Anda di halaman 1dari 3

Nama: yolla okta zalvia

Npm : 1910104010058

Disini saya akan memberi tanggapan terkait tantangan aceh ketika otsus berakhir.
Sedikit saya akan membahas mengenai kebijakan yang diberikan pemerintah pusat atau
pemerintah republik Indonesia kepada pemerintahan daerah melalui undang-undang yang
pastinya bertujuan untuk memberikan kewenangan dan hak khusus kepada daerah aceh.
Bahwasanya kebijakan ini diberikakan kepada aceh karena memang aceh pantas
mendapatkan otonomi khusus ini dan bisa mengelola serta mengatur pemerintah aceh sendiri,
yang artinya dengan adanya otonomi khusus ini maka aceh mempunyai hak untuk mengatur
daerahnya sendiri, serta akan adanya perbedaan hubungan antara pemerintahan pusat dan
pemerintahan daerah. dengan adanya otsus ini maka pemerintah aceh bisa mengatur dan
mengurusi semua urusan masyrakat setempat dengan berlandaskan UUD terkait dengan
prinsip otonomi khusus. Bukan hanya itu, tetapi aceh juga mendapatkan peran yang sangat
penting, artinya tanggung jawab yang dipegang lebih besar.

Jika dilihat dari segi negatifnya bagaimana aceh kedepannya ketika otsus berakhir,
menurut saya pasti akan menimbulkan konflik lagi, karena aceh tetap akan memperjuangkan
hak nya, dengan hidup mandiri dan berkeinginan keras untuk mengatur daerahnya. Namun
dengan adanya otsus ini pasti akan menimbulkan perbedaan persepsi atau pemikiran antara
pemerintah pusat dan daerah, sehingga menimbulkan kesalahpahaman dan kurangnya
keselarasan dalam menata semua kegiatan yang bersangkutan dengan keduanya. Arti dari
otonomi khusus adalah hak dan wewenang yang diberikan kepada daerah tertentu untuk
mengatur dan mengurusi permasalahan rumah tangganya sendiri atau dalam artian
permasalahan daerahnya diluar urusan tertentu yang berkaitan dengan pusat. jadi jika otsus
ini sudah dicabut dari daerah aceh, maka aceh harus menyerahkan semua permasalahan
daerahnya kepada pusat, dari berbagai hal dan permasalahan. Dengan adanya otsus maka
aceh bisa mendirikan parpol lokal, dan adanya qanun. Dan dilihat dari sisi peraturan lainnya
seperti bisa melakukan peminjaman dari dalam/luar negeri dan harus mendapatkan perizinan
pusat, pasti menimbulkan keresahan tersendiri bagi petinggi pemerintah aceh ketika otsus
dicabut. Aceh pasti tetap akan memperjuangkan hak dan keinginan masyrakat aceh.
Contohnya ketika otsus dihilangkan maka peraturan-peraturan daerah aceh yang
berlandaskan keislaman akan hilang seperti halnya hukum cambuk. Sedangkan aceh memberi
hukuman tersebut agar adanya efek jera yang dirasakan oleh pelaku, jika ini dihilangkan
maka kejahatan akan merajalela.

Jika dilihat dari segi positif, masyarakat aceh dengan watak yang tegas, mandiri dan
pejuang keras. Aceh pasti akan tetap konsisten untuk terus mengembangkan eksploitas dan
meningkatkan sumber daya alam. Karena didalam otsus sendiri bukan hanya mengenai
wewenang untuk mengatur daerahnya sendiri dan bukan hanya sekedar tetang dana otsus
yang besar. Menjadi daerah yang mendapatkan hak otsus tentu memiliki konsekuensi yang
besar pula. Jadi menurut saya aceh tanpa otsus tetap akan berjalan dengan baik, aceh
memiliki sumber daya alam yang cukup banyak dan berlimpah, ini salah satu upaya aceh
untuk meningkatkan eksistensinya. Dan jika memang peraturan keislaman aceh ikut hilang,
cara satu-satunya agar aceh tetap berlandaskan daerah syariat islam yang kental maka aceh
harus terus mengimplementasikan nilai keagamaan, ini dilakukan untuk mempertahankan
identitas aceh namun tanpa mengurangi pemahaman yang lebih modern.

Belum lama ini muncul permasalahan dana otsus yang memicu konflik antara
pemerintah aceh dan pemerintah kabupaten/kota. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam
UUPA bahwa penerimaan dana Aceh dan kabupaten/kota terdiri atas pendapatan daerah dan
pembiayaan. Sedangkan pendapatan daerah bersumber dari pendapatan asli daerah, dana
perimbangann, dana otonomi khusus serta dana lain yang dianggap sah secara hukum.
Banyak kesalahpahaman yang terjadi karena dana otsus ini. Dana otsus ini seharusnya
dinikmati oleh kedua pemerintahan yang mana ini berlaku untuk jangka waktu 20tahun.
Seharusnya masing-masing pemerintah memilki wewenang dan hak untuk mengatur urusan
pemerintahannya dan juga termasuk memiliki hak untuk mendapatkan alokasi anggaran
sesuai dengan yang telah diatur oleh undang-undang. Hanya saja ini membutuhkan hubungan
yang seimbang untuk mengatur bagaimana mekanisme agar tetap adil sehingga tidak
menimbulkan konflik antara kedua pemerintahan. Sebenanrnya dengan adanya otsus ini dapat
membangun aceh untuk menjadi lebih baik dimasa depan. Adanya otsus aceh dapat
membangun hubungan yang baik dengan pemerintah pusat, bahkan tercantum dalam pasal 8
di UUPA yang memerintahkan pemerintah pusat untuk terus melakukan perundingan,
negoisasi dan konsultasi dengan pemerintah aceh terkait dengan beberapa hal, yang termasuk
rencana persetujuan internasional yang nantinya berkaitan langsung dengan pemerintah aceh,
selanjutnya rencana pembentukan UU oleh DPR yang berkaitan langsung dengan
pemerintahan aceh yang dilakukan dengan konsultasi dan pertimbangan dari DPRA. Dan
adanya kebijakan administrasi yang berkaitan langsung dengan pemerintahan Aceh yang
akan dibuat oleh pemerintah dan melakukan konsultasi dengan gubernur. Dari beberapa hal
yang telah disebutkan, ini merupakan keuntungan yang didapatkan oelh pihak aceh.

Namun balik lagi, dengan demikian bukan berati aceh tidak akan menjadi lebih baik
tanpa otsus, hanya saja aceh perlu meningkatkan kualitas dalam mengelola sumber daya
alam. Aceh dapat membangkitkan daerahnya dengan eksploitasi SDA, Seperti halnya minyak
dan gas bumi. Aceh yang dikenal dengan penghasil SDA yang tinggi maka ini akan
menunjang kenaikan mutu aceh sendiri. Sesuai dengan data yang ada saat ini, jika dilihat dari
SDA dalam bidang pertanian dan perikanan, ini sektor yang berperan sebagai penyumbang
produk domestik bruto (PDRB) terbesar di aceh, serta menduduki peringkat kedua sebagai
komoditi ekspor dengan nilai perdagangan mencapai USD 1,5 juta. Dengan demikian ini
merupakan salah satu cara aceh dapat mempertahankan kedaulatannya dan aceh mampu
menjadi lebih baik kedepannya tanpa otsus. Karena jika ditinjau dari permasalahan dana
otsus, sering terjadinya korupsi dan jutsru ini akan memperlambat pembangunan Aceh
sendiri. Jadi jika memang tanpa otsus Aceh menjadi lebiih baik, alangkah baiknya otsus
berakhir.
Dalam bidang lain, bisa dibantu melaui peningkatan SDM yang bermutu, rakyat aceh
telah dilatih untuk bekerja keras dan menjadi pejuang yang abadi. Apabila aceh dapat
meningkatkan SDM yang berkualitas dan mandiri maka ini bisa dijadikan sebagai alat untuk
meningkatkan pola fikir yang baik dan bisa dilatih untuk mengelola, melindungi serta
melestarikan SDA di aceh ini sendiri. Yang nantinya akan memberikan efek yang cukup baik
serta pemanfaatan SDA yang efesien. Dengan demikian, beberapa hal tersebut adalah bentuk
dari cara untuk membuat aceh maju kedepannya walaupun tanpa adanya otsus.

Anda mungkin juga menyukai