Yohanis Sanjoko
Balai Bahasa Provinsi Papua dan Papua Barat
Jalan Yoka, Waena, Distrik Heram, Jayapura 99358
Pos-el: triojoko55@yahoo.com
(Diterima 13 Februari 2015; Revisi 17 April 2015; Disetujui 26 April 2015)
Abstract
This paper discussed the comparison of phoneme characteristic between Lasalimu language
and Indonesian. Lasalimu language is one of local languages in southeast Sulawesi, particularly
in Buton regency. Result of the study found that Indonesian had twenty-two consonants. They were
/p/, /b/, /t/, /d/, /c/, /j/, /k/, /g/, /m/, /n/, /ŋ/, /ñ/, /l/, /f/, /s/, /z/, /ʃ/, /x/, /h/, /r/, /w/, /y/ and six of vocal
phonemes, those were /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, /o/. While Lasalimu language had twenty consonants,
namely are /p/, /b/, /ɓ/, /t/, /d/, /ɗ/, /j/, /c/, /k/, /g/, /h/, /s/, /m/, /n/, /ŋ/, /l/, /r/, /ϕ/, /w/, /y/ and five
vocal phonemes, namely /i/, /e/, /a/, /o/, and /u/. Lasalimu language was a vocalic language.
Keyword: comparation, phonem, consonant, vowel
Abstrak
Tulisan ini membicarakan tentang perbandingan fonem bahasa Indonesia dengan bahasa
Lasalimu. Bahasa Lasalimu merupakan salah satu bahasa daerah yang ada di Provinsi Sulawesi
Tenggara yang dituturkan oleh masyarakat di Kecamatan Lasalimu, Kabupaten Buton. Hasil
kajian menunjukkan bahwa bahasa Indonesia memiliki 22 buah fonem konsonan, yaitu /p/, /b/,
/t/, /d/, /c/, /j/, /k/, /g/, /m/, /n/, /ŋ/, /ñ/, /l/, /f/, /s/, /z/, /ʃ/, /x/, /h/, /r/, /w/, /y/ dan enam buah fonem
vokal, yaitu /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, /o/. Sementara itu, bahasa Lasalimu memiliki 20 buah fonem
konsonan, yaitu /p/, /b/, /ɓ/, /t/, /d/, /ɗ/, /j/, /c/, /k/, /g/, /h/, /s/, /m/, /n/, /ŋ/, /l/, /r/, /ϕ/, /w/, /y/ dan
lima buah fonem vokal, yaitu /i/, /e/, /a/, /o/, dan /u/. Bahasa Lasalimu adalah bahasa vokalis.
Kata-kata kunci: perbandingan, fonem, konsonan, vokal
55
Kandai Vol. 11, No. 1, Mei 2015; 55—67
baku, baik dalam bentuk lisan maupun pengembangan kebudayaan daerah itu,
tulisan. yang biasanya berlangsung secara lisan.
Salah satu kendala yang sampai Oleh sebab itu, bahasa daerah perlu
saat ini dihadapi dalam usaha diteliti sebagai upaya untuk
mewujudkan bahasa Indonesia baku mengantisipasi kemungkinan
ragam lisan adalah belum dapat kepunahannya. Hal ini bisa saja terjadi,
ditetapkannya ragam bahasa Indonesia sebab bahasa itu terus-menerus
lisan mana yang akan ditetapkan berubah. Jika perubahan-perubahan itu
sebagai ragam baku. Hal ini antara lain dibiarkan begitu saja, cepat atau lambat
disebabkan karena penutur bahasa akan sampai ke titik kepunahan.
Indonesia pada umumnya adalah Dengan demikian, berarti kita telah
penutur jati bahasa daerah tertentu. kehilangan sebuah kebudayaan
Perbedaan sistem antara bahasa nasional yang sangat tinggi nilainya.
Indonesia dengan bahasa-bahasa daerah Dalam kerangka tersebut, tulisan
yang beratus-ratus jumlahnya tentunya ini akan membandingkan sistem
akan mempengaruhi bentuk pemakain fonologi bahasa Indonesia dengan
ragam lisan mereka. Dengan sistem fonologi bahasa Lasalimu, salah
memahami kondisi tersebut, untuk satu bahasa daerah yang dipakai oleh
mewujudkan bahasa Indonesia baku penutur yang tinggal di Kabupaten
ragam lisan salah satu upaya yang harus Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara,
ditempuh adalah memperkenalkan atau untuk mengetahui persamaan dan
mengajarkan sedini mungkin lafal-lafal perbedaan di antara kedua bahasa
bunyi bahasa Indonesia kepada penutur tersebut. Bahasa Lasalimu menurut
bahasa Indonesia terutama bagi mereka Summer International of Linguistics
yang bahasa pertamanya bukan bahasa yang selanjutnya ditulis SIL (2006,
Indonesia. Upaya pembelajaran intensif hlm. 61) termasuk dalam klasifikasi
terutama diarahkan kepada bunyi-bunyi kelas Austronesia, Melayu-Polinesia,
bahasa Indonesia yang tidak dimiliki Sulawesi, Muna-Buton, Buton, Buton
oleh sistem bunyi bahasa daerah Timur. Memiliki kesamaan leksikal
tertentu. 68% dengan Kamaru, 64% dengan Cia-
Bangsa Indonesia adalah bangsa Cia, 57% dengan Tukang Besi, 51%
yang terdiri atas berbagai suku atau dengan Pancana, dan 50% dengan
kelompok etnis. Suku atau kelompok Wolio dan Muna. Bahasa ini
etnis itu memiliki kebudayaan yang merupakan bahasa-bahasa daerah yang
beragam, inklusif bahasa daerah yang terdapat di Sulawesi Tenggara, yang
beragam pula. Dengan demikian, dapat memiliki kedudukan dan fungsi yang
juga dikatakan bahwa bahasa daerah itu sama dengan bahasa daerah lain di
merupakan bagian yang integral dari Indonesia. Oleh sebab itu, patut
kebudayaan daerah dan kebudayaan mendapat prioritas dan perhatian yang
nasional. sama dengan bahasa-bahasa daerah
Sebagai kebudayaan daerah, lain. Bahasa ini digunakan oleh
bahasa daerah memiliki tempat yang kelompok masyarakat yang tinggal di
sangat penting di antara berbagai jenis Pulau Buton bagian tenggara,
kebudayaan daerah suatu keolompok Kecamatan Lasalimu, Kabupaten
etnis. Hal ini disebabkan bahasa daerah Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara.
selain mengemban fungsi sebagai alat Adapun jumlah penuturnya kurang
komunikasi antarmasyarakat daerah, lebih 2.000 orang (Burhanuddin dalam
juga berfungsi sebagai alat atau media SIL, 2006, hlm. 61).
56
Yohanis Sanjoko: Perbandingan Karakteristik Fonem…
57
Kandai Vol. 11, No. 1, Mei 2015; 55—67
58
Yohanis Sanjoko: Perbandingan Karakteristik Fonem…
59
Pada tabel 1 di atas tampak bahwa ditinjau dari segi naik turunnya lidah,
dalam bahasa Indonesia ada sepuluh maka bunyi-bunyi vokal tersebut
bunyi vokal. Bunyi-bunyi vokal diklasifikasikan dalam tiga kategori,
tersebut, yaitu [a, i, I, u, U, e, ә, є, o, ↄ]. yaitu empat vokal tinggi, empat vokal
Kesepuluh bunyi vokal ini memiliki ciri sedang, dan dua vokal rendah.
artikulatoris tersendiri. Misalnya, jika Sedangkan, ditinjau dari bagian lidah
ditinjau dari segi bentuk bibir ketika yang bergerak, maka bunyi-bunyi vokal
melafalkannya, maka bunyi-bunyi tersebut terdiri atas lima vokal depan,
vokal tersebut terdiri atas enam vokal satu vokal tengah, dan empat vokal
tak bulat dan empat vokal bulat. Jika belakang.
Tabel 2
Bunyi Konsonan Bahasa Indonesia
Daerah
artikulasi
Apiko-alveolar
Labio-dental
Dorso-velar
Sifat
Artikulasi
Laringal
Hamzah
Bilabial
Palatal
Ham
Hambat letup Tbs p t k ˀ
Bs b d g
Afrikat Tbs c
Bs j
Sengau Bs m n ñ ŋ
Sampingan Bs l
Geseran Tbs f s ʃ x h
z
Geletar r
Semi-vokal Bs w y
Keterangan: Tbs = tidak bersuara
Bs = bersuara
Pada tabel 2 di atas tampak bahwa afrikatif, empat bunyi sengau, satu
dalam bahasa Indonesia ada 23 bunyi bunyi sampingan, enam bunyi geseran,
konsonan. Bunyi-bunyi konsonan satu bunyi geletar, dan dua bunyi
tersebut adalah [p, b, t, d, c, j, k, ˀ, g, m, semivokal.
n, ŋ, ñ, l, f, s, z, ʃ, x, h, r, w, y]. Jika
dilihat dari daerah artikulasinya, bunyi- Kontras dan Variannya
bunyi konsonan itu dapat
diklasifikasikan menjadi enam Untuk menentukan apakah bunyi
kelompok, yaitu empat bunyi bilabial, yang meragukan itu merupakan fonem
satu bunyi labio-dental, tujuh bunyi yang sama atau berbeda, maka
apiko-alveolar, lima bunyi palatal, dilakukan pengkontrasan dengan cara
empat bunyi dorso-velar, satu bunyi mencari pasangan minimal, lingkungan
laringal, dan satu bunyi hamzah. Jika analogus, dan distribusi komplementer.
bunyi-bunyi konsonan tersebut dilihat Dalam subbab ini akan diuraikan
dari segi sifat ujaran, maka ke-23 bunyi kontras dan varian fonem bahasa
konsonan itu dapat dibagi lagi atas, Indonesia.
tujuh bunyi hambat letup, dua bunyi
60
Yohanis Sanjoko: Perbandingan Karakteristik Fonem…
Kontras Konsonan dan Variannya /c/, /j/, /k/, /g/, /m/, /n/, /ŋ/, /ñ/, /l/, /f/,
/s/, /z/, /ʃ/, /x/, /h/, /r/, /w/, dan /y/.
Menurut Alwi (2003, hlm. 66), Keberadaan fonem vokal tersebut dapat
bahasa Indonesia memiliki 22 buah dibuktikan dari kontras yang terdapat
fonem konsonan. Kedua puluh dua pada tabel 3 berikut.
fonem tersebut adalah /p/, /b/, /t/, /d/,
Tabel 3
Kontras Konsonan Bahasa Indonesia
No. Kontras konsonan Contoh
1. /p/ <=> /b/ [pola] <=> [bola]
2. /k/ <=> /g/ [kali] <=> [gali]
3. /c/ <=> /j/ [baca] <=> [baja]
4. /t/ <=> /d/ [pәtaŋ]<=> [pәdaŋ]
5. /m/ <=> /n/ [makam] <=> [makan]
6. /n/ <=> /ŋ/ [saran] <=> [saraŋ]
7. /l/ <=> /r/ [ajal] <=> [ajar]
8. /ñ/ <=> /n/ [ñona] <=> [nona]
9. /s/ <=> /ʃ/ [sah] <=> [ʃah]
10. /x / <=> /k/ [tarix] <=> [tarik]
11. /f/ <=> /p/ [kafan] <=> [kapan]
12. /s/ <=> /z/ [seni] <=> [zeni]
13. /y/ <=> /r/ [sayaŋ] <=> [saraŋ]
14. /w/ <=> /s/ [wayaŋ] <=> [sayaŋ]
15. /s/ <=> /h/ [sama] <=> [hama]
Tabel 4
Kontras Vokal Bahasa Indonesia
No. Kontras vokal Contoh
1. /e/ <=> /i/ [sekat] <=> [sikat]
2. /e/ <=> /o/ [elok] <=> [olok]
3. /a/ <=> /ә/ [karaŋ] <=> [kәraŋ]
61
Kandai Vol. 11, No. 1, Mei 2015; 55—67
fonem /e/ akan terealisasi menjadi [e] akan terealisasi menjadi [u] apabila
apabila berada di luar lingkungan berada di luar lingkungan tersebut.
tersebut.
Fonem /o/ dalam bahasa Deskripsi Fonem Bahasa Lasalimu
Indonesia memiliki dua buah alofon,
yaitu [o] dan [ↄ]. Fonem /o/ akan Inventarisasi Bunyi
terealisasi menjadi [ↄ] apabila berada
pada suku kata yang berakhir dengan Berdasarkan analisis data dapat
konsonan atau suku kata tersebut diikuti diketahui bahwa bahasa Lasalimu
oleh suku kata yang mengandung bunyi memiliki dua puluh satu (21) bunyi
[ↄ], dan fonem /o/ akan terealisasi konsonan, tiga deret konsonan, dan
menjadi [o] apabila berada di luar sembilan (9) bunyi vokal. Kedua puluh
lingkungan tersebut. satu bunyi konsonan tersebut adalah [p,
Fonem /ә/ dalam bahasa b, ɓ, t, d, ɗ, j, c, k, g, h, s, m, n, ŋ, l, r, ϕ,
Indonesia hanya memiliki satu buah ˀ, w, dan y]. Ketiga deret konsonan
alofon, yaitu [ә]. Alofon ini terdapat bahasa Lasalimu adalah [mp, mb, dan
pada suku kata buka dan suku kata nd,] . Sementara itu, kesembilan bunyi
tutup. Sementara itu, fonem /u/ dalam vokal itu adalah [i, i:, e, a, a:, o, ↄ, u, dan
bahasa Indonesia memiliki dua buah u:]. Ciri-ciri artikulatoris bunyi
alofon, yaitu [u] dan [U]. Fonem /u/ konsonan dapat dilihat pada tabel 5 dan
akan terealisasi menjadi [U] apabila ciri-ciri artikulatoris bunyi vokal dapat
berada pada suku kata yang berakhir dilihat pada tabel 6. Kedua puluh satu
dengan konsonan suku kata tersebut bunyi konsonan, tiga deret konsonan,
diikuti oleh suku kata yang dan kesembilan bunyi vokal inilah yang
mengandung bunyi [U], dan fonem /u/ menjadi dasar analisis dan pemerian
fonem bahasa Lasalimu.
Tabel 5
Bunyi Konsonan Bahasa Lasalimu
Cara Daerah Artikulasi
Artikulasi Bilabial Labio-dental Alveolar Medio- Palatal Velar Glotal
Plosif Tbs p t k ˀ
Bs b d g
Implosif ɓ ɗ
Frikatif Tbs ϕ s j h
Bs c
Nasal m n ŋ
Prenasal Tbs mp
Bs mb nd
Lateral l
Tril r
Semivokal w y
Keterangan: Tbs= Tak Bersuara
Bs = Bersuara
62
Yohanis Sanjoko: Perbandingan Karakteristik Fonem…
tersebut dilihat dari segi sifat ujaran, bunyi implosif, lima frikatif, tiga bunyi
maka ke-21 bunyi konsonan itu dapat nasal, satu bunyi lateral, satu bunyi tril,
dibagi lagi atas, tujuh bunyi plosif, dua dan dua bunyi semivokal.
Tabel 6
Bunyi Vokal Bahasa Lasalimu
Bunyi Vokal Depan Tengah Belakang
Tbl Bl Tbl Bl Tbl Bl
Tinggi i u
i: u:
Sedang e o
Rendah a ↄ
a:
Keterangan: Tbl = tak bulat
Bl = bulat
Tabel 7
Kontras Fonem Konsonan Bahasa Lasalimu
No. Kontras konsonan Contoh
1. /b/<=> /ϕ/ [biϕi] ‘bibir’ <=> [ϕiϕi] ‘bingkai’
2. /b/ <=> /p/ [bocu]‘ waru’ <=> [pocu] ‘rambut’
3. /b/ <=> /ɗ/ [boku] ‘buku’ <=>[ɗoku] ‘menelan’
4. /b/ <=> / ɓ/ [bara] ‘barat’ <=> [ɓara]‘barang’
5. /ɗ/ <=> /r/ [aɗa] ‘pinjam’ <=> [ara]‘tuak’
6. /ŋ/ <=> /g/ [ŋaϕu] ‘abu’ <=> [gaϕu] ‘kabut’
7. /k/ <=> /c/ [kucu] ‘kutu’<=> [cucu] ‘tumbuk’
8. /w/ <=>/ϕ/ [wulu] ‘banjir’ <=> [ϕulu] ‘bulu’
9. /s/ <=> /r/ [piri] ‘tiup’<=> [pisi] ‘urut’
63
Kandai Vol. 11, No. 1, Mei 2015; 55—67
Tabel 8
Kontras Fonem Vokal Bahasa Lasalimu
No. Kontras Vokal Contoh
1. /i/<=>/u/ [luli] ‘sanak keluarga’<=> [lulu] ‘gunung’
2. /i/<=>/a/ [siϕa] ‘kulit’ <=> [saϕa] ‘sawah’
3. /e/<=>/a/ [ise] ‘ikan’ <=> [isa] ‘kakak’
4. /o/ <=>/e/ [tobo] ‘belati’ <=> [tobe] ‘panen’
5. /o/ <=>/a/ [soϕo] ‘mundur’ <=> [saϕa] ‘sawah’
64
Yohanis Sanjoko: Perbandingan Karakteristik Fonem…
fonem /a/ pada posisi penultima diikuti dimiliki oleh bahasa Indonesia tetapi
dengan /e/, /i/ seperti pada kata [baye] tidak dimiliki oleh bahasa Lasalimu
‘beras’ dan [karambayi] ‘sarung’. adalah adalah bunyi [ñ], [f], [z], dan [ʃ],
Selain itu, bunyi peluncur sedangkan bunyi konsonan bahasa
semivokal [w] muncul jika fonem /o/ Lasalimu yang tidak dimiliki oleh
pada posisi prapenultima dan penultima bahasa Indonesia adalah bunyi [ɓ], [ɗ],
diikuti fonem /a/, /u/, atau /e/ seperti dan [ϕ]. Bunyi deret konsonan yang
pada kata [sowana] ‘kanan’, [wukowu] tidak dimiliki bahasa Lasalimu, yaitu
‘baru’, dan [paɓaŋkenowe] [nt, ñc, ñj, ŋk, ŋg, ns, ŋs, rb, rd, ñʃ, rg,
‘mengosongkan’. Sama halnya, jika rj, rm, rn, rl, rt, rk, rs, rc, st, sl, kt, ks,
fonem vokal /a/ pada posisi kb, kd, kn, kl, kr, ky, kw, pt, ht, hk, hʃ,
prapenultima dan ultima diikuti dengan hb, hl, hy, hw, sh, mr, ml, lm, gn, np, rh,
/u/ dan /o/, maka akan muncul bunyi sk, sp, sm, km, ls, lj, lt, pd, gm, hd].
peluncur semivokal [w], seperti pada Bunyi vokal yang dimiliki oleh bahasa
kata [kawunto] ‘pintu’, [sawori] ‘jahat’, Indonesia tetapi tidak dimiliki oleh
dan [koɗawo] ‘rusak’. Bunyi peluncur bahasa Lasalimu adalah bunyi [I], [U],
semivokal [w] juga terdapat jika /u/ pada [ә], dan [є], sedangkan bunyi vokal
posisi prapenultima dan penultima yang dimiliki oleh bahasa Lasalimu
diikuti /a/, /e/, atau /o/, seperti pada kata tetapi tidak dimiliki oleh bahasa
[sarimbanuwa] ‘tetangga’, [buweya] Indonesia adalah bunyi [a:], [i:], dan
‘buaya’, dan [kabuwo] ‘tongkat [u:].
penggali’. Dari segi fonem, menurut Alwi
(2003, hlm. 66) bahasa Indonesia
Perbandingan Fonem Bahasa memiliki 22 buah fonem konsonan,
Indonesia dengan Fonem Bahasa yaitu /p/, /b/, /t/, /d/, /c/, /j/, /k/,/g/, /m/,
Lasalimu /n/, /ŋ/, /ñ/, /l/, /f/, /s/, /z/, /ʃ/, /x/, /h/, /r/,
/w/, /y/ dan enam buah fonem vokal,
Menurut Alwi (2003, hlm. 65) yaitu /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, /o/. Sementara
bahasa Indonesia memiliki 23 bunyi itu, bahasa Lasalimu memiliki 20 buah
konsonan, yaitu [p, b, t, d, c, j, k, ˀ, g, m, fonem konsonan, yaitu /p/, /b/, /ɓ/, /t/,
n, ŋ, ñ, l, f, s, z, ʃ, x, h, r, w, y], sepuluh /d/, /ɗ/, /j/, /c/, /k/, /g/, /h/, /s/, /m/, /n/,
bunyi vokal, yaitu [a, i, I, u, U, e, ә, є, /ŋ/, /l/, /r/, /ϕ/, /w/, /y/ dan lima buah
o, ↄ], dan 58 deret konsonan, yaitu [mp, fonem vokal, yaitu /i/, /e/, /a/, /o/, /u/.
mb, nt, nd, ñc, ñj, ŋk, ŋg, ns, ŋs, rb, rd, Dari perbandingan ini dapat diketahui
ñʃ, rg, rj, rm, rn, rl, rt, rk, rs, rc, st, sl, kt, bahwa bahasa Indonesia lebih banyak
ks, kb, kd, kn, kl, kr, ky, kw, pt, ht, hk, memiliki fonem konsonan daripada
hʃ, hb, hl, hy, hw, sh, mr, ml, lm, gn, np, bahasa Lasalimu. Fonem konsonan
rh, sk, sp, sm, km, ls, lj, lt, pd, gm, hd]. yang dimiliki oleh bahasa Indonesia
Sementara itu, bahasa Lasalimu tetapi tidak dimiliki oleh bahasa
memiliki 21 bunyi konsonan, yaitu [p, Lasalimu adalah fonem /x/, /ñ/, dan /ʃ/,
b, ɓ, t, d, ɗ, j, c, k, g, h, s, m, n, ŋ, l, r, ϕ, sedangkan fonem konsonan bahasa
ˀ, w, y], sembilan bunyi vokal, yaitu [i, Lasalimu yang tidak dimiliki oleh
i:, e, a, a:, o, ↄ, u, dan u:], dan tiga deret bahasa Indonesia adalah fonem /ɓ/, /ɗ/,
konsonan, yaitu [mp, mb, nd]. Dari dan /ϕ/. Fonem vokal yang tidak
perbandingan ini dapat diketahui bahwa dimiliki bahasa Lasalimu adalah fonem
bunyi-bunyi konsonan dan vokal /ә/.
bahasa Indonesia lebih banyak daripada Dalam rangka usaha untuk
bahasa Lasalimu. Bunyi konsonan yang mewujudkan bahasa Indonesia baku
65
Kandai Vol. 11, No. 1, Mei 2015; 55—67
ragam lisan seperti yang sudah baku ragam lisan dapat lebih diarahkan.
disebutkan di muka, hal yang harus Apabila upaya ini dilakukan secara
diperhatikan adalah fakta tidak intensif dengan mencakup seluruh
dimilikinya bunyi [ñ], [f], [z], [ʃ], [I], bahasa-bahasa daerah yang ada di
[U], [ә], dan [є] oleh bahasa Lasalimu. Indonesia maka lambat laun bahasa
Untuk menghindari hambatan Indonesia baku ragam lisan akan dapat
pelafalan, kedelapan bunyi tersebut terwujud.
oleh penutur bahasa Indonesia yang
berlatar bahasa ibu bahasa Lasalimu,
maka harus diusahakan sedini mungkin DAFTAR PUSTAKA
untuk memberikan porsi yang lebih
dalam melatih pelafalan kedelapan Alwi, H., et al. (2003). Tata bahasa
bunyi tersebut. Sehingga, keberadaan baku bahasa Indonesia (Edisi
kedelapan bunyi tersebut tidak hanya Ketiga). Jakarta: Balai Pustaka.
sekadar menjadi pengetahuan linguistik
tetapi lebih dari itu dapat menjadi Bloomfield, L. (1933). Language.
kemampuan linguistik bagi penutur London: George Allen & Unwin.
bahasa Indonesia yang berlatar
Chaer, A. (2009). Fonologi bahasa
belakang bahasa ibu bahasa Lasalimu.
Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
PENUTUP Firman A.D. (2012). “Bahasa
Lasalimu-Kamaru: Dulu, Kini,
Berdasarkan hasil pembahasan, dan Masa Depan”. Dalam Masao
disimpulkan bahwa bahasa Indonesia Yamaguchi (Editor), Aspek-aspek
memiliki 22 buah fonem konsonan, bahasa daerah di Sulawesi
yaitu /p/, /b/, /t/, /d/, /c/, /j/, /k/,/g/, /m/, bagian selatan (hlm. 43–61).
/n/, /ŋ/, /ñ/, /l/, /f/, /s/, /z/, /ʃ/, /x/, /h/, /r/, Kyoto: Hokuto Publishing Inc.
/w/, /y/ dan enam buah fonem vokal,
yaitu /a/, /i/, /u/, /e/, /ә/, /o/. Sementara Kaseng, S. dan Alimuddin, D.P.
itu, bahasa Lasalimu memiliki 20 buah (1983). Pemetaan bahasa-bahasa
fonem konsonan, yaitu /p/, /b/, /ɓ/, /t/, di Sulawesi Tenggara. Jakarta:
/d/, /ɗ/, /j/, /c/, /k/, /g/, /h/, /s/, /m/, /n/, Pusat Pembinaan dan
/ŋ/, /l/, /r/, /ϕ/, /w/, /y/ dan lima buah Pengembangan Bahasa
fonem vokal, yaitu /i/, /e/, /a/, /o/, /u/. Departemen Pendidikan dan
Fonem konsonan yang dimiliki oleh Kebudayaan.
bahasa Indonesia tetapi tidak dimiliki
oleh bahasa Lasalimu adalah fonem /x/, Kridalaksana, H. (2008). Kamus
/ñ/, dan /ʃ/, sedangkan fonem konsonan linguistik. Jakarta: Gramedia.
bahasa Lasalimu yang tidak dimiliki Lapoliwa, H. (1988). Analisis fonologi.
oleh bahasa Indonesia adalah fonem /ɓ/, Jakarta: Pusat Pembinaan dan
/ɗ/, dan /ϕ/. Fonem vokal yang tidak Pengembangan Bahasa.
dimiliki bahasa Lasalimu adalah fonem
/ә/. Marsono. (1999). Fonetik. Yogyakarta:
Dengan memperhatikan Gadjah Mada University Press.
persamaan dan perbedaan yang terdapat
pada sistem fonologi kedua bahasa Muslich, M. (2010). Fonologi bahasa
tersebut maka upaya penanganan ke Indonesia: Tinjauan deskriptif
arah terwujudnya bahasa Indonesia
66
Yohanis Sanjoko: Perbandingan Karakteristik Fonem…
67