Anda di halaman 1dari 6

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS INDONESIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
DEPARTEMEN GEOSAINS PRODI GEOLOGI

LAPORAN PRAKTIKUM MINERAL OPTIK DAN PETROGRAFI

MINGGU 4 : PENGENALAN IDENTIFIKASI MINERAL PADA


BATUAN FELSIC (KUARSA DAN PLAGIOKLAS)

Disusun oleh :

Azky Ramaniya Sukardi


1806198692
MINOP B
Kamis, 17.00

Asisten Praktikum :
Dinda Savira

DEPOK

2020
A PENJELASAN MENGENAI SIFAT-SIFAT OPTIK DARI MINERAL TERTENTU

1. Sifat Mineral Plagioklas


Mineral Plagioklas dengan rumus kimia (NaAlSi3O8-CaAl2Si2O8) memiliki warna
colourless hingga abu-abu. Bentuk dari mineral Plagioklas sering kali dari subhedral sampai
euhedral dengan relief yang rendah sampai sedang. Belahan pada Plagioklas sangat jelas
terlihat (perfect), namun adapula yang memiliki poor cleavage. Pecahan biasanya ada pada
mineral dengan bentuk konkoidal ataupun uneven. Ketika stage diputar beberapa Plagioklas
dapat memiliki pleokroisme dengan tingkatan tinggi. Ketembusan cahaya biasanya
transparent.. Sistem kristal yang dimiliki mineral adalah triklin. Mineral plagioklas memiliki
tekstur yang dapat ditemukan saat mengamati dibawah mikroskop yaitu sieve dan
glomeroporphyritic. Sieve adalah gumpalan gelap akibat adanya inklusi lebur yang terbentuk
selama pertumbuhan kristal skeletal yang cepat. Pertumbuhan yang lebih lambat kemudian
menutup ruang antara proyeksi kerangka dan menjebak cairan. Kemudian glomeroporphyritic
adalah gumpalan kristal besar yang diatur dalam matriks berbutir halus, berbagai terkstur
fenokris.
Glomeroporphyritic mungkin menghasilkan nukleasi kristal baru yang terjadi pada atau
sangat dekat dengan permukaan kristal yang sudah ada. Mineral plagioklas memiliki zoning
yaitu perubahan kristal dibagian inti dengan tepi luar karena adanya pemisahan komponen
kimia selama pertumbuhan kristal, pada praktikum ini terdapat dua zoning yang perlu diketahui
yaitu simple zoning dan oscillatory zoning. Simple zoning adalah perubahan mineral dari
warna cerah ke gelap (dari inti ke luar) yang mewakili komposisi suhu tinggi mineral ke suhu
yang lebih rendah, sedangkan oscillatory zoning merupakan perubahan warna mineral dari abu-
abu gelap dan terang secara berulang akibat adanya zona kimia pada jarak reguler dalam osilasi.

Plagioklas dalam pengamatan PPL. Plagioklas dalam pengamatan XPL.


sumber: microckscopic.ro sumber: microckscopic.ro

2. Sifat Mineral Kuarsa


Mineral kuarsa memiliki warna colourless apabila diamati melalui PPL. Kuarsa memiliki
relief rendah, bentuk kristalnya adalah euhedral. Kuarsa tidak memiliki belahan dan juga tidak
memiliki pleokroisme
Pada pengamatan Cross Polarize Light (XPL) Kuarsa memiliki warna abu-abu pada orde 1
pada diagram warna interferensi dari Michel Levy dan Mineral kuarsa memiliki nilai
birefringience yang rendah 0,009 (MacKenzie & Guilford, 1980) dengan sudut gelapannya
parallel, jarang sekali ditemukan kembaran pada kuarsa. Memiliki optic sign uniaxial (+)
sehingga, nilai 2V pada mineral kuarsa adalah 0° atau tidak memiliki nilai 2V (Nesse, 1991).

Kuarsa dalam pengamatan PPL. Kuarsa dalam pengamatan XPL.


sumber: : alexstrekeisen.it sumber: : alexstrekeisen.it

B DESKRIPSI MINERAL PADA THIN SECTION

1. Mineral Plagioklas
Pada thin section yang saya amati memiliki warna hitam. Habit untuk mineral plagioklas
adalah abstrak. Mineral Plagioklas ini tidak memiliki belahan. Relief untuk mineral
plagioklas ini adalah medium.Birefringence untuk mineral plagioklas ini adalah Low
dengan ordenya adalah orde 1. Pleoxhroism untuk mineral plagioklas ini adalah berwarna
hitam. Extinction untuk mineral ini adalah inclined. Mineral plagioklas ini memiliki
twinning dengan jenis kalsbat. Compositional zoning dan tekstur untuk mineral plagioklas
ini adalah osilasitori.

Ppl,xpl
Sumber ; Dokumentasi pribadi

2. Mineral Kuarsa
Pada thin section yang saya amati memiliki warna colorless. Habit untuk Mineral kuarsa
adalah abstrak. Mineral kuarsa ini memiliki tidak memiliki Belahan. Relief pada Mineral
kuarsa ini adalah low. Mineral kuarsa memiliki birefringence yang rendah dengan orde ya
adalah orde 1. Mineral kuarsa memiliki pleokroisme yang berwarna hitam. Extinction angle
untuk Mineral kuarsa adalah symmetrical. Mineral kuarsa tidak memiliki twinning dan juga
compositional zoning maupun tekstur.
Ppl,xpl,
Sumber ; Dokumentasi pribadi

C REFERENSI
Chaerul, Muhammad. 2017. Mineral Optik dan Petrografi. Jakarta: YCAB Publisher.
MacKenzie, W.S., Adams, A.E., Brodie, K.H. 2017. Rocks and Minerals in Thin Section.
India: Replika Press Private Limited.
Gribble, C.D., Hall, A.J. 1985. Optical Mineralogy: Principles and Practice. London: George
Allen & Unwin (Publishers) Ltd.
Raith, M.M., Raase, P., Reinhardt, J. 2012. Guide to Thin Section Microscopy. Jerman:
University of Bonn.
Nesse, William D. 1991. Introduction to Optical Mineralogy Second Edition. New York:
Oxford University Press Inc.
MacKenzie, W.S., Guilford, C. 1980. Atlas of Rock-forming Minerals in Thin Section.
London: Routledge.
D LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai