Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL

NAMA JUDUL
“DAMPAK PEMBELAJARAN ONLINE TERHADAP MAHASISWA
DITENGAH PANDEMI”

BIDANG KEGIATAN:
PKM PSH

Diusulkan oleh:

MILKALINA A. (205100907111008 2020)

DELA RADIKA Y. (205100601111021 2020)

KEYSHA ALEA R. (205100907111020 2020)

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 1

1.3 Tujuan Program ..................................................................................... 2

1.4 Luaran yang Diharapkan ........................................................................ 2

1.5 Kegunaan Program ................................................................................ 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 3


2.1 Virus Corona ......................................................................................... 3

2.2 Gejala Gangguan Kesehatan Mental dan Cara Mengelola ...................... 3

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 8


BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ........................................ 8

4.1 Anggaran Biaya ..................................................................................... 8

4.2 Jadwal Kegiatan .................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 10


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pandemi covid-19 merupakan peristiwa menyebarnya penyakit corona
yang disebabkan oleh virus korona jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2.
Virus ini pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok
pada tanggal 1 Desember 2019. Tidak lama setelah itu ditetapkan oleh
organisasi kesehatan dunia (WHO) sebagai pandemic pada tanggal 11 Maret
2020. Virus ini juga menyebar di antara orang-orang khususnya melalui
percikan pernapasan yang dihasilkan selama batuk. Selain itu, percikan ini
juga dapat dihasilkan dari bersin dan pernapasan normal. Bahkan virus ini
dapat menyebar akibat menyentuh permukaan benda yang sudah
terkontaminasi dan kemudian menyentuh wajah. Belum terdapat obat atau
vaksin yang secara khusus dapat menyembuhkan penyakit ini. Sehingga perlu
kesadaran dari oknum manusianya sendiri.
Pada tanggal 2 Maret 2020 secara resmi Presiden Joko Widodo
mengumumkan kasus pertama Covid-19 di Indonesia. Dua warga negara
Indonesia yang positif Covid-19 tersebut telah mengadakan kontak dengan
warga negara Jepang yang datang ke Indonesia. Kasus terus meningkat kian
hari, hingga akhirnya pemerintah resmi mengumumkan Indonesia darurat
Covid-19, saat itu juga kegiatan banyak yang diliburkan. Instansi pendidikan
seperti sekolah, perkuliahan, dinas pemerintahan semua resmi diliburkan.
Namun, kegiatan harus tetap berjalan sehingga satu-satunya jalan yang dapat
ditempuh adalah media digital. Semua kegiatan seperti sekolah, perkuliahan
dilakukan secara daring (online) dari rumah masing-masing.
Kegiatan pembelajaran online ini harus dilakukan di masa pandemi
ini,tak terkecuali kegiatan perkuliahan. Hal ini wajib dilakukan demi menekan
laju peningkatan penyebaran virus Covid-19 ini. Hamper seluruh perguruan
tinggi di Indonesia menerapkan system pembelajaran online atau daring.
Banyak platform yang digunakan dalam pembelajaran tersebut seperti zoom,
google meet, google classroom, dll. Memang dalam segi waktu pelaksanaan
perkuliahan daring ini lebih fleksible karena kita tidak perlu untuk pergi ke
kampus, selain itu juga menghemat biaya transportasi karena kita tidak perlu
untuk pergi ke kampus.
Namun, dalam pelaksanaannya tidak sedikit pula mahasiswa yang
merasa kesulitan dalam pembelajaran daring ini. Tidak semua mahasiswa
memiliki wifi di rumahnya sehingga kesulitan untuk mengakses internet.
Selain itu, terdapat pula mahasiswa yang wilayah rumahnya agak jauh dari
pusat suatu jaringan yang menyebabkan mahasiswa kesulitan mengakses
internet. Lalu, harga kuota yang cukup mahal dan menguras dompet juga
menjadi salah satu kendala dalam pembelajaran online atau daring ini. Saat
menggunakan platform seperti zoom juga tak jarang mahasiswa kesulitan
memahami suatu materi karena kendala sinyal, sehingga suara dosen saat
mendengarkan tidak terdengar jelas, dan apabila ingin bertanya juga agak
kesulitan. Selain itu, dalam pengerjaan penugasan juga membutuhkan laptop
dan internet sebagai bahan mencari informasi, hal ini tentu menuntut
mahasiswa untuk menatap laptop hamper setiap hari, tentu terkadang mata
akan menjadi lelah menatap layae laptop seharian. Dalam hal ini, tentu
terdapat hubungan dengan kondisi mental mahasiswa.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana kondisi mental mahasiswa dalam menghadapi pembelajaran
daring atau online?
2. Bagaimana cara mahasiswa menghadapi hambatan kendala dalam
mengerjakan disebabkan karena ketidakpahaman terhadap suatu materi
akibat keterbatasan komunikasi dengan dosen?
1.3 Tujuan Program
1. Untuk mengetahui kondisi mahasiswa selama menghadapi perkuliahan
online atau daring
2. Untuk mengetahui cara mahasiswa dalam menghadapi ketidakpahaman
selama pembelajaran daring akibat terbatasnya komunikasi dengan dosen
1.4 Luaran yang Diharapkan
Pengobservasian ini diharapkan mampu membuat kita untuk lebih
memahami kendala atau kesulitan yang dihadapi mahasiswa dalam proses
pembelajaran online. Selain itu, membuat kita lebih paham dengan kondisi
mental mahasiswa dalam menghadapi kesulitan dalam pembelajaran online.
1.5 Kegunaan Program
1. Menambah wawasan tentang kondisi mental mahasiswa saat perkuliahan
online
2. Membuat kita lebih peduli terhadap kondisi orang lain khususnya kondisi
mental mahasiswa yang mengalami kesulitan saat pembelajaran daring
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Virus Corona


Coronavirus disease 2019 atau disebut juga COVID-19 saat ini menjadi
pandemi hampir di seluruh negara di dunia. Wabah pandemi ini memiliki dampak
negatif pada kesehatan fisik dan psikologis individu dan masyarakat (Banerjee,
2020; Brooke dkk., 2020; Zhang dkk., 2020). Menurut Brooks dkk. (2020),
dampak psikologis selama pandemi diantaranya gangguan stres pascatrauma
(post-traumatic stress disorder), kebingungan, kegelisahan, frustrasi, ketakutan
akan infeksi, insomnia dan merasa tidak berdaya. Bahkan beberapa psikiatris dan
psikolog mencatat hampir semua jenis gangguan mental ringan hingga berat dapat
terjadi dalam kondisi pandemik ini. Bahkan kasus xenofobia
Para ahli telah bersepakat bahwa kesehatan fisik dan mental saling terkait
yang harus dikelola secara seimbang. Keseimbangan antara kesehatan fisik dan
mental di masa pandemi juga telah menjadi perhatian oleh pemerintah.
Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan buku pedoman Dukungan Kesehatan
Jiwa Dan Psikososial pada pandemi COVID- 19.
2.2 Gejala Gangguan Kesehatan Mental dan Cara Mengelola
Pada dasarnya semua gangguan kesehatan mental diawali oleh perasaan
cemas (anxiety). Menurut Sadock dkk. (2010) kecemasan adalah respons terhadap
situasi tertentu yang mengancam, dan merupakan hal yang normal terjadi.
Kecemasan diawali dari adanya situasi yang mengancam sebagai suatu stimulus
yang berbahaya (stressor). Pada tingkatan tertentu kecemasan dapat menjadikan
seseorang lebih waspada (aware) terhadap suatu ancaman, karena jika ancaman
tersebut dinilai tidak membahayakan, maka seseorang tidak akan melakukan
pertahanan diri (self defence). Sehubungan dengan menghadapi pandemi Covid-
19 ini, kecemasan perlu dikelola dengan baik sehingga tetap memberikan
awareness namun tidak sampai menimbulkan kepanikan yang berlebihan atau
sampai pada gangguan kesehatan kejiwaan yang lebih buruk. Kecemasan biasanya
berasal dari persepsi terhadap peristiwa yang tidak terkendali (uncontroled),
sehingga individu akan berfokus pada tindakan yang terkendali (Shin & Newman,
2019). Berbagai aktivitas tersebut sesuai dengan ketertarikan dan kemampuan
individu sebagai strategi yang tangguh dan protektif untuk mengatasi stres,
kecemasan, dan panik (Wood & Rünger, 2016).
Dengan demikian, akan lebih mudah apabila kita sudah mengetahui gejala
dari kecemasan berlebih yang berakibat pada kesehatan mental di masa pandemic
ini. Berbagai cara dapat dilakukan dalam mengelola kecemasan di tengah masa
pandemi dengan melakukan aktivitas yang bisa memfokuskan individe terhadap
hal positif.

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Sumber Data
Sumber data merupakan hal yang sangat penting dalam penyusunan
sebuah proposal. Yang dimaksud dengan sumber data adalah asal subyek data
diperoleh. Sumber data sendiri dibedakan menjadi 2 yaitu, sumber data
primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah data yang
dikumpulkan secara langsung oleh peneliti dari sumber pertama. Sedangkan
sumber data sekunder adalah data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti
untuk menunjang dari sumber utama. (Hanif, 2016)

3.2 Jenis Penelitian


Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode data
kualitatif. Metode ini berusaha untuk memahami masalah yang sedang
terjadi. Jadi peniliti berusaha untuk memahami masalah yang sedang dihadapi
oleh mahasiswa. Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk
verbal. (Anggito dan Setiawan, 2018)

3.3 Pengambilan Data


Pengambilan data diperoleh dengan cara penyebaran goole form kepada para
mahasiswa yang menjalani pembelajaran secara daring. Karena terjadi
pandemi peneliti tidak dapat secara langsung mengumpulkan dat yang
diperlukan. Jadi penngunaan google form sangat membantu pada saat seperti
ini.

3.4 Pengolahan Data


Tahapan yang dilakukan dalam menganalisis data sebagai berikut :
 Pengumpulan data : data diperoleh dari penyebaran google form
kepada para mahasiswa yang melakukan pembelajaran daring.
 Reduksi data : data yang diperoleh direduksi sesuai tema yang diteliti
oleh penulis agar memudahkan untuk mengelompokkannya.
 Display data : dilakukan agar mendapatkan informasi tersusun agar
bisa menarik kesimpulan atau melakukan tindakan.
 Penafsiran data : melakukan penafsiran hasil penelitian dengan studi
pustaka.
 Verifikasi dan kesimpulan : pada tahap ini penulis menganalisis,
memperdalam, dan mempertajam dari analisis yang diperoleh
sebelumnya kemudian disimpulkan.

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
NO JENIS PENGELUARAN BIAYA (Rp)
1. Perlengkapan yang diperlukan 2.680.000,00
2. Penelitian dan Perjalanan 2.150.000,00
3. Bahan yang Dipakai 1.731.000,00
Jumlah 6.561.000,00
Tabel 1. Anggaran Biaya

4.2 Jadwal Kegiatan


Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4
No. Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan
Kerangka
1. Penelitian
Pembuatan
Media
Responden
2. (Gform)
Pengumpulan
Hasil
3. Responden
Pengumpulan
Data
4. Penelitian
Pengolahan
5.
Data
Penelitian
Penyusunan
Laporan
6. Proposal
Tabel 2. Jadwal Kegiatan

DAFTAR PUSTAKA
Hanif, Muhammad. 2016. Kesenian Dongkrek (Studi Nilai Budaya Dan
Potensinya SebagaiSumber Pendidikan Karakter). Jurnal studi sosial. 1(2): 132-
141.
Anggito, Albi, Johan Setiawan. 2018. Metode Penelitian Kualitatif. CV Jejak.
Sukabumi, Jawa Barat.
Vibriyanti, Deshinta. 2020. Kesehatan Mental Masyarakat : Mengelola
Kecemasan di Tengah Pandemi Covid-19. Jurnal Kependudukan Indonesia : 69-
74.

Anda mungkin juga menyukai