Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan


kehadirat Allah SWT karena modul ini telah selesai disusun.
Modul ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Telaah
Kurikulum.
Penulis pun menyadari jika didalam penyusunan modul ini
mempunyai kekurangan, namun penulis meyakini sepenuhnya
bahwa sekecil apapun modul ini tetap akan memberikan sebuah
manfaat bagi pembaca.
Akhir kata untuk penyempurnaan modul ini, maka kritik dan
saran dari pembaca sangatlah berguna untuk penulis
kedepannya.

1
A. Zat Aditif
1. Pengertian Zat Aditif
Menurut WHO dan FAO yaitu bahan-bahan yang ditambahkan
dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah yang sedikit.
Tujuannya adalah untuk menambahkan cita rasa, warna, bentuk,
tekstur serta mempertahankan lamanya penyimpanan. Jadi dapat
disimpulkan, zat aditif adalah zat yang ditambahkan pada
makana saat pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu
makanan. Pada awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari
bahan tumbuhtumbuhan yang selanjutnya disebut zat aditif
alami. Umumnya zat aditif alami tidak menimbulkan efek
samping yang membahayakan kesehatan manusia. Akan tetapi,
jumlah penduduk bumi yang makin bertambah menuntut jumlah
makanan yang lebih besar sehingga zat aditif alami tidak
mencukupi lagi. Oleh karena itu, industri makanan
memproduksi makanan yang memakai zat aditif buatan
(sintesis). Bahan baku pembuatannya adalah dari zat-zat kimia
yang kemudian direaksikan. Zat aditif sintesis yang berlebihan
dapat menimbulkan beberapa efek samping misalnya: gatal-
gatal, dan kanker.
2. Macam-macam Zat Aditif
a. Zat Pewarna
Zat pewarna adalah bahan yang dapat memberi warna pada
makanan, sehingga makanan tersebut lebih menarik. Jenis-jenis
pewarna, antara lain adalah:
1). Alami

2
Kuning (Kunyit), Hijau (Daun suji), Coklat (Buah coklat),
Merah coklat (daun jati), Kuning-merah (wortel).
Kelebihan dari zat pewarna alami adalah aman
dikonsumsi, menghasilkan aroma yang enak dan khas selain
warnanya.Kekurangan dari zat pewarna alami adalah pilihan
warnanya terbatas dan warnanya tidak tajam seperti pewarna
sintetis dan tidak praktis.
2). Sintetik
Tartrazin (kuning), Amaranth (merah), Sunset yellow (orange),
Briliant blue FCF (biru). Kelebihan dari pewarna sintetik
adalah pilihan warna banyak danpraktis Kekurangan dari
zat pewarna sintetik adalah tidak menghasilkan aroma,
ada pewarna yang tidak cocok untuk makanan dan
beresiko menimbulkan penyakit. Pewarna sintetik yang
berbahaya bagi kesehatan contohnya adalah pewarna
tekstil. Terkadang orang mempergunakan pewarna tekstil
untuk mewarnai makanan. Warnanya sangat menyolok
dan tampak bagus. Tetapi sangat berbahaya bagi kesehatan.
Beberapa pewarna sintetis sudah dilarang digunakan untuk
makanan, misalnya : 1) Rodhamin B, karena menyebabkan
iritasi pada saluran pernafasan, iritasi pada kulit, iritasi
pada mata, iritasi saluran pencernaan dan bahaya kanker
hati. 2) Metanil yellow, menyebabkan : iritasi pada saluran
pernafasan, iritasi pada kulit, iritasi pada mata, dan
bahaya kanker pada kandung dan saluran kemih.
b. Penyedap rasa dan aroma serta penguat rasa

3
Zat aditif ini dapat memberikan, menambah, mempertegas rasa
dan aroma makanan.Penyedap rasa dan aroma yang banyak
digunakan berasal dari golongan ester.Contoh: Isoamil asetat
(rasa pisang), isoamil valerat (rasa apel), butil butirat (rasa
nanas), isobutil propionat (rasa rum) Bahan penguat rasa atau
penyedap makanan yang paling banyak digunakan adalah MSG
(Monosodium Glutamate) yang sehari-hari dikenak dengan
nama vetsin.
d. Zat pemanis buatan
Pemanis buatan memiliki tingkat kemanisan yang melebihi
sukrosa beberapa kali lipat. Bahan pemanis dapat berupa
pemanis alami dan buatan: Pemanis alami yang biasa dipakai
adalah gula sedangkan pemanis buatan biasa dikonsumsi oleh
orang yang menderita sakit kencing manis. Contoh-contoh
pemanis buatan yaitu (1) sakarin, berbentuk Kristal putih.
Memiliki tingkat rasa manis 500 kali dari manis gula pasir. ADI
(Acceptable Daily Intake) untuk pemnanis buatan ini adalah
adalah 1 gram. (2) Aspartam, berbentuk serbuk putih, tidak
berbau dan bersifat higroskopik. Memiliki tingkat rasa manis
200 kali dari rasa manis gula pasir. ADI untuk pemanis
aspartam adalah 40 mg. Tidak boleh dicampur dengan makanan
yang mengandung MSG (Monosodium Glutamat). (3) Sorbitol,
diolah dari buah cherry, plum, apel, pir, lumut dan rumput laut.
(4) Siklamat, memiliki tingkat rasa manis 50 kali dari rasa
manis gula pasir. Di Amerika Serikat, pengguanaan siklamat
sudah dilarang karena bersifat karsinogenik. (5) Dulsin,
memiliki tingkat rasa manis 250 kali dari rasa manis gula pasir.
Pemakaian zat ini sudah dilarang oleh Departemen Kesehatan
RI.

4
e. Pengawet
Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat fermentasi,
pengasaman atau penguraian lain terhadap makanan yang
disebabkan oleh mikroorganisme. Contoh bahan pengawet dan
penggunaannya:
1) Asam benzoat, natrium benzoat dan kalium benzoat, untuk
minuman ringan, kecap, acar ketimun dalam botol dan caos.
2) Natrium nitrat (NaNo3), untuk daging olahan dan keju.
3) Natrium nitrit (Na No2), untuk daging olahan, daging awetan
dan kornet kalangan.
4) Asam propionate, untuk roti dan sediaan keju olahan.
f. Anti oksidan
Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat oksidasi.
Contoh:
1) Asam askorbat (bentukan garam kalium, natrium, dan
kalium), digunakan pada daging olahan, kaldu, dan buah
kalengan.
2) Butil hidroksianisol (BHA), digunakan untuk lemak dan
minyak makanan
3) Butil hidroksitoluen (BHT), digunakan untuk lemak, minyak
makan, margarin dan mentega, pengemulsi, pemantap, dan
pengental.

5
4) Zat aditif ini dapat membantu pembentukan atau pemantapan
sistem dispersi yang homogen pada makanan. Contoh: agar-
agar, gelatin, dan gom arab
g. Pemutih dan pematang tepung
Zat aditif ini dapat mempercepat proses pemutihan atau
pematangan tepung sehingga dapat memperbaiki mutu
pemanggangan. Contoh: Asam askorbat, aseton peroksida, dan
kalium bromat

h. Pengatur keasaman
Zat aditif ini dapat mengasamkan, menetralkan, dan
mempertahankan derajat keasaman makanan. Contoh: asam
asetat, aluminium amonium sulfat, amonium bikarbonat, asam
klorida, asam laktat, asam sitrat, asam tentrat, dan natrium
bikarbonat
i. Anti kempal
Zat aditif ini dapat mencegah pengempalan makanan yang
berupa serbuk. Contoh: aluminium silikat (susu bubuk), dan
kalsium aluminium silikat (garam meja)
B. Zat Adiktif
1. Pengertian Zat Adiktif
Zat adiktif adalah istilah untuk zat-zat yang pemakaiannya
dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat dan
ketergantungan psikologis yang panjang (drug dependence).

6
Kelompok zat adiktif adalah narkotika (zat atau obat yang
berasal dari tanaman) atau bukan tanaman, baik sintetik maupun
semisintetik, yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan rasa
sakit, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Menurut UU RI
No 22 / 1997, Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis
yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,
dan dapat menimbulkan ketergantungan.
2. Kategori Zat Adiktif
a. Berdasarkan Bahan
1) Natural
Diambil dari tanaman, seperti: ganja, candu, kokaina, jamur,
kaktus, tembakau, kopi, pinang, dan sirih
2) Sintetis
Dibuat dari bahan kimia farmasi atau dicampur dengan bahan
alamiah, seperti: amphetamin, kodein, dan lem.
b. Berdasarkan Efek Kerja
1) Merangsang Sistem Syaraf Pusat
Yaitu jenis NAPZA yang mampu memacu kerja jantung,
memompa paru-paru dengan lebih giat dan mengaktifkan
berbagai hormone transmitter di dalam otak sehingga
menyebabkan rasa segar dan bersemangat.

7
2) Menekan Sistem Syaraf Pusat
Yaitu jenis NAPZA yang mampu memperlambat jantung dan
denyut nadi, memperlambat kerja paru-paru dan mengurangi
transmitter pada otak sehingga menyebabkan rasa mengantuk
atau rasa tenang
3) Mengacaukan Sistem Syaraf Pusat (Halusinasi)
Yaitu jenis NAPZA yang mampu mempengaruhi kerja susunan
saraf pusat, otak dan tulang belakang, sehingga mampu
menyebabkan halusinasi, melihat dan merasakan realitas palsu.
c. Berdasarkan Cara Penggunaan
1) Dimasukan dalam mulut/diminum (Oral)
2) Disuntikan ke dalam tubuh (Injeksi)
3) Diletakan di dalam luka (biasanya luka sayatan yang sengaja
dibuat)
4) Dihisap (sniffed)/dihirup (inhaled)
5) Dimasukan melalui anus (Insersi anal)
d. Berdasarkan Bentuk
1) Cairan
2) Pasta
3) Pil/kapsul
4) Kristal/blok

8
5) Bubuk
6) Gas
7) Lapisan kertas (impregnated paper)
3. Macam-Macam Zat Adiktif
Narkotika menurut tujuan penggunaan dan tingkatan risiko
ketergantungannya terbagi dalam 3 golongan, yaitu:
a. Golongan I
Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam
terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan
ketergantungan. Contoh Narkotika golongan I terdiri dari 26
macam, antara lain opium mentah, candu, kokain, ganja dan
heroin.
1) Candu
Candu dalam bahasa inggris disebut Poppy. Candu adalah getah
tanaman Papaver Somniferum yang didapat dengan menyadap
(menggores) buah yang hendak masak. Getah yang keluar
berwarna putih dan dinamai "Lates". Getah ini dibiarkan
mengering pada permukaan buah sehingga berwarna coklat
kehitaman dan sesudah diolah akan menjadi suatu adonan yang
menyerupai aspal lunak yang menjadi cikal bakal dari heroin,
opium, morfin dan kodein. Candu masak warnanya coklat tua
atau coklat kehitaman diperjualbelikan dalam kemasan kotak
kaleng dengan berbagai macam cap, antara lain cap merek ular,
cap tengkorak, cap burung elang, dan berbagai cap atau merek

9
lainnya. Candu sering dipakai dengan cara dihisap. Dikalangan
pengguna, candu sering disebut dengan Madat Opium
digunakan untuk menghilangkan rasa sakit karena luka atau
menghilangkan rasa nyeri pada penderita kanker. Namun dalam
dosis berlebih dapat mengakibatkan kecanduan yang akhirnya
menyebabkan kematian. Penggunaannya yang menyalahi aturan
dapat menimbulkan rasa sering mengantuk, perasaan gembira
berlebihan, banyak berbicara sendiri, kecenderungan untuk
melakukan kerusuhan, merasakan nafas berat dan lemah, ukuran
pupil mata mengecil, mual, susah buang air besar, dan sulit
berpikir. Jika pemakaian obat ini diputus, akan timbul hal-hal
berikut: sering menguap, kepala terasa berat, mata basah,
hidung berair, hilang nafsu makan, lekas lelah, badan
menggigil, dan kejang-kejang. Jika pemakaiannya melebihi
dosis atau overdosis, akan menimbulkan hal-hal berikut: tertawa
tidak wajar, kulit lembap, napas pendek tersenggal-senggal, dan
dapat mengakibatkan kematian.
2) Kokain
Kokain termasuk ke dalam salah satu jenis dari narkotika.
Kokain diperoleh dari hasil ekstraksi daun tanaman koka
(Erythroxylum coca). Daun koka atau Erythroxylon coca adalah
jenis pokok Erythroloxylon yang terdapat di Peru,Bolivia dan
Colombia di Pergunungan Andes,Amerika Serikat. Bahan ini
kebanyakannya digunakan di Amerika Serikat. Zat ini dapat
dipakai sebagai anaestetik (pembius) dan memiliki efek
merangsang jaringan otak bagian sentral. Pemakaian zat ini
menjadikan pemakainya suka bicara, gembira yang meningkat
menjadi gaduh dan gelisah, detak jantung bertambah, demam,
perut nyeri, mual, dan muntah. Seperti halnya narkotika jenis

10
lain, pemakaian kokain dengan dosis tertentu dapat
mengakibatkan kematian. Zat adiktif kokain jika dikonsumsi
dalam jangka panjang dapat menyebabkan kekurangan sel darah
putih atau anemia sehingga dapat membuat badan kurus kering.
Selain itu kokain menimbulkan perforesi sekat hidung (ulkus)
dan aritma pada jantung.
3) Ganja
Ganja atau mariyuana merupakan zat adiktif narkoba dari
golongan kanabionoid. Ganja terbuat dari daun, bunga, biji, dan
ranting muda tanaman mariyuana (Cannabis sativa) yang sudah
kering. Tanda-tanda penyalahgunaan ganja, yaitu gembira dan
tertawa tanpa sebab, santai dan lemah, banyak bicara sendiri,
pengendalian diri menurun, menguap atau mengantuk, tetapi
susah tidur, dan mata merah, serta tidak tahan terhadap cahaya
dan badan kurus karena susah makan. Tanda-tanda gejala putus
obat (ganja), yaitu sukar tidur, hiperaktif, dan hilangnya nafsu
makan. Tanda-tanda gejala overdosis, yaitu ketakutan, daya
pikir menurun, denyut nadi tidak teratur, napas tidak teratur,
dan mendapat gangguan jiwa. Zat kandungan dalam ganja yang
berbahaya dapat menyebabkan daya tahan tubuh berkurang dan
melemah sehingga mudah terserang penyakit dan infeksi serta
memperburuk aliran darah koroner.
b. Golongan II
Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai
pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan / atau
untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.

11
Narkotika golongan II terdiri dari 87 macam, contohnya morfin
dan Petidin.
1) Morfin
Kata "morfina" berasal dari Morfeus, dewa mimpi dalam
mitologi Yunani. Morfin
Adalah potensial candu analgesik obat dan dianggap sebagai
prototipikal opioid . Hal ini ditemukan pada 1804 oleh
Friedrich Sertürner , pertama didistribusikan oleh Friedrich
Sertürner pada tahun 1817, dan komersial pertama dijual oleh
Merck pada tahun 1827, yang pada waktu itu sebuah toko
kimia kecil.

c. Golongan III
Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi dan / atau tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan.. Narkotika golongan III terdiri dari 14 macam,
contohnya etil morfin dan kodein.

4. Zat Adiktif lainnya


Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah : bahan / zat yang
berpengaruh psiko aktif diluar Narkotika dan Psikotropika,
meliputi :
a. Minuman Alkohol : mengandung etanol etil alkohol, yang
berpengaruh menekan susunan saraf pusat, dan sering menjadi
bagian dari kehidupan manusia sehari – hari dalam kebudayaan
tertentu. Jika digunakan bersamaan dengan
Narkotika atau Psikotropika akan memperkuat pengaruh obat /
zat itu dalam tubuh manusia. Alkohol dalam minuman keras
dapat menyebabkan gangguan jantung dan otot syaraf,

12
mengganggu metabolisme tubuh, membuat Janis menjadi
cacat, impoten serta gangguan seks lainnya. Ada 3 golongan
minuman beralkohol :
1) Golongan A : kadar etanol 1 – 5 % ( Bir ).
2) Golongan B : kadar etanol 5 – 20 % ( Berbagai minuman
anggur )
3) Golongan C : kadar etanol 20 – 45 % ( Whisky, Vodca,
Manson House, Johny Walker ).
b. Inhalasi ( gas yang dihirup ) dan solven ( zat pelarut ) mudah
menguap berupa senyawa organik, yang terdapat pada berbagai
barang keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai pelumas
mesin. Yang sering disalahgunakan adalah : Lem, Tiner,
Penghapus Cat Kuku, lem uhu, racun serangga, Bensin.
Inhalasia memiliki dampak buruk bagi kesehatan kita seperti
gangguan pada fungsi jantung, otak, dan lever.
Efek lain dari penggunaan yang salah pada tubuh manusia
adalah dapat menimbulkan infeksi emboli.
c. Tembakau : pemakaian tembakau yang mengandung nikotin
sangat luas di masyarakat. Dalam upaya penanggulangan
NAPZA di masyarakat, pemakaian rokok dan alkohol terutama
pada remaja, harus menjadi bagian dari upaya pencegahan,
karena rokok dan alkohol sering menjadi pintu masuk
penyalahgunaan NAPZA lain yang berbahaya.

C. Psikotropika
1. Pengertian Psikotropika
Menurut Undang-undang RI No. 5 tahun 1997 tentang
Psikotropika, bahwa psikotropika adalah zat atau obat, baik
alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan

13
perilaku. Psikotropika meliputi: Extacy, shabu-shabu, LSD,
obat penenang tidur, obat anti depresi dan anti psikosis.
Psikotropika merupakan zat (biasanya dalam bentuk tablet)
yang mempengaruhi kesadaran karena sasaran obat tersebut
adalah pusatpusat tertentu di dalam sistem syaraf pusat (otak
dan sumsum tulang belakang). Psikoaktiva adalah semua zat
yang mempunyai komposisi kimiawi dan berpengaruh pada
otak hingga dapat menimbulkan perubahan perilaku, perasaan,
pikiran, persepsi, kesadaran.
2. Macam-macam Psikotropika
Berdasarkan fungsinya obat psikotropika dibedakan menjadi
tiga yaitu obat stimulan, obat depresan, dan obat halusinogen:
a. Obat stimulan ( obat perangsang ) adalah obat yang
merangsang system saraf sehingga orang yang merasakan lebih
pecaya diri dan selalu waspada contoh obat ini adalah, kafein
nikotin.
b. Obat depresan ( obat penenang ) adalah obat yang dapat
menekan system saraf sehingga pemakaiannya merasa ngantuk
dan tingkat kesadarannya turun. Contoh obat jenis ini adalah
alcohol dan
barbiturate
c. Obat halusinogen adalah obat yang dapat membelokkan
pikiran pemakaiannya
Zat adiktif hampir semuanya termasuk ke dalam psikotropika,
tetapi tidak semua psikotropika menimbulkan ketergantungan.
Berikut ini termasuk ke dalam golongan psikotropika yang
tidak membuat kecanduan, yaitu LSD (Lysergic Acid
Diethylamide) dan amfetamin. Penyalahgunaan kedua
golongan psikotropika ini sudah meluas di dunia.
a. LSD (Lysergic Acid Diethylamide)

14
LSD merupakan zat psikotropika yang dapat menimbulkan
halusinasi (persepsi semu mengenai sesuatu benda yang
sebenarnya tidak ada). Zat ini dipakai untuk membantu
pengobatan bagi orangorang yang mengalami gangguan jiwa
atau sakit ingatan. Zat ini bekerja dengan cara membuat otot-
otot yang semula tegang menjadi rileks. Penyalahgunaan zat
ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang menderita
frustasi dan ketegangan jiwa.
b. Amfetamin
Kita seringkali mendengar pemberitaan di media massa
mengenai penjualan barang-barang terlarang, seperti ekstasi
dan shabu. Ekstasi dan shabu adalah hasil sintesis dari zat
kimia yang disebut amfetamin. Jadi, zat psikotropika, seperti
ekstasi dan shabu tidak diperoleh dari tanaman melainkan hasil
sintesis. Pemakaian zat-zat tersebut akan menimbulkan gejala-
gejala berikut: siaga, percaya diri, euphoria (perasaan gembira
berlebihan), banyak bicara, tidak mudah lelah, tidak nafsu
makan, berdebar-debar, tekanan darah menurun, dan napas
cepat. Jika overdosis akan menimbulkan gejala-gejala: jantung
berdebardebar, panik, mengamuk, paranoid (curiga
berlebihan), tekanan darah naik, pendarahan otak, suhu tubuh
tinggi, kejang, kerusakan pada ujung-ujung saraf, dan dapat
mengakibatkan kematian. Jika sudah kecanduan, kemudian
dihentikan akan menimbulkan gejala putus obat sebagai
berikut: lesu, apatis, tidur berlebihan, depresi, dan mudah
tersinggung.

15
Uji Kompetensi

1. Bahan pewarna yang disarankan untuk dipakai dalam produk


makanan dan minuman adalah ....
A. pewarna buatan karena pewarna buatan lebih
mudah dibeli di toko
B. pewarna alami karena lebih mudah diperoleh
dibandingkan pewarna buatan
C. pewarna alami karena tidak memiliki efek
samping dalam penggunaan dengan skala besar
D. pewarna buatan karena tidak akan menimbulkan
penyakit apapun meski dipakai dalam jumlah
banyak
2. Berikut ini yang tidak termasuk bahan pewarna alami
adalah ....
A. kunyit
B. kakao
C. daun suji
D. tartrazine
3. Pemanis buatan yang tidak mengandung kalori
dianjurkan untuk dikonsumsi para penderita
penyakit tertentu yang ingin menikmati rasa manis
secara aman. Penyakit tersebut adalah ....
A. kanker
B. diabetes mellitus
C. diabetes insipidus

16
D. tekanan darah tinggi
4. Pengawet digunakan dalam pembuatan bahan makanan,
karena ....
A. mempermudah dalam pengemasan untuk
pendistribusian
B. mencegah reaksi kimia tertentu pada bahan makanan
C. membantu proses penumbuhan berbagai
mikroorganisme pada bahan makanan
D. mencegah makanan dikonsumsi dalam jangka waktu
tertentu
5. Monosodium glutamat (MSG) memiliki rasa yang khas
dan dapat membuat makanan menjadi lebih sedap, namun
penggunaan MSG harus dibatasi. Bahan campuran yang
dapat digunakan untuk menggantikan MSG adalah ....
A. gula dan asam
B. garam dan asam
C. gula dan garam
D. garam dan serbuk lada
6. Ikan adalah salah satu jenis makanan yang memiliki
kandungan protein tinggi. Tetapi, ikan mudah sekali busuk
jika tidak segera diolah. Berikut ini cara pengawetan ikan
yang tepat adalah ....
A. pengeringan, pembekuan, dan penambahan gula
B. pendinginan, pengasapan, dan penambahan enzim
C. pendinginan, pengalengan, dan penambahan garam

17
D. pengalengan, pengeringan, dan penambahan enzim
7. Beberapa zat adiktif dapat meningkatkan aktivitas sistem
saraf pusat atau fungsi organ tubuh lainnya, seperti
meningkatkan denyut jantung. Zat adiktif yang memiliki
sifat tersebut termasuk dalam kelompok ....
A. sedatif
B. stimulan
C. hipnotik
D. halusinogen
8. LSA (Lysergic acid amide) dan LSD (Lysergic acid
diethylamide) merupakan obat psikotropika yang dapat
memberikan efek khayal seperti mendengar atau melihat
sesuatu yang sebenarnya tidak nyata atau disebut
dengan ....
A. rileks
B. euforia
C. halusinasi
D. halusinogen
9. Zat psiko-aktif yang secara alami terdapat dalam kopi
adalah ....
A. tar

18
B. kafein
C. nikotin
D. kokain
10. Jika kamu mendapati seseorang yang terkena
psikotropika, yang dapat kamu sarankan kepada orang-
orang di sekitarnya adalah ....
A. meminta untuk mengurangi dosis penggunaan
psikotropika sesuai keinginan dirinya sendiri
B. meminta mengantarkannya ke rumah sakit tertentu
untuk mendapat terapi penghentian penggunaan
psikotropika
C. meminta untuk menggunakan bahan lain identik
narkoba tapi tidak berbahaya, sehingga rasa sakit akibat
kecanduan akan hilang
D. meminta membantu mengatasinya dengan menahan diri
dari menggunakan bahan tersebut meskipun ada rasa
sakit yang berlebihan

19

Anda mungkin juga menyukai