Anda di halaman 1dari 4

Nama : Syifa Salsabila

NPM : 1910104010073

Mata Kuliah : Etika Pemerintahan

BIROKRASI DAN ETIKA DALAM PROSES PELAYANAN PUBLIK

Di dalam kehidupan masyarakat saat ini, setiap anggota masyarakat diinginkan untuk dapat
bersosialisasi dengan anggota masyarakat lainnya. Namun, di dalam kehidupan
bermasyarakat patuh pada patokan yang terdapat dalam lingkungannya, baik itu norma
hukum, kesopanan, kesusilaan dan agama yang disebut sebagai etika. Kondisi ini
menyebabkan pengaruh berupa penghormatan terhadap nilai-nilai yang hidup dalam
masyarakat (Hartini dkk, 2010:47). Bahasa etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos, yang
artinya adalah kebiasaan atau watak. Jadi dalam hal ini etika termasuk juga dalam pola
perilaku atau bisa juga dikatakan kebiasaan yang baik dan dapat diterima oleh latar belakang
pergaulan seseorang atau sesuatu organisasi tertentu (Fernanda, 2003:2). Dengan demikian,
tersangkut pada situasi dan bagimana cara pandangnya, seseorang tersebut dapat menilai
sendiri apakah etika digunakan atau diterapkan itu bersifat baik atau bahkan buruk. Dalam
lingkungan organisasi administrasi publik maupun pemerintah, pola-pola sikap dan perilaku
seseorang serta hubungan terhadap antar manusia satu sama lain dalam organisasi ataupun
hubungannya dengan pihak luar organisasi lazimnya diatur dalam peraturan perundang-
undangan. Etika terhadap pengendalian negara merupakan suatu hal yang penting yang harus
diluaskan karena dengan adanya etika tersebut diharapkan mampu untuk menimbulkan
kepekaan birokrasi atau pemerintah bersama dalam penyelenggaraan pelayanan publik.

Pemerintah membentuk birokrasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat dalam


hal pelayanan publik, oleh sebab itu birokrasi berstatus sebagai unit yang menyusun
administrasi Negara dalam menjalankan pelayanan publik yang salah satu tugasnya adalah
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Birokrasi pemerintah didirikan sebagai institusi
publik yang bertujuan untuk melayani dan melindungi kepentingan publik. Gagasan
kepentingan dan publik menyangkut dengan kebutuhan yang dapat berbentuk barang atau
jasa. Gagasan tentang pelayanan adalah bagaimana cara melayani atau bagaimana usaha
melayani kebutuhan orang lain. Yang dimaksudkan orang lain dalam pelayanan publik adalah
warga Negara yang termasuk sebagai konsumen sedangkan pihak fasilitator layanan bisa
termasuk swasta melalui proses atau metode pasar, bisa dimulai dari Negara yang melalui
birokrasi pemerintah ataupun bisa juga dari masyarakat yang melalui lembaga swadaya
masyarakat dan organisasi profesi apapun. Institusi dalam birokrasi pemerintah diartikan
sebagai satuan kerja atau satuan organisasi, departemen, lembaga pemerintah non
departemen, dan instansi-instansi pemerintah lainnya baik pusat maupun daerah.

Etika birokrasi harus mendudukkan kepentingan publik di atas kepentingan sendiri, golongan,
dan lembaganya. Etika harus dibimbing pada pilihan kebijakan-kebijakan yang benar-benar
mengutamakan kepentingan masyarakat luas. Oleh sebab itu, etika dalam pelayanan publik
harus bisa memperlihatkan bagaimana cara dalam melayani publik dengan menggunakan
kebiasaan-kebiasaan yang berisi nilai-nilai kehidupan dan hukum atau norma-norma yang
mengontrol tingkah laku manusia yang dianggap baik. Dalam konsep birokrasi pemerintah,
setiap perangkat pemerintahan harus ada mempunyai perilaku, sikap dan mental yang
memperlihatkan keutamaan watak, keagungan budi, dan asas etis. Perangkat pemerintahan
tersebut juga wajib mengembangkan diri, sehingga betul-betul dapat memahami, mendalami
dan menerapkan berbagai asas etis yang berasal daripada kebajikan-kebajikan moral
khususnya dalam keadilan dan dalam tindakan jabatannya.

Pendapat negatif berkenaan tentang birokrasi tidak muncul tanpa adanya sebab dan alasan,
melainkan melalui suatu proses interaksi dalam pola hubungan antara birokrat dengan
masyarakat, baik dalam tingkat pembuatan kebijakan maupun dalam tingkatan implementasi
kebijakan, utamanya yang bertautan dengan pelayanan publik. Konsep ikatan birokrasi
dengan masyarakat dalam pengendalian pelayanan publik sudah terdengar keluhan dari sejak
lama, namun sampai saat ini belum ada perubahan yang berlaku. Bahkan, hasrat dan impian
masyarakat bahwa pergantian rezim akan mengantarkan perbaikan terhadap penyelenggaraan
layanan publik ternyata tidak pernah terwujud. Pemerintahan sudah mendapati pergantian
selama beberapa kali, tetapi sikap dan perilaku birokrat terkhusus dalam pelayanan publik
belum banyak perubahan.

Pengertian pelayanan publik adalah merupakan semua aktivitas dalam bentuk


penyempurnaan kebutuhan awal sesuai hak dasar setiap warga negara dan penduduk atas
suatu barang, jasa dan / atau pelayanan administrasi yang disajikan oleh penyelenggara
pelayanan yang terkait dengan kepentingan publik. Masyarakat sebagai pelanggan memiliki
kebutuhan dan hasrat keinginan pada kinerja pengadaan pelayanan publik yang profesional.
Tugas Pemerintahan Pusat dan juga Pemerintah Daerah adalah memberikan pelayanan publik
yang dapat memenuhi keinginan masyarakat. Penerapan kebijakan desentralisasi dan otonomi
daerah di Indonesia menyebabkan pemerintah daerah mempunyai tanggung jawab dan
kewenangan dalam menentukan standar pelayanan minimal. Permasalahan beralas dalam cara
pelayanan publik di Indonesia adalah tentang etika. Tidak ada standar universal tentang
norma atau etika serta hukuman yang mengatur secara tersendiri untuk pelanggaran yang
dilakukan perangkat pemerintahan dalam pelayanan publik.

Di Indonesia, etika birokrasi bisa juga merupakan bagian dari peraturan yang ada dalam
organisasi birokrasi atau pegawai negeri yang secara sistemis telah diatur cara bermainnnya
atau cara menjalankannya, dan hal itu dikenal sebagai Kode Etik Pegawai Negeri Sipil
(PNS). Keberadaan kode etik tersebut pun lebih berfungsi sebagai bimbingan langsung sikap
dan perilaku dalam bekerja atau pekerjaan, memandang tidak semua prospek dalam bekerja
diatur secara lengkap dan menyeluruh lewat dari aturan atau tata tertib yang ada dalam suatu
institusi pelayanan publik. Kode etik juga diterapkan dalam melakukan apapun pekerjaan,
dinilai tingkat penerapannnya melalui metode monitoring, lalu dievaluasi dan diusahakan
perbaikan melalui titik temu atau jalan tengah. Komitmen terhadap peningkatan etika ini
perlu diperlihatkan, supaya masyarakat semakin percaya bahwa birokrasi publik benar-benar
responsibilitas dalam melaksanakan kegiatan pelayanan publik. Segala nilai yang terdapat di
dalam kode etik pelayan publik tidak muncul secara tiba-tiba tetapi melalui suatu amatan
yang menyeluruh dan membutuhkan waktu yang panjang, dan didorong oleh konsultasi dan
dialog yang tidak pernah berhenti.

Salah satu bentuk kewajiban pemerintahan kepada masyarakatnya, sudah tentu sebuah
pelayanan publik yang dilaksanakan pemerintah harus termasuk seluruh masyarakat yang
membutuhkannya, dan yang utamanya lagi adalah bagaimana masyarakat dapat memahami
kenikmatan dari layanan yang diberikan kepada mereka. Upaya pemerintah dalam
pengembangan pelayanan publik adalah dengan mengembangkan pengadaan fasilitas yang
meningkatkan kualitas pelayanan publik tersebut. Sebab, tanpa diayomi tersedianya fasilitas
yang lengkap maka akan menggagalkan proses penjalanan pelayanan publik kepada
masyarakat. Kesiapan alat dan sarana ini disadari atau tidak akan semakin mempercepat
sekaligus meningkatkan pengelolaan pelayanan publik.

Dalam pelayanan publik, Birokrasi penyelenggara pelayanan publik tidak mungkin bisa
dilepaskan dari nilai etika. Karena etika bersangkut paut dengan soal kebaikan dan keburukan
di dalam hidup manusia, maka kewajiban yaitu tugas-tugas dari birokrasi pelayan publik pun
tidak terdapat dari hal-hal yang baik dan buruk. Dalam implementasi pelayanan publik saat
ini di Indonesia, kita mau birokrasi publik yang terdiri dari manusia-manusia yang
berkarakter baik, yang diawali sifat-sifat kebajikan, yang akan memproduksi kebajikan-
kebajikan yang bermanfaat bagi masyarakat dan menangkal tujuan menghalalkan segala cara.
Masih banyaknya permasalahan etika birokrasi yang membuat masyarakat menyamaratakan
birokrasi bahwa suatu metode panjang yang berpilin dengan hasil yang juga sangat kurang
memuaskan.

Anda mungkin juga menyukai