Artikel Ilmiah Kerja Praktik - PT PLN (Persero) Ulp Panarukan - Kivlan Dwiprayoga P.P
Artikel Ilmiah Kerja Praktik - PT PLN (Persero) Ulp Panarukan - Kivlan Dwiprayoga P.P
ABSTRACT
Pemeliharaan merupakan suatu pekerjaan yang dimaksudkan untuk mendapatkan
jaminan bahwa suatu sistem atau peralatan akan berfungsi secara optimal, umur teknisnya
meningkat dan aman baik bagi personil maupun bagi masyarakan umum. Dengan dasar
Surat Edaran Direksi PT.PLN (Persero) Nomor : 040.E/152/DIR/1999, Adapun beberapa
tujuan diadakannya pemeliharaan pada jaringan disribusi khususnya jaringan saluran
udara tegangan menengah (SUTM) 20kV yang salah satunya adalah Menjamin bahwa
jaringan tetap berfungsi dengan baik untuk menyalurkan energi listrik dari pusat listrik
sampai ke sisi pelanggan. Oleh karena luas dan kompleknya keadaan jaringan distribusi
dan tidak sedikitnya sistem jaringan dan peralatan distribusi yang perlu dipelihara,
pemeliharaan jaringan distribusi dapat dikelompokan dalam tiga macam pemeliharaan
yaitu : pemeliharaan rutin (preventif), pemeliharaan korektif dan pemeliharaan darurat.
Kata Kunci : Pemeliharaan, PT PLN (Persero), Jaringan Saluran Udara Tegangan Menengah
(SUTM), Pemeliharaan Preventif. Pemeliharaan Korektif, Pemeliharaan Darurat
Sekering T.M.
Trafo Distribusi
a. Penghantar Telanjang AAAC atau
(BC : Bare Conductor)
Rel T.R. Konduktor dengan bahan utama
Gardu Distribusi
Sekering T.R.
Jaringan Tegangan Rendah (JTR)
Tiang
alluminium (Al) yang di pilin
Sambungan Rumah
bulat padat, sesuai SPLN 42 -10 :
Pelanggan
1986 dan SPLN 74 : 1987
b. Penghantar Berisolasi Setengah
Gambar 1. Sistem Jaringan Distribusi
AAAC-S
Tenaga Listrik
Konduktor dengan bahan utama
aluminium ini diisolasi dengan
2.1.1 Jenis-jenis konfigurasi Sistem
material XLPE (croslink
Jaringan Distribusi [1]
polyetilene langsung), dengan
1. Jaringan Distribusi Radial
batas tegangan 6 kV danharus
2. Jaringan Distribusi Loop/Ring
memenuhi SPLN No 43-5-6
3. Jaringan Distribusi Spindle
tahun 1998.
4. Jaringan Distribusi Kluster
6. Peralatan Switching
Pada percabangan atau pengalokasian
seksi pada jaringan SUTM untuk
maksud kemudahan operasional harus
dipasang Pemutus Beban (Load Break
Switch : LBS), selain LBS dapat juga Gambar 9. Trafo Distribusi
Perbaikan kerusakan dalam hal ini
III. PEMBAHASAN dimaksudkan suatu usaha/pekerjaan untuk
mempertahankan atau mengembalikan
3.1 Pemeliharaan Jaringan Distribusi kondisi system atau peralatan yang
Tenaga Listrik mengalami gangguan/kerusakan sampai
Pemeliharaan merupakan suatu kembali pada keadaan semula dengan
pekerjaan yang dimaksudkan untuk kepastian yang sama.
mendapatkan jaminan bahwa suatu sistem 3.1.3 Pemeliharaan Darurat
atau peralatan akan berfungsi secara optimal, Pemeliharaan Khusus atau disebut juga
umur teknisnya meningkat dan aman baik pemeliharaan darurat adalah pekerjaan
bagi personil maupun bagi masyarakan umum. pemeliharaan yang dimaksud untuk
Dengan dasar Surat Edaran Direksi PT.PLN memperbaiki jaringan yang rusak yang
(Persero) Nomor : 040.E/152/DIR/1999 disebabkan oleh force majeure atau bencana
maksud diadakannya kegiatan pemeliharaan alam seperti gempa bumi, angin rebut,
jaringan distribusi, tujuan utama dari kebakaran dsb yang biasanya waktunya
pelaksanaan pemeliharaan distribusi adalah mendadak. Dengan demikian sifat pekerjaan
untuk : pemeliharaan untuk keadaan ini adalah
1. Menjaga agar peralatan/komponen dapat sifatnya mendadak dan perlu segera
dioperasi-kan secara optimal berdasarkan dilaksanakan, dan pekerjaannya tidak
spesifikasinya sehingga sesuai dengan umur direncanakan.
ekonomisnya.
2. Menjamin bahwa jaringan tetap berfungsi 3.2 Pemeliharaan Trafo Distribusi
dengan baik untuk menyalurkan energi listrik Pemeriksaan/inspeksi yang seksama perlu
dari pusat listrik sampai ke sisi pelanggan. dilakukan untuk menjamin agar transformator
3. Menjamin bahwa energi listrik yang selalu berada dalam kondisi yang baik.
diterima pelanggan selalu berada dalam Apabila diperlukan maka transformator harus
tingkat keandalan dan mutu yang baik. dimatikan untuk melakukan pemeriksaan.
Oleh karena luas dan kompleknya Dengan pemeriksaan yang rutin dan seksama
keadaan jaringan distribusi dan tidak akan diketahui kondisi transformator setiap
sedikitnya system jaringan dan peralatan saat dan kerusakan yang akan memakan biaya
distribusi yang perlu dipelihara, pemeliharaan besar dapat dihindari.
jaringan distribusi dapat dikelompokan dalam Untuk mendapatkan unjuk kerja dan umur
tiga macam pemeliharaan yaitu : trafo tsb diatas yang sesuai dengan yang
3.1.1 Pemeliharaan rutin (preventif diharapkan, ada beberapa hal yang perlu
maintenance). diperhatikan dalam pemeriksaan dan
Pemeliharaan rutin adalah pemeliharaan pemeliharaan mulai dari pabrikan,
untuk mencegah terjadinya kerusakan penerimaan/pemindahan, pembongkaran,
peralatan tiba-tiba dan mempertahankan pemasangan sampai pengoperasian dan
untuk kerja jaringan agar selalu beroperasi pembebanan. Untuk transformator yang telah
dengan keadaan dan efisiensi yang tinggi. lama dan tersimpan digudang yang tidak
Kegiatan pokok pemeliharaan rutin digunakan (lebih dari 1 - tahun) sebelum
ditentukan berdasarkan periode/waktu diberi tegangan perlu diadakan pemeriksaan
pemeliharaan seperti triwulan, semesteran tegangan tembus minyak trafo. Hal ini
ataupun tahunan. diperlukan karena dimungkinkan adanya
3.1.2 Pemeliharaan Korektif benturan-benturan atau kebocoran-kebocoran
Pemeliharaan korektif dapat dibedakan yang menyebabkan sil packing yang rusak
dalam 2 kegiatan yaitu: terencana dan tidak sehingga adanya udara yang masuk ke trafo,
terencana. Kegiatan yang terencana dan juga yang perlu diperhatikan saat
diantaranya adalah pekerjaan perubahan penerimaan trafo dari pabrikan agar diperiksa
/penyempurnaan yang dilakukan pada pada tahun pembuatannya
jaringan untuk memperoleh keandalan yang
lebih baik (dalam batas pengertian operasi)
tanpa mengubah kapasitas semula. Kegiatan
yang tidak terencana misalnya mengatasi/
perbaikan kerusakan peralatan/gangguan.
Gambar 11. Perampalan Pohon Pada Jaringan
Gambar 10. Pemeliharaan Trafo SUTM
Distribusi
3.4 Pemeliharaan Kabel Jaringan SUTM
3.3 Right Of Way (ROW) Salah satu penyebab gangguan di PLN
Jarak aman / ROW merupakan hal yang ULP Panarukan yang lumayan sering terjadi
sangat penting dalam menjaga suatu sistem di kabel Jaringan SUTM adalah layang-
ketenagalistrikan dalam kondisi handal. layang. Daerah yang mayoritas warganya
Jarak aman adalah jarak antara bagian gemar melakukan kegiatan bermain layang-
aktif/fase dari jaringan terhadap benda-benda layang maka kemungkinan Jaringan
di sekelilingnya baik secara mekanis atau Tegangan Menengah dihinggapi sampah
elektromagnetis yang tidak memberikan berupa kerangka layangan serta benang pun
pengaruh membahayakan. semakin besar. Untuk layangan dengan
Tabel 1. Jarak Aman Jaringan SUTM dimensi yang besar serta menggunakan bahan
berupa benang yang dapat menghantarkan
aliran listrik, bila mengenai jaringan PLN 20
KV bisa mengakibatkan gangguan pada
penyulang tersebut. Sedangkan untuk layang-
layang biasa pun tetap berpotensi
menyebabkan terjadinya gangguan penyulang
dimana pada saat kondisi hujan maka sampah
berupa kerangka layangan atau benang
tersebut dapat membuat trip fasa atau antara
Berdasarkan data gangguan, salah satu fasa dan ground.
penyebab gangguan di PLN ULP Panarukan
yaitu pohon masih menjadi penyebab
dominan terputusnya aliran listrik terutama
saat kondisi hujan disertai angin. Tiap pohon
memiliki karakteristik pertumbuhan serta
pengaruh yang berbeda saat pohon tersebut
dirabas. Selain itu beberapa lokasi juga
mengalami masalah dengan karakteristik
masyarakat terkait larangan melakukan Gambar 12. Kerangka Layang-layang Pada
perabasan terutama di pohon-pohon produktif. Jaringan SUTM
Untuk menjamin keberlangsungan
perampalan telah sesuai dengan kaidah 3.5 Pemeliharaan Lightning Arrester
ROW,perlu dilakukan perencanaan awal Arrester adalah suatu alat pengaman yang
mengenai jalur yang akan dilakukan melindungi jaringan dan peralatannya
perampalan berdasarkan pemetaan. terhadap tegangan lebih yang terjadi karena
sambaran petir (flash over) dan karena surja
hubung (swtiching surge) di suatu jaringan.
Pada keadaan normal arrester berlaku sebagai
isolator, bila timbul gangguan surja, alat ini
berfungsi sebagai konduktor yang tahanannya
relative rendah agar dapat mengalirkan arus
tinggi ke tanah. Setelah surja hilang, arrester tujuan untuk menghindari terjadinya
dengan cepat kembali menjadi isolator. kerusakan pada peralatan-peralatan distribusi
termasuk FCO itu sendiri sehingga penyaluran
tenaga listrik tetap berlangsung optimal.
DAFTAR PUSTAKA
[1] 2010. Buku Standar Konstruksi Jaringan
Tegangan Menengah Tenaga Listrik. Jakarta.
[2] Arismunandar dan Kuwahara, (1982),
Teknik Tenaga Listrik, 1982, Jakarta, PT
Pradnya Paramita.
[3] McGraw-Hill Book CaSingapore,
1986Sulasno, William D, JR, ”Analisa
System Tenaga Listrik”, (Diterjemahkan
oleh:Idris, Kamal.Ir, Erlangga, Jakarta, 1994).
[4] Gonen, Turan, ”Electric Power
Distribution System Enginering”.
[5] O & M 09 /BTL/KJB/1986.”Buku
Petunjuk Operasi & Pemeliharaan Peralatan”.
[6] A.S.Pabla.1994.Sistem Distribusi Daya
Listrik. Jakarta : Erlangga
[7] Marsuidi, Ditjeng, (2006). Operasi Sistem
Distribusi. Graha Ilmu, Jakarta