Anda di halaman 1dari 4

 TUGAS I

TUGAS MANDIRI PERTAMA KELAS X MIA 1 PERCEPATAN MAPEL PPKn SEMESTER GENAP.

1. BUATLAH DALAM BENTUK LAPORAN :


a. DASAR HUKUM PEMERINTAH INDONESIA UNTUK MENSAHKAN ATAU
MEMBUBARKAN SEBUAH ORMAS.
b. APA KRITERIA YANG HARUS DI PENUHI SEBUAH ORMAS AGAR DAPAT DI AKUI
SECARA HUKUM.
c. SEBAB-SEBAB SEBUAH ORMAS DAPAT DI BUBARKAN.
d. APAKAH SEBUAH ORMAS YANG DAPAT MERUBAH IDEOLOGI BANGSA INDONESIA.
e. KESIMPULAN DAN SARAN PRIBADI TERKAIT MASALAH YANG SEDANG DI KAJI
SEBAGAI LAPORAN.

NB : TUGAS DI KERJAKAN DI FOLIO BERGARIS, DAN DI KUMPULKAN VIA WA DALAM FORMAT


PDF KE NMOR WA GURU MAPEL. TERIMA KASIH.

 TUGAS II.
1. JELASKAN INTEGRASI IDEOLOGIS BANGSA INDONESIA.

2. JELASKAN MAKNA DARI INTEGRASI NASIONAL SECARA POLITIS.

3. JELASKAN APA YANG DI MAKSUD DENGAN BELA NEGARA, MENURUT


PENDAPAT ANDA.

4. URAIKAN DASAR HUKUM DAN ATURAN TENTANG WAJIB BELA NEGARA.

5. URAIKAN UNSUR-UNSUR BELA NEGARA.

6. BUATLAH MASING-MASING SEBUAH CONTOH UPAYA PERWUJUTAN BELA


NEGARA YANG DILAKUKAN KALIAN SEBAGAI GENERASI BANGSA DI :

a. LINGKUNGAN SEKOLAH ANDA


b. LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL ANDA.

7. APAKAH YANG DI AMANATKAN OLEH UUD NRI TAHUN 1945 PASAL 27 AYAT 3.

8. JELASKAN ISI DARI UU NRI NO. 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN DAN
KEAMANAN NEGARA.

9. MENGAPA PARA FOUNDING FATHERS SAMPAI PADA PEMERINTAHAN SAAT INI


SANGAT MENGKUATIRKAN TIMBULNYA ANCAMAN DISINTEGRASI DARI DALAM
NEGERI INDONESIA SENDIRI.

10. JELASKAN FUNGSI, TUGAS DAN WEWENANG DARI MENTERI KOORDINATOR


BIDANG POLITIK, HUKUM DAN HAM (MENKOPOLKAM).

NB : TUGAS MANDIRI INI DI KERJAKAN PADA BUKU LAS, UNTUK SEMENTARA DI SCAN
FORMAT PDF DAN DI KIRIM KE NOMOR WA GURU MAPEL PPKN DALAM FORMAT PDF/JPG.
TERIMA KASIH

 TUGAS III.

BACALAH ARTIKEL DI BAWAH INI :

“Peristiwa tewasnya empat orang laskar FPI merupakan kategori pelanggaran HAM,” kata Anam
di Komnas HAM, Jakarta, Jumat (8/1). Anam adalah ketua tim penyelidikan dan investigasi terkait
peristiwa yang terjadi di tol Jakarta Cikampek Km 50, pada Senin (7/12) dini hari itu.
Berikut kronologi singkat peristiwa penembakan enam anggota laskar FPI, dari hasil penelusuran
fakta yang dilakukan oleh Komnas HAM, sejak Senin (7/12), sampai kesimpulan:
Bahwa peristiwa meninggalnya enam orang laskar FPI dilatarbelakangi adanya kegiatan
pembuntutan terhadap Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab (HRS) yang secara aktif
dilakukan oleh kepolisian Polda Metro Jaya sejak 6-7 Desember 2020, di saat rombongan
HRS bersama sejumlah pengawal berjumlah sembilan unit kendaraan roda empat
bergerak dari Perumahan the Nature Mutiara Sentul, ke sebuah tempat di Kabupaten
Karawang, Jawa Barat.
Mobil rombongan HRS dibuntuti sejak keluar gerbang kompleks perumahan, masuk ke
gerbang tol Sentul Utara 2, hingga tol Cikampek dan keluar pintu tol Karawang Timur.
Pergerakan iringan mobil masih normal. Meskipun saksi FPI mengatakan, adanya
manuver mobil pengintai yang masuk ke rombongan iringan mobil HRS. Versi kepolisian,
mengaku hanya sesekali maju ke iringan mobil HRS dari lajur kiri tol, untuk memastikan
bahwa target pembuntutan (HRS) berada dalam iring-iringan.
Rombongan HRS keluar di pintu tol Karawang Timur. Dan tetap diikuti oleh beberapa
kendaraan yang melakukan pembuntutan. Sebanyak tujuh mobil rombongan HRS melaju
lebih dahulu, dan meninggalkan dua mobil unit pengawalan lainnya. Dua mobil yang
tertinggal itu, Avanza silver (Den Madar FPI), dan Chevrolet Spin (Laskar Khusus FPI).
Kedua mobil pengawalan itu, menjaga agar mobil yang membuntuti iring-iringan HRS, tak
mendekat.
Kedua mobil FPI tersebut, berhasil membuat jarak dan memilik kesempatan untuk kabur
dan menjauh. Namun, mengambil tindakan untuk menunggu mobil petugas kepolisian
yang membuntuti. Tiga mobil yang membuntuti, berplat K 9143 EL, dan B 1278 KJD, dan
B 1739 PWQ.
Bahwa didapatkan fakta telah terjadi kejar-mengejar, dan aksi saling tempel, dan
serempat dan seruruk yang berujung saling serang dan kontak tembak antara mobil
Laskar Khusus FPI (Chevrolet Spin), dengan mobil petugas pembuntutan. Aksi tersebut,
terutama terjadi di sepanjang Jalan Internasional Karawang barat, diduga hingga sampai
Km 49, dan berakhir di Km 50 Tol Japek.
Bahwa di Km 50 tol Japek, dua orang anggota Laskar Khusus ditemukan dalam kondisi
meninggal. Sedangkan empat lainnya (Den Madar), masih hidup dan dibawa dalam
keadaan hidup oleh petugas kepolisian. Terdapat pula informasi adanya kekerasan,
pembersihan darah, pemberitahuan kepada warga sekitar oleh petugas bahwa ini kasus
narkoba, dan terorisme. Dari fakta pengungkapan, juga terjadi pengambilan rekaman
CCTV oleh petugas di salah satu warung, dan perintah untuk menghapus dan memeriksa
handphone masyarakat yang melihat.
Petugas kepolisian, mengaku mengamankan sejumlah barang bukti berupa dua buah
senjata rakitan jenis revolver gagang coklat, dan putih, sebilah samurai, sebilah pedang,
celurit, dan sebuah tongkat kayu runcing.
Bahwa empat anggota Laskar Khusus tersebut, kemudian ditembak mati di dalam mobil
petugas saat dalam perjalanan dari Km 50 ke atas, menuju Polda Metro Jaya dengan
informasi hanya dari petugas kepolisian semata, bahwa terlebih dahulu telah terjadi
upaya melawan petugas yang mengancam keselamatan diri sehingga diambil tindakan.
Anam menjelaskan, kronologi, dan runtutan singkat kejadian, merupakan hasil dari investigasi
dan penyelidikan yang Komas HAM lakukan sejak Senin (7/12) lalu. Dari seluruh rangkaian
penyelidikan itu, Komnas HAM melibatkan banyak pihak. Termasuk dari kepolisian, dan Jasa
Marga pengelola jalan tol, serta permintaan keterangan dari DPP FPI yang ikut dalam rombongan
HRS ke Karawang.

Menurut Anam, dari penyelidikan, dan pengungkapan, Komnas HAM mempunyai banyak barang
bukti yang dijadikan basis untuk merangkai fakta kejadian. Beberapa barang bukti tersebut,
termasuk sebanyak 105 percakapan via voice note dari FPI, 32 foto kondisi jenazah, dan
keterangan dari saksi fakta persitiwa.
Sedangkan dari kepolisian, Komnas HAM menghimpun barang bukti, sebanyak 172 percakapan
voice note, dan 191 transkipnya, serta laporan siber, forensik, labfor, dan inafis. Dari Jasa Marga,
Komnas HAM menerima barang bukti berupa rekaman CCTV sebanyak 9.942 video rekaman
kondisi jalan tol Japek, dari Km 48 sampai Km 72.
Jasa Marga, diakatakan Choirul menyerahkan bukti sebanyak 137, 548 foto aktivitas statis
kendaraan yang melintas lokasi kejadian menjelang tengah malam (6/12), sampai pagi hari, Senin
(7/12). (sumber media detikcom online 08/01/2021)

DARI ARTIKEL BERITA DI ATAS JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI :

1. JELASKAN SCRA SINGKAT MOTIF PENEMBAKAN 6 (ENAM) ANGGOTA LASKAR FPI.

2. MENURUT PENDAPAT ANDA APAKAH TINDAKAN ANGGOTA BADAN RESERSE


KRIMINAL (BARESKRIM) POLRI YANG BERADU FISIK SAMPAI PADA PENEMBAKAN
PAKSA TERHADAP 4 ANGGOTA FPI DI JLN TOL CIKAMPEK JAKARTA, MERUPAKAN
SEBUAH BENTUK PELANGGARAN HAM.

3. MENGAPA FPI (FRONT PEMBELA ISLAM) DI ANGGAP MENGANCAM


KETENTRAMAN DAN KEUTUHAN NKRI.

4. BAGAIMANA SOP (STANDAR OPERASIONAL POLISI) YANG BENAR DALAM HAL


PENYERGAPAN DAN PENANGKAPAN OKNUM YANG DI ANGGAP BERBAHAYA BAGI
NEGARA.

5. APABILA HAL ITU MERUPAKAN SEBUAH BENTUK PELANGGARAN SOP (STANDAR


OPERASIONAL KEPOLISISAN), BISAKAH ANGGOTA POLISI YANG BERSANGKUTAN DI
HUKUM, DASAR HUKUM APA YANG DI PAKAI UNTUK MENGADILI.
6. LEMBAGA HUKUM APA YANG BERHAK MENYELIDIKI ANGGOTA KEPOLISIAN ATAU
LEMBAGA POLRI YANG MENURUT HUKUM TELAH MELANGGAR KETENTUAN PASAL
16 UU RI NO. 2 TAHUN 2020.

NB : TUGAS DI KERJAKAN DI KERTAS FOLIO BERGARIS, DAN DI KUMPULKAN DI RUANGAN PPKN


PALING LAMBAT TGL SELASA ,09 FEBRUARI 2021. TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai