Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

PEWARISAN SIFAT YANG DITENTUKAN OLEH ALEL GANDA


19 Oktober 2020

Kelompok 6 :
Fina Ryan Lestari (4401418020)
Tsalis Qoriatul Farizah (4401418027)
Sovia Mega Lestari (4401418041)

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
A. Tujuan
1. Mengenal beberapa sifat genetika pada manusia yang ditentukan oleh seri alel
ganda
2. Mengetahui distribusi golongan darah system ABO pada populasi kelas Biologi
3. Mengetahui frekuensi sifat rambut pada segmen digitalis (ruas jari tangan) kedua
pada populasi kelas
B. Landasan Teori
Alel dapat menunjukkan derajat dominansi dan keresesifan yang berbed-beda
satu sama lain. Dalam persilangan mendel, keurunan F1 selalu terlihat sepertisalah
satu dari kedua varietas induk sebab salah satu alel dalam satu alel tersebut
menunjukkan dominansi sempurna terhadap alel yang satu lagi. Dalam situsi
semacam itu, fenotip heterozigot dan homozigot dominan tidak dapat dibedakan.
Sebuah gen dapat memiliki lebih dari sebuah alel. Alel-alelnya disebut lel ganda
(multiple allele). Sedangkan peristiwa sebuah gen dapat mempunyai lebih dari satu
alel disebut multiple allelomorphy. (Champbell, 2010).
Genetika adalah sebuah ilmu yang mempelajari seluk beluk pewarisan sifat
genetik dari generasi ke generasi. Salah satu sifat genetic yang dapat diwariskan
dalam pewarisan genetik adalah golongan darah. Istilah golongan darah mengacu
kepada reaksi spesifik yang muncul saat uji antiserum terhadap antigen tertentu dari
sebuah sistem golongan darah (Mitra, 2014). Pada awal ditemukannya sistem
golongan darah, golongan darah menjadi acuan dalam proses transfuse darah.
Namun seiring berjalannya waktu, pemahaman tentang golongan darah tidak hanya
mencakup tentang transfuse saja tetapi juga hubungan tentang penyakit-penyakit
yang dapat menyerang golongan darah tertentu. Sejak pertama kali ditemukannya
sistem golongan darah hingga sekarang setidaknya ada sekitar 33 macam sistem
golongan darah yang telah ditemukan. Beberapa di antaranya adalah ABO, MNS,
Rhesus, Lutheran, Kell, Lewis, Duffy, Kidd, Diego, Yt, Xg, Dombrock, dan Colton.
Namun hanya sistem golongan darah ABO dan Rhesus yang sering digunakan
(Daniels, 2002).
Sebuah antigen akan memunculkan sifat tertentu pada darah yang akan direspon
oleh antibodi tertentu pula. Golongan darah adalah pembedaan sifat pada darah
berdasarkan ada atau tidaknya antigen dan antibodi tertentu di dalam darah.
Antigen diartikan sebagai senyawa kimia yang dapat merangsang antibodi dalam
tubuh, antibody secara spesifik akan bereaksi terhadap antigen tertentu sehingga
akan terjadi penggumpalan pada darah (Andriko, 2020).
Salah satu sistem penggolongan darah yaitu sistem ABO. Golongan darah sistem
ABO dibedakan berdasarkan antigen yang dimiliki. Secara umum darah memiliki
empat golongan yaitu golongan darah A dimana golongan darah A mempunyai
antigen A dan anti B, golongan darah B yaitu golongan darah yang memiliki
antigen B dan anti A, golongan darah O yaitu golongan darah yang memiliki
antibody tetapi tidak memiliki antigen, dan golongan darah AB yaitu golongan
darah yang memiliki antigen tetapi tidak memiliki antibody (Guyton, 1997). Sistem
golongan darah ABO diatur oleh 3 macam alel yaitu IA, IB, dan i. Alel IA dan IB
bersifat dominan terhadap alel i. namun alel IA tidak dominan terhadap alel IB,
demikian juga sebaliknya alel IB tidak dominan terhadap alel IA, sehingga alel IA
dan IB disebut sebagai kodominan (Suryo, 2012).
Reagen antisera merupakan reagen yang digunakan untuk pemeriksaan golongan
darah ABO. Diperoleh dari biakan supernatant secara in vitro yang berasal dari
hibridisasi immunoglobulin sel tikus, dan hasil pemeriksaannya akan terbentuk
aglutinasi. Misalnya pada golongan darah A ketika ditambahkan reagen antisera A,
reagen antisera B, dan reagen antisera AB, maka terjadi aglutinasi pada darah yang
ditetesi reagen antisera B dan antisera AB, sedangkan pada reagen antisera AB
tidak terbentuk aglutinasi. Dari segi reagen metode ini kurang ekonomis, maka
serum dapat dijadikan sebagai reagen pada pemeriksaan golongan darah ABO
(Oktari, 2016).
Perbedaan substansi orotein di dalam darah telah diatur secara genetic dan
diwariskan secara autosom kodominan dalam sistem alel ganda yang terdapat
dalam kromosom. Pada membran permukaan sel darah merah akan ditemukan jenis
karbohidrat dan protein yang bervariasi. Protein yang menempel di permukaan sel
darah merah tersebut sering disebut sebagai antigen herediter yang bertugas
menentukan golongan darah (sherwood, 2011).
Menurut Hariyadi (1991), bahwa protein yang terpenting dalam darah
adalah albumin, gemma globulin, dan fibrinogen. Protein dari individu ini bila
masuk dalam tubuh merupakan antigen (benda asing) yang dapat merangsang
terbentuknya antibody. Zat yang berperan dalam pembentukan antibody ialah
gamma globulin . Reaksi antigen dan antibody kan menghasilkan lysin yaitu dapt
mengurai atigen, presipityn, yaitu dapat menggupalkan antigen, dan antitoxin yaitu
dapat menawarkan racun. Aglutinogen merupakan antigen dan banyak terdapat
pada permukaan eritrosit. Aglutinin merupakan antibody dan banyak terdapat
dalam plasma. Untyk mencegah reaksi transfusi, sebaiknya ntuk transfusi diberikan
golongan darah yang sama. Dengan adanya transfusi ini seseorang harus berhati-
hati, sebab berbagai kemungkinan penyakit dapat timbul baik karena penyakit yang
memang sudah ada sebelumnya dalam darah donor, maupun penyakit karena
transfusi darah tersebut.

Menurut Suryo (1986), tumbuhnya rambut pada segmen digitalis kedua jari
tangan disebabkan karena adanya alel ganda.alel ganda ini ditimbulkan karena
adanya peristiwa mutasi gen. dimana gen dapat berubah menjadi bentuk-benuk
alternative oleh proses mutasi. Tumbuhnya rambut pada segmen digitalis kkedua
dari jari-jari tangan pada manusia ditentukan oleh seri alel ganda berikut:
H1 = rambut terdapat pada semua jari, ibu jari tidak dipakai
H2 = rambut terdapat pada jari kelingking, jari manis dan tengah
H3 = rambut terdapat pada jari manis dan tengah
H4 = rambut hanya terdapat pada jari manis
H5 = tidak tumbuh rambut pada semua jari

Seri fominan dari alel-alel tersebut adalah H1> H2> H3> H4> H5
C. Metode
a. Alat dan Bahan
Alat: Bahan:
- Kaca obyek - Darah/kartu golongan darah
- Blood lancet - Serum anti A dan Anti B
- Pengaduk/ tusuk gigi - Kapas, alcohol
- Loup
- Alat tulis
- Jari tangan

b. Cara Kerja
A. Kegiatan 1 (Golongan darah system ABO)

mengumpulkan data
menguji golongan darah
golongan darah dan
setiap mahasiswa
memasukkan dalam tabel
menggunakan tes anti sera
pengamatan

menghitung presentase
golongan darah dalam satu
kelas

B. Kegiatan 2 (pengamatan ada tidaknya rambut pada segmen digitalis


tengah)

menentukan fenotip
mengamati sisi dorsal dari segmen dan genotip
digitalis tengah ke 10 jari dengan praktikan dan
loup dan memerhatikan ada memasukkan ke
tidaknya rambut dalam tabel
pengamatan

membuat tabel pengamatan kelas


D. Hasil Pengamatan
Tabel 5.1 Pengamatan Golongan Darah (Data Kelas)
Pendidikan Biologi A 2018
No. Nama Golongan Darah
1 Zakia Asna Inayati B
2 Nurfina Mawaddah A
3 Yirehiel Safha Livingstone Marbun B
4 Lifa Khalifatunnisa O
5 Saharani Nur Agni Amorita O
6 Nur Anis Handayani AB
7 Fina Ryan Lestari B
8 Tsalis Qoriatul Farizah O
9 Siti Aminah B
10 Muhamad Khanafi B
11 Aisya Bella Nurhayati O
12 Umi Rizqiyani A
13 Dhystie Wulan Rhahmawati A
14 Sovia Mega Lestari A
15 Desi Rahmasuci A
16 Ifti Rahmatika A
17 Ibnu Anwar Akbari O
18 Khilyatul Jannati Khumida A
19 Nurul Aulia Zahra O
20 Bella Safira Salsabila O
21 Ricky Janu Riyadi O
22 Anggun Novita Ciptasari O
23 Diyah Ayu Rahmatika Setyo Fibriani O
24 Arum Ratri Kusumastuti O
Tabel 5.2 Presentase Golongan Darah (Data Kelas)
Golongan Darah Jumlah Presentase
A 7 29,17 %
B 5 20,83 %
AB 1 4,17 %
O 11 45,83 %

Tabel 5.3 Pengamatan Golongan Darah (Data Kelompok)


Nama Golongan Darah Anti A Anti B Anti AB
Fina Ryan Lestari B - + +
Tsalis Qoriatul Farizah O - - -
Sovia Mega Lestari A + - +
Tabel 5.4 Pengamatan Rambut pada Segmen Digitalis Kedua (Data Kelas)
Hasil Kelas
Alel Ganda Presentase
Tangan Kanan Tangan Kiri
24 24 100 %
0 0 0%
0 0 0%
0 0 0%
0 0 0%

Tabel 5.5 Pengamatan Rambut pada Segmen Digitalis Kedua (Data


Kelompok)
Jari Tangan Kanan Alel
Nama
Telunjuk Tengah Manis Kelingking Ganda
Fina Ryan Lestari + + + +
Tsalis Qoriatul Farizah + + + +
Sovia Mega Lestari + + + +

Jari Tangan Kiri Alel


Nama
Telunjuk Tengah Manis Kelingking Ganda
Fina Ryan Lestari + + + +
Tsalis Qoriatul Farizah + + + +
Sovia Mega Lestari + + + +

E. Analisis Data
a. Analisis Persentase Golongan Darah
Hasil dari percobaan ini didapatkan dua hasil percobaan yaitu golongan darah
dan melihat adanya rambut di ruas digitalis kedua jari tangan.
Golongan darah mahasiwa biologi rombel 1 PBIO A 2018 ,terdiri dari :
1. Golongan darah A sebanyak orang dengan persentase 29,17%
2. Golongan darah B sebanyak orang dengan persentase 20,83%
3. Golongan darah AB sebanyak orang dengan persentase 4,17%
4. Golongan darah O sebanyak orang dengan persentase 45,83%
Cara perhitungan persentase golongan darah adalah :
1. Golongan darah A = x 100%
= x 100%
= 29,17 %
2. Golongan darah B = x 100%
= x 100%
= 20,83 %
3. Golongan darah AB = x 100%
= x 100%
= 4,17 %
4. Golongan darah O = x 100%
= x 100%
= 45,83 %

b. Analisis adanya rambut di ruas digitalis jari tangan.


Dari data kelas yang diperoleh dapat dihitung persentase seri alel ganda
tumbuhnya rambut pada segmen digitalis kedua. Dari data kelas,diamati kedua
tangan yaitu kanan dan kiri sehingga setiap mahasiswa memiliki 2 data. Alel ganda
tumbuhnya rambut pada segmen digitalis mahasiswa biologi rombel 1 PBIO 1 2018
bagian jari tangan kiri yaitu :
1. Mahasiswa dengan sebanyak 24 orang
2. Mahasiswa dengan sebanyak 0 orang
3. Mahasiswa dengan sebanyak 0 orang
4. Mahasiswa dengan sebanyak 0 orang
5. Mahasiswa dengan sebanyak 0 orang
Alel ganda tumbuhnya rambut pada segmen digitalis mahasiswa biologi rombel 1
PBIO 1 2018 bagian jari tangan kanan :
1. Mahasiswa dengan sebanyak 24 orang
2. Mahasiswa dengan sebanyak 0 orang
3. Mahasiswa dengan sebanyak 0 orang
4. Mahasiswa dengan sebanyak 0 orang
5. Mahasiswa dengan sebanyak 0 orang
Cara perhitungan persentase seri alel ganda tumbuhnya rambut pada segmen digitalis
pada jari tangan kiri dan kanan adalah :
1. = x 100%
= x 100 %
= 100 %
2. = x 100%
= x 100 %
=0%
3. = x 100%
= x 100 %
=0%
4. = x 100%
= x 100 %
=0%
5. = x 100%
= x 100 %
=0%
F. Pembahasan

Alel ganda (multiple alleles) adalah adanya lebih dari satu alel pada lokus yang
sama. Pada manusia, hewan dan tumbuhan dikenal beberapa sifat keturunan yang
ditentukan oleh suatu seri alel ganda. Pada dasarnya terdapat dua macam aglutinogen
yaitu aglutinogen α dan aglutinogen β. Orang yang bergolongan darah A mempunyai
aglutinogen jenis α pada permukaan sel darah merahnya. Sedangkan orang yang
bergolongan darah B mempunyai aglutinogen β. Pada orang yang bergolongan darah
AB, ia mempunyai kedua aglutinogen tersebut. Sedangkan orang yang bergolongan
darah O tidak mempunyai aglutinogen sehingga disebut bergolongan darah kosong
atau nol. Jadi penamaan golongan darah seseorang didasarkan atas jenis aglutinogen
yang dimilikinya. Kegiatan paktikum ini bertujuan untuk mengenal beberapa sifat
genetik pada manusia yang ditentukan oleh seri alel ganda, mengetahui distribusi
golongan darah sistem ABO, mengetahui frekuensi sifat rambut pada segmen
digitalis (ruas jari tangan) kedua pada populasi kelas.
Pengujian golongan darah ini dilakukan untuk mengetahui golongan darah
melalui perbedaan reaksi antara berbagai golongan darah kemudian menentukan
golongan darah sistem ABO. Membran sel darah manusia mengandung bermacam-
macam protein, oligosakarida dan senyawa lainya salah satunya antigen. Golongan
darah sistem ABO yang akan diuji kali ini, didasari pada keberadaan antigen, yaitu
antigen A dan antigen B di membran sel darah merah. Golongan darah A mempunyai
antigen A, golongan darah B mempunyai antigen B, golongan darah AB mempunyai
antigen A dan B, sedangkan golongan darah O tidak mempunyai kedua antigen
tersebut. Secara umum, dalam praktikum pengujian golongan darah, darah yang
diambil berasal dari kapiler pada bagian ujung jari tangan. Sebelum darah diambil
dengan menggunakan blood lancet, ujung jari tangan dibersihkan dengan alcohol
70% agar terhindar dari kuman-kuman yang dapat menyebabkan infeksi.
Selanjutnya, darah yang keluar diteteskan pada kertas golongan darah. Masing-
masing tetesan darah diberi serum anti A dan anti B. Penentuan golongan darah
dilakukan dengan melihat apakah terjadi penggumpalan setelah mencampurkan
darah dengan masing-masing antiserum A dan B. Jika pada anti serum A terjadi
penggumpalan (aglutinasi) sedangkan anti serum B tidak, maka golongan darah
probandus adalah A. Bila terjadi sebaliknya, maka golongan darah probandus adalah
B. Bila kedua-duanya mengalami penggumpalan maka golongan darah probandus
adalah AB. Bila kedua-duanya tidak mengalami penggumpalan maka golongan darah
probandus adalah O. Akan tetapi pada praktikum kali ini, kami tidak dapat
melakuakn pengujian golongan darah secara langsung dikarenakan praktikum
dilaksanakn dirumah masing-masing dan adanya keterbatasan alat serta bahan. Akan
tetapi pada praktikum ini, kami mengambil data dengan pengumpulan seluruh
golongan darah pada mahasiswa yang ada di kelas pendidikan biologi rombel 1 2018.
Dimulai dengan data kelompok kemudian disatukan sehingga menjadi data kelas.
Pada data kelompok darah praktikan Sovia Mega memiliki golongan darah A.
Praktikan Fina Ryan memiliki golongan darah B. Dan praktikan Tsalis Qoriatul
memiliki golongan darah O. Pada data kelas, golongan darah yang paling dominan
adalah golongan darah O yaitu 11 orang dengan prosentase 45,83 %. Kemudian
golongan darah A sebesar 7 orang dengan prosentase 29,17 %. Golongan darah B
sebesar 5 orang dengan prosentase 20,83 %, dan yang paling sedikit ialah golongan
darah AB yaitu sebesar 1 orang dengan prosentase 4,17 %. Hal ini sesuai Menurut
Suryo (2005), golongan darah orang Indonesia secara umum adalah O.
Menurut Suryo (1984), menurunnya alel-alel ganda dapat diikuti dari beberapa
contoh perkawinan berikut ini:
1. Suami-istri masing-masing bergolongan darah O akan mempunyai keturunan
bergolongan darah O saja.
2. Seorang laki-laki bergolongan darah A menikah dengan seorang perempuan
bergolongan darah O. Kemungkinan keturunannya, 50 % bergolongan darah A
dan 50 % bergolongan darah O.
3. Seorang laki-laki bergolongan darah B menikah dengan seorang perempuan
bergolongan darah B pula. Kemungkinan keturunannya, 75 % bergolongan darah
B dan 25 % bergolongan darah O.
4. Pria bergolongan darah B menikah dengan wanita bergolongan darah A.
Kemungkinan keturunannya, 25 % bergolongan darah AB dan 25 % bergolongan
darah A, 25 % bergolongan darah B dan 25 % bergolongan darah O.
Dari hasil yang diperoleh, dapat dilihat bahwa frekuensi alel I lebih banyak
dibandingkan dengan frekuensi alel-alel lainnya hal ini juga yang menyebabkan
jumlah individu yang bergolongan darah O secara umum lebih banyak daripada
individu dengan golongan darah lainnya. Hal ini karena dalam golongan darah A-
pun, tidak serta merta hanya alel yang terdapat dalam darahnya namun bisa juga
heterozigot sehingga dalam golongan darah A tersebut juga terdapat . Dan apabila
terjadi perkawinan antara heterozigot maka anakannya memiliki kemungkinan darah
O. Sedangkan untuk frekuensi golongan darah AB sangat kecil, seperti yang terjadi
dalam pengambilan data kelas dimana hanya diperoleh 1 orang yang bergolongan
darah AB, hal ini disebabkan karena dari perkawinan maka golongan darah AB
kemungkinan hanya lahir dari pasangan bergolongan darah A homozigot dengan B
homozigot, golongan darah AB dengan AB, Golongan darah A heterozigot dengan B
heterozigot, sehingga sangat kecil kemungkinan untuk dihasilkan golongan darah AB
dari kemungkinan-kemungkinan perkawinan yang terjadi.
Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia,
meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih
dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan
darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B sehingga golongan darah ini
adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia. Dari presentasi genotip tersebut
dapat dilihat bahwa alel untuk golongan darah O yang memiliki presentase
yang paling besar. Banyaknya orang-orang bergolongan darah O seperti yang telah
dibahas sebelumnya diakibatkan karena kemungkinan munculnya genotip untuk
golongan darah O paling besar. Misalkan saja seseorang bergolongan darah A
heterozigot dan B heterozigot menikah, maka salah satu kemungkinan atau 25%
kemungkinan anaknya bergolongan darah O. Perkawinan antara golongan darah A
heterozigot dan A heterozigot juga demikian. Karena dari banyaknya kemungkinan
perkawinan yang bisa menghasilkan keturunan bergolongan darah O maka orang
dengan golongan darah O lebih banyak dibandingkan golongan darah yang lain.
Banyaknya golongan darah O ini juga disebabkan karena dalam darah O tidak
terdapat antigen. Dari data di seluruh dunia antigen A lebih banyak daripada antigen
B, untuk darah AB memerlukan kedua antigen ini sedangkan O tidak. Sehingga
golongan darah O sangat banyak karena tidak perlu mendapatkan antigen A maupun
antigen B.
Selanjutnya, praktikum mengenai tumbuhnya rambut pada segmen digitalis
kedua jari-jari tangan. Diamati pada kedua jari tangan apakah ada rambut atau tidak
dengan teori bahwa = rambut terdapat pada semua jari, ibu jari tidak dipakai. =
rambut terdapat pada jari kelingking, jari manis, dan tengah. = rambut hanya
terdapat pada jari manis dan jari tengah. = rambut hanya terdapat pada jari manis.
= tidak ada rambut pada semua jari. Hasilnya dari data kelompok adalah bahwa
praktikan Fina, Tsalis dan Sovia memiliki seri alel pada tangan kiri dan kanan.
Dan data kelas menunjukkan bahwa semua mahasiswa yang berada di rombel
pendidikan 1 2018 semuanya memiliki seri alel . Dari data kelompok ini
menunjukkan sesuai teori bahwa lebih dominan dari , , , dan .
Sedangkan data kelas menunjukkan bahwa pada tangan kiri, = 24 orang, =0
orang, = 0 orang, = 0 orang, dan = 0 orang. Dan pada tangan kanan, =
24 orang, = 0 orang, = 0 orang, = 0 orang, dan = 0 orang. Dari data
kelas ini menunjukkan bahwa lebih dominan daripada yang lainnya yang sesuai
dengan teorinya. Adanya rambut pada segmen digitalis kedua jari-jari tangan tidak
dipengaruhi oleh adanya faktor lingkungan atau faktor luar.

G. Kesimpulan
1. Beberapa sifat genetik pada manusia yang ditentukan oleh seri alel ganda antara
lain yaitu golongan darah ABO dan tumbuhnya rambut pada segmen digitalis
kedua jari-jari tangan.
2. Distribusi golongan darah sistem ABO pada populasi kelas biologi adalah
golongan darah A sebesar 7 orang dengan prosentase 29,17 %, golongan darah B
sebesar 5 orang dengan prosentase 20,83 %, golongan darah AB sebesar 1 orang
dengan prosentase 4,17 %, dan golongan darah O sebesar 11 orang dengan
prosentase 45,83 %.
3. Frekuensi sifat rambut pada segmen digitalis kedua pada populasi kelas saya
adalah pada tangan kiri, = 24 orang, = 0 orang, = 0 orang, =0
orang, dan = 0 orang. Dan pada tangan kanan, = 24 orang, = 0 orang,
= 0 orang, = 0 orang, dan = 0 orang. Presentase alel seri adalah 100
% yang menunjukkan bahwa alel seri lebih dominan daripada alel seri yang
lainnya.

H. Permasalahan
1. Menurut saudara manakah yang ditemukan terlebih dahulu simbol-simbol untuk
alel ataukah macam golongan darah parental dan filialnya?
Jawab : Menurut saya yang ditemukan terlebih dahuku adalah alelnya baru
kemudian dapat ditentukan golongan darah parental atau filialnya. Karena dalam
satu golongan darah terdapat 2 kemungkinan pasang alel. Misalnya golongan
darah A tidak hanya memiliki genotip tetapi juga memiliki kemungkinan
bergenotip . Golongan B bisa memiliki genotip atau . Golongan
darah AB memiliki genotip dan golongan darah O memiliki genotip .
2. Berapakah frekuensi masing-masing golongan darah dalam kelas saudara?
Jawab : Pada data kelas, golongan darah yang paling dominan adalah golongan
darah O yaitu 11 orang dengan prosentase 45,83 %. Kemudian golongan darah
A sebesar 7 orang dengan prosentase 29,17 %. Golongan darah B sebesar 5
orang dengan prosentase 20,83 %, dan yang paling sedikit ialah golongan darah
AB yaitu sebesar 1 orang dengan prosentase 4,17 %.
3. Dapatkah saudara menentukan kemungkinan genotip saudara? Untuk keperluan
ini coba saudara mencari data golongan darah ayah, ibu dan saudara
(kakak/adik)!
Jawab : Ya,dapat. Genotip yang saya miliki adalah .
Golongan darah ayah : B
Golongan darah Ibu : A
Golongan darah kakak : B
Golongan darah saya : B
4. Berdasarkan data ada tidaknya rambut pada ruas tengah jari saudara, alel apa
yang menurut saudara paling banyak dalam populasi kelas?
Jawab : Pada data kelas, presentase alel seri adalah yang paling banyak yaitu
sebanyak 100 % yang menunjukkan bahwa alel seri lebih dominan daripada
alel seri yang lainnya.

I. Pertanyaan
1. Golongan darah apakah yang paling banyak ditemui pada kelas saudara ?
Mengapa demikian ?
Jawab : Golongan darah terbanyak di kelas saya adalah golongan darah O yaitu
sebesar 45,83 %. Hal ini terjadi karena setiap orang memiliki antigen yang
berbeda. Orang yang memiliki antigen A memiliki golongan darah A, orang
yang memiliki antigen B memiliki darah B, orang yang memiliki keduanya
memiliki darah AB, dan yang tidak memiliki keduanya kemudian memiliki
darah O. Dan juga perbedaan golongan darah dapat disebabkan oleh faktor
keturunan dari orang tua dan juga ada zat gula didalam darah.
2. Jika seorang dengan golongan darah AB menikah dengan orang golongan darah
O,berapa prosentase keturunannya akan bergolongan darah AB ?
Jawab : 0%, dikarenakan akan menghasilkan prosentase golongan darah A
sebanyak 50 % dan prosentase golongan darah B sebanyak 50 %. Apabila ibu
tersebut bergolongan darah AB maka tidak menimbulkan masalah untuk
keturunannya dikarenakan golongan darah AB tidak memiliki antibodi apapun,
sehingga darah ibu tidak akan melawan darah sang anak. Namun bila sang ibu
memiliki darah O kemungkinan keturunannya akan mengalami sakit kuning
dikarenakan Ibu dengan golongan darah O, memiliki antibodi yang melawan
antigen A dan B (antibodi ini akan melawan darah sang anak yang memiliki
antigen/golongan darah A ataupun B). Karena sel darah merah anak diserang
oleh antibodi ibu, maka menyebabkan pecahnya sel darah merah sang anak, dan
menyebabkan anak memiliki penyakit kuning. Golongan darah AB memiliki
genotip dan golongan darah O memiliki genotip .
J. Daftar Pustaka

Andriko, Mariatul Kiftiah dan Fransiskus Fran. 2020. Struktur Aljabar dalam
Pewarisan Golongan Darah. Jurnal Bimaster. 9(1):113-122
Daniels, G. 2002. Human Blood Groups. Edisi II. Oxford : Blackwell Publishing
Company
Guyton, Arthur C., 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi V. Jakarta : EGC
Hariyadi, Wito. 1991. Biologi. Surabaya: SIC Surabaya
Mitra, R., Mishra, N. dan Rath, G. P. 2014. Blood Groups Systems. Indian Journal
of Anaesthesia. 58(3) : 524-528
Oktari, Anita dan Nida Daeninur Silvia. 2016. Pemeriksaan Golongan Darah Sistem
ABO Metode Slide dengan Reagen Serum Golongan Darah A, B, O. Jurnal
Teknologi Laboratorium. 5(2):49-54
Sherwood, L. 2011. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. (6 ed.). (N. Yesdelita, Ed,.
& B. U. Pendit, Trans.) Jakarta: EGC
Suryo. 2012. Genetika untuk Strata I. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Suryo. 1986. Genetika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Suryo. 2005. Genetika strata 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
K. Lampiran
a. Silsilah dan tangan Fina Ryan Lestari

b. Silsilah dan tangan Tsalis Qoriatu Farizah


c. Silsilah dan tangan Sovia Mega Lestari

Anda mungkin juga menyukai