Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTROMAGNETIKA

MEDAN MAGNET

Disusun untuk memenuhi mata kuliah

Praktikum Elektromagnetika

yang dibimbing oleh Bapak Drs. Dwi Haryanto, M.Pd.

Oleh:

Rida Aulia Putri

190322623681

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

SEPTEMBER 2020
A. JUDUL
Praktikum Medan Magnet
B. TUJUAN
1. Memahami konsep medan magnetik
2. Mengamati pola-pola garis medan magnet
C. TEORI DASAR
Medan magnet adalah daerah di dalam ruang di sekitar muatan listrik yang
bergerak juga mengandung medan magnet dan mengelilingi zat magnet yang
membuat magnetnya menjadi permanen.
Medan magnet disimbolkan dengan B. Arah medan magnet B di semua lokasi
adalah arah ke mana jarum kompas menunjuk. Vektor medan magnet B secara
kuantitaif dinyatakan dengan induksi magnet Dimana kita dapat merepresentasikan
induksi medan magnet dengan menggambarkan garis-garis medan magnet. Garis-
garis medan magnet di luar titik magnet keluar dari kutub utara menuju kutub selatan.
Arah medan magnet pada kumparan dapat ditentukan dengan kaidah tangan
kanan, yaitu dengan ibu jari menunjukkan arah arus, kemudian keempat jari-jari
lainnya akan melingkari kawat dengan arah medan magnet B.
Induksi magnet sama dengan fluks persatuan luas daerah yang tegak lurus
dengan medan magnet. Sehingga induksi magnet disebut juga rapat fluks. Fluks total
adalah adalah jumlah garis induksi yang menembus permukaan, dimana induksi (rapat
fluks) adalah jumlah garis persatuan luas.
Pada magnet terdapat sepasang kutub, kutub utara dan kutub selatan. Jika kutub
utara dengan kutub utara didekatkan maka akan saling tolak menolak, sebaliknya jika
kutub utara didekatkan dengan kutub selatan maka akan terjadi tarik menarik.
Garis-garis medan magnet menunjukkan adanya sifat kemagnetan pada suatu
benda, yaitu:
1. Garis medan magnet tidak pernah berpotongan
2. Semakin rapat garis medan magnet, maka semakin kuat medan magnetnya
3. Jumlah garis medan magnet yang keluar dari kutub utara selalu sama dengan
jumlah garis medan magnet yang masuk ke kutub selatan
4. Semakin jauh dari kutub, maka semakin lemah medan magnet yang dimiliki
benda.
D. ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan percobaan medan magnet
diantaranya, yaitu:
1. Magnet batang, magnet U, dan magnet O
2. Serbuk besi
3. Kertas HVS
E. LANGKAH PERCOBAAN
1. Menyiapkan alat-alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan percobaan
medan magnet.
2. Kemudian, meletakkan magnet batang pada permukaan meja.
3. Meletakkan kertas HVS di atas magnet.
4. Menaburkan sebuk besi di atas kertas secara perlahan dan merata
5. Mengetuk kertas dengan perlahan hingga pola-pola garis medan magnet terbentuk
6. Mengamati pola penyebaran garis medan magnet yang terbentuk
7. Mengambil gambar hasil percobaan pada tabel data percobaan.
8. Setelah itu, mengulangi langkah percobaan di atas dengan menggunakan magnet
U dan magnet O.
F. DATA PERCOBAAN

No Magnet Pola medan magnet


.
1. Magnet Batang
2. Magnet U

3. Magnet O

G. PEMBAHASAN
Dari data percobaan yang telah dilakukan, didapatkan tiga hasil percobaan. Pada
percobaan pertama menggunakan magnet batang, terdapat dua kutub di magnet
batang, kutub utara di sebelah kiri dan kutub selatan di sebelah kanan. Dapat dilihat,
pada gambar, garis-garis medan magnet terbentuk dengan garis-garis yang keluar dari
kutub utara dan masuk di kutub selatan. Di pusat-pusat kutub, tarikan pada serbuk
besi sangat kuat sehingga menarik banyak serbuk besi dan membentuk pola garis-
garis medan magnet.
Di percobaan kedua menggunakan magnet U, garis-garis medan terbentuk
keluar ari kutub utara menuju kutub selatan. pada daerah yang dekat dengan kutub,
banyak serbuk besi yang menempel membuktikan bahwa medan magnet sangat kuat,
namun pada daerah yang jauh dari kutub hanya terdapat sedikit serbuk besi yang
samar membentuk garis medan magnet.
Pada percobaan terakhir mengguanakan magnet O, dimana terdapat dua sisi
utara dan selatan. Di sekitar kutub menarik banyak serbuk besi membuktikan medan
magnet yang kuat. Garis-garis medan magnet yang terbentuk dari serbuk besi
membentuk garis yang tidak saling berpotongan.
Sehingga, dari ketiga percobaan yang telah dilakukan, telah sesuai dengan
sifat kemagnetan dimana garis-garis medan magnet yang terbentuk keluar dari kutub
uatara dan masuk dari kutub selatan, garis medan magnet tidak berpotongan, serta
terdapat medan magnet yang kuat di dekat kutub dan medan magnet yang lemah saat
jauh dari kutub.
H. KESIMPULAN
Medan magnet adalah daerah di dalam ruang di sekitar muatan listrik yang bergerak
juga mengandung medan magnet dan mengelilingi zat magnet yang membuat
magnetnya menjadi permanen.
Garis-garis medan magnet di luar titik magnet keluar dari kutub utara menuju
kutub selatan. Garis-garis medan magnet menunjukkan adanya sifat kemagnetan pada
suatu benda, yaitu garis medan magnet tidak pernah berpotongan, semakin rapat garis
medan magnet, maka semakin kuat medan magnetnya, jumlah garis medan magnet
yang keluar dari kutub utara selalu sama dengan jumlah garis medan magnet yang
masuk ke kutub selatan, dan semakin jauh dari kutub, maka semakin lemah medan
magnet yang dimiliki benda.

DAFTAR PUSTAKA
Gancoli Douglas C. Fisika 2 (terjemah). 2001. Penerbit Erlangga: Edisi 5

Halliday & Resnick. Fisika 2. 1990. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Serway, Jewett, J. 2010. Fisika untuk Sains dan Teknik Buku 2 Edisi 6. Jakarta: Salemba.

Anda mungkin juga menyukai