Anda di halaman 1dari 8

PEMELIHARAAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI

SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20KV DI PT


PLN (Persero) UNIT LAYANAN PENGADAAN PANARUKAN
Kivlan Dwiprayoga Priyono Putra (102117039)
Teknik Elektro, Universitas Pertamina-Jalan Teuku Nyak Arief,
Simprug, Kebayoran Lama, Jakarta 12220, (021)29044308
kivlan123424@gmail.com

ABSTRACT
Pemeliharaan merupakan suatu pekerjaan yang dimaksudkan untuk mendapatkan
jaminan bahwa suatu sistem atau peralatan akan berfungsi secara optimal, umur teknisnya
meningkat dan aman baik bagi personil maupun bagi masyarakan umum. Dengan dasar
Surat Edaran Direksi PT.PLN (Persero) Nomor : 040.E/152/DIR/1999, Adapun beberapa
tujuan diadakannya pemeliharaan pada jaringan disribusi khususnya jaringan saluran
udara tegangan menengah (SUTM) 20kV yang salah satunya adalah Menjamin bahwa
jaringan tetap berfungsi dengan baik untuk menyalurkan energi listrik dari pusat listrik
sampai ke sisi pelanggan. Oleh karena luas dan kompleknya keadaan jaringan distribusi
dan tidak sedikitnya sistem jaringan dan peralatan distribusi yang perlu dipelihara,
pemeliharaan jaringan distribusi dapat dikelompokan dalam tiga macam pemeliharaan
yaitu : pemeliharaan rutin (preventif), pemeliharaan korektif dan pemeliharaan darurat.

Kata Kunci : Pemeliharaan, PT PLN (Persero), Jaringan Saluran Udara Tegangan Menengah
(SUTM), Pemeliharaan Preventif. Pemeliharaan Korektif, Pemeliharaan Darurat

I. PENDAHULUAN penting yang harus dilakukan khususnya


Tenaga listrik sebagai bagian dari bentuk pemeliharaan pada jarigan tegangan
energi dan cabang produksi yang penting bagi menengah 20 KV.
negara sangat menunjang upaya dalam
memajukan dan mencerdaskan dan II. KAJIAN PUSTAKA
kemakmuran rakyat. Perkembangan teknologi
yang semakin maju pada saat ini 2.1 Sistem Jaringan Distribusi [3]
mengakibatkan banyaknya pemakaian sumber Tenaga Listrik yang dihasilkan oleh
daya listrik sebagai penunjaang kehidupan pembangkit tenaga listrik besar dengan
yang lebik baik. Oleh sebab itu dibutuhkan tegangan 11 KV sampai 24 KV dinaikkan
kualitas sistem jaringan distribusi yang tegangannya oleh gardu induk dengan
handal. Sistem distribusi tenaga listrik transformator penaik egangan menjadi 70 Kv,
ditunjang oleh perlengkapan-perlengakapan 154 Kv, 220 Kv atau 500 Kv. Kemudiaan
distribusi yang memadai. Pada sistem tenaga disalurkan melalui saluran transmisi. Tujuan
listrik, untuk menyalurkan daya dari menaikkan tegangan ialah untuk memperkecil
pembangkit tenaga listrik ke konsumen keerugian daya listrik pada saluran transmisi,
diperlukan suatu jaringan tenaga listrik yang dimana dalam hal ini kerugian daya adalah
terdiri dari saluran transmisi dan distribusi. sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir
Salah satu penyaluran daya saluran distribusi (I 2 R) dengan daya yang sama bila nilai
adalah Saluran Udara Tegangan Menengah tegangan diperbesar, maka arus yang mengalir
SUTM 20 KV. Untuk meminimalisir adanya semakin kecil sehingga kerugian daya juga
gangguan yang terjadi serta Menjaga agar akan kecil pula.
peralatan/komponen dapat dioperasi-kan Dari saluran transmisi, tegangan
secara optimal berdasarkan spesifikasinya, diturunkan lagi menjadi 20 kV dengan
kegiatan pemeliharaan adalah salah satu hal transformator penurun tegangan pada gardu
induk distribusi, kemudian dengan sistem
tegangan tersebut penyaluran tenaga listrik
dilakukan oleh saluran distribusi primer. Dari
saluran distribusi primer inilah gardu-gardu
distribusi mengambil tegangan untuk
diturunkan tegangannya dengan trafo
distribusi menjadi sistem tegangan rendah
yaitu 220/380 Volt. Selanjutnya disalurkan
oleh distribusi sekunder konsumen-
konsumen. Dengan ini jelas bahwa sistem Gambar 3. Saluran Udara Tegangan
distribusi merupakan bagian yang penting Menengah
dalam sistem tenaga listrik secara keseluruhan
[3] 2.3 Komponen-komponen Saluran Udara
Jaringan Tegangan Menengah (JTM)
Tegangan Menengah[5]
1. Penghantar/Konduktor
Gardu Induk

Sekering T.M.

Trafo Distribusi
a. Penghantar Telanjang AAAC atau
(BC : Bare Conductor)
Rel T.R. Konduktor dengan bahan utama
Gardu Distribusi
Sekering T.R.
Jaringan Tegangan Rendah (JTR)
Tiang
alluminium (Al) yang di pilin
Sambungan Rumah
bulat padat, sesuai SPLN 42 -10 :
Pelanggan
1986 dan SPLN 74 : 1987
b. Penghantar Berisolasi Setengah
Gambar 1. Sistem Jaringan Distribusi
AAAC-S
Tenaga Listrik
Konduktor dengan bahan utama
aluminium ini diisolasi dengan
2.1.1 Jenis-jenis konfigurasi Sistem
material XLPE (croslink
Jaringan Distribusi [1]
polyetilene langsung), dengan
1. Jaringan Distribusi Radial
batas tegangan 6 kV danharus
2. Jaringan Distribusi Loop/Ring
memenuhi SPLN No 43-5-6
3. Jaringan Distribusi Spindle
tahun 1998.
4. Jaringan Distribusi Kluster

2.2 Saluran udara Tegangan Menengah[4]


Saluran Udara Tegangan Menengah
(SUTM) adalah sebagai konstruksi termurah
untuk penyaluran tenaga listrik pada daya
yang sama. Konstruksi ini terbanyak
digunakan untuk konsumen jaringan
Tegangan Menengah yang digunakan di
Gambar 4. Penghantar Berisolasi Penuh
Indonesia.
2. Tiang Listrik
Ciri utama jaringan ini adalah
Sebagai penyangga kawat agar
penggunaan penghantar telanjang yang
berada di atas tiang dengan jarak aman
ditopang dengan isolator pada tiang
sesuai dengan ketetentuan. Terbuat dari
besi/beton.Penggunaan penghantar
bahan yang kuat menahan beban tarik
telanjang, dengan sendirinya harus
maupun tekan yang berasal dari kawat
diperhatikan faktor yang terkait dengan
ataupun tekanan angin. Menurut
keselamatan ketenagalistrikan seperti jarak
bahannya tiang terdiri dari 3 jenis yaitu
aman minimum yang harus dipenuhi
tiang kayu, tiang besi dan tiang beton
penghantar bertegangan 20 kV tersebut
3. Isolator
antar Fase atau dengan bangunan atau
Pada jaringan SUTM, Isolator
dengan tanaman atau dengan jangkauan
pengaman penghantar bertegangan
manusia. [2]
dengan tiang penopang/travers
dibedakan untuk jenis konstruksinya
adalah :
a. Isolator Tumpu
b. Isolator Tarik dipasangkan Fused Cut-Out (FCO).

Gambar 5. Jenis Isolator Tumpu


4. Cross Arm
Cross arm dipakai untuk menjaga
penghantar dan peralatan yang dipasang Gambar 7. FCO dan LBS
diatas tiang. Material cross arm terbuat dari 7. Recloser
besi. Cross arm dipasang pada tiang. Recloser adalah rangkaian listrik
Pemasangan dapat dengan memasang klem- yang terdiri pemutus tenaga yang
klem, disekrup dengan baut dan mur secara dilengkapi kotak kontrol elektonik
langsung. Pada cross arm dipasang baut- (Electronic Control Box) recloser, yaitu
baut penyangga isolator dan peralatan suatu peralatan elektronik sebagai
lainnya, biasanya cross arm ini di bor kelengkapan recloser dimana peralatan
terlebih dahulu untuk membuat lubang- ini tidak berhubungan dengan tegangan
lubang baut. menengah dan pada peralatan ini
recloser dapat dikendalikan cara
pelepasannya. Dari dalam kotak kontrol
inilah pengaturan (setting) recloser
dapat ditentukan.

Gambar 5. Jenis Cross Arm Double support


on single pole
5. Lightning Arrester
Lightning arrester adalah alat proteksi
bagi peralatan listrik terhadap tegangan
lebih, yang disebabkan oleh petir atau surja Gambar 8. Recloser
hubung (switching surge). Alat ini bersifat 8. Transformator Daya
sebagai by-pass disekitar isolasi yang Berfungsi sebagai trafo daya
membentuk jalan dan mudah dilalui arus mengubah tegangan menengah (20kV)
kilat ke sistem pentanahan sehingga tidak menjadi tegangan rendah (380/220V).
menimbulkan tegangan lebih yang tinggi Pemilihan kapasitas trafo bergantung
dan tidak merusak isolasi peralatan listrik. kepada seberapa besar beban pelanggan
yang akan di tanggung oleh sebuah trafo.
PLN memberikan pelayanan kapasitas
trafo distribusi mulai dari 50kVA hingga
250kVA.

Gambar 6. Lightning Arrester

6. Peralatan Switching
Pada percabangan atau pengalokasian
seksi pada jaringan SUTM untuk
maksud kemudahan operasional harus
dipasang Pemutus Beban (Load Break
Switch : LBS), selain LBS dapat juga Gambar 9. Trafo Distribusi
Perbaikan kerusakan dalam hal ini
III. PEMBAHASAN dimaksudkan suatu usaha/pekerjaan untuk
mempertahankan atau mengembalikan
3.1 Pemeliharaan Jaringan Distribusi kondisi system atau peralatan yang
Tenaga Listrik mengalami gangguan/kerusakan sampai
Pemeliharaan merupakan suatu kembali pada keadaan semula dengan
pekerjaan yang dimaksudkan untuk kepastian yang sama.
mendapatkan jaminan bahwa suatu sistem 3.1.3 Pemeliharaan Darurat
atau peralatan akan berfungsi secara optimal, Pemeliharaan Khusus atau disebut juga
umur teknisnya meningkat dan aman baik pemeliharaan darurat adalah pekerjaan
bagi personil maupun bagi masyarakan umum. pemeliharaan yang dimaksud untuk
Dengan dasar Surat Edaran Direksi PT.PLN memperbaiki jaringan yang rusak yang
(Persero) Nomor : 040.E/152/DIR/1999 disebabkan oleh force majeure atau bencana
maksud diadakannya kegiatan pemeliharaan alam seperti gempa bumi, angin rebut,
jaringan distribusi, tujuan utama dari kebakaran dsb yang biasanya waktunya
pelaksanaan pemeliharaan distribusi adalah mendadak. Dengan demikian sifat pekerjaan
untuk : pemeliharaan untuk keadaan ini adalah
1. Menjaga agar peralatan/komponen dapat sifatnya mendadak dan perlu segera
dioperasi-kan secara optimal berdasarkan dilaksanakan, dan pekerjaannya tidak
spesifikasinya sehingga sesuai dengan umur direncanakan.
ekonomisnya.
2. Menjamin bahwa jaringan tetap berfungsi 3.2 Pemeliharaan Trafo Distribusi
dengan baik untuk menyalurkan energi listrik Pemeriksaan/inspeksi yang seksama perlu
dari pusat listrik sampai ke sisi pelanggan. dilakukan untuk menjamin agar transformator
3. Menjamin bahwa energi listrik yang selalu berada dalam kondisi yang baik.
diterima pelanggan selalu berada dalam Apabila diperlukan maka transformator harus
tingkat keandalan dan mutu yang baik. dimatikan untuk melakukan pemeriksaan.
Oleh karena luas dan kompleknya Dengan pemeriksaan yang rutin dan seksama
keadaan jaringan distribusi dan tidak akan diketahui kondisi transformator setiap
sedikitnya system jaringan dan peralatan saat dan kerusakan yang akan memakan biaya
distribusi yang perlu dipelihara, pemeliharaan besar dapat dihindari.
jaringan distribusi dapat dikelompokan dalam Untuk mendapatkan unjuk kerja dan umur
tiga macam pemeliharaan yaitu : trafo tsb diatas yang sesuai dengan yang
3.1.1 Pemeliharaan rutin (preventif diharapkan, ada beberapa hal yang perlu
maintenance). diperhatikan dalam pemeriksaan dan
Pemeliharaan rutin adalah pemeliharaan pemeliharaan mulai dari pabrikan,
untuk mencegah terjadinya kerusakan penerimaan/pemindahan, pembongkaran,
peralatan tiba-tiba dan mempertahankan pemasangan sampai pengoperasian dan
untuk kerja jaringan agar selalu beroperasi pembebanan. Untuk transformator yang telah
dengan keadaan dan efisiensi yang tinggi. lama dan tersimpan digudang yang tidak
Kegiatan pokok pemeliharaan rutin digunakan (lebih dari 1 - tahun) sebelum
ditentukan berdasarkan periode/waktu diberi tegangan perlu diadakan pemeriksaan
pemeliharaan seperti triwulan, semesteran tegangan tembus minyak trafo. Hal ini
ataupun tahunan. diperlukan karena dimungkinkan adanya
3.1.2 Pemeliharaan Korektif benturan-benturan atau kebocoran-kebocoran
Pemeliharaan korektif dapat dibedakan yang menyebabkan sil packing yang rusak
dalam 2 kegiatan yaitu: terencana dan tidak sehingga adanya udara yang masuk ke trafo,
terencana. Kegiatan yang terencana dan juga yang perlu diperhatikan saat
diantaranya adalah pekerjaan perubahan penerimaan trafo dari pabrikan agar diperiksa
/penyempurnaan yang dilakukan pada pada tahun pembuatannya
jaringan untuk memperoleh keandalan yang
lebih baik (dalam batas pengertian operasi)
tanpa mengubah kapasitas semula. Kegiatan
yang tidak terencana misalnya mengatasi/
perbaikan kerusakan peralatan/gangguan.
Gambar 11. Perampalan Pohon Pada Jaringan
Gambar 10. Pemeliharaan Trafo SUTM
Distribusi
3.4 Pemeliharaan Kabel Jaringan SUTM
3.3 Right Of Way (ROW) Salah satu penyebab gangguan di PLN
Jarak aman / ROW merupakan hal yang ULP Panarukan yang lumayan sering terjadi
sangat penting dalam menjaga suatu sistem di kabel Jaringan SUTM adalah layang-
ketenagalistrikan dalam kondisi handal. layang. Daerah yang mayoritas warganya
Jarak aman adalah jarak antara bagian gemar melakukan kegiatan bermain layang-
aktif/fase dari jaringan terhadap benda-benda layang maka kemungkinan Jaringan
di sekelilingnya baik secara mekanis atau Tegangan Menengah dihinggapi sampah
elektromagnetis yang tidak memberikan berupa kerangka layangan serta benang pun
pengaruh membahayakan. semakin besar. Untuk layangan dengan
Tabel 1. Jarak Aman Jaringan SUTM dimensi yang besar serta menggunakan bahan
berupa benang yang dapat menghantarkan
aliran listrik, bila mengenai jaringan PLN 20
KV bisa mengakibatkan gangguan pada
penyulang tersebut. Sedangkan untuk layang-
layang biasa pun tetap berpotensi
menyebabkan terjadinya gangguan penyulang
dimana pada saat kondisi hujan maka sampah
berupa kerangka layangan atau benang
tersebut dapat membuat trip fasa atau antara
Berdasarkan data gangguan, salah satu fasa dan ground.
penyebab gangguan di PLN ULP Panarukan
yaitu pohon masih menjadi penyebab
dominan terputusnya aliran listrik terutama
saat kondisi hujan disertai angin. Tiap pohon
memiliki karakteristik pertumbuhan serta
pengaruh yang berbeda saat pohon tersebut
dirabas. Selain itu beberapa lokasi juga
mengalami masalah dengan karakteristik
masyarakat terkait larangan melakukan Gambar 12. Kerangka Layang-layang Pada
perabasan terutama di pohon-pohon produktif. Jaringan SUTM
Untuk menjamin keberlangsungan
perampalan telah sesuai dengan kaidah 3.5 Pemeliharaan Lightning Arrester
ROW,perlu dilakukan perencanaan awal Arrester adalah suatu alat pengaman yang
mengenai jalur yang akan dilakukan melindungi jaringan dan peralatannya
perampalan berdasarkan pemetaan. terhadap tegangan lebih yang terjadi karena
sambaran petir (flash over) dan karena surja
hubung (swtiching surge) di suatu jaringan.
Pada keadaan normal arrester berlaku sebagai
isolator, bila timbul gangguan surja, alat ini
berfungsi sebagai konduktor yang tahanannya
relative rendah agar dapat mengalirkan arus
tinggi ke tanah. Setelah surja hilang, arrester tujuan untuk menghindari terjadinya
dengan cepat kembali menjadi isolator. kerusakan pada peralatan-peralatan distribusi
termasuk FCO itu sendiri sehingga penyaluran
tenaga listrik tetap berlangsung optimal.

3.7 Penggantian Pin Isolator Yang


Terkena Flashover
Isolator merupakan salah satu peralatan
yang sangat penting dalam sistem penyaluran
energi listrik. Karena pentingnya isolator
dalam sistem penyaluran energi listrik, maka
perlu dijaga keandalannya. Pada isolator jenis
Gambar 13. Pemeliharaan Lightning Arrester keramik memiliki kekurangan permukaannya
mudah menyerap air, sehingga lebih mudah
3.6 Penggantian Fused Cut-Out (FCO) terjadi arus bocor pada permukaan, yang
Pemeliharaan terhadap penggantian fuse akhirnya dapat menyebabkan terjadinya
cut out ini merupaka pemeliharaan korektif tegangan flashover.Tegangan flashover
yang berarti pemeliharaan terencana merupakan kegagalan isolasi yang disebabkan
dikarenakan faktor waktu dimana peralatan karena pembebanan medan listrik pada
memerlukan perbaikan atau pemeliharaan permukaan isolator melebihi kapasitas
yang tidak terencana tetapi berdasarkan ketahanan elektriknya. Flashover ini dapat
kondisi peralatan yang menunjukkan gejala menimbulkan pemanasan dan dapat merusak
kerusakan ataupun sudah terjadi isolator. Penyebab terjadinya flashover di
kerusakan.Dengan dilakukannya antaranya yaitu karena pengotoran permukaan
pemeliharaan ini, maka akan mengurangi isolator, surja hubung, dan surja petir. Pada
terjadinya gangguan pada jaringan distribusi kasus pengotoran permukaan isolator,
yang dapat merugikan pelanggan atau umunya disebabkan karena adanya bahan
mengganggu kerja peralatan listrik. polutan yang menempel pada permukaan
isolator seperti bahan polutan debu, abu
terbang, pasir.

Gambar 14. Penggantian Fused cut-out


Setelah dilakukannya pemeliharaan
penggantian fuse cut out, maka selanjutnya Gambar 15. Pin Isolator Yang Terkena
adalah tindakan untuk menjaga kondisi fuse Flashover
cut out yang sudah diganti, seperti :
1. Pengecekan jumper FCO 3.8 Perampalan Pohon
2. Pembersihan isolator FCO Salah satu pemeliharaan kabel saluran
3. Pemeriksaan tahanan isolasi FCO udara tegangan menengah (SUTM) adalah
dengan Megger dengan melakukan perampalan yaitu kegiatan
4. Penggantian besaran / kapasitas fuse pemeliharaan yang bertujuan untuk
link yang sesuai dengan kapasitas trafo menghindari ranting atau cabang mendekati
Disamping penggantian fuse cut out, perlu saluran udara tegangan menengah dengan cara
juga pemasangan fuse linknya harus sesuai memangkas ranting atau cabang pohon
dengan kapasitas trafo yang terpasang dengan tersebut untuk mencapai jarak aman yaitu 2 m
batas pengaman sisi tegangan menengah dari saluran udara tegangan menengah.
jaringan distribusi. Inspeksi dari petugas dan juga kesadaran
Pemeriksaan ini merupakan tindakan masyarakat sangat dibutuhkan untuk
pemeliharaan yang bersifat rutin dengan
mengetahui bahwa ranting pohon sudah 6. Pasang kembali kunci pengaman tap
mendekati saluran udara tegangan menengah, changer.
karena tidak selamanya petugas selalu dapat 7. Ukur dengan megger antar phasa untuk
memperhatikan hal tersebut. melihat hubungannya (megger harus nol).
8. Masukkan kembali tegangan pada sisi
primer dan masukan beban secara bertahap

Gambar 16. Kegiatan Perampalan Pohon Pada


Jaringan SUTM
Gambar 17. Pemindahan Tap Changer
3.9 Pemindahan Tap Changer Trafo
Trafo Jaringan SUTM
Jaringan SUTM
Fungsi dari tap changer pada
transformator adalah menyesuaikan tegangan IV. KESIMPULAN
dari output transformator agar sesuai dengan Setelah memaparkan mengenai
supply peralatan listrik/ beban yang akan pemeliharaan jaringan distribusi SUTM 20 kV,
digunakan. Perubahan tegangan ini mungkin maka dapat dituliskan kesimpulan sebagai
terjadi karena supply oleh PLN berubah. berikut :
Biasanya posisi nominal tap changer akan 1. Sistem Distribusi merupakan bagian dari
berada pada tap 3 (tegangan primer 20 KV), sistem tenaga listrik.Sistem distribusi ini
apabila diperlukan perubahan posisi tap berguna untuk menyalurkan tenaga listrik
changer prosedur yang harus di ikuti adalah dari sumber daya listrik besar (Bulk Power
sebagai berikut : Source) sampai ke konsumen. Jadi fungsi
1. Lepas tegangan incoming transformator distribusi tenaga listrik adalah; a)
(sisi primer) dengan melepaskan Fuse Cut Out pembagian atau penyaluran tenaga listrik
atau melalui Circuit Breaker pada panel ke beberapa tempat (pelanggan), dan b)
incoming trafo. dan pastikan bahwa sudah merupakan sub sistem tenaga listrik yang
tidak ada tegangan tinggi yang mensupply langsung berhubungan dengan pelanggan,
trafo. Untuk menghindari beban kejut yang karena catu daya pada pusatpusat beban
besar pada transformator saat pemasukan (pelanggan) dilayani langsung melalui
tegangan, lepas beban pada sisi sekunder jaringan distribusi.
dengan membuka beban pada panel Out 2. Tujuan dilakukan pemeliharaan adalah
Going. agar menjamin bahwa komponen-
2. Grounding transforinator untuk komponen atau peralatan saluran udara
memastikan safety, keamanan operator. tegangan menengah dapat dioperasikan
3. Lepas kunci pengaman tap changer. secara optimal dan aman bagi personil
4. Putar tap changer pada kondisi yang maupun bagi masyarakat umum.
diinginkan. Catatan : 3. Untuk mecegah terjadinya permasalahan
Contoh perhitungan perbandingan tegangan. pada Saluran Udara Tegangan Menengah,
misal, pada trafo 1000 KVA 20 KV/400 V, PLN ULP Panarukan melakukan
pada posisi tap 3 terjadi penurunan tegangan pemeliharaan secara rutin dan
menjadi 390 V (no load) maka perhitungan . pemeliharaan secara korektif setiap
20.000/400 x 390 = 19.500. bulannya.
Jadi tap diubah ke posisi tap 4. (lihat name
plate). Maka ada sisi sekunder akan keluar UCAPAN TERIMAKASIH
tegangan 400 V (standar). Terimakasih kepada Bapak Imbang Satrio
5. Pastikan tap pada posisi yang benar. Pakerti Dan Bapak Abdul Ghafur untuk
bimbingan selama pelaksanaan kerja praktik
mengenai pemeliharaan jaringan saluran
udara tegangan menengah 20 kV, dan kepada
Bapak Teguh Aryo Nugroho, S.T., M.T. untuk
bimbingannya selama proses sebelum dan
sesudah pelaksanaan kegiatan Kerja Praktik.

DAFTAR PUSTAKA
[1] 2010. Buku Standar Konstruksi Jaringan
Tegangan Menengah Tenaga Listrik. Jakarta.
[2] Arismunandar dan Kuwahara, (1982),
Teknik Tenaga Listrik, 1982, Jakarta, PT
Pradnya Paramita.
[3] McGraw-Hill Book CaSingapore,
1986Sulasno, William D, JR, ”Analisa
System Tenaga Listrik”, (Diterjemahkan
oleh:Idris, Kamal.Ir, Erlangga, Jakarta, 1994).
[4] Gonen, Turan, ”Electric Power
Distribution System Enginering”.
[5] O & M 09 /BTL/KJB/1986.”Buku
Petunjuk Operasi & Pemeliharaan Peralatan”.
[6] A.S.Pabla.1994.Sistem Distribusi Daya
Listrik. Jakarta : Erlangga
[7] Marsuidi, Ditjeng, (2006). Operasi Sistem
Distribusi. Graha Ilmu, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai