Pendahuluan
Pendahuluan
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri konstruksi termasuk sebagai lokomotif pembangunan fisik yang
membawa dampak signifikan terhadap ekonomi negara. Dalam KBBI kata
industri memiliki makna "kegiatan memproses atau mengolah barang dengan
menggunakan sarana dan peralatan, misalnya mesin", sedangkan kata
konstruksi memiliki makna, "susunan (model, tata letak) suatu bangunan
(jembatan,rumah,dan sebagainya)". Oleh karena itu, makna dari industri
konstruksi adalah suatu kegiatan memproses atau membangun suatu bangunan
dengan perencanaan pembangunan.
Industri konstruksi tidak selalu membawa dampak positif seperti
perkembangan ekonomi negara yang lebih baik. Industri konstruksi juga
memiliki dampak negatif terutama terhadap lingkungan dan aspek sosial dari
suatu negara. Dampak negatif tersebut yaitu sering menghadapi masalah
kronis seperti keterlambatan pengadaan material dan alat proyek. Hal tersebut
mengakibatkan banyak proyek pembangunan yang terlambat rampung, dan
juga mengakibatkan banyak instansi yang dirugikan.
Sebagai contoh, fenomena yang terjadi adalah kerusakan akibat gempa 10
September 2009, yang berpusat di Pariaman Sumatera Barat. Banyak
kerusakan yang terjadi pada bangunan dan fasilitas umum di daerah tersebut.
Salah satunya adalah kantor Gubernur Sumatera Barat, mengalami kerusakan
parah sehingga tidak dapat digunakan lagi dan memerlukan adanya perbaikan.
Dalam proyek perbaikan tersebut mengalami keterlambatan penyelesaian
proyek, akibat dari keterlambatan pengadaan material dan alat proyek.
Penulis memilih judul “Keterlambatan Pengadaan Material dan Alat
Proyek” karena menarik untuk dibahas, dengan tujuan untuk mencari solusi
dari keterlambatan pengadaan material dan alat proyek yang sering terjadi
pada dunia industri konstruksi. Oleh karena itu, ditulisnya karya ilmiah ini
agar kontraktor, konsultan pengawas, dan owner lebih kritis dalam
menanggapi masalah keterlambatan pengadaan material dan alat dalam suatu
proyek pembangunan, mencari solusi agar hal tersebut tidak kembali terjadi
pada proyek-proyek pembangunan.
1.2 Rumusan Masalah
Berpijak dari latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan
masalah dari penulisan ini sebagai berikut.
a. Mengapa banyak proyek yang masih terlambat dalam ha pengadaan
material dan alat proyek?
b. Apa dampak dari keterlambatan pengadaan material dan alat proyek?
c. Bagaimana cara mengatasi keterlambatan pengadaan materia dan alat
proyek sebuah pembangunan?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan ini
sebagai berikut.
a. Untuk menjelaskan proyek pembangunan terlambat.
b. Untuk menjelaskan dampak dari keterlambatan pengadaan material
dan alat proyek.
c. Untuk menjelaskan solusi atas permasalahan pada proyek untuk
pelaksanaan konstruksi kedepannya.
BAB II
BAHASAN
3.1 Simpulan
Dari beberapa rumusan masalah beserta pembahasan yang ditulis untuk
mengidentifikasi keterlambatan Pengadaan Material dan Alat Proyek, maka
dapat disimpulkan faktor yang menyebabkan keterlambatan suatu proyek
pembangunan yaitu kontraktor dan juga owner itu sendiri.
Oleh karena itu, dalam sebuah proyek pembangunan harus
diperhitungkan dengan matang, serta persiapan yang matang agar proyek
tidak terlambat penelesaiannya.
3.2 Saran
Sebaiknya perusahaan jasa kontruksi yang akan melaksanakan proyek,
hendaknya memperhatikan masalah perencanaan pengadaan bahan material
(schedule, volume, dan lain-lain), sehingga keterlambatan pengiriman bahan
yang terjadi pada proyek dapat diatasi. Perencanaan jumlah dan jenis bahan
kontruksi yang akan digunakan, pembelian, pengangkutan, dan mengatur
persediaan bahan serta penyimpanan bahan konstruksi yang tepat
DAFTAR PUSTAKA
1. Ervianto, Wulfram I Teori – Teori Manajemen Proyek Konstruksi,2004
2. Ejurnal.bunghatta.ac.id
3. www.manajemenproyekindonesia.com