Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA

DI SEKOLAH DASAR KELAS RENDAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia di Sekolah Dasar Kelas Awal

Dosen Pengampu : Drs. Dadan Djuanda, M.Pd.

Disusun oleh:

KELOMPOK 10

Fitriyani 1905797/21

Juju Juriah 1905780/19

Rita Nurjanah 1905919/32

2C – PGSD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS DI SUMEDANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul "Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan
Sastra di Sekolah Dasar Kelas Rendah". Dalam makalah ini kami membahas
tentang proses evaluasi pembelajaran bahasa; tujuan, fungsi, dan prinsip-prinsip
pembelajaran bahasa; kegunaan dan ciri-ciri karakteristik evaluasi dalam proses
pembelajaran; alat-alat yang dapat digunakan dalam proses evaluasi; dan jenis-
jenis evaluasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia; serta penerapan penilaian
autentik dalam proses evaluasi. Sehingga, makalah ini berisi tentang beberapa
materi evaluasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Serta kami juga menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari pembaca makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Serta, apabila banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini kami mengucapkan mohon
maaf sebesar-besarnya.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya kepada


dosen Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Dasar Kelas Awal,
yaitu Bapak Drs. Dadan Djuanda, M.Pd. yang telah membimbing kami dalam
penulisan makalah ini. Dan kepada teman-teman PGSD-2C yang telah membantu
dan memberi dukungan dalam penulisan makalah ini. Dengan demikian, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Atas perhatiannya kami ucapkan
terimakasih.

Semudang, Februari 2020

Penulis

i
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Pengertian Evaluasi Pembelajaran.................................................................3
2.2 Tujuan, Fungsi, dan Prinsip-Prinsip Evaluasi Pembelajaran.........................4
2.2.1 Tujuan Evaluasi.......................................................................................4
2.2.2 Fungsi Evaluasi........................................................................................5
2.2.3 Prinsip-Prinsip Evaluasi..........................................................................5
2.3 Kegunaan dan Ciri-Ciri Karakteristik Evaluasi Pembelajaran.......................7
2.3.1 Kegunaan Evaluasi Pembelajaran...........................................................7
2.3.2 Ciri-Ciri Karakteristik Evaluasi Pembelajaran........................................7
2.4 Alat-Alat Evaluasi..........................................................................................9
2.5 Jenis-Jenis Evaluasi dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.......................10
2.6 Penerapan Penilaian Autentik dalam Evaluasi Pembelajaran......................15
BAB III PENUTUPAN........................................................................................16
3.1 Kesimpulan...................................................................................................16
3.2 Saran.............................................................................................................17
DAFTAR ISI.........................................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kurikulum, pembelajaran dan evaluasi merupakan komponen yang
penting dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam penyelanggaran pembelajaran
Bahasa ataupun dalam penyelenggaraan pembelajaran di bidang lain pasti
memerlukan adanya evaluasi. Evaluasi berguna untuk mengetahui seberapa besar
tujuan yang telah ditetapkan tersebut bisa tercapai. Kaitannya dalam pembelajaran
Bahasa, pembelajaran Bahasa diselenggarakan untuk mencapai sejumlah tujuan
yang telah diidentifikasi dan rumuskan berdasarkan hasil telaah mendalam
terhadap kekurangan apa saja yang masih harus dipenuhi. Dimana tujuan
pembelajaran Bahasa diupayakan tingkat keberhasilannya melalui serangkaian
kegiatan pembelajaran yang telah direncanakan secara matang dan dilaksanakan
sungguh-sungguh agar tujuan yang telah ditetapkan tersebut dapat dicapai.

Dalam uraian dibawah ini kami akan memaparkan tentang evalusi hasil
dan evaluasi proses dalam pembelajaran Bahasa; tujuan, fungsi dan prinsip-prisip
pembelajaran Bahasa; kegunaan dan ciri-ciri karakteristik evaluasi dalam proses
pembelajaran, alat-alat yang dapat digunakan dalam proses evaluasi; dan jenis
ranah evaluasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia mencangkup evaluasi ranah
pengetahuan (Kognitif), sikap (Afektif), dan keterampilan (Psikomotor); serta
penerapan penilaian autentik dalam proses evaluasi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka terdapat rumusan masalah
diantaranya sebagai berikut:

1. Apa pengertian evaluasi pembelajaran?


2. Bagaimana tujuan, fungsi, dan prinsip-prinsip dari Evaluasi Pembelajaran?
3. Bagaimana kegunaan dan ciri-ciri karakrekteristik evaluasi dalam proses
pembelajaran?
4. Apa saja alat-alat yang dapat digunakan dalam proses evaluasi
pembelajaran Bahasa Indonesia?
5. Bagaimana jenis-jenis evaluasi dalam pembelajaran pembelajaran Bahasa
Indonesia?

1
2

6. Bagimana penerapan penilaian Autentik dalam evaluasi pembelajaran


Bahasa?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan dari rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan adalah
sebagai berikut:

1. Mengetahui pengertian Evaluasi Pembelajaran.


2. Mengetahui tujuan, fungsi, dan prinsip-prinsip dari Evaluasi Pembelajaran.
3. Mengetahui kegunaan dan manfaat evaluasi dalam proses pembelajaran.
4. Mengetahui alat-alat yang dapat digunakan dalam proses evaluasi
pembelajaran Bahasa Indonesia.
5. Mengetahui jenis-jenis evaluasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
6. Mengetahui penerapan penilaian Autentik dalam Evaluasi Pembelajaran
Bahasa.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Evaluasi Pembelajaran


Evaluasi merupakan suatu proses yang bertujuan untuk mengumpulkan
dan menafsirkan informasi untuk membuat keputusan dalam suatu sistem
pengajaran. Artinya, evalusi merupakan proses dari awal sampai berakhirnya
pengajaran, serta evaluasi diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yakni, tentang
bagaimana cara memperbaiki pengajaran dan evaluasi juga menuntut tentang
bagaimana cara pemilihan instrumen penilaian yang sesuai untuk mengambil
informasi yang berguna dalam mengambil sebuah keputusan.

Evaluasi berkaitan erat dengan pengukuran dan penilaian. Pengukuran


merupakan proses pemberian skor terhadap proses dan hasil pembelajaran
berdasarkan kriteria tertentu yang sesuai denga tujuan yang telah ditentukan
dalam rangka memberikan judgement, yakni berupa keputusan terhadap proses
dan hasil pembelajaran. Contoh pengukuran, “100 soal yang diujikan dalam tes,
ani menjawab betul sebanyak 80 soal”. Sedangkan penilaian adalah proses
menginterpretasikan data hasil pengukuran terhadap proses dan hasil
pembelajaran yang berupa skor dengan mengubahnya menjadi nilai berdasarkan
prosedur tertentu melalui pengukuran. Contohnya, “100 soal dapat dijawab 80
soal dengan betul oleh ani. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ani termasuk anak yang
pandai”.

Dalam mengevaluasi pembelajaran ada dua evaluasi yang harus dilakukan,


yaitu 1). Evaluasi yang dilakukan oleh peserta didik, yakni berupa proses dan
hasil dari peserta didik berdasarkan komponen yang terdapat di dalam kurikulum.
2). Evaluasi yang dilakukan oleh pendidik, yakni evaluasi diri sendiri. Artinya
evaluasi yang dilakukan pada dirinya sendiri yang sudah menjadi tanggung jawab
bagi seorang pendidik untuk mengevaluasi dirinya sendiri dalam proses mengajar.

3
4

Sehingga, evaluasi pembelajaran adalah suatu proses penilaian


berdasarkan kemampuan belajar peserta didik yang dilakukan secara berskala dan
sistematis, baik melalui ujian tes tulis maupun tidak tertulis yang merupakan
tanggung jawab seorang pendidik dalam pelaksanaan pembelajaran. Serta yang
menjadi sebuah penilaian bagi pendidik dapat dilihat dari karakteristik peserta
didiknya, berupa afektif (sikap), kognitif (pengetahuan), dan psikomotor
(keterampilan) yang dimiliki oleh peserta didiknya.

2.2 Tujuan, Fungsi, dan Prinsip-Prinsip Evaluasi Pembelajaran

2.2.1 Tujuan Evaluasi


Secara khusus, dibawah ini merupakan beberapa tujuan evaluasi
pembelajaran di sekolah diantaranya sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan pengajaran yang telah ditetapkan


telah tercapai dalam kegiatan pembelajaran.
2. Untuk mengetahui kemajuan belajar siswa setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
3. Untuk memberikan objektivitas pengamatan kita terhadap perilaku hasil
belajar siswa.
4. Untuk mengetahui efektivitas metode pembelajaran.
5. Untuk mengetahui kedudukan siswa dalam kelompoknya.
6. Untuk mengetahui seberapa baik tingkat penguasaan peserta didik
terhadap kompetensi yang sudah ditetapkan atau kemampuan siswa dalam
bidang/topik tertentu.
7. Untuk menentukan kelayakan siswa, misalnya naik kelas, atau lulus.
8. Untuk memberikan umpan balik bagi kegiatan pembelajaran yang
dilakukan.
5

2.2.2 Fungsi Evaluasi


Evaluasi memiliki beberapa fungsi, yaitu:

1. Fungsi normatif, yaitu evaluasi berfungsi untuk perbaikan sistem


pembelajaran.
2. Fungsi diagnostik, yaitu evaluasi untuk mengetahui faktor kesulitan siswa
dalam proses pembelajaran.
3. Fungsi sumatif, yaitu evaluasi yang berfungsi untuk mengetahui tingkat
kemampuan peserta didik.
4. Fungsi penempatan, yaitu evaluasi yang berfungsi untuk dapat
mengetahui hasil pembelajaran yang telah dilakukan.

2.2.3 Prinsip-Prinsip Evaluasi


Evaluasi memiliki beberapa prinsip yang digunakan, diantaranya:

1. Keterpaduan, yaitu proses evaluasi yang harus memiliki keterpaduan atau


saling berhubungan antara tujuan, materi, dan metode pembelajaran agar
tercapainya keberhasilan peserta didik dalam proses pembelajaran.
2. Ketelibatan peserta didik, yaitu suatu hal yang mutlak (harus ada), karena
keterlibatan peserta didik dalam evaluasi bukan alternatif tetapi kebutuhan
yang harus ada dalam proses mengevaluasi pembelajaran.
3. Koherensi, yaitu proses evaluasi yang berkaitan dengan materi
pembelajaran yang dipelajari dan sesuai ranah kemampuan peserta didik
yang harus diukur.
4. Pedagogis, yaitu proses evaluasi untuk melihat perubahan sikap dan
perilaku yang hasil akhirnya mampu menjadikan sebagai motivator bagi
diri peserta didik.
5. Akuntabel, yaitu hasil evaluasi yang harusnya menjadi akuntabilitas atau
bahan pertanggungjwaban bagi pihak yang kepentingan, misalnya orang
tua peserta didik, sekolah, dan sebagainya.
6

Adapun prinsip-prinsip penilaian dalam implementasi kurikulum 2013,


diantaranya:

1. Terpadu, yaitu prinsip penilainan yang salah satu komponen


pendidikannya tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. Artinya dalam
proses penilaian, pendidik ataupun peserta didik dapat mengetahui
kompetensi yang dimilikinya dapat dicapai dari serangkaian kegiatan
aktivitas pembelajaran yang telah dilakukannya.
2. Terbuka, yaitu prinsip penilaian baik pihak yang dinilai maupun pengguna
hasil penilaian berhak mengetahui proses dan acuan dalam penilaian yang
harus terbuka, jelas, dan dapat diketahui oleh siapa pun. Sehingga,
penilaian tersebut dapat diterima oleh siapa pun.
3. Menyeluruh dan berkesinambungan merupakan penilaian yang dilakukan
oleh pendidik harus memiliki instrumen penilaian yang digunakan secara
terkonsep dan tersusun yang mempresentasikan penilaian secara utuh dan
teknik penilaian yang digunakan pun harus tepat, agar dapat memantau
perkembangan kemampuan yang dimiliki peserta didik.
4. Sistematis merupakan proses penilaian yang dilakukan secara terencana
dan bertahap diawali dengan pemetaan. Misalnya, dilakukan identifikasi
dan analisis Kompetensi Dasar, serta indikator ketercapaian Kompetensi
Dasar.
5. Beracuan kriteria merupakan proses penilaian dengan menggunakan acuan
kriteria yang berbasis kompetensi dalam kurikulum. Artinya, penilaian
yang dulakukan untuk menyatakan peserta didik telah kompeten atau
belum dapat dilihat dari kriteria minimal yang telah ditetapkan, misalnya
peserta didik yang sudah mencapai kriteria minimal dinyatakan tuntas dan
dapat melanjutkan untuk mencapai kompeten berikutnya. Sedangkan
peserta didik yang belum mencapai kriteria minimal dapat dinyatakan
dengan wajib mengikuti pembelajaran remedial sebagai perbaikan.
6. Akuntabel merupakan penilaian yang dilakukan dapat
dipertanggungjawabkan, baik segi teknik, strategi, metode, maupun hasil
akhirnya. Akuntabilitas juga dapat tercapai dalam penilaian harus
dilakukan secara sahih, objektif, adil, dan terbuka.
7

Sehingga, dalam penilaian harus dipertanggungjawabkan harus memiliki


kebermaknaan bagi peserta didik dan proses belajarnya.

2.3 Kegunaan dan Ciri-Ciri Karakteristik Evaluasi Pembelajaran

2.3.1 Kegunaan Evaluasi Pembelajaran


Evaluasi pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang
terpenting dalam kurikulum. Walaupun dalam kurikulum, evaluasi berada
di urutan terakhir tetapi evaluasi memiliki peran penting dalam
menentukan berhasil atau tidaknya proses pembelajaran yang dilakukan,
serta berpengaruh terhadap proses pelaksanaan pembelajaran selanjutnya.

Dalam kegiatan evaluasi pembelajaran memiliki kegunaan, yang dapat


dilihat dari segi pendidik dan peserta didik.

1. Kegunaan evaluasi dari segi pendidik, yaitu evaluasi yang digunakan


untuk membantu seorang pendidik dalam mengetahui sejauh mana hasil
akhir pembelajaran yang dicapai dalam pelaksanaan tugasnya ataupun
yang sudah menjadi tanggung jawabnya dalam melakukan penilaian
terhadap proses pengajaran yang dilakukan kepada peserta didik.
2. Kegunaan evaluasi dari segi peserta didik, yaitu evaluasi yang digunakan
dalam membantu peserta didik untuk dapat mengubah atau
mengembangkan tingkah laku atau perilakunya secara sadar ke arah yang
lebih baik.

2.3.2 Ciri-Ciri Karakteristik Evaluasi Pembelajaran


Dalam mengevaluasi harus dilakukan secara sistematis dan kontinu
agar mampu menggambarkan kemampuan peserta didiknya dalam proses
pengevaluasian. Sehingga, dalam melakukan kegiatan evaluasi dalam
proses pembelajaran mempunyai beberapa karakteristik penting dalam
pelaksanaan evaluasi, diantaranya sebagai berikut:
8

1. Evaluasi merupakan proses secara sistematis


Artinya, dalam kegiatan evaluasi dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan dalam pelaksanaan evaluasi terhadap proses
pembelajaran.
2. Evaluasi memiliki implikasi secara tidak langsung terhadap peserta didik
yang di evaluasi
Dalam pelaksanaan kegiatan evaluasi seorang pendidik dalam
melakukan sebuah penilaian dilihat atas dasar kemampuan yang tidak
terlihat langsung dari peserta didiknya. Artinya, penilaian itu dilihat dari
kemampuan yang tidak tampak dari peserta didik. Sehingga, yang
dilakukan oleh peserta didik lebih banyak menafsirkan, seperti melalui
penampilan, keterampilan ataupun reaksi dari peserta didik ketika pendidik
memberikan sebuah penjelasan mengenai mata pelajaran.
3. Evaluasi mempunyai sifat relatif
Artinya, dalam pelaksaan kegiatan evaluasi hasil penilaian yang
dilakukan tergantung pada tolak ukur yang digunakan oleh pendidik serta
tergantung dari tingkat ketelitian alat ukur yang digunakan.
4. Kegiatan evaluasi diperlukan berbagai informasi atau data
Artinya, dalam kegiatan evaluasi pembelajaran informasi atau data
tersebut berupa perilaku atau penampilan peserta didik selama mengikuti
proses pembelajaran, seperti mengikuti pelajaran, hasil ulangan,
penugasan pekerjaan rumah (PR), nilai ujian akhir caturwulan, nilai ujian
akhir semester, dan sebagainya. Sehingga, dengan data tersebut dapat
diambil satu keputusan yang sesuai dengan maksud dan tujuan evaluasi
yang sedang dilakukan. Oleh karena itu, ketetapan keputusan tersebut
merupakan hasil evaluasi yang sangat bergantung pada kebenaran dan
keobjektifan data yang digunakan dalam pengambilan keputusan sebagai
hasil evaluasi.
9

5. Menentukan tujuan pembelajaran


Dengan menentukan tujuan pembelajaran terlebih dahulu maka
kita dapat menilai sejauh mana pencapaian hasil belajar yang didapatkan
oleh peserta didik. Dengan demikian, setiap kegiatan penilaian tersebut
diperlukan kriteria tertentu sebagi acuan dalam menentukan ketercapaian
objek yang dinilai.

2.4 Alat-Alat Evaluasi


Alat-alat evaluasi merupakan sebuah sarana yang dapat digunakan
dalam pelaksanaan kegiatan evaluasi dalam proses pembelajaran yang
proses akhirnya digunakan sebagai hasil penilaian pembelajaran. Alat-alat
evaluasi dibedakan menjadi dua, yaitu tes dan non-tes.

Adapun alat yang dapat digunakan dalam evaluasi diantaranya:

1. Tes
a. Tes Menyimak
Dalam tes menyimak ini memiliki tujuan untuk menilai kemampuan siswa
dalam memahami makna yang terdapat di dalam sebuah teks baik secara
lisan maupun tulisan.
b. Tes Berbicara
Tes berbicara ini dilakukan untuk mengukur kemampuan berbahasa lisan
siswa dalam menyampaikan ide, pikiran atau perasaannya ketika berbicara
dengan orang lain.
c. Tes MembacA
Tes membaca ini betujuan untuk menilai kemampuan siswa dalam
mengenal, merangkai huruf, dan membacanya menjadi satu kesatuanan
yang bermakna, serta dapat memahaminya.
d. Tes Menulis
Tes menulis ini bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam
melambangkan unsur-unsur bahasa dan keterampilannya dalam
menuangkan ide, gagasan, dan perasaannya secara tertulis.
10

2. Non-tes
a. Pengamatan atau Observasi
Pengamatan adalah pengumpulan sebuah informasi atau data yang
dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat perilaku siswa.
b. Wawancara
Wawancara adalah proses pengumpulan sebuah data atau informasi yang
dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tersusun
secara sistematis kepada siswa secara individual dan mencatatnya.
c. Tugas
Tugas yaitu proses penilaian terhadap kemajuan hasil belajar siswa melalu
pengerjaan tugas tertentu.
d. Portofolio
Portofolio yaitu proses penilaian dalam pengumpulan data atau informasi
mengenai perkembangan dan kemajuan, tanggapan, serta sikap siswa
8melalui kumpulan hasil pekerjaan siswa. Serta hasil pekerjaan siswa
dikumpulkan ke dalam map dan diimpan di kelas dengan rapi.

2.5 Jenis-Jenis Evaluasi dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia


Adapun tiga jenis ranah evaluasi pembelajaran Bahasa Indonesia,
yaitu (1) evaluasi ranah pengetahuan berbahasa, (2) evaluasi ranah sikap
berbahasa, (3) evaluasi ranah keterampilan berbahasa.

1. Evaluasi Ranah Pengetahuan Berbahasa

Evaluasi ranah pengetahuan bahasa yaitu evaluasi yang dilakukan


untuk mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai teori-teori
kebahasaan yang dipelajarinya. Pengetahuan kebahasaan antara lain
meliputi: masalah struktur (fonologi, morfologi, sintaksis), semantik,
kosakata, ejaan, dan lain-lain. Dalam melakukan evaluasi ranah
pengetahuan bahasa pendidik dapat melakukan tes bahasa, yang meliputi:
tes bunyi bahasa, tes kosakata, dan tes tata bahasa (struktur).
11

a. Tes Bunyi Bahasa

Tes bunyi bahasa merupakan tes untuk menilai ketepatan mengucapkan


bunyi-bunyi bahasa dan mengidentifikasi bunyi-bunyi yang didengar atau
diperdengarkan. Sasaran tes bunyi bahasa secara umum meliputi penguasaan
seluruh sistem bunyi bahasa, baik secara pasif-reseptif (mengenal dan
memahami), maupun secara aktif-produktif (melafalkan dan menggunakan),
termasuk penguasan tekanan dan intonasi. Dengan demikian, tes bunyi bahasa
meliputi tiga kemampuan dasar, yaitu: (1) kemampuan melafalkan perbedaan
bunyi bahasa, (2) kemampuan dalam penggunaan pola penekanan bunyi bahasa,
dan (3) kemampuan mendengarkan dan memproduksi pola dinamik bunyi bahasa.

Adapun beberapa bentuk dalam melakukan tes bunyi bahasa antara lain:

1. Membedakan bunyi bahasa (teras-teras).


2. Melafalkan fonem-fonem.
3. Melafalkan kata dan pasangan kata.
4. Melafalkan rangkaian kata dan kalimat.

b. Tes Kosakata

Tes kosakata bertujuan untuk mengukur pengetahuan dan produksi kata-


kata yang dugunakan dalam berbicara dan menulis. Pengetahuan tentang kosakata
merupakan hal yang sangat penting untuk mengembangkan dan menunjukkan
keterampilan berbahasa mendengarkan, membaca, dan menulis.

Tes kosakata umumnya menggunakan soal bentuk objektif pilihan ganda,


tetapi ada pula bentuk isian. Bentuk tes kosakata antara lain: sinonim, antonim,
memperagakan, mencari padanannya, definisi atau parafrase, melengkapi kalimat,
dan gambar.

c. Tes Struktur (Tata Bahasa)


Tata bahasa (sintaksis) merupakan bagian yang berkaitan dengan penataan
rangkaian kata-kata dalam suatu hubungan yang bersifat prediktif sehingga
menghasilkan kalimat yang gramatikal.
12

Dalam tes struktur (tata bahasa) tidak hanya berkaitan dengan


merangkaikan kata-kata, melainkan juga perubahan bentuk kata dan penataan
dalam bentuk frasa atau kalimat.

Tes tata bahasa dapat dibedakan atas: 1). tes bentuk kata, 2). tes
pembentukan frasa, 3). tes makna frasa, dan 4). tes pembentukan kalimat. Bentuk
tes tata bahasa dapat disusun dalam bentuk esai, pilihan ganda, tes melengkapi,
dan tes jawaban pendek.

2. Evaluasi Ranah Sikap Berbahasa

Ranah sikap merupakan ranah yang berkaitan dengan pandangan, pikiran,


dan perasaan peserta didik terhadap bahasa yang dipelajarinya. Ranah ini
mencakup aspek penerimaan, reaksi, dan penilaian. Teknik evaluasi ranah sikap
berbahasa yang dapat dilakukan, berupa pengungkapan, pangamatan, dan
penilaian. Pembelajaran terhadap bahasa ditentukan dari kemampuan dalam
menyelesaikan tes, hasil observasi, wawancara, dan hasil angketnya

3. Evaluasi Ranah Keterampilan Berbahasa

Keterampilan berbahasa merupakan sebuah cara yang menggunakan setiap


aspek kebahasaan dalam setiap perilaku berbahasa. Keterampilan berbahasa
mencakup menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Keterampilan menyimak
termasuk keterampilan reseptif, sedangkan berbicara dan menulis termasuk
keterampilan produktif.

a. Evaluasi Keterampilan Menyimak

Keterampilan menyimak mencakup dalam kemampuan menerima,


menganalisis, memahami, dan menyimpulkan informasi lisan yang disampaikan
dalam bahasa indonesia.

Teknik evaluasi yang dapat dilakukan dalam menyimak, diantaranya


sebagai berikut:

1. Menyebutkan/menuliskan kembali suatu informasi sederhana, seperti


peristiwa, fonem, dan sebagainya.
13

2. Menyebutkan/menuliskan kembali dengan cara deskripsi atau uraian suatu


peristiwa, benda, keadaan, sebab akibat, dan lain-lain.
3. Menyebutkan/menuliskan kembali suatu hal, seperti pengalaman
temannya.
4. Menyebutkan/menuliskan kembali suatu cerita.
5. Menyimpulkan suatu percakapan.
6. Menjawab suatu pertanyaan dari suatu soal
7. Menyimpulkan tema dan unsur-unsur lainnya dari sebuah cerita.

b. Evaluasi Keterampilan Berbicara

Evaluasi keterampilan berbicara dilaksanakan bertujuan untuk


mengetahui kemampuan peserta didik dalam menggunakan bahasa
indonesia secara lisan untuk menyampaikan pikiran, perasaan, dan
keberadaannya.

Teknik evaluasi yang dapat dilakukan dalam berbicara, diantaranya


sebagai berikut:

1. Mengucapkan huruf, nama, keadaan dalam Bahasa Indonesia


2. Menceritakan kembali dialog, cerita, peristiwa yang didengar atau yang
dibaca.
3. Menceritakan gambar.
4. Melakukan wawancara.
5. Menyampaikan pengalaman, peristiwa, ilmu pengetahuan seecara lisan.
6. Menjawab pertanyaan sederhana dan komplek.
7. Bermain peran.

c. Evaluasi Keterampilan Membaca

Evaluasi keterampilan membaca bertujuan untuk mengetahui


kemampuan peserta didik, berupa memahami informasi; menerima,
mengklasifikasi, menganalisis, dan menyimpulkan informasi; ketepatan
lafal dan intonasi ketika membaca tes dalam Bahasa Indonesia. Selain itu
juga, evaluasi dalam keterampilan membaca dapat digunakan untuk
mengukur kemampuan membacanya.

14
14

Teknik evaluasi yang dapat dilakukan dalam membaca,


diantaranya sebagai berikut:

1. Membaca dengan lafal dan intonasi yang tepat.


2. Menjawab pertanyaan-pertanyaan.
3. Menyimpulkan tema dan unsur-unsur lainnya dari cerita yang dibaca.
4. Mengindentifikasi, mengklasifikasi, dan menyimpulkan bahan bacaan.
5. Menentukan kata sulit, umum, dan khusus, homonim, homofon, hiponim,
sinonim, dan antonim.
6. Melengkapi bagian-bagian tertentu dari bacaan yang sengaja dihilangkan
(teknik klose).
7. Menyusun kembali rangkaian informasi yang kurang tepat dari suatu
bacaan dalam Bahasa Indonesia.

d. Evaluasi Keterampilan Menulis

Evaluasi keterampilan menulis bertujuan mengetahui kemampuan


pembelajar dalam menyampikan ide,perasaan, dan pikirannya, serta menggunakan
perangkat Bahasa Indonesia secara tulis.

Teknik evaluasi yang dapat dilakukan dalam menulis, diantaranya sebagai


berikut:

1. Menulis huruf, nama, peristiwa, dan keadaan yang diperdengarkan,


diperlihatkan, dan bicara.
2. Menyampaikan kembali secara tertulis suatu cerita, dialog, peristiwa yang
didengar atau dibaca.
3. Menuliskan cerita berdasarkan gambar atau rangkaian gambar.
4. Melaporkan pengalaman, peristiwa, pekerjaan, atau perjalanan secara tulis.
5. Menjawab pertanyaan sederhana atau komplek secara tulis.
6. Membuat karangan berdasarkan tema tertentu.
7. Menggunakan ejaan dan tanda baca secara tetap.
15

2.6 Penerapan Penilaian Autentik dalam Evaluasi Pembelajaran


Penilaian autentik merupakan penilaian yang diterapkan pada kurikulum
2013. Penilaian autentik dilakukan oleh seorang pendidik untuk menilai kesiapan
peserta didik, serta proses dan hasil belajar dalam proses pembelajaran secara
utuh.

Dalam Permendikbud 66 dan 81 tahun 2013 penilaian autentik merupakan


penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan
(input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.

Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input-proses-output) tersebut


akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik dari
pembelajaran yang telah dilakukannya. Penilaian autentik tidak hanya mengukur
apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa
yang dapat dilakukan oleh peserta didik.

Sehingga, penilaian autentik terdiri dari tiga komponen penilaian, yakni


sebagai berikut:

1. Penilaian input, yakni menilai kemampuan awal siswa terkait apa yang
akan dipelajari. Misalnya: pretest, apersepsi, brainstorming.
2. Penilaian proses, yakni penilaian pada saat proses pembelajaran
berlangsung. Misalnya, menilai kesungguhan siswa, penerimaan siswa,
kerjasama, kemampuan menyelesaikan tugas yang diberikan, penilaian
diri, penilaian antar teman, dan lain-lain.
3. Penilaian hasil, yakni menilai kompetensi siswa setelah proses
pembelajaran berlangsung. Misalnya, menilai kompetensi pengetahuan
siswa dengan cara tertulis, lisan atau penugasan, dan menilai keterampilan
siswa dengan cara tes praktik, portofolio, dan tugas projek.
BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Evaluasi Pembelajaran adalah suatu proses yang didalamnya mencakup
pengukuran, penilaian, dan tes yang berdasarkan dari kemampuan belajar peserta
didik yang dilakukan secara sistematis dan berskala yang mendasar dari
kemampuan afektif, kognitif, dan psikomotor yang dimiliki oleh peserta didik.
Evaluasi pembelajaran memiliki tujuan, fungsi, prinsip, kegunaan, ciri-ciri
karakteristik yang memiliki peran penting dalam melakukan proses
pengevaluasian agar tercapai satu keputusan yaitu sebuah penilaian hasil belajar
yang dilakukan oleh peserta didik dalam mengikuti proses pengajaran. Dalam
evaluasi juga memiliki alat-alat yang dapat digunakan dalam mengevaluasi
pembelajaran, yaitu berupa tes dan non-tes. Dengan evaluasi, pendidik akan
mengetahui sejauh mana keberhasilan tujuan pembelajaran dari pengajaran yang
telah dilakukan dan mengetahui sejauh mana penguasaan peserta didik terhadap
kompetensi atau kemampuannya dalam proses pembelajaran, serta pendidik juga
akan mengoreksi cara pembelajarannya apakah harus diperbaiki atau
dipertahankan. Dengan hal itu, peran pendidik bisa dikatakan sebagai evaluator.

Dalam evaluasi pembelajaran bahasa indonesia terbagi ke tiga ranah, yaitu


evaluasi ranah pengetahuan berbahasa, evaluasi ranah sikap berbahasa, dan
evaluasi keterampilan ranah berbahasa.

Dalam penerapan kurikukum 2013 penilaian yang dilakukan oleh pendidik


yaitu penilaian autentik. Penilaian autentik merupakan penilaian yang tidak hanya
mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan
mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik. Serta penilaian autentik
terdiri dari penilaian input, penilaian proses, dan penilaian hasil.

16
17

3.2 Saran
Evaluasi sangat penting dilakukan oleh pendidik karena hal itu merupakan
suatu proses untuk melakukan perbaikan dari segi bagaimana cara pembelajaran
yang harus dilakukan secara tepat dan sistematis. Serta evaluasi juga memberikan
motivasi bagi peserta didik untuk lebih meningkatkan potensi atau
kemampuannya dan melakukan perbaikan yang dirasa masih kurang oleh peserta
didik. Oleh karena itu evaluasi banyak manfaat bagi pendidik dan peserta didik.
Sehingga, pendidik harus melakukan proses evaluasi dalam pengajaran agar bisa
mengetahui perkembangan dalam kemampuan peserta didik dan proses
pembelajaran yang dilakukannya. Dengan pendidik melakukan evaluasi
pembelajaran maka tujuan pembelajaran akan tercapai sesuai yang ditetapkan dan
hasil belajar pun diketahui ada peningkatan atau penurunan sehingga nantinya ada
proses perbaikan dalam pembelajaran yang dilakukan.

Jadi, kami menyarankan untuk pendidik untuk melakukan proses evaluasi


dalam pembelajaran agar pembelajaran yang telah dilakukan menghasilkan hasil
belajar yang baik dan tercapainya pembelajaran sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ditetapkan.

Demikianlah makalah yang kami susun dan kami sangat menyadari bahwa
makalah yang kami susun masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak
kekurangan dalam penyusunannya, maka kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan makalah agar menjadi lebih baik lagi, sehingga
saran dan kritik sangat kami harapkan dari para pembaca.
DAFTAR ISI

Hartati, T., Ernalis, & Churiah, Y. (2006). Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia di Kelas Rendah. Edisi I. Bandung: Upi Press.

Daryanto. (2007). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Rosidin, W. (2017). Makalah Evaluasi Menulis. [Online]. Diakses dari

http://wahyurosidin.blogspot.com/2017/10/makalah-evaluasi-
menulis.html?m=1

Alimuddin. (2014). Penilaian dalam Kurikulum 2013. Prosiding Seminar

Nasional, 1(1), 24-33 dari 214.

Faisal, A., Ruzati, B., dkk. (2017). Evaluasi Pembelajaran dan Pengajaran

Bahasa Indonesia. [Online]. Diakses dari

https://af-production.blogspot.com/2017/06/evaluasi-pembelajaran-
danpengajaran.html?m=1

Anaziz. (2014). Tujuan dan Fungsi Evaluasi. [Online]. Diakses dari

http://www.anaziz.com/2014/08/tujuan-dan-fungsi-evaluasi.html?m=1

Supriyadi. (2013). Evaluasi Pembelajaran bahasa Indonesia. Gorontalo: UNG

Press Gorontalo.

18
19

Tanthowi, M. (2013). Tujuan, Fungsi, dan Prinsip Pendidikan. [Online]. Diakses

dari
https://superthowiwordpresscom.cdn.ampproject.org/v/s/superthowi.wordp
ress.com/2013/04/20/tujuanfungsidanprinsipevaluasipendidikan/amp/?
amp_js_v=a3&amp_gsa=1&usqp=mq331AQFKAGwASA
%3D#aoh=15874394055089&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https
%3A%2F%2Fsuperthowi.wordpress.com
%2F2013%2F04%2F20%Fujuan-fungsi-dan-prinsip-evaluasi pendidikan
%2F

Dhelilik. (2018). Prinsip-Prinsip dalam Implementasi Kurikulum 2013. [Online].

Diakses dari https://bertema.com/prinsip-prinsip-penilaian-dalam-


implementasi-kurikulum-2013
20

Anda mungkin juga menyukai