Anda di halaman 1dari 3

Keterlambatan Pengadaan Material dan Alat Proyek

Galih purwoajei
Email: galihpurwoajei27@gmail.com
Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

Abstrak : proyek kostruksi adalah suatu usaha mencapai suatu tujuan tertentu
yang dibatasi oleh waktu dan sumberdaya yang tersedia untuk mencapai suatu
hasil dalam bentuk bangunan atau insfrastruktur. Keterlambatan proyek akan
menyebabkan kerugian bagi pihak-pihak terkait terutama pemilik dan kontraktor,
karena umumnya disertai konflik, tuntutan waktu dan biaya, serta penyimpangan
kualitas penyelesaian proyek. Keberhasilan proses pekerjaan konstruksi sangat
tergantung dari saling keterkaitan antara pihak yang terlibat dalam proses
pekerjaan antara pihak-pihak yang terlibat dari Owner atau pemilik perusahaan
bertanggung jawab atas konsepsi proyek.

Kata Kunci : proyek kontruksi, keterlambatan, bangunan

Industri konstruksi termasuk sebagai lokomotif pembangunan fisik yang membawa


dampak signifikan terhadap ekonomi negara. Makna dari industri konstruksi adalah suatu
kegiatan memproses atau membangun suatu bangunan dengan perencanaan pembangunan.
Proyek konstruksi merupakan salah satu bentuk kegiatan yang berlangsung dalam jangka
waktu terbatas, dengan sumber daya tertentu. Keberhasilan dalam menjalankan proyek tepat
waktu, biaya dan mutu yang telah direncanakan adalah salah satu tujuan terpenting.
Industri konstruksi tidak selalu membawa dampak positif seperti perkembangan
ekonomi negara yang lebih baik. Industri konstruksi juga memiliki dampak negatif terutama
terhadap lingkungan dan aspek sosial dari suatu negara. Dampak negatif tersebut yaitu sering
menghadapi masalah kronis seperti keterlambatan pengadaan material dan alat proyek. Hal
tersebut mengakibatkan banyak proyek pembangunan yang terlambat rampung, dan juga
mengakibatkan banyak instansi yang dirugikan.

BAHASAN
Proyek Pembangunan Terlambat
Berdasarkan dari pembahasan tersebut, penyebab proyek mengalami keterlambatan
pembangunan yaitu disebabkan oleh beberapa faktor yang berasal dari kontraktor dan
pemilik. Terlambatnya material biasanya terjadi karena pemilik terlambat melakukan
angsuran pembayaran yang tidak sesuai kontak yang merugikan bagi pihak kontraktor karena
akan mengacaukan semua sistim pendanaan proyek tersebut dan mempengaruhi kelancaran
pekerjaan kontraktor, sedangkan yang terjadi karena kontraktor yaitu, ketidak tersediaan
material di pasaran, kurangnya pekerja yang ditentukan dan terlambatnya penyediaan alat
atau material proyek dikarenakan keterlambatan pengiriman supplier. Penyediaan alat atau
material yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan waktu yang direncanakan, akan membuat
produktivitas pekerja menurun karena banyaknya jam menganggur sehingga rencana urutan
kerja tidak lengkap akan mempengaruhi durasi proyek secara keseluruhan. Pemilik dan
kontraktor belum merealisasikan bahwa ada kekurangan perencanaan di yang dibuat oleh
konsultan perencana, tidak mempersiapkan peralatan yang diperlukan, dan melakukan solusi
penanganan ketika stok barang sudah mulai menipis.
Dampak Keterlambatan Pengadaan Material Proyek
Berdasarkan dari pembahasan, keterlambatan menyebabkan kerugian bagi pihak-
pihak terkait terutama pemilik, karena umumnya disertai konflik, tuntutan waktu dan biaya,
serta penyimpangan kualitas penyelesaian proyek. Keberhasilan suatu pekerjaan kontruksi
sangat tergantung dari keterkaitan antara pihak yang terlibat dalam proses kontruksi.
Keterlambatan adalah sebagian waktu pelaksaan yang tidak dapat dimanfaatkan sesuai
dengan rencana, sehingga menyebabkan seberapa kegiatan yang mengikuti menjadi tertunda
atau tidak dapat diselesaikan tepat sesuai jadwal yang sudah direncanakan.
Faktor keterlambatan yang terjadi juga dapat berpengaruh pada peningkatan biaya.
Dampak dari keterlambatan pengadaan material dan alat proyek yaitu dapat mengakibatkan
proyek selesai tidak pada waktunya sehingga banyak pekerja yang menganggur menunggu
kedatangan material serta mengakibatkan terjadinya perselisihan antara kontraktor dan
pemilik hal ini kedua belah pihak akan mendapatkan kerugian besar atas keterlambatan
pembangunan proyek.
Solusi Pelaksanaan proyek
Berdasarkan dari pembahasan, penulis menuliskan beberapa solusi agar permasalahan
pada proyek pembangunan kedepannya tidak memiliki kendala. Untuk pemilik yaitu
melakukan angsuran pembayaran dan melakuakn batas waktu untuk pengerjaan proyek
tersebut. meminta pertanggung jawaban kontraktor agar tetap menyelesaikan proyek tepat
sesuai jadwal karena jika terjadi kemunduran maka akan dikenakan denda keterlambatan
proyek sekian persen sesuai dengan perjanjian antara pemilik dan kontraktor. Pemilik berhak
memberikan tambahan waktu jika terjadi hambatan yang memaksa kemunduran pengerjaan
proyek.
Sedangkan kontraktor melakukan inovasi teknologi sehingga dapat memilih metode
kerja terbaik dan tercepat, menambah jumlah tenaga kerja, menambah jumlah alat, lebih
krisis menanggapi pengadaan material dan alat proyek. Pihak kontraktor menyiapkan dana
sendiri agar tidak kekurangan saat pembelian material. Melakukan kontrak dengan vendor
secara unit price baik untuk supply material maupun upah. Mengajukan tambahan waktu
kepada pemilik karena terjadi hambatan yang memaksa kemunduran waktu pelaksaan seperti
cuaca buruk. Konsultan perencana membuat adanya kontrak kerja perencanaan atau
pengawasan dengan perjanjian. Melakukan pemanfaatan pekerjaan sesuai dengan waktu yang
ditentukan agar proyek terselesaikan lebih cepat tidak menunda pekerjaan dan meminta gaji
dan bonus yang cukup agar tidak terjadi mogok kerja sampai keluar dari pekerjaan sehingga
proyek mengalami keterlambatan.

Pemilik dan kontraktor memikirkan kedepan saat pengerjaan proyek jika ada
kekurangan perencanaan di yang dibuat oleh konsultan perencana, mempersiapkan peralatan
seadanya yang diperlukan agar bisa mngerjakan lebih cepat, dan melakukan penanganan
ketika stok barang sudah mulai menipis. Mengamati dan mengawasi secara langsung
pekerjaan proyek agar tidak mengalami penundaan.
PENUTUP
Simpulan
Dari paparan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa faktor keterlambatan berasal
dari pemilik dan Kontraktor. Pemilik mengalami keterlambatan karena Perubahan tanggal
penandatanganan kontrak sehingga proyek tidak sesuai perkiraan serta Keterlambatan proses
Perubahan perencanaan pekerjaan pada waktu pelaksanaan dan permintaan dan persetujuan
pekerja tambahan diminta pemilik yang mengakibatkan proses pengadaan proyek terlambat.
Sedangkan Kontraktor mengalami keterlambatan karena tidak tersedianya material di
pasaran, kehabisan strok material waktu pengerjaan proyek dan saat pengantaran barang
material tidak sesuai waktu yang ditentukan menyebabkan pekerjaan proyek terlambat dan
menjadi rugi bagi pemilik dan kontraktor.
Saran
Adapun saran yang disampaikan agar proyek tidak mengalami keterlambatan adalah
pemilik dan kontraktor memastikan tidak ada kekurangan perencanaan di yang di buat oleh
konsultan perencana dan kontraktor dan berhak melakukan. Sedangkan pihak kontraktor
memiliki dana cadangan selain dana yang di tunggu dari pencairan termen sehingga tidak
menghambat dalam pengadaan material dan melakukan pengorderan material ketikan stok
barang sudah mulai menipis, agar ketika stok material sudah habis, material yang di order
sudah datang tepat waktu. Kontraktor harus memilki lebih dari satu suplayer per jenis barang.

DAFTAR RUJUKAN
Ervianto, Wulfram I. 2004. Teori – Teori Manajemen Proyek Konstruksi: Graha Abdi,
Indonesia
Soeharto, Imam.1995. Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional: Elangga,
Jakarta
Yurizky, Fikri. 2015. Identifikasi penyebab terjadinya keterlambatan pada proyek konstruksi
pembangunan gedung. (Online), (http://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php?
journal=JPSC2&page), diakses 10 September 2018)

Ahadi. 2012. Cara Mengatasi Pelaksanaan Proyek Terlambat. (Online),


(http://www.ilmusipil.com/cara-mengatasi-pelaksanaan-proyek-terlambat), diakses
28 Oktober 2018

Suanda, Budi. 2013. Keterlambatan Pekerjaan Sipil Pada Proyek EPC. (Online),
(www.manajemenproyekindonesia.com/keterlambatan-pekerjaan-sipil-pada-
proyek-epc), diakses 9 November 2018

Anda mungkin juga menyukai