Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Clinical Comprehensive Refreshment
Pielonefritis Akut
OLEH:
201710330311089
KELOMPOK 7
FAKULTAS KEDOKTERAN
2021
PENDAHULUAN
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah istilah umum yang dipakai untuk
menyatakan adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih. Infeksi ini dapat
mengenai laki-laki maupun perempuan dari semua umur pada anak, remaja,
dewasa ataupun umur lanjut. Akan tetapi dari kedua jenis kelamin, ternyata
15%. Untuk menyatakan adanya ISK harus ditemukan bakteri di dalam urin.1
Penyakit infeksi ini merupakan salah satu penyakit infeksi yang sering ditemukan
Infeksi saluran kemih merupakan infeksi urutan kedua paling sering setelah
jenis bakteri aerob. Saluran kemih normal tidak dihuni oleh bakteri atau mikroba
lain, karena itu urin dalam ginjal dan buli-buli biasanya steril. Walaupun demikian
uretra bagian bawah terutama pada wanita dapat dihuni oleh bakteri yang
atau abses ginjal), dan infeksi saluran kemih bawah (seperti sistitis atau uretritis).
Komplikasi infeksi saluran kemih terdiri atas septisemia dan urolitiasis. Saluran
mendadak oleh batu atau instrumentasi pada infeksi saluran kemih, seperti pada
melalui biakan atau kultur dengan jumlah yang signifikan. Tingkat signifikansi
jumlah bakteri dalam urin lebih besar dari 100.000/ml urin. Pada pasien dengan
simptom ISK, jumlah bakteri dikatakan signifikan jika lebih besar dari 100/ml
urin. Agen penginfeksi yang paling sering adalah Eschericia coli, Proteus sp.,
Klebsiella sp., Serratia, Pseudomonas sp. Penyebab utama ISK adalah bakteri
Eschericia coli (sekitar 85%). Penggunaan kateter terkait dengan ISK dengan
2.1 Definisi
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang terjadi akibat terbentuknya
- ISK complicated (rumit), yaitu ISK yang terjadi pada pasien yang menderita
- First infection (infeksi pertama kali) atau isolated infection, yaitu ISK yang
baru pertama kali diderita atau infeksi yang didapat setelah sekurang
Timbulnya infeksi berulang ini dapat berasal dari re-infeksi atau bakteriuria
persisten. Pada re-infeksi kuman berasal dari luar saluran kemih, sedangkan
bakteriuria persisten bakteri penyebab berasal dari dalam saluran kemih itu
sendiri.
2.2 Klasifikasi
1. Anatomi
- ISK bawah, presentasi klinis ISK bawah tergantung dari gender.
A. Perempuan
bermakna
B. Laki-laki
- ISK atas
2. Klinis
- ISK Sederhana/ tak berkomplikasi, yaitu ISK yang terjadi pada perempuan
yang tidak hamil dan tidak terdapat disfungsi truktural ataupun ginjal.
- ISK berkomplikasi, yaitu ISK yang berlokasi selain di vesika urinaria, ISK
biasanya menghuni usus kemudian naik ke sistem saluran kemih. Dari gram
diikuti oleh
Jenis kokus gram positif lebih jarang sebagai penyebab ISK sedangkan
batu saluran kemih, lelaki usia lanjut dengan hiperplasia prostat atau pada pasien
dapat menginfeksi saluran kemih melalui jalur hematogen dan pada kira-kira 25%
pasien demam tifoid dapat diisolasi salmonella dalam urin. Bakteri lain yang
terutama pada pasien-pasien yang menggunakan kateter urin, pasien DM, atau
yang paling sering ditemukan adalah Candida albican dan Candida tropicalis.
Bendungan aliran urin: Anomali kongenital, Batu saluran kemih, Oklusi ureter
- Refluks vesikoureter
Hipertrofi prostat
- Diabetes Melitus
- Instrumentasi: Kateter, Dilatasi uretra, Sitoskopi
- Kehamilan dan peserta KB: Faktor statis dan bendungan, PH urin yang
- Senggama
2.4 Patogenesis
Sejauh ini diketahui bahwa saluran kemih atau urin bebas dari
mikroorganisme
- Ascending
- Hematogen
- Limfogen
- Langsung dari organ sekitar yang sebelumnya sudah terinfeksi atau eksogen
ascending. Kuman penyebab ISK pada umumnya adalah kuman yang berasal dari
flora normal usus dan hidup secara komensal di introitus vagina, prepusium penis,
kulit perineum, dan sekitar anus. Mikroorganisme memasuki saluran kemih melalui
uretra – prostat – vas deferens – testis (pada pria) – buli-buli – ureter dan sampai ke
ginjal.
Dua jalur utama terjadinya ISK adalah hematogen dan ascending, tetapi
a. Hematogen
yang rendah, karena menderita sesuatu penyakit kronis, atau pada pasien yang
akibat adanya fokus infeksi di tempat lain, misalnya infeksi S. aureus pada ginjal
bisa terjadi akibat penyebaran hematogen dari fokus infeksi di tulang, kulit,
dan Proteus sp termasuk jenis bakteri/ jamur yang dapat menyebar secara
hematogen.
infeksi ginjal yang berat, misal infeksi Staphylococcus dapat menimbulkan abses
pada ginjal.
b. Infeksi Ascending
kolonisasi kuman di sekitar uretra, (2) masuknya kumen melaui uretra ke buli-
buli, (3) penempelan kuman pada dinding buli- buli, (4) masuknya kumen melaui
ureter ke ginjal.
saluran kemih sebagai host. Gangguan keseimbangan ini disebabkan oleh karena
pertahanan tubuh dari host yang menurun atau karena virulensi agent yang
meningkat.
a. Faktor host
- Peranan sistem kekebalan tubuh yang terdiri dari imunitas selular dan
humoral.
Tabel 2. Pertahanan lokal terhadap infeksi.
Antibacterial Factor) yang terdiri dari unsur Zn uromukoid (protein tamn- Horsfall)
Pertahanan lokal sistem saluran kemih yang paling baik adalah mekanisme
wash out urin, yaitu aliran urin yang mampu membersihkan kuman-kuman yang
ada di dalam urin. Gangguan dari sistem ini akan mengakibatkan kuman mudah
sekali untuk bereplikasi dan menempel pada urotelium. Agar aliran urin adekuat
Oleh karena itu kebiasaan jarang minum dan gagal ginjal menghasilkan urin
Keadaan lain yang dapat mempengaruhi aliran urin dan menghalangi mekanisme
- Stagnansi atau stasis urin (miksi yang tidak teratur atau sering menahan
kemih yang tidak dapat mengalir dengan baik misalnya pada divertikula, dan
Pili berfungsi untuk menempel pada urotelium melalui reseptor yang ada
dipermukaan urotelium. Ditinjau dari jenis pilinya terdapat 2 jenis bakteri yang
2.5 Diagnosis
Gambaran klinis infeksi saluran kemih sangat bervariasi mulai dari tanpa
gejala hingga menunjukkan gejala yang sangat berat. Gejala yang sering timbul
ialah disuria, polakisuria, dan terdesak kencing yang biasanya terjadi bersamaan,
disertai nyeri suprapubik dan daerah pelvis. Gejala klinis ISK sesuai dengan
a. Pada ISK bagian bawah, keluhan pasien biasanya berupa nyeri supra pubik,
b. Pada ISK bagian atas, dapat ditemukan gejala demam, kram, nyeri
2.5.2 Laboratorium
a. Urinalisis
- Eritrosit
- Piuria
Piuria atau sedimen leukosit dalam urin yang didefinisikan oleh Stamm, bila
ditemukan paling sedikit 8000 leukosit per ml urin yang tidak disentrifus
atau setara dengan 2-5 leukosit per lapangan pandang besar pada urin yang
di sentrifus.
Infeksi saluran kemih dapat dipastikan bila terdapat leukosit sebanyak > 10
per mikroliter urin atau > 10.000 per ml urin. Piuria yang steril dapat
ditemukan pada keadaan : Infeksi tuberkulosis, Urin terkontaminasi dengan
- Silinder
Silinder dalam urin dapat memiliki arti dalam diagnosis penyakit ginjal,
nefrotik.
- Kristal
- Bakteri
Bakteri dalam urin yang ditemukan dalam urinalisis tidak identik dengan
b. Bakteriologis
tanpa diputar atau pewarnaan gram. Bakteri dinyatakan positif bila dijumpai
Wanita, simtomatik
Atau
Atau
caraaspirasi suprapubik
Laki-laki,simtomatik
a. Tes Kimiawi
antaranya yang paling sering dipakai adalah tes reduksi griess nitrate.
nitrat.
yang sesuai dengan jumlah kuman antara 1000 dan 10.000.000 dalam tiap
mL urin yang diperiksa. Cara ini mudah dilakukan, murah dan cukup
diketahui.
batu atau kelainan anatomis yang merupakan faktor predisposisi ISK. Pemeriksaan
ini dapat berupa foto polos abdomen, pielonegrafi intravena, demikian pula dengan
2.6 Penatalaksanaan
risiko kerusakan ginjal yang mungkin timbul dengan pemberian obat-obatan yang
sensitif, murah, aman dengan efek samping yang minimal. Oleh karenan itu pola
pengobatan ISK harus sesuai dengan bentuk ISK, keadaan anatomi saluran kemih,
- Pengobatan supresif.
antibiotik yang adekuat, dan bila perlu terapi simtomatik untuk alkalinisasi urin :
Hampir 80% pasien akan memberikan respon setelah 48 jam dengan antibiotika
- Pemeriksaan mikroskopis urin dan biakan urin tidak diperlukan bila semua
- Tanpa faktor predisposisi, terapi yang dapat dilakukan adalah asupan cairan
1..
untuk memelihara status hidrasi dan terapi antibiotika parenteral paling sedikit 48
- Flurokuinolon
berkomplikasi
1 mg/kg BB 8 jam
Ampisilin (+gentamisin) 1-2 gram 6 jam
Tikarsilin-klavunalat 3,2 gram 8 jam
Piperasilin-tazobaktam 3,375 gram 2-8 jam
1. Komplikasi