Anda di halaman 1dari 2

Prinsip Kerja Baterai / Aki

A. Ikhtisar

Baterai sepeda motor dapat digolongkan ke dalam dua jenis. Yaitu baterai yang
memerlukan penambahan air suling dan yang tidak memerlukannya. Pada umumnya,
yang pertama dinamakan vented batteries (baterai berventilasi), dan yang terakhir valve
regulated batteries (Valve Regulated Lead Acid: VRLA), baterai timah asam yang diatur
dengan klep.

Dalam memahami prinsip kerja baterai sebaiknya di mulai dengan memahami apa saja yang
merupakan komponen aktif yang harus ada pada baterai sehingga baterai dapat menghasilkan
energi listrik. Untuk menghasilkan energi listrik baterai memerlukan 3 komponen aktif, yaitu :

1. Plat Positif
Bahan aktif pada plat positif adalah lead dioxide (timbal dioksida) simbol kimia PbO2
berwarna kecoklatan.

2. Plat Negatif
Bahan aktif pada plat negatif adalah lead acid (timbal) simbol kimia Pb berwarna abu-abu.

3. Elektrolit
Bahan aktif elektrolit adalah acuu zuur campuran antara 36% asam sulfat dan 64% air,
simbol kimia H2SO4. Biasa dipasarkan dengan label dan tutup botol warna merah.

Bagaimana baterai dapat menghasilkan energi listrik? Komponen aktif di atas adalah komponen
yang berfungsi menyimpan energi kimia. Ketika terjadi perubahan struktur atau perubahan
molekul pada baterai menjadi bentuk lainnya maka energi listrik pun terbentuk.

Perhatikan hukum kekekalan energi berikut : "Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk
yang lain tapi tidak bisa diciptakan ataupun dimusnahkan (konversi energi)".

ENERGI KIMIA → ENERGI LISTRIK


(kondisi pada saat baterai digunakan)
Reaksi kimia : Pb + PbO2 + 2H2SO4 → 2PbSO4 + 2H2O

ENERGI LISTRIK → ENERGI KIMIA


(kondisi pada saat pengisian baterai)
Reaksi kimia : 2PbSO4 + 2H2O → Pb + PbO2 + 2H2SO4

Jika pada saat digunakan baterai menghasilkan arus listrik maka pada saat pengisian baterai
memerlukan energi listrik agar dapat mengembalikan komposisi kimia baterai ke kondisi awal
pada saat kondisi baterai penuh.

Anda mungkin juga menyukai