Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN REFLEKSI KASUS KOMUDA

Nama : Farah Izzati Rusyda Ulfa

NIM : 20080310012

Lokasi Komuda : RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang

1. Pengalaman

Seorang wanita 35 tahun diantar oleh keluarganya ke RSJ Prof. Dr.


Soeroyo Magelang. Pasien dibawa ke rumah sakit karena marah-
marah, bicara kacau, susah tidur dan bicara sendiri selama 2 minggu
terakhir ini. Pasien mempunyai riwayat mondok di rumah sakit yang
sama sebanyak 8 kali. Control terakhir dilakukan 1 bulan yang lalu di
RSJ dekat rumahnya di Kebumen dan sudah 2 minggu pasien tidak
mau minum obat lagi. Pasien didiagnosis F 20.3. therapy
menggunakan Chlorpomazin 1x100mg ; Risperidon 2x2 mg ;
Trihexilpenidil 2x2 mg

2. Masalah yang dikaji

Apakah diagnosis tersebut sudah tepat? Apa saja pedoman diagnosis


untuk F20.3 ?

3. Analisa Kritis

Skizofrenia adalah gangguan yang paling lazim dan paling penting


dalam kelompok ini. Gangguan skizotipikal memiliki banyak cirri khas
dari gangguan skizofrenik dan mungkin berkaitan secara genetic
dengan skizofrenia. Gangguan skizofrenik umumnya ditandai oleh
distorsi pikiran dan persepsi yang mendasar dank has, dan oleh afek
yang tidak wajar (inappropriate) atau tumpul. Pikiran, perasaan dan
perbuatan yang paling intim/mendalam sering terasa diketahui oleh
orang lain, dan waham-waham dapat timbul, yang menjelaskan bahwa
kekuatan alami dan sepranatural sedang bekerja mempengaruhi
pikiran dan perbuatan penderita dengan cara-cara yang tidak masuk
akal (bizarre). Halusinasi terutama auditorik lazim dijumpai dan
mungkin member komentar tentang perilaku dan pikiran individu itu.
Kebingungan juga lazim dijumpai pada awal penyakit. Suasana
perasaan tampak dangkal, cepat berubah-ubah, dan tidak serasi.
Ambivalensi dan gangguan kemauan dapat tampak sebagai inersia,
negativism, atau stypor. Mungkin terdapat katatonia. Gejala2 khas
pada skizofrenia

a. Waham bizarre (siar pikir, sisip piker, sedot pikir, kendali pikir)

b. Halusinasi (visual, auditorik, taktil)

c. Waham menetap seperti kebesaran, paranoid

d. Perilaku katatonik (stupor, ekoprasi, mutisme, negativism)

e. Pembicaraan irrelevant, inkoheren, atau neologisme

f. Gejala-gejala negative seperti sikap apatis, respons emosional yang


menumpul atau tidak wajar.

Persyaratan diagnostic untuk skizofrenia ialah harus ada sedikitnya


satu gejala tersebut di atas yang amat jelas selama kurun waktu satu
bulan atau lebih

F.20.3 Skizofrenia Tak Terinci

Kondisi-kondisi yang memenuhi criteria diagnostic umum untuk


skizofrenia tetapi tidak sesuai dengan salah satu suptipe F 20.0-F 20.2
( Skizofrenia Paranoid, Skizofrenia Hebefrenik, Skizofrenia katatonik)
atau memperlihatkan gejala lebih dari satu sub-tipe tanpa gambaran
predominasi yang jelas untuk suatu kelompok suatu diagnosis yang
khas.

Pedoman Diagnostik

a. Memenuhi criteria diagnostic untuk skizofrenia

b. Tidak memenuhi criteria untuk skizofrenia paranoid, hebefrenik,


atau katatonik

c. Tidak memenuhi criteria untuk skizofrenia residual atau depresi


pasca skizofrenia
Saya rasa diagnosis ini sudah benar. Pada Skizofrenia paranoid
khasnya adalah waham curiga, merasa ketakutan seperti dikejar-
kejar. Skizofrenia Hebefrenik gejala khasnya adalah aneh, cekikikan,
senyum-senyum sendiri seperti anak kecil. Skizofrenia Katatonik
ditandai dengan gejala psikomotor seperti stupor, ekoprasi,
negativism, agitasi. Pada pasien tidak ditemukan gejala yang dominan
seperti yang disebutkan sebelumnya. Sementara itu pada Skizofrenia
residual ciri khasnya dalah hanya terdapat gejala negative seperti
apatis, seharian hanya melamun, diam, dsb. Dan depresi pasca
Skizofrenia adalah depresi yang timbul setelah episode skizofrenia.
Oleh karena itu diagnosis yang tepat untuk pasien adalah Skizofrenia
Tak Tarinci ( F 20.3 )

4. Dokumentasi :

• Nama : Nunung Supiyati

• Umur : 35 tahun

• Jenis Kelamin : Perempuan

• TTL : Magelang, 9 Sept 1975

• Agama : Islam

• Status Marital : Janda

• Pendidikan terakhir : SLTA (tidak tamat)

• Riwayat Mondok : 8 kali

• Masuk RSJ terakhir : 10 Sept 2010

• Keluhan Utama : marah – marah, bicara kacau, susah


tidur sudah 2 minggu

• Gejala lain : tidak mau mandi, merusak barang,


tidak mau minum obat lagi
• Peristiwa terkait dengan keluhan utama : cerai dengan suami, pasien
menikah bukan atas kemauannya sendiri

• Riwayat Kehamilan dan Tumbang : normal

• R.P.Dahulu : opname ke 8 kalinya, control di


Kebumen. Sejak Agust 2010 terakhir kali pasien control. 2 minggu
terakhir ini sudah tidak mau minum obat lagi

• R.P.Keluarga : tidak ada

• R.P.Organik : tidak ada

• R.P.Sosial + Pekerjaan : hendaya hubungan social (curiga


dengan tetangga) + tidak bekerja

• Kepribadian Premorbid : introvert, cenderung pemalu

• Status Mental :

-Orientasi : O-T-W-S cukup

-Daya ingat : cukup

-Persepsi : halusinasi visual

-Proses berfikir: irrelevant

-Afek : menyempit

-Psikomotor: hiperaktif

-Waham : curiga

-Insight : jelek

5. Referensi :

 Sadock, Benjamin J & Kaplan, Harold I. 1997: Sinopsis Psikiatri


Edisi VII Jilid Satu. Binarupa Aksara. Jakarta

 Tim Medis RSJP Jakarta. 1996: Buku Penuntun praktis Pelayanan


Kesehatan Jiwa. DepKes RI RSJP. Jakarta
 PPDGJ III

Yogyakarta, 07 Oktober 2010

Pembimbing

(
)

Anda mungkin juga menyukai