Anda di halaman 1dari 14

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

BAHAN AJAR
EKONOMI TRANSPORTASI

JENIS, UNSUR, DAN SISTEM TRANSPORTASI


(PERTEMUAN KEDUA)

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDDIN
MAKASSAR
2021
BAHAN AJAR II: JENIS, UNSUR, DAN SISTEM TRANSPORTASI
MATA KULIAH EKONOMI TRANSPORTASI
Oleh: Suharwan Hamzah, SE., M.Si.

Mata Kuliah : Ekonomi Transportasi


Kode Mata Kuliah/SKS : 245A1123
Semester : Akhir
Program Studi : Ilmu Ekonomi
• Mikroekonomi I
Mata Kuliah Prasyarat :
• Makroekonomi I
Dosen Penanggung
: Dr. Hamrullah, SE., M.Si.
Jawab
: 1. Dr. Hamrullah, SE., MSi.
2. Dr. Sabir, SE., MSi., CWM.
Tim Dosen
3. Dr. Nur Dwiana Sari Saudi, SE., MSi., CWM.
4. Suharwan Hamzah, SE, M.Si.
Kemampuan menjelaskan ilmu ekonomi
Sasaran transportasi ditinjau dari sisi ilmu ekonomi mikro
dan ilmu ekonomi makro serta sisi pendekatan-
Belajar/Learning :
pendekatan manajemen disamping beberapa
outcome faktor-faktor yang terkait dengan ekonomi
transportasi
Mata kuliah ini memfokuskan pada definisi dan
Deskripsi Mata Kuliah : peranan transportasi dalam perekonomian,
berbagai pendekatan teoritis, kebijakan dan
pengambilan keputusan di bidang transportasi

1. PENDAHULUAN
a) Garis Besar Materi Pokok Bahasan II :
Pokok bahasan pertama ini terkait pada jenis, unsur, ciri dan sistem
transportasi, serta klasifikasi transportasi.
b) Sasaran Pembelajaran/Learning objective:
Mahasiswa mampu menjelaskan dan menguraikan tentang jenis,
unsur, ciri, dan sistem transportasi, serta klasifikasi transportasi.

c) Urutan Pembahasan:
Pada pertemuan kedua ini akan dibahas secara berurutan tentang:
- Penyebab terjadinya transportasi
- Jenis-jenis transportasi
- Unsur-unsur transportasi
- Ciri umum transportasi
- Sistem transportasi
- Klasifikasi transportasi

d) Petunjuk Belajar/Instructional orientation:


Pada materi bahasan kedua ini adalah mahasiswa mengetahui
tentang penyebab terjadinya transportasi, jenis-jenis transportasi, unsur-
unsur transportasi, ciri umum transportasi, dan sistem transportasi.
Selanjutnya mengetahui tentang pengklasifikasian transportasi.
Mahasiswa tidak sekedar menghafal materi yang diberikan, tetapi perlu
dipahami dengan cara menyimak materi dengan membaca dan mendalami
maknanya.

2. PENYAJIAN MATERI BAHASAN


a. Uraian Materi Bahasan
1. Penyebab Terjadinya Transportasi
Ada berbagai macam penyebab mengapa manusia melakukan
pergerakan, baik itu ditinjau dari adanya aktivitas ekonomi, sosial,
pendidikan, rekreasi dan hiburan serta kebudayaan.
• Aktivitas Ekonomi
Manusia pada dasarnya membutuhkan pekerjaan agar dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya yang lain, oleh karena itu manusia
melakukan pergerakan menuju tempat kerja. Pergerakan yang
diakibatkan oleh aktivitas ekonomi ini memiliki pola yang disebut
peek hour yakni pagi pukul 07.00-08.00, saat jam makan siang yakni
pukul 12.00-13.00 serta saat pulang kerja yakni sekitar 17.00-18.00.
• Aktivitas Sosial
Manusia sebagai makhluk sosial pastilah membutuhkan manusia
yang lain demi keberlangsungan hidupnya. Oleh karena itulah
manusia bepergian dari satu tempat ke tempat yang lain demi
menjalin silaturahmi mungkin dengan teman dekat atau kerabat.
• Aktivitas Pendidikan
Sama halnya dengan aktivitas ekonomi, aktivitas ini memiliki pola
yang disebut dengan jam sibuk yang terdiri dari pagi hari yakni pukul
06.00-07.00 dan sore hari sekitar pukul 15.00-16.00.
• Aktivitas Rekreasi dan Hiburan
Diluar rutinitas yang biasa dilakukan oleh manusia, tentunya mereka
memerlukan sedikit hiburan dan rekreasi. Pergerakan manusia
menuju pusat rekreasi atau tempat-tempat perbelanjaan khususnya
pada saat musim-musim liburan.
• Aktivitas Kebudayaan
Yang dimaksud pergerakan yang disebabkan karena adanya
aktivitas kebudayaan adalah misalnya pada saat perayaan Hari
Raya Idul Fitri, biasanya masyarakat akan berbondong-bondong
melaksanakan ritual mudik ke kampung halaman. Banyak pula
contoh pergerakan yang diakibatkan oleh adanya aktivitas
kebudayaan.

2. Jenis Transportasi dan Alat Transportasi


Menurut Utomo, jenis-jenis transportasi terbagi menjadi tiga yaitu,

1. Transportasi darat. Alat transportasi darat dipilih berdasarkan faktor-


faktor seperti jenis dan spesifikasi kendaraan, jarak perjalanan,
tujuan perjalanan, ketersediaan alat transportasi, ukuran kota dan
kerapatan permukiman, faktor sosial-ekonomi. Contoh moda
transportasi darat adalah kendaraan bermotor, kereta api, gerobak
yang ditarik oleh hewan (kuda, sapi, kerbau) atau manusia.
2. Transportasi air (sungai, danau, laut). Alat transportasi air contohnya
seperti kapal, tongkang, perahu, rakit.
3. Transportasi udara. Alat transportasi udara dapat menjangkau
tempat-tempat yang tidak dapat ditempuh dengan alat transportasi
darat atau alat transportasi laut, di samping mampu bergerak lebih
cepat dan mempunyai lintasan yang lurus, serta praktis bebas
hambatan. Contoh alat transportasi udara misalnya pesawat
terbang, helikopter, balon udara, dll.

• Transportasi Publik
Transportasi publik adalah seluruh alat transportasi di mana
penumpang tidak bepergian menggunakan kendaraannya sendiri. Alat
transportasi publik umumnya termasuk kereta dan bis, namun juga
termasuk pelayanan maskapai penerbangan, feri, taxi, dan lain-lain.
Konsep transportasi publik sendiri tidak dapat dilepaskan dari
konsep kendaraan umum. Pengertian kendaraan umum berdasarkan
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor. 35 Tahun 2003 Tentang
Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan kendaraan umum yaitu
Kendaraan umum adalah setiap kendaraan bermotor yang disediakan
untuk dipergunakan oleh umum dengan dipungut bayaran baik langsung
maupun tidak langsung.

3. Unsur-unsur transportasi
Unsur-unsur transportasi meliputi:
1. Ada muatan yang diangkut
2. Tersedia kendaraan sebagai pengangkutnya
3. Ada jalanan yang dapat dilalui
4. Ada terminal asal dan terminal tujuan
5. Sumber daya manusia dan organisasi atau manajemen yang
menggerakkan kegiatan transportasi tersebut.
Sistem transportasi dari suatu wilayah dapat didefinisikan sebagai
suatu sistem yang terdiri dari prasarana/sarana dan sistem pelayanan yang
memungkinkan adanya pergerakan ke seluruh wilayah, sehingga (Santoso,
1996:1): terakomodasinya mobilitas penduduk, dimungkinkan adanya
pergerakan barang, dimungkinkan akses ke semua wilayah.
Pengangkutan memberikan jasa kepada masyarakat, yang disebut
jasa angkutan. Jasa angkutan merupakan keluaran (output) perusahaan
angkutan yang bermacam-macam jenisnya sesuai banyaknya jenis alat
angkutan (seperti jasa pelayaran, jasa kereta api, jasa penerbangan, jasa
angkutan bus dan lain-lain). Sebaliknya, jasa angkutan merupakan salah
satu faktor masukan (input) dari kegiatan produksi, perdagangan, pertanian
dan kegunaan lainnya (Nasution, 2003:16).
Menurut Abbas Salim (1993), transportasi adalah kegiatan
pemindahan barang (muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat
lain. Dimana dalam transportasi terdapat dua unsur penting yaitu:
1. Pemindahan/pergerakan
2. Secara fisik tempat dari barang (komoditi) dan penumpang ke tempat
lain.
Dalam transportasi terdapat dua kategori penting:
1) Pemindahan bahan-bahan dan hasil produksi dengan menggunakan
alat angkut
2) Mengangkut penumpang dari suatu tempat ke tempat lain.
Hal yang sama juga dikemukakan oleh Rustian Kamaludin (1986),
bahwa transportasi adalah mengangkut atau membawa sesuatu barang
dari suatu tempat ke tempat lainnya atau dengan kata lain yaitu merupakan
suatu pergerakan pemindahan barang –barang atau orang dari suatu
tempat ke tempat yang lain.
Selain itu menurut Rustian Kamaludin, manfaat dari adanya
transportasi dapat dibagi dalam dua bagian yaitu:
1. Nilai guna tempat (Place Utility)
Yaitu kenaikan atau tambahan nilai ekonomi atau nilai guna dari suatu
barang atau komoditi yang diciptakan dan mengangkutnya dari suatu
tempat ke tempat lainnya yang mempunyai nilai kegunaan yang lebih
kecil, ke tempat atau daerah dimana barang tersebut mempunyai nilai
kegunaan yang lebih besar yang biasanya diukur dengan uang
(interens of money)
2. Nilai guna waktu (Time Utility)
Yaitu kesanggupan dari barang untuk memenuhi kebutuhan
manusia dengan menyediakan barang-barang, tidak hanya dimana
mereka membutuhkan, tetapi dimana mereka perlukan.
Pemindahan barang dan manusia dengan angkutan adalah untuk
bertujuan menaikkan atau menciptakan nilai ekonomi dari suatu
barang, dengan demikian pengangkutan dilakukan karena nilai suatu
barang lebih tinggi di tempat tujuan dari pada tempat asalnya.

4. Ciri Umum Transportasi


Pada dasarnya, ongkos transportasi jarang yang bersifat
proporsional terhadap jarak. Hal ini disebabkan oleh berbagai alasan, yang
utama di antaranya adalah alat tau moda transportasi, baik angkutan kereta
api, angkutan truk, angkutan air, angkutan udara, dan sebagainya
mengandung unsur biaya tetap yang tidak bersifat variabel terhadap
panjang jarak yang ditempuh. Biaya tetap ini mencakup untuk pembuatan
dan pemeliharan jalan, pembelian kendaraan atau alat angkutan, dan lain-
lain. Biaya tetap ini maupun pembebanannya tidaklah dilakukan secara
proporsional dengan panjangnya jalan yang dilalui. Semakin jauh jarak
yang ditempuh relatif semakin ringan bayanya, dalam arti total biaya tetap
itu dapat disebarkan dengan perpanjang jalan yang ditempuh. Ini dikatakan
jalan bahwa ongkos transpor itu pada dasarnya bersifat mengecil atau
tapering terhadap jarak yang semakin jauh.
Jadi, sesungguhnya biaya total transportasi itu akan semakin tinggi
jika jarak yang ditempuh semakin jauh, namun pada dasarnya kenaikan
biaya rata-rata tidaklah proporsional dengan jauhnya jarak yang dilalui.
Dalam hubungan ini untuk tiga jenis alat angkutan barang yang utama
adalah berupa angkutan truk, kereta api, dan kapal. Mengenai
permasalahan mana diantara ketiganya yang relatif paling menguntungkan
atau paling ekonomis sebagai alat pengangkutan barang adalah sulit untuk
ditentukan begitu saja.
Namun demikian, secara grafis dan garis besarnya, dapat
dibandingkan ketiga jenis alat angkutan tersebut mengenai efisiensi dan
tingginya ongkos angkut dalam hubungan dengan jarak seperti dilukiskan
dalam gambar berikut:

Biaya
trans- Truk
Kereta Api
portasi

Kapal

0 x y Jarak yang ditempuh

Gambar perbandingan kurva ongkos transportasi ketiga jenis alat angkutan

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa untuk jarak 0 sampai x,


angkutan truk adalah lebih murah (menguntungkan) dan untuk jarak x
sampai Y, angkutan kereta api yang paling menguntungkan.
Keuntungan pemakaian pengangkutan kapal dibandingkan dengan
transportasi lainnya terutama untuk angkutan jarak jauh karena hal-hal
berikut:
a. Volume dari barang yang mampu diangkut (dengan kapal) adalah
relatif jauh lebih besar
b. Tractive effort (tenaga untuk menggerakkan) yang dibutuhkan untuk
benda yang bergerak diatas air lebihsedikit dibandingkan dengan
benda yang bergerak di atas roda (jalan) sehingga biaya
eksploitasinya relatif lebih kecil.
c. Untuk pemakaian laut atau sungai sebagai jalannya biasanya tidak
dipungut biaya pemakaian jalan kepada perusahaan angkutan yang
menggunakannya.
Jarak-jarak yang dilukiskan pada gambar di atas hanyalah bersifat
grafis secara kasar dan pada dasarnya tidak dapat ditentukan secara pasti
dengan begitu saja sampai berapa jauh suatu jenis alat angkutan itu lebih
tinggi atau lebih rendah ongkosnya dibandingkan dengan yang lainnya.
Permasalahan itu tergantung pada hal-hal berikut:
a. Jumlah berat atau volume barang yang diangkut
b. Keadaan macam dan sifat barang yang diangkut
c. Tingkat perkembangan dari setiap macam modes of transportation
itu, yakni berkaitan dengan kemajuan dibidang teknologi
pengangkutan yang bersangkutan
d. Segi koordinasi dari sistem pengangkutan di negara atau daerah
yang bersangkutan
e. Keadaan geografis dari daerah berlangsungnya transportasi yang
bersangkutan

5. Sistem Transportasi
Sistem transportasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari keberadaan manusia sejak dahulu hingga kini. Tranportasi sebagai
satu sistem dimaksudkan agar dapat mendukung kelancaran aktifitas
manusia. Menurut Morlok (1991: 34), transportasi merupakan bagian
integral dari suatu fungsi masyarakat yang menunjukkan hubungann yang
sanagat erat dengan gaya hidup, jangkauan dari lokasi yang produktif dan
selingan serta pelayanan yang tersedia untuk dikonsumsi. Hasil tersebut
dicapai melalui sistem jaringan transportasinya yang merupakan hal yang
sangat subjektif, kualitatif, dan relatif sifatnya (Tamin : 1997). Dalam ilmu
transportasi, alat pendukung ini diistilahkan dengan sistem transportasi
yang didalamnya mencakup berbagai unsur (subsistem) berikut :
• Ruang untuk bergerak (jalan)
• Tempat awal / akhir pergerakan (terminal)
• Yang bergerak (alat angkut/kendaraan dalam bentuk apapun)
• Pengelolaan: yang mengkoordinasi ketiga unsur sebelumnya.
Transportasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan kegiatan
manusia dalam mobilitas manusia dan barang sehari-hari (Maringan :
2009). Manusia tidak akan mengalami perkembangan dan
kemajuan apabila tidak ditunjang oleh transportasi. Transportasi yang
baik haruslah merupakan suatu sistem yang dapat memberikan
pelayanan yang cukup, baik kepada masyarakat secara umum
secara pribadi, yang cukup aman, cepat dan dapat diandalkan oleh
para penggunanya. Manfaat transportasi bagi kepentingan manusia,
banyak yang terlibat dalam operasi transportasi, bukan hanya pemerintah
tetapi pihak swasta juga.
Dalam merencakanan sebuah sistem transportasi, perlu
menggunakan pendekatan sistem untuk menganalisis semua faktor yang
ada hubungannya dengan permasalahan eksisting. Yang dimaksud dengan
sistem disini menurut Tamin (2000) adalah gabungan beberapa komponen
atau objek yang saling berkaitan. Dalam suatu perencanaan dibutuhkan
adanya alternatif-alternatif terbaik dalam memecahkan suatu masalah yang
ada, maka dari itu terbentuklah suatu sistem transportasi makro yang
terbentuk dari beberapa sistem transportasi mikro yang masing-masing
memiliki keterkaitan dan berhubungan satu sama lain.
Sistem transportasi mikro tersebut antara lain:
a. Sistem kegiatan
b. Sistem jaringan prasarana transportasi
c. Sistem pergerakan lalulintas
d. Sistem kelembagaan
Tamin menjelaskan bahwa sistem kegiatan memiliki jenis kegiatan
tertentu yang akan membangkitkan pergerakan dan akan menarik
pergerakan dalam proses pemenuhan kebutuhan. Sistem ini kemudian
akan membentuk pola tata guna lahan yang membutuhkan pergerakan
untuk mencapainya. Pergerakan berupa manusia atau barang tersebut
akan membutuhkan sarana dan prasarana transportasi yang kemudian
akan membentuk sistem jaringan yang meliputi jalan raya, kereta api,
terminal bus dan kereta api, bandara serta pelabuhan laut. Interaksi antara
sistem kegiatan dan sistem jaringan ini akan menghasilkan sistem
pergerakan baik manusia atau barang yang sesuai dengan lingkungannya
apabila diatur oleh sistem rekayasa dan manajemen lalu lintas yang baik.
Ketiga sistem tersebut terangkum dalam suatu sistem kelembagaan yang
meliputi individu, kelompok, lembaga dan instansi pemerintah serta swasta
yang terlibat baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Sistem kelembagaan di Indonesia yang mengatur ketiga sistem
lainnya tersebut adalah:
• Sistem kegiatan: Bappenas, Bappeda Tingkat I dan II, Bangda,
Pemda
• Sistem jaringan: Departemen Perhubungan (Darat, Laut dan
Udara), Bina Marga
• Sistem pergerakan : DLLAJ, Organda, Polantas, masyarakat

6. Klasifikasi Transportasi
Menurur Kadir (2006), transportasi dapat diklasifikasikan
berdasarkan macam atau jenisnya yang dapat ditinjau dari segi barang
yang diangkut, segi geografis transportasi dan dari segi teknis serta dari alat
angkut yang digunakan, antara lain:
1. Klasifikasi transportasi dari segi barang yang diangkut, yiatu:
a. Angkutan umum
b. Angkutan barang
c. Angkutan pos
2. Klasifikasi transportasi dari segi geografis transportasi, yaitu:
a. Angkutan antar benua
b. Angkutan antar continental
c. Angkutan antar pulau
d. Angkutan antar kota
e. Angkutan antar daerah
f. Angkutan di dalam kota
3. Klasifikasi transportasi dari segi teknis dan alat, yaitu:
a. Angkutan jalan raya (highway transportation), seperti truk, bis, dan
sedan
b. Pengangkutan rel (rail transportation), seperti kereta api, trem
listrik. Pengangkutan rel dan jalan raya disebut rail and road
transportation atau land transportation (transportasi darat)
c. Pengangkutan melalui air di pedalaman (inland transportation),
seperti pengangkutan sungai, kanal dan danau
d. Pengangkutan pipa (pipe line transportation), pengangkutan
minyak, bensin dan air minum
e. Pengangkutan laut (ocean transportation), seperti kapal laut
f. Pengangkutan udara (air transportation), seperti pesawat

b. Penerapan
Fasilitator menguraikan tentang penerapan dari jenis, unsur, dan
sistem transportasi dalam berbagai permasalahan atau studi kasus
penelitian, sehingga kemudian dapat terlihat keterkaitan antara transportasi
dengan ekonomi baik dalam bentuk kegiatan mandiri maupun kerjasama
antar dan interdisiplin ilmu. Demikian pula mahasiswa dapat mengutarakan
hal terkait yang diketahuinya.

c. Latihan
Diskusikan tentang transportasi publik dan kasus sederhana terkait
permasalahan penelitian ekonomi yang membutuhkan analisa ekonomi
dalam hal transportasi yang lebih dalam dan spesifik.

d. Tugas Mandiri
Dapat diberikan dalam bentuk mahasiswa membuat makalah
tentang sistem transportasi darat, laut dan udara dengan menggunakan
berbagai literatur atau kepustakaan yang direkomendasikan.

3. PENUTUP
a. Rangkuman
Transportasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan kegiatan
manusia dalam mobilitas manusia dan barang sehari-hari. Manusia tidak
akan mengalami perkembangan dan kemajuan apabila tidak
ditunjang oleh transportasi. Transportasi yang baik haruslah merupakan
suatu sistem yang dapat memberikan pelayanan yang cukup, baik
kepada masyarakat secara umum secara pribadi, yang cukup
aman, cepat dan dapat diandalkan oleh para penggunanya.
Unsur-unsur transportasi meliputi : ada muatan yang diangkut,
tersedia kendaraan sebagai pengangkutnya, ada jalanan yang dapat dilalui,
ada terminal asal dan terminal tujuan, ada sumber daya manusia dan
organisasi atau manajemen yang menggerakkan kegiatan transportasi
tersebut. Manfaat transportasi bagi kepentingan manusia, banyak yang
terlibat dalam operasi transportasi, bukan hanya pemerintah tetapi pihak
swasta juga.

b. Tes Formatif
Fasilitator memberikan tes formatif untuk mengetahui tingkat
penguasaan pengetahuan yang diperoleh mahasiswa pada materi bahasan
ini dengan memberikan pertanyaan tentang :
a. Penyebab terjadinya transportasi
b. Unsur-unsur transportasi
c. Ciri umum transportasi
d. Pengklasifikasian transportasi

c. Umpan Balik
Mahasiswa dapat mengajukan hal tentang kondisi yang dialami dan
diharapkannya untuk memahami materi bahasan terkait.

4. BAHAN BACAAN
1. Button, K.J., 2010, Transportation Economic, Edward Elgar,
Chelthen, UK Northampton, MA, US
2. Rahardjo Adisasmita, 2010, Dasar-dasar Ekonomi Transportasi,
Graha Ilmu Yogyakarta.
3. Rustian Kamaluddin, 2009, Ekonomi Transportasi, Ghalia,
Indonesia, Jakarta (RK)
4. Charles A. Taff, Marianus Sinaga, 2008, Manajemen Transportasi
dan Distribusi Fisis, Penerbit Erlangga, Jakarta.
5. Simbolon, Masri Maringan. 2008. Ekonomi Transportasi. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
6. Berbagai Publikasi.

Anda mungkin juga menyukai