 -4.108
-0.00004484 -2.516 -0.00004484 -4.1
-0.00004482 -2.5184 -0.00004482 -4.112
-0.0000448 -2.5208 -0.0000448 -4.108
-0.00004478 -2.5208 -0.00004478 -4.108
-0.00004476 -2.5208 -0.00004476 -4.112
-0.00004474 -2.5232 -0.00004474 -4.112
-0.00004472 -2.5264 -0.00004472 -4.116
-0.0000447 -2.5264 -0.0000447 -4.112
-0.00004468 -2.5208 -0.00004468 -4.116
-0.00004466 -2.5208 -0.00004466 -4.112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

Dari tabel 4.2, diperoleh grafik tegangan terhadap waktu, tampak pada
gambar 4.15 dan gambar 4.16.

Gambar 4.15. Grafik tegangan terhadap waktu dari file CHANNEL-1

Gambar 4.16. Grafik tegangan terhadap waktu dari file CHANNEL-2


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

Gambar 4.17. Hasil fitting berupa waktu mencapai puncak dari


CHANNEL-1

Gambar 4.18. Hasil fitting berupa waktu mencapai puncak dari


CHANNEL-2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Gambar 4.19. Hasil penentuan waktu mencapai dari file

CHANNEL-1

Nilai waktu saat mencapai puncak yang didapat dari gambar 4.19,
yaitu 0,00003334 sekon.

Gambar 4.20. Hasil penentuan waktu mencapai dari file

CHANNEL-2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

Nilai waktu saat mencapai puncak yang didapat dari gambar 4.12,
yaitu 0,00003308 sekon. Beda waktu yang diperoleh melalu perhitungan
menggunakan persamaan:
∆t = ( waktu dari CHANNEL-2) – (beda waktu CHANNEL-1)
= 0,00001306 sekon – 0,00001334 sekon = 2,6 x 10-7 sekon

Nilai ketidakpastian beda waktu sebesar 1 x 10-8 s. Hasil ini diperoleh


dari gambar 4.19 dan gambar 4.20. Dari gambar 4.19 dan gambar 4.20
memiliki skala terkecil 2 x 10-8 s. Sehingga, ketidakpastiaan beda waktu
sebesar setengah dari nilai skala terkecil dari gambar. Maka hasil penentuan
beda waktu yang diperoleh sebesar (2,6 ± 0,1) x 10-7 s.
Dari data-data yang diperoleh, nilai beda jarak dan beda waktu yang
diperoleh distubtitusikan ke persamaan 2.2. di bawah. Kecepatan cahaya
laser pointer hijau, yaitu:
∆𝐿 𝐿2 − 𝐿1 38,83 𝑚
𝐶1 = = = 2,6𝑥10−7 𝑠 = 1,49 x 108 m/s = 1,5 x 108 m/s
∆𝑡 𝑡2− 𝑡1

Nilai ketidakpastian pengukuran kecepatan cahaya laser pointer


menggunakan persamaan (3.3):

𝜎𝑐 𝜎𝐿 2
𝜎𝑡 2
= √( 𝐿 ) + ( 𝑡 )
𝑐

𝜎𝑐 3 2
0,1𝑥10 −7 2
= √(3883) + (2,6𝑥10−7 )
𝑐
𝜎𝑐
= √6,642533832 𝑥 10−8 + 1,479289941 𝑥 10−3
𝑐
𝜎𝑐
= √1,479356366 𝑥 10−3
𝑐
𝜎𝑐
= 0,038 = 0,04
𝑐
𝜎𝑐 = 𝑐 𝑥 0,04 = 1,5 𝑥 108 𝑥 0,04 = 0,1 x 108 m/s
Jadi, hasil pengukuran kecepatan cahaya laser pointer di dalam lab
sebesar (1,5 0,1) x 108 m/s.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

4.2 Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai kecepatan cahaya
mengunakan sinar laser pointer hijau dengan pajang gelombang 530 nm. Sinar
Laser pointer berfungsi sebagai sumber cahaya yang bersifat koheren. Artinya,
memiliki frekuensi yang sama. Arah rambat sinar laser berupa satu garis lurus.
Dalam penelitian, kecepatan cahaya ditentukan dari perbandingan antara jarak
(L) yang ditempuh oleh sinar laser ke fotodioda dengan waktu (t) yang
diperlukan oleh sinar laser untuk menempuh jarak sejauh L.
Penelitian pendahuluan dilakukan dengan mempersiapkan komponen-
komponen alat yang digunakan. Komponen alat diperiksa satu per satu untuk
memastikan apakah alat sudah baik atau tidak. Pemeriksaan dilakukan untuk
melihat hal-hal yang mungkin terjadi selama proses pengukuran dan
pengambilan data, sehingga input-input penggangu dapat diminimalisir. Ada
beberapa input penganggu yang terjadi selama proses pemeriksaan alat, yaitu
fotodioda tidak dapat mendeteksi adanya cahaya, oskiloskop tidak dapat
menampilkan intensitas cahaya berupa grafik tegangan terhadap waktu dengan
baik dan masalah pada probe. Semua probe baik, ada sinyal tampil pada
oskiloskop, tetapi bukan sinyal yang dimaksudkan, yaitu sinyal dari laser
pointer. Ketidaksesuaian probe dengan oskiloskop, sehingga tampilan gambar
yang muncul tidak jelas, gambar tidak stabil, sinar laser menyebar kesegala arah
setelah diletakkan cermin di depan beam splitter, kedudukan statip yang
berubah-ubah, dan ruangan yang terlalu kecil. Permasalahan dalam penelitian
dapat dicegah dengan menghilangkan atau mengurai gangguan tersebut.
Penelitian dilakukan dalam tiga tahap. Pertama, modulasi sinar laser.
Kedua, menentukan beda jarak sinar laser ke fotodioda di dalam ruangan.
Ketiga, menentukan beda jarak sinar laser ke fotodioda di luar ruangan. Dalam
penelitian ini, data dianalisis menggunakan softwere logger pro.
Percobaan pertama, memodulasi sinar laser. Pengukuran kecepatan
cahaya dilakukan dengan menggunakan laser pointer hijau yang sudah
dimodulasi dengan frekuensi dari generator sinyal sebesar 50 KHz. Modulasi
sinar laser dilakukan dengan merangkai alat seperti pada gambar 3.2. Tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

modulasi sinar laser untuk mengubah intensitas cahaya yang tetap menjadi
intensitas cahaya gelombang sinus dan untuk menentukan nilai beda waktu
yang ditandai dengan waktu saat mencapai puncak gelombang. Dalam
prosesnya, sinar laser berfungsi sebagai sumber cahaya. Sinar laser
memancarkan cahaya berupa gelombang. Dalam konteks sinar laser, sinyal
yang menumpang adalah cahaya, sedangkan yang ditumpangi adalah sinyal
gelombang sinus. Berkas sinar laser yang tepat jatuh pada fotodioda akan
masuk dalam bentuk cahaya dan tampil pada layar oskiloskop berupa
gelombang sinusoidal.
Hal yang menunjukkan ada dan tidaknya intensitas cahaya yang masuk
pada fotodidoda dan ditampilkan pada oskiloskop dilakukan dengan dua cara.
Pertama menghalangi sinar laser, sehingga pada layar oskiloskop tampil
gelombang berupa garis lurus. Artinya, tidak ada cahaya yang masuk pada
fotodioda. Kedua, mengarahkan berkas sinar laser tepat jatuh pada fotodioda,
sehingga oskiloskop menampilkan gelombang sinusoidal. Artinya, ada cahaya
yang masuk ke fotodioda ditandai dengan naiknya sinyal dari posisi nol, dan
juga ditandai adanya riak-riak pada gelombang sinusoidal. Riak-riak ini berasal
dari generator sinyal dengan frekuensi rendah. Sehingga, untuk memperjelas
gelombang sinusoidal menjadi lebih baik dan jelas, dilakukan memperbesar
frekuensi dengan mengubah-ubah rangenya.
Prinsip kerja dalam penelitian ini dapat di lihat pada gambar 4.3. Laser
pointer hijau dihidupkan dengan tegangan sebesar 6 volt. Sinar laser ditunggu
beberapa saat agar suhu berada pada keadaan stabil. Keadaan stabil ini
menunjukkan bahwa sinar laser dapat menyala dengan jelas dan terang. Arah
datangnya sinar laser harus lurus dan sama tinggi dengan kedudukan fotodioda,
agar sinar laser tepat jatuh pada fotodioda. Selanjutnya, setelah penggabungan
rangkaian alat selesai, dilakukan pengukuran jarak.
Percobaan kedua, menentukan beda jarak sinar laser ke fotodioda di luar
ruangan. Pada gambar 4.3, berkas cahaya dari sinar laser diarahkan ke beam
splitter, oleh beam splitter berkas cahaya sebagian dipantulkan menuju
fotodioda pertama dan bagian lainnya diteruskan ke cermin kedua, oleh cermin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

kedua dipantulkan ke cemin ketiga, oleh cermin ketiga dipantulkan lagi ke


cermin keempat, dan oleh cermin ke empat berkas cahaya dipantulkan ke
cermin kelima, oleh cermin kelima diteruskan menuju fotodioda kedua. Dengan
demikian ada dua berkas sinar laser yang tampil pada layar oskiloskop. Pola
gelombang yang ditangkap oleh layar oskiloskop berasal dari fotodioda
pertama dan fotodioda kedua berupa dua buah gelombang sinusoidal.
Dalam penelitian, percobaan ini terbatas, karena laser yang digunakan
jenis laser pointer hijau dengan panjang gelombang 530 nm. Sehingga,
pengukuran ini, ditambahkan cermin untuk memperbesar jarak L2. Cermin yang
ditambahkan sebanyak tiga buah. Tujuannya, agar jarak yang diperoleh
semakin besar. Semakin besar jarak, maka kecepatan cahaya juga semakin
besar. Meskipun jarak yang diperoleh dalam pengukuran semakin besar, tetapi
ada masalah yang timbul dari cermin tersebut. Masalah tersebut berupa
intensitas sinar laser yang semakin kecil. Karena, semakin banyak cermin yang
digunakan, maka intensitas sinar laser yang sampai ke fotodioda kedua semakin
menghilang.
Jarak yang diperoleh pada percobaan pertama sebesar L1 = (10 ± 0,1) cm
dan L2 = (2512±2) cm. Nilai jarak yang sudah diperoleh ini digunakan untuk
menentukan nilai beda waktu. Dalam penelitian beda waktu diperoleh dengan
menganalisis data menggunakan softwere logger pro. Beda waktu dapat
diketahui dengan menghitung selisih antara waktu yang diperlukan oleh sinar
laser untuk menempuh jarak sejauh L2 dikurangi dengan waktu yang diperlukan
oleh sinar laser untuk menempuh jarak sejauh L1 yang tampak pada oskiloskop.
Hasil beda waktu yang diperoleh sebesar (1,5 ± 0,1) x 10-7 s.
Percobaan ketiga, menentukan jarak sinar laser ke fotodioda di luar
ruangan. Prinsip kerja dalam penelitian ini dapat di lihat pada gambar 4.12.
Prinsip kerja jalannya sinar laser ini sama dengan percobaan di dalam ruangan.
Jarak yang diperoleh pada percobaan kedua sebesar L1 = (10 ± 0,1) cm dan
L2 = (3893±3) cm. Nilai jarak yang sudah diperoleh ini digunakan untuk
menentukan nilai beda waktu. Hasil beda waktu yang diperoleh sebesar
(2,6 ± 0,1) x 10-7 sekon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Berdasarkan nilai beda jarak dan beda waktu yang diperoleh dari
percobaan kedua dan percobaan ketiga, maka nilai kecepatan cahaya laser
pointer hijau dalam penelitian sebesar (1,8±0,1) x 108 m/s, dan
(1,5±0,1) x 108 m/s. Berdasarkan kesimpulan Maxwell yang menyatakan
bahwa semua gelombang elektomagnetik mempunya sifat dasar dan kecepatan
yang sama. Hasil pengukuran dalam penelitian ini termasuk dalam kecepatan
cahaya di ruang hampa. Meskipun hasil perhitungan menyatakan bahwa
kecepatan cahaya di udara lebih kecil daripada kecepatan cahaya di ruang
hampa. Penyebab ketidakpastian dalam penelitian ini, yaitu tali yang digunakan
untuk mengukur jarak ada yang renggang, intensitas cahaya yang semakin kecil
saat menggunakan tiga buah cermin.
Dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan dalam menentukan
kecepatan cahaya menunjukkan penentuan nilai kecepatan cahaya dapat
menggunakan metode menggunakan laser pointer (Mak, Su-yen dan Din-yan
Yip, 95-100). Selain itu juga metode pengambilan data menggunakan analisa
berbantu software Logger pro yang sudah banyak digunakan pada dasarnya
sama untuk berbagai bidang di Fisika. Dalam penelitian ini penggunaan
oskiloskop digital menunjukan kemudahan dalam mengambil dan menganalis
data. Metode analisa ini dapat digunakan dalam berbagai pengukuran dan
penelitian dalam bidang Fisika. Metode ini juga dijadikan sebagai materi
eksperimen Fisika tingkat Universitas, dan salah satu mata kuliah pilihan yang
mempelajari pengukuran berbasis komputer. Dalam pembelajaran di kelas
maupun di laboratorium Fisika, mempermudah pelaksanaan eksperimen
khususnya dalam mengolah dan menampilkan hasil data. Selain itu juga dengan
menggunakan metode ini data yang diperoleh lebih banyak dan waktu yang di
butuhkan dalam eksperimen lebih cepat. Selain digunakan dalam eksperimen,
penelitian ini juga dapat digunakan untuk memahami materi optika dan
gelombang, dan memperkenalkan cara menganalisis data menggunakan
softwere logger pro.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapat beberapa
kesimpulan:
1. Cara memodulasi sinar laser dengan cara merangkai alat seperti pada
gambar 3.1 dan 3.2. Modulasi sinar laser bertujuan untuk mengubah
intensitas cahaya laser tetap menjadi intensitas cahaya berupa gelombang
sinusoidal. Setelah dilakukan modulasi, menentukan beda waktu yang
ditandai saat waktu mencapai puncak.
2. Cara mengukur kecepatan cahaya dengan menggunakan sinar laser pointer
dapat dilakukan dengan mengukur beda jarak terlebih dahulu, kemudian
menentukan nilai beda waktu dengan analisis menggunakan logger pro.
3. Hasil pengukurann kecepatan cahaya sinar laser pointer hijau dalam
penelititan sebesar (1,8 ± 0.08 ) x 108 m/s, dan (1,5 ± 0,1 ) x 108 m/s.

5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, terdapat beberapa saran untuk
pembaca:
1. Laser yang digunakan berupa laser yang aman dan murah dengan daya
intensitas yang tinggi.
2. Pengukuran kecepatan cahaya dengan metode menggunakan laser pointer
dapat dilakukan di ruangan khusus, yaitu ruangan yang gelap dan luas.
3. Metode pengukuran ini dapat dijadikan sebagai bahan ajar di kelas dan
dapat dijadikan sebagai materi eksperimen Fisika tingkat Universitas
dengan pengukuran berbasis komputer. Hal ini dapat membantu siswa dan
mahasiswa dalam memahami materi sekaligus dengan prakteknya.
4. Metode pengukuran kecepatan cahaya menggunakan laser pointer hijau
dapat dijadikan sebagai referensi untuk bidang penelitian dan lembaga
penelitia

51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Carlson J, 1996, Speed of light measurement with the laser pointer phys. Teach. 34
176-7.

Giancoli, Douglas C. 2014. Fisika Prinsip dan Aplikasi Jilid 2 Edisi Ketujuh.
Jakarta: Penerbit Erlangga.

Halliday, David dan Robert Resnick, 1988, Fisika Jilid 2 Edisik Ketiga,
Diterjemahkan Oleh: Pantur Silaban Ph.D dan Drs. Edwin Sucipto Jakarta:
Penerbit Erlangga.

Mak, Se-Yuen and Din-yan Yip 2000 The Measurement of The Speed of Light
Using a Laser Pointer Phys. Each. Vol 35 95-7.

Nainggolan, Debora Romaulina, Pengukuran Kecepatan Cahaya Di Udara Dengan


Metode Transmisi Gelombang Elektromagnetik Pada Kabel Koaksial,
Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.

Sears, W Francis dan Mark W. Zemansky. 1962. Fisika Untuk Universias 3 Optika
dan Fisika Modern. Binacipta: Jakarta-New York.

Suparno, Paul, dkk. 2014, Praktikum Fisika, Yogyakarta: Universitas Sanata


Dharma
Tipler, Paul. 2001. Fisika Untuk Sains dan Teknik Jilid 2 Edisi Ketiga, Jakarta:
Penerbit Erlangga.

52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN
LAMPIRAN-1

Gambar 1. Data hasil percobaan pertama

Gambar 1. Foto grafik tegangan terhadap waktu dengan jarak 2502 cm.

Tabel 1 Data hasil percobaan pertama di dalam Lab.

L1 = (10±0,1) cm

L2 = (2510±2) cm

Waktu-1 Tegangan-1 Waktu-2 Tegangan-2


(sekon) (volt) (sekon) (volt)
-0.0000312 -0.0888 -0.0000312 -3.068
-0.00003118 -0.088 -0.00003118 -3.06
-0.00003116 -0.0936 -0.00003116 -3.064
-0.00003114 -0.092 -0.00003114 -3.068
-0.00003112 -0.0928 -0.00003112 -3.072
-0.0000311 -0.092 -0.0000311 -3.072
-0.00003108 -0.0864 -0.00003108 -3.064
-0.00003106 -0.0912 -0.00003106 -3.072
-0.00003104 -0.0912 -0.00003104 -3.064
-0.00003102 -0.0896 -0.00003102 -3.064
-0.000031 -0.0864 -0.000031 -3.06
-0.00003098 -0.0856 -0.00003098 -3.068
-0.00003096 -0.0872 -0.00003096 -3.068

53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

-0.00003094 -0.0896 -0.00003094 -3.056


-0.00003092 -0.092 -0.00003092 -3.064
-0.0000309 -0.0904 -0.0000309 -3.064
-0.00003088 -0.092 -0.00003088 -3.064
-0.00003086 -0.0896 -0.00003086 -3.064
-0.00003084 -0.0912 -0.00003084 -3.064
-0.00003082 -0.0904 -0.00003082 -3.06
-0.0000308 -0.0912 -0.0000308 -3.064
-0.00003078 -0.0864 -0.00003078 -3.048
-0.00003076 -0.0896 -0.00003076 -3.056
-0.00003074 -0.0912 -0.00003074 -3.064
-0.00003072 -0.0872 -0.00003072 -3.056
-0.0000307 -0.0912 -0.0000307 -3.06
-0.00003068 -0.0864 -0.00003068 -3.052
-0.00003066 -0.088 -0.00003066 -3.06
-0.00003064 -0.0888 -0.00003064 -3.056
-0.00003062 -0.0872 -0.00003062 -3.048
-0.0000306 -0.0864 -0.0000306 -3.052
-0.00003058 -0.0904 -0.00003058 -3.056
-0.00003056 -0.0864 -0.00003056 -3.052
-0.00003054 -0.0896 -0.00003054 -3.064
-0.00003052 -0.0904 -0.00003052 -3.052
-0.0000305 -0.0864 -0.0000305 -3.048
-0.00003048 -0.088 -0.00003048 -3.056
-0.00003046 -0.0896 -0.00003046 -3.052
-0.00003044 -0.0872 -0.00003044 -3.056
-0.00003042 -0.0896 -0.00003042 -3.048
-0.0000304 -0.0896 -0.0000304 -3.056
-0.00003038 -0.0856 -0.00003038 -3.048
-0.00003036 -0.0904 -0.00003036 -3.06
-0.00003034 -0.0864 -0.00003034 -3.052
-0.00003032 -0.0888 -0.00003032 -3.044
-0.0000303 -0.088 -0.0000303 -3.056
-0.00003028 -0.084 -0.00003028 -3.052
-0.00003026 -0.0872 -0.00003026 -3.048
-0.00003024 -0.088 -0.00003024 -3.052
-0.00003022 -0.0856 -0.00003022 -3.044
-0.0000302 -0.0888 -0.0000302 -3.052
-0.00003018 -0.0872 -0.00003018 -3.048
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

-0.00003016 -0.0864 -0.00003016 -3.044


-0.00003014 -0.088 -0.00003014 -3.036
-0.00003012 -0.088 -0.00003012 -3.044
-0.0000301 -0.0872 -0.0000301 -3.044
-0.00003008 -0.0888 -0.00003008 -3.04
-0.00003006 -0.0864 -0.00003006 -3.04
-0.00003004 -0.0872 -0.00003004 -3.036
-0.00003002 -0.088 -0.00003002 -3.044
-0.00003 -0.088 -0.00003 -3.032
-0.00002998 -0.0928 -0.00002998 -3.04
-0.00002996 -0.0872 -0.00002996 -3.036
-0.00002994 -0.084 -0.00002994 -3.036
-0.00002992 -0.0872 -0.00002992 -3.036
-0.0000299 -0.0904 -0.0000299 -3.032
-0.00002988 -0.0888 -0.00002988 -3.04
-0.00002986 -0.0904 -0.00002986 -3.044
-0.00002984 -0.0856 -0.00002984 -3.04
-0.00002982 -0.0888 -0.00002982 -3.04
-0.0000298 -0.0824 -0.0000298 -3.028
-0.00002978 -0.0872 -0.00002978 -3.036
-0.00002976 -0.0824 -0.00002976 -3.04
-0.00002974 -0.0896 -0.00002974 -3.036
-0.00002972 -0.088 -0.00002972 -3.04
-0.0000297 -0.0832 -0.0000297 -3.032
-0.00002968 -0.0848 -0.00002968 -3.032
-0.00002966 -0.0864 -0.00002966 -3.024
-0.00002964 -0.0856 -0.00002964 -3.036
-0.00002962 -0.0824 -0.00002962 -3.028
-0.0000296 -0.0872 -0.0000296 -3.028
-0.00002958 -0.0904 -0.00002958 -3.028
-0.00002956 -0.0832 -0.00002956 -3.02
-0.00002954 -0.088 -0.00002954 -3.028
-0.00002952 -0.0872 -0.00002952 -3.028
-0.0000295 -0.0824 -0.0000295 -3.032
-0.00002948 -0.0832 -0.00002948 -3.02
-0.00002946 -0.0864 -0.00002946 -3.02
-0.00002944 -0.088 -0.00002944 -3.016
-0.00002942 -0.088 -0.00002942 -3.024
-0.0000294 -0.0792 -0.0000294 -3.028
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

-0.00002938 -0.0824 -0.00002938 -3.04


-0.00002936 -0.0776 -0.00002936 -3.032
-0.00002934 -0.0864 -0.00002934 -2.964
-0.00002932 -0.1064 -0.00002932 -2.96
-0.0000293 -0.0848 -0.0000293 -3.064
-0.00002928 -0.0624 -0.00002928 -3.096
-0.00002926 -0.0704 -0.00002926 -3.04
-0.00002924 -0.0968 -0.00002924 -2.992
-0.00002922 -0.0936 -0.00002922 -2.996
-0.0000292 -0.072 -0.0000292 -3.008
-0.00002918 -0.0832 -0.00002918 -2.996
-0.00002916 -0.0864 -0.00002916 -3
-0.00002914 -0.0856 -0.00002914 -3.012
-0.00002912 -0.0864 -0.00002912 -3.036
-0.0000291 -0.0784 -0.0000291 -3.04
-0.00002908 -0.0832 -0.00002908 -3.02
-0.00002906 -0.0832 -0.00002906 -3.008
-0.00002904 -0.0832 -0.00002904 -3.004
-0.00002902 -0.0832 -0.00002902 -2.996
-0.000029 -0.0832 -0.000029 -2.992
-0.00002898 -0.0856 -0.00002898 -3.012
-0.00002896 -0.0832 -0.00002896 -3.008
-0.00002894 -0.0824 -0.00002894 -3.012
-0.00002892 -0.0816 -0.00002892 -3.012
-0.0000289 -0.0792 -0.0000289 -3.004
-0.00002888 -0.0808 -0.00002888 -3.008
-0.00002886 -0.0824 -0.00002886 -3.008
-0.00002884 -0.0864 -0.00002884 -2.988
-0.00002882 -0.088 -0.00002882 -3.008
-0.0000288 -0.0856 -0.0000288 -3.004
-0.00002878 -0.088 -0.00002878 -2.996
-0.00002876 -0.0808 -0.00002876 -3.012
-0.00002874 -0.0776 -0.00002874 -3.004
-0.00002872 -0.0792 -0.00002872 -3.008
-0.0000287 -0.076 -0.0000287 -2.996
-0.00002868 -0.0776 -0.00002868 -2.988
-0.00002866 -0.08 -0.00002866 -2.992
-0.00002864 -0.0832 -0.00002864 -3
-0.00002862 -0.084 -0.00002862 -3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

-0.0000286 -0.0832 -0.0000286 -3.012


-0.00002858 -0.084 -0.00002858 -3
-0.00002856 -0.0784 -0.00002856 -3.012
-0.00002854 -0.0824 -0.00002854 -2.996
-0.00002852 -0.0736 -0.00002852 -2.984
-0.0000285 -0.0816 -0.0000285 -2.984
-0.00002848 -0.0848 -0.00002848 -2.984
-0.00002846 -0.0864 -0.00002846 -2.992
-0.00002844 -0.084 -0.00002844 -2.988
-0.00002842 -0.084 -0.00002842 -3.004
-0.0000284 -0.0824 -0.0000284 -3
-0.00002838 -0.0856 -0.00002838 -3.008
-0.00002836 -0.08 -0.00002836 -2.996
-0.00002834 -0.0816 -0.00002834 -2.992
-0.00002832 -0.0848 -0.00002832 -2.984
-0.0000283 -0.08 -0.0000283 -2.976
-0.00002828 -0.0848 -0.00002828 -2.984
-0.00002826 -0.08 -0.00002826 -2.992
-0.00002824 -0.0816 -0.00002824 -2.984
-0.00002822 -0.0856 -0.00002822 -2.996
-0.0000282 -0.0832 -0.0000282 -2.996
-0.00002818 -0.0816 -0.00002818 -2.992
-0.00002816 -0.0808 -0.00002816 -2.996
-0.00002814 -0.0824 -0.00002814 -2.98
-0.00002812 -0.084 -0.00002812 -2.98
-0.0000281 -0.0792 -0.0000281 -2.984
-0.00002808 -0.08 -0.00002808 -2.984
-0.00002806 -0.0792 -0.00002806 -2.984
-0.00002804 -0.08 -0.00002804 -2.988
-0.00002802 -0.0832 -0.00002802 -2.992
-0.000028 -0.0816 -0.000028 -2.984
-0.00002798 -0.0816 -0.00002798 -2.984
-0.00002796 -0.08 -0.00002796 -2.976
-0.00002794 -0.08 -0.00002794 -2.984
-0.00002792 -0.0848 -0.00002792 -2.98
-0.0000279 -0.076 -0.0000279 -2.984
-0.00002788 -0.0816 -0.00002788 -2.976
-0.00002786 -0.0784 -0.00002786 -2.988
-0.00002784 -0.0776 -0.00002784 -2.988
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

-0.00002782 -0.08 -0.00002782 -2.976


-0.0000278 -0.0768 -0.0000278 -2.98
-0.00002778 -0.0776 -0.00002778 -2.972
-0.00002776 -0.0784 -0.00002776 -2.972

Gambar 2. Grafik tegangan terhadap waktu dari file CHANNEL-1

Gambar 3. Grafik tegangan terhadap waktu dari file CHANNEL-2.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

Gambar 4. Hasil fitting berupa waktu mencapai puncak dari


CHANNEL-1

Gambar 5. Hasil fitting berupa waktu mencapai puncak dari


CHANNEL-2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Gambar 6. Hasil penentuan waktu mencapai puncak dari file

CHANNEL-1

Gambar 7. Hasil penentuan waktu mencapai puncak dari file

CHANNEL-2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN-2

Gambar 1. Foto grafik tegangan terhadap waktu dengan jarak 3883 cm.

Tabel 2. Data hasil percobaan kedua

L1 = (10±0,1) cm

L2 = (2893±3) cm

Waktu-1 Tegangan-1 Waktu-2 Tegangan-2


(sekon) (volt) (sekon) (volt)
-0.000045 -2.5176 -0.000045 -4.096
-0.00004498 -2.5176 -0.00004498 -4.108
-0.00004496 -2.5192 -0.00004496 -4.104
-0.00004494 -2.5152 -0.00004494 -4.116
-0.00004492 -2.516 -0.00004492 -4.108
-0.0000449 -2.5216 -0.0000449 -4.1
-0.00004488 -2.5168 -0.00004488 -4.116
-0.00004486 -2.516 -0.00004486 -4.108
-0.00004484 -2.516 -0.00004484 -4.1
-0.00004482 -2.5184 -0.00004482 -4.112
-0.0000448 -2.5208 -0.0000448 -4.108
-0.00004478 -2.5208 -0.00004478 -4.108
-0.00004476 -2.5208 -0.00004476 -4.112
-0.00004474 -2.5232 -0.00004474 -4.112
-0.00004472 -2.5264 -0.00004472 -4.116

61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

-0.0000447 -2.5264 -0.0000447 -4.112


-0.00004468 -2.5208 -0.00004468 -4.116
-0.00004466 -2.5208 -0.00004466 -4.112
-0.00004464 -2.5232 -0.00004464 -4.116
-0.00004462 -2.5264 -0.00004462 -4.12
-0.0000446 -2.524 -0.0000446 -4.112
-0.00004458 -2.5256 -0.00004458 -4.116
-0.00004456 -2.5224 -0.00004456 -4.108
-0.00004454 -2.528 -0.00004454 -4.124
-0.00004452 -2.5272 -0.00004452 -4.124
-0.0000445 -2.5224 -0.0000445 -4.12
-0.00004448 -2.5248 -0.00004448 -4.112
-0.00004446 -2.524 -0.00004446 -4.112
-0.00004444 -2.5272 -0.00004444 -4.12
-0.00004442 -2.5232 -0.00004442 -4.116
-0.0000444 -2.524 -0.0000444 -4.12
-0.00004438 -2.5256 -0.00004438 -4.124
-0.00004436 -2.5272 -0.00004436 -4.124
-0.00004434 -2.528 -0.00004434 -4.116
-0.00004432 -2.5296 -0.00004432 -4.12
-0.0000443 -2.5296 -0.0000443 -4.124
-0.00004428 -2.528 -0.00004428 -4.124
-0.00004426 -2.5264 -0.00004426 -4.128
-0.00004424 -2.5304 -0.00004424 -4.12
-0.00004422 -2.5256 -0.00004422 -4.132
-0.0000442 -2.5272 -0.0000442 -4.128
-0.00004418 -2.5296 -0.00004418 -4.12
-0.00004416 -2.532 -0.00004416 -4.132
-0.00004414 -2.532 -0.00004414 -4.128
-0.00004412 -2.532 -0.00004412 -4.132
-0.0000441 -2.5304 -0.0000441 -4.132
-0.00004408 -2.5288 -0.00004408 -4.136
-0.00004406 -2.5312 -0.00004406 -4.132
-0.00004404 -2.5304 -0.00004404 -4.128
-0.00004402 -2.5304 -0.00004402 -4.124
-0.000044 -2.5336 -0.000044 -4.128
-0.00004398 -2.5344 -0.00004398 -4.132
-0.00004396 -2.5376 -0.00004396 -4.128
-0.00004394 -2.5336 -0.00004394 -4.128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

-0.00004392 -2.5312 -0.00004392 -4.128


-0.0000439 -2.5344 -0.0000439 -4.128
-0.00004388 -2.5312 -0.00004388 -4.132
-0.00004386 -2.5336 -0.00004386 -4.128
-0.00004384 -2.5344 -0.00004384 -4.136
-0.00004382 -2.5352 -0.00004382 -4.14
-0.0000438 -2.5368 -0.0000438 -4.132
-0.00004378 -2.5352 -0.00004378 -4.132
-0.00004376 -2.5416 -0.00004376 -4.144
-0.00004374 -2.5384 -0.00004374 -4.14
-0.00004372 -2.536 -0.00004372 -4.144
-0.0000437 -2.5392 -0.0000437 -4.14
-0.00004368 -2.5408 -0.00004368 -4.14
-0.00004366 -2.5368 -0.00004366 -4.152
-0.00004364 -2.5408 -0.00004364 -4.132
-0.00004362 -2.544 -0.00004362 -4.148
-0.0000436 -2.5392 -0.0000436 -4.152
-0.00004358 -2.5432 -0.00004358 -4.148
-0.00004356 -2.5416 -0.00004356 -4.148
-0.00004354 -2.5408 -0.00004354 -4.132
-0.00004352 -2.5408 -0.00004352 -4.14
-0.0000435 -2.5424 -0.0000435 -4.136
-0.00004348 -2.5416 -0.00004348 -4.144
-0.00004346 -2.5424 -0.00004346 -4.148
-0.00004344 -2.5432 -0.00004344 -4.16
-0.00004342 -2.5416 -0.00004342 -4.152
-0.0000434 -2.5424 -0.0000434 -4.148
-0.00004338 -2.544 -0.00004338 -4.144
-0.00004336 -2.5488 -0.00004336 -4.136
-0.00004334 -2.5448 -0.00004334 -4.14
-0.00004332 -2.5424 -0.00004332 -4.152
-0.0000433 -2.5472 -0.0000433 -4.152
-0.00004328 -2.5456 -0.00004328 -4.152
-0.00004326 -2.5464 -0.00004326 -4.152
-0.00004324 -2.5464 -0.00004324 -4.156
-0.00004322 -2.5424 -0.00004322 -4.152
-0.0000432 -2.5464 -0.0000432 -4.148
-0.00004318 -2.5488 -0.00004318 -4.144
-0.00004316 -2.5448 -0.00004316 -4.148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

-0.00004314 -2.5496 -0.00004314 -4.156


-0.00004312 -2.5488 -0.00004312 -4.148
-0.0000431 -2.5488 -0.0000431 -4.152
-0.00004308 -2.5464 -0.00004308 -4.152
-0.00004306 -2.5496 -0.00004306 -4.16
-0.00004304 -2.5496 -0.00004304 -4.152
-0.00004302 -2.5504 -0.00004302 -4.164
-0.000043 -2.552 -0.000043 -4.156
-0.00004298 -2.5528 -0.00004298 -4.156
-0.00004296 -2.5512 -0.00004296 -4.156
-0.00004294 -2.5464 -0.00004294 -4.164
-0.00004292 -2.5488 -0.00004292 -4.156
-0.0000429 -2.5496 -0.0000429 -4.16
-0.00004288 -2.5504 -0.00004288 -4.16
-0.00004286 -2.5536 -0.00004286 -4.156
-0.00004284 -2.5528 -0.00004284 -4.164
-0.00004282 -2.5496 -0.00004282 -4.168
-0.0000428 -2.5504 -0.0000428 -4.16
-0.00004278 -2.5512 -0.00004278 -4.16
-0.00004276 -2.5512 -0.00004276 -4.16
-0.00004274 -2.552 -0.00004274 -4.16
-0.00004272 -2.5576 -0.00004272 -4.168
-0.0000427 -2.5552 -0.0000427 -4.168
-0.00004268 -2.5528 -0.00004268 -4.168
-0.00004266 -2.556 -0.00004266 -4.172
-0.00004264 -2.5536 -0.00004264 -4.168
-0.00004262 -2.5592 -0.00004262 -4.164
-0.0000426 -2.556 -0.0000426 -4.172
-0.00004258 -2.556 -0.00004258 -4.164
-0.00004256 -2.5568 -0.00004256 -4.172
-0.00004254 -2.5584 -0.00004254 -4.164
-0.00004252 -2.5544 -0.00004252 -4.168
-0.0000425 -2.5568 -0.0000425 -4.164
-0.00004248 -2.556 -0.00004248 -4.168
-0.00004246 -2.5576 -0.00004246 -4.18
-0.00004244 -2.5592 -0.00004244 -4.176
-0.00004242 -2.5608 -0.00004242 -4.172
-0.0000424 -2.5632 -0.0000424 -4.164
-0.00004238 -2.5616 -0.00004238 -4.176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

-0.00004236 -2.5672 -0.00004236 -4.172


-0.00004234 -2.564 -0.00004234 -4.172
-0.00004232 -2.56 -0.00004232 -4.18
-0.0000423 -2.5632 -0.0000423 -4.176
-0.00004228 -2.5616 -0.00004228 -4.188
-0.00004226 -2.5624 -0.00004226 -4.168
-0.00004224 -2.5624 -0.00004224 -4.176
-0.00004222 -2.5656 -0.00004222 -4.172
-0.0000422 -2.5664 -0.0000422 -4.172
-0.00004218 -2.5664 -0.00004218 -4.176
-0.00004216 -2.5648 -0.00004216 -4.172
-0.00004214 -2.5656 -0.00004214 -4.188
-0.00004212 -2.5608 -0.00004212 -4.184
-0.0000421 -2.56 -0.0000421 -4.18
-0.00004208 -2.5624 -0.00004208 -4.184
-0.00004206 -2.5696 -0.00004206 -4.188
-0.00004204 -2.5712 -0.00004204 -4.192
-0.00004202 -2.572 -0.00004202 -4.192
-0.000042 -2.568 -0.000042 -4.192
-0.00004198 -2.5648 -0.00004198 -4.18
-0.00004196 -2.5672 -0.00004196 -4.176
-0.00004194 -2.5608 -0.00004194 -4.18
-0.00004192 -2.5664 -0.00004192 -4.188
-0.0000419 -2.5688 -0.0000419 -4.192
-0.00004188 -2.5712 -0.00004188 -4.192
-0.00004186 -2.572 -0.00004186 -4.188
-0.00004184 -2.5704 -0.00004184 -4.188
-0.00004182 -2.5728 -0.00004182 -4.188
-0.0000418 -2.5696 -0.0000418 -4.184
-0.00004178 -2.5696 -0.00004178 -4.188
-0.00004176 -2.5672 -0.00004176 -4.192
-0.00004174 -2.5712 -0.00004174 -4.184
-0.00004172 -2.576 -0.00004172 -4.188
-0.0000417 -2.572 -0.0000417 -4.196
-0.00004168 -2.5728 -0.00004168 -4.192
-0.00004166 -2.5704 -0.00004166 -4.18
-0.00004164 -2.5712 -0.00004164 -4.192
-0.00004162 -2.5712 -0.00004162 -4.196
-0.0000416 -2.5688 -0.0000416 -4.196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

-0.00004158 -2.576 -0.00004158 -4.204


-0.00004156 -2.572 -0.00004156 -4.2
-0.00004154 -2.5792 -0.00004154 -4.2
-0.00004152 -2.576 -0.00004152 -4.192
-0.0000415 -2.5736 -0.0000415 -4.2
-0.00004148 -2.5744 -0.00004148 -4.192
-0.00004146 -2.5752 -0.00004146 -4.196
-0.00004144 -2.576 -0.00004144 -4.2
-0.00004142 -2.5736 -0.00004142 -4.204
-0.0000414 -2.5744 -0.0000414 -4.192
-0.00004138 -2.5768 -0.00004138 -4.196
-0.00004136 -2.5784 -0.00004136 -4.192
-0.00004134 -2.5768 -0.00004134 -4.192
-0.00004132 -2.5744 -0.00004132 -4.192
-0.0000413 -2.576 -0.0000413 -4.196
-0.00004128 -2.5816 -0.00004128 -4.196
-0.00004126 -2.5768 -0.00004126 -4.188
-0.00004124 -2.5768 -0.00004124 -4.192
-0.00004122 -2.5768 -0.00004122 -4.2
-0.0000412 -2.58 -0.0000412 -4.196
-0.00004118 -2.576 -0.00004118 -4.196
-0.00004116 -2.5832 -0.00004116 -4.204
-0.00004114 -2.58 -0.00004114 -4.2
-0.00004112 -2.5808 -0.00004112 -4.208
-0.0000411 -2.5816 -0.0000411 -4.204
-0.00004108 -2.5784 -0.00004108 -4.204
-0.00004106 -2.5808 -0.00004106 -4.204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Gambar 2. Grafik tegangan terhadap waktu dari file CHANNEL-1

Gambar 3. Grafik tegangan terhadap waktu dari file CHANNEL-2.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Gambar 4. Hasil fitting berupa waktu mencapai puncak dari


CHANNEL-1

Gambar 5. Hasil fitting berupa waktu mencapai puncak dari


CHANNEL-2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Gambar 6. Hasil penentuan waktu mencapai dari file

CHANNEL-1

Gambar 7. Hasil penentuan waktu mencapai dari file

CHANNEL-2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Anda mungkin juga menyukai