Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari ajaran
agama Islam, sebab kata islam itu sendiri, dari kata dasar aslama yang artinya “tunduk
patuh”, mempunyai makna “tunduk patuh kepada kehendak atau ketentuan Allah”.
Dalam Surat Ali Imran ayat 83, Allah menegaskan bahwa seluruh isi jagat raya, baik
di langit maupun di bumi, selalu berada dalam keadaan islam, artinya tunduk patuh
kepada aturan-aturan Ilahi. Allah memerintahkan manusia untuk meneliti alam
semesta yang berisikan ayat-ayat Allah. Sudah tentu manusia takkan mampu
menunaikan perintah Allah itu jika tidak memiliki ilmu pengetahuan. Itulah sebabnya,
kata alam dan ilmu mempunyai akar huruf yang sama: ain-lam-mim.
Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan
pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji
dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari
sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai
pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Iptek atau Ilmu Pengetahuan dan Teknolgi, merupakan salah satu hal yang
tidak dapat kita lepaskan dalam kehidupan kita. Kita membutuhkan ilmu karena pada
dasarnya manusia mempunyai suatu anugerah terbesar yang diberikan Allah SWT
hanya kepada kita, manusia, tidak untuk makhluk yang lain, yaitu sebuah akal pikiran.
Dengan akal pikiran tersebutlah, kita selalu akan berinteraksi dengan ilmu. Akal yang
baik dan benar, akan terisi dengan ilmu-ilmu yang baik pula. Sedangkan teknologi,
dapat kita gunakan sebagai sarana untuk mendapatkan ilmu pengetahuan itu sendiri.
Namun, dalam mempelajari dan mengaplikasikan iptek itu sendiri, harus
memperhatikan beberapa hal yang penting.
B. Rumusan Masalah
Dari Uraian tersebut dapat ditarik rumusan masalah :
a. Apa itu Al-Quran?
b. Apa itu Sains dan Ilmu Pengetahuan?
c. Bagaimana hubungan Al-Quran dan Ilmu Pengetahuan?
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah :
a. Untuk Mengetahui apa itu Al-Quran.
b. Untuk Mengetahui apa itu Sains dan Ilmu Pengetahuan.
c. Untuk Mengetahui hubungan Al-Quran dan Ilmu Pengetahuan.
1|Page
D. Metode Penelitian
Metode yang saya gunakan dalam pembuatan karya tulis ini adalah :
- Kajian pustaka yang dilakukan dengan mecari literatur di internet dan buku-
buku panduan atau buku-buku referensi.
2|Page
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Al- Quran
Al-Qur’an secara ilmu kebahasaan berakar dari kata qaraa yaqrau qur’anan
yang berarti “baca atau yang dibaca”. Secara general Al-Qur’an didefenisikan sebagai
sebuah kitab yang berisi himpunan kalam Allah, suatu mukjizat yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW. melalui perantaraan malikat Jbril, ditulis dalam
mushaf yang kemurniannya senantiasa terpelihara, dan membacanya merupakan amal
ibadah.
Al- Qur’an adalah kitab induk, rujukan utama bagi segala rujukan, sumber dari
segala sumber, basis bagi segala sains dan ilmu pengetuhan, sejauh mana keabsahan
ilmu harus diukur standarnya adalah Al-Qur’an. Ia adalah buku induk ilmu
pengetahuan, di mana tidak ada satu perkara apapun yang terlewatkan, semuanya
telah terkafer di dalamnya yang mengatur berbagai asfek kehidupan manusia, baik
yang berhubungan dengan Allah (Hablum minallah); sesama manusia (Hablum
minannas); alam, lingkungan, ilmu akidah, ilmu sosial, ilmu alam, ilmu emperis, ilmu
agama, umum dan sebgaianya.(Q.S. Al-an’am: 38). Lebih lanjut Achmad Baiquni
mengatakan, “sebenarnya segala ilmu yang diperlukan manusia itu tersedia di dalam
Al-Qur’an”
Al-Qur’an adalah wahyu Allah SWT yang merupakan mu’jizat yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai sumber hukum dan pedoman
hidup bagi pemeluk Islam dan bernilai ibadat yang membacanya.
1) Ruang Lingkup Al-Quran.
Pokok-pokok isi Al-Qur’an ada 5:
1. Tauhid, kepercayaan terhadap Allah, malaikat-malaikat Nya, Kitab-kitab
Nya, Rosul-rosul Nya, Hari Akhir dan Qodho, Qadar yang baik dan buruk.
2. Tuntutan ibadat sebagai perbuatan yang jiwa tauhid.
3. Janji dan Ancaman.
4. Hidup yang dihajati pergaulan hidup bermasyarakat untuk kebahagiaan
dunia dan akhirat.
5. Inti sejarah orang-orang yang taat dan orang-orang yang dholim pada Allah
SWT.
2) Dasar-dasar Al-Qur’an Dalam Membuat Hukum.
1. Tidak memberatkan
“Allah tidak membenari seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya.”
Misalnya:
a. Boleh tidak berpuasa pada bulan Ramadhan.
b. Boleh makan-makanan yang diharamkan jika dalam keadaan
terpaksa/memaksa.
c. Boleh bertayamum sebagai ganti wudhu’
2. Menyedikitkan beban.
Dari prinsip tidak memberatkan itu, maka terciptalah prinsip
menyedikitkan beban agar menjadi tidak berat. Karena itulah lahir hukum-
hukum yang sifatnya rukhsah. Seperti: mengqashar sholat.
3|Page
3. Berangsur-angsur dalam menetapkan hukum
Ketika mengharamkan khomr.
a. Menginformasikan manfaat dan mahdhorotnya.
b. Mengharamkan pada waktu terbatas, yaitu; sebelum sholat.
c. Larangan secara tegas untuk selama-lamanya.
3) Tujuan Pokok Al-Quran.
1. Petunjuk akidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia yang
tersimpul dalam keimanan akan keesaan Tuhan dan kepercayaan akan
kepastian adanya hari pembalasan.
2. Petunjuk mengenai akhlak yang murni dengan jalan menerangkan norma-
norma keagamaan dan susila yang harus diikuti oleh manusia dalam
kehidupannya secara individual atau kolektif.
3. Petunjuk mengenal syariat dan hukum dengan jalan menerangkan dasar-dasar
hukum yang harus diikuti oleh manusia dalam hubungannya dengan Tuhan
dan sesamanya. Atau dengan kata lain yang lebih singkat, “Al-Quran adalah
petunjuk bagi selunih manusia ke jalan yang harus ditempuh demi
kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.”
4) Pokok Ajaran dalam Isi Kandungan Al-Qur’an/
1. Akidah
adalah keyakinan atau kepercayaan. Akidah islam adalah keyakinan atau
kepercayaan yang diyakini kebenarannya dengan sepenuh hati oleh setiap
muslim. Dalam islam,akidah bukan hanya sebagai konsep dasar yang ideal
untuk diyakini dalam hati seorang muslim. Akan tetapi,akidah atau
kepercayaan yang diyakini dalam hati seorang muslim itu harus mewujudkan
dalam amal perbuatan dan tingkah laku sebagai seorang yang beriman.
2. Ibadah dan Muamalah
Kandungan penting dalam Al-Qur’an adalah ibadah dan muamallah. Menurut
Al-Qur’an tujuan diciptakannya jin dan manusia adalah agar mereka beribadah
kepada Allah. Seperti yang dijelaskan dalam (Q.SAz,zariyat51:56). Manusia
selain sebagai makhluk pribadi juga sebagai makhluk sosial.manusia
memerlukan berbagai kegiatan dan hubungan alat komunikasi.
3. Hukum
Secara garis besar Al-Qur’an mengatur beberapa ketentuan tentang hukum
seperti hukum perkawinan,hukum waris,hukum perjanjian,hukum
pidana,hukum musyawarah,hukum perang,hukum antar bangsa.
4. Akhlak
Dalam bahasa Indonesia akhlak dikenal dengan istilah moral. Akhlak, di
samping memiliki kedudukan penting bagi kehidupan manusia, juga menjadi
barometer kesuksesan seseorang dalam melaksanakan tugasnya. Nabi
Muhammad SAW berhasil menjalankan tugasnya menyampaikan risalah
islamiyah, antara lain di sebabkan memiliki komitmen yang tinggi terhadap
ahlak. Ketinggian akhlak Beliau itu dinyatakan Allah dalam Al-Qur’an surat
al-Qalam ayat 4.
5. Kisah-kisah umat terdahulu
Kisah merupakan kandungan lain dalam Al-Qur’an. Al-Qur’an menaruh
perhatian penting terhadap keberadaan kisah di dalamnya. Bahkan, di
dalamnya terdapat satu surat yang di namaksn al-Qasas. Bukti lain adalah
hampir semua surat dalam Al-Qur’an memuat tentang kisah. Kisah para nabi
dan umat terdahulu yang diterangkan dalam Al-Qur’an antara lain di jelaskan
dalam surat al-Furqan ayat 37-39.
4|Page
6. Isyarat pengemban ilmu pengetahuan dan teknologi
Al-Qur’an banyak mengimbau manusia untuk mengali dan mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Seperti dalam surat ar-ra’du ayat 19 dan az-
zumar ayat 9. Selain kedua surat tersebut masih banyak lagi dasar-dasar ilmu
pengetahuan dan teknologi seperti dalam kedokteran, farmasi, pertanian, dan
astronomi yang bermanfaat bagi kemjuan dan kesejahteraan umat manusia.
5) Keistimewaan Dan Keutamaan Al-qur’an.
1. Memberi pedoman dan petunjuk hidup lengkap beserta hukum-hukum untuk
kesejahteraan dan kebahagiaan manusia seluruh bangsa di mana pun berada
serta segala zaman / periode waktu.
2. Memiliki ayat-ayat yang mengagumkan sehingga pendengar ayat suci al-
qur’an dapat dipengaruhi jiwanya.
3. Memberi gambaran umum ilmu alam untuk merangsang perkembangan
berbagai ilmu.
4. Memiliki ayat-ayat yang menghormati akal pikiran sebagai dasar utama untuk
memahami hukum dunia manusia.
5. Menyamakan manusia tanpa pembagian strata, kelas, golongan, dan lain
sebagainya. Yang menentukan perbedaan manusia di mata Allah SWT adalah
taqwa.
6. Melepas kehinaan pada jiwa manusia agar terhindar dari penyembahan
terhadap makhluk serta menanamkan tauhid dalam jiwa.
Hai jama''ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit
dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan
(Q.S Ar-Rahman: 55/33).
Ayat di atas pada masa empat belas abad yang silam telah memberikan isyarat
secara ilmiah kepada bangsa Jin dan Manusia, bahwasanya mereka telah di persilakan
oleh Allah untuk mejelajah di angkasa luar asalkan saja mereka punya kemampuan
5|Page
dan kekuatan (sulthan), kekuatan yang dimaksud di sini sebagaimana di tafsirkan para
ulama adalah ilmu pengetahuan atau sains dan teknologi, dan hal ini telah terbukti di
era medern sekarang ini, dengan di temukannya alat transportasi yang mampu
menmbus angksa luar bangsa-bangsa yang telah mencapai kemajuan dalam bidang
sains dan teknelogi telah berulang kali melakukan pendaratan di Bulan, planet Mars,
Jupiter dan planet-planet lainnya.
Kemajuan yang telah diperoleh oleh bangsa-bangsa yang maju (bangsa barat)
dalam bidang ilmu pengetahuan, sains dan teknelogi di abad modern ini, sebenarnya
merupakan kelanjutan dari tradisi ilmiah yang telah dikembangkan oleh ilmuan-
ilmuan muslim pada abad pertengahan atau dengan kata lain ilmuan muslim banyak
memberikan sumbangan kepada ilmua barat, hal ini sebagaimana diungkapkan oleh
Badri Yatim dalam bukunya Sejarah Perdaban Islam “kemajuan Barat pada mulanya
bersumber dari peradaban Islam yang masuk ke Eropa melalui Spanyol” dan ini di
akui oleh sebagian mereka.
Sains dan teknologi baik itu yang ditemukan oleh ilmuan muslim maupun oleh
ilmuan barat pada masa dulu, sekarang dan yang akan datang, itu semua sebagai bukti
kebenaran informasi yang terkandung di dalam al-qur’an, karena jauh sebelum
peristiwa penemuan-penemuan itu terjadi al-Qur’an telah memberikan isyarat-isyarat
tentang hal itu, dan ini termasuk bagian dari kemukjizatan al-Qur’an, dimana
kebenaran yang terkandung didalamnya selalu terbuka untuk dikaji, didiskusikan,
diteliti, diuji dan dibuktikan secara ilmiah oleh siapa pun.
6|Page
9. Ayat bahwa angin sebagai mediasi dalam proses penyerbukan (pollen)
tumbuhan (QS 15/22).
10. Ayat bahwa pada tumbuhan terdapat pasangan bunga jantan (etamine) dan
bunga betina (ovules) yang menghasilkan perkawinan (QS 13/3).
11. Ayat tentang proses terjadinya air susu yang bermula dari makanan (farts) lalu
diserap oleh darah (dam) lalu ke kelenjar air susu (QS 16/66), perlu dicatat
bahwa peredaran darah baru ditemukan oleh Harvey 10 abad setelah wafatnya
nabi Muhammad SAW.
Pada waktu itu tidak ada seorang manusia pun di Jazirah Arab yang mengira
bahwa air susu ternak dapat diminum oleh manusia, bahkan menyehatkannya.
Sekarang, air susu ternak sudah menjadi santapan sehari-hari bagi manusia
yang menyukainya.
12. Ayat tentang penciptaan manusia dari air mani yang merupakan campuran
(QS 76/2), mani merupakan campuran dari 4 kelenjar, testicules (membuat
spermatozoid), vesicules seminates (membuat cairan yang bersama mani),
prostrate (pemberi warna dan bau), Cooper & Mary (pemberi cairan yang
melekat dan lendir).
13. Ayat bahwa zygote dikokohkan tempatnya dalam rahim (QS 22/5), dengan
tumbuhnya villis yang seperti akar yang menempel pada rahim.
14. Ayat tentang proses penciptaan manusia melalui mani (nuthfah) zygote yang
melekat (‘alaqah) segumpal daging/embryo (mudhghah) dibungkus oleh
tulang dalam misenhyme (‘izhama) tulang tersebut dibalutoleh otot dan daging
(lahma) (QS 23/14).
15. Ayat tentang Kemenangan Bizantium.
Penggalan berita lain yang disampaikan Al Qur’an tentang peristiwa
masa depan ditemukan dalam ayat pertama Surat Ar Ruum, yang merujuk
pada Kekaisaran Bizantium, wilayah timur Kekaisaran Romawi. Dalam ayat-
ayat ini, disebutkan bahwa Kekaisaran Bizantium telah mengalami kekalahan
besar, tetapi akan segera memperoleh kemenangan.
“Alif, Lam, Mim. Telah dikalahkan bangsa Romawi, di negeri yang
terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam beberapa
tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang).”
(Al Qur’an, 30:1-4).
Ayat-ayat ini diturunkan kira-kira pada tahun 620 Masehi, hampir
tujuh tahun setelah kekalahan hebat Bizantium Kristen di tangan bangsa
Persia, ketika Bizantium kehilangan Yerusalem. Kemudian diriwayatkan
dalam ayat ini bahwa Bizantium dalam waktu dekat menang. Padahal,
Bizantium waktu itu telah menderita kekalahan sedemikian hebat hingga
nampaknya mustahil baginya untuk mempertahankan keberadaannya
sekalipun, apalagi merebut kemenangan kembali.
Pendek kata, setiap orang menyangka Kekaisaran Bizantium akan
runtuh. Tetapi tepat di saat seperti itu, ayat pertama Surat Ar Ruum diturunkan
dan mengumumkan bahwa Bizantium akan mendapatkan kemenangan dalam
beberapa tahun lagi.
7|Page
Kemenangan ini tampak sedemikian mustahil sehingga kaum
musyrikin Arab menjadikan ayat ini sebagai bahan cemoohan. Mereka
berkeyakinan bahwa kemenangan yang diberitakan Al Qur’an takkan pernah
menjadi kenyataan.
Sekitar tujuh tahun setelah diturunkannya ayat pertama Surat Ar Ruum
tersebut, pada Desember 627 Masehi, perang penentu antara Kekaisaran
Bizantium dan Persia terjadi di Nineveh. Dan kali ini, pasukan Bizantium
secara mengejutkan mengalahkan pasukan Persia. Beberapa bulan kemudian,
bangsa Persia harus membuat perjanjian dengan Bizantium, yang mewajibkan
mereka untuk mengembalikan wilayah yang mereka ambil dari Bizantium.
16. Ayat tentang Kemenangan di Khaibar dan Mekah.
Sisi keajaiban lain dari Al Qur’an adalah ia memberitakan terlebih
dahulu sejumlah peristiwa yang akan terjadi di masa mendatang. Ayat ke-27
dari surat Al Fath, misalnya, memberi kabar gembira kepada orang-orang yang
beriman bahwa mereka akan menaklukkan Mekah, yang saat itu dikuasai
kaum penyembah berhala:
“Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rosul-Nya tentang
kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu
pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman,
dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak
merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui, dan Dia
memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat.” (Al Qur’an, 48:27).
Ketika kita lihat lebih dekat lagi, ayat tersebut terlihat mengumumkan
adanya kemenangan lain yang akan terjadi sebelum kemenangan Mekah.
Sesungguhnya, sebagaimana dikemukakan dalam ayat tersebut, kaum mukmin
terlebih dahulu menaklukkan Benteng Khaibar, yang berada di bawah kendali
Yahudi, dan kemudian memasuki Mekah dengan aman.
17. Ayat Ditemukannya jasad Fir’aun.
Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu (Fir’aun) supaya kamu
dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan
sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan
Kami.” (QS. 10:92)
Pada waktu Al-Quran disampaikan kepada manusia oleh Nabi
Muhammad, semua jenazah Fir’aun-Fir’aun yang disangka ada
hubungannya dengan Exodus oleh manusia modern terdapat di kuburan-
kuburan kuno di lembah raja-raja (Wadi al Muluk) di Thebes, di seberang Nil
di kota Luxor. Pada waktu itu manusia tak mengetahui apa-apa tentang
adanya kuburan tersebut.
Baru pada abad 19 orang menemukannya seperti yang dikatakan oleh
Al-Quran jenazah Fir’aunnya Exodus selamat. Pada waktu ini jenazah
Fir’aun Exodus disimpan di Museum Mesir di Cairo di ruang mumia,
dan dapat dilihat oleh penziarah.
18. Madu adalah Obat.
8|Page
“Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah
jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar
minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat
obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang
memikirkan.” (QS. 16:69).
Tidak ada seorang pun yang membantah bahwa madu lebah dapat dijadikan
obat bagi manusia. Padahal, Al-Qur’an diturunkan pada abad ke-7 Masehi,
dimana orang-orang pada waktu itu, khususnya di Jazirah Arab, masih buta
iptek.
9|Page
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut kita dapat simpulkan bahwa Al-Quran merupakan
sumber dari Semua Ilmu Pengetahuan, karna dalam beribu – ribu ayatnya banyak
memuat tentang ilmu pengetahuan dan itu sudah ada sejak dulu, dan baru di abad
abad sekarang manusia membuktikan kebenaran ayat ayat tersebut.
Seperti yang telah dikemukakan bahwa salah satu pembuktian tentang
kebenaran Al qur’an adalah ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin yang
diisyaratkan. Memeng terbukti, bawa sekian banyak ayat-ayat Al qur’an yang
berbicara tentang hakikat ilmiah yang tidak dikenal pada masa turunnya, namun
terbukti kebenarannya di tengah-tengah perkembangan ilmu, seperti : Teori tentang
expanding universe (kosmos yang mengembang) (QS 51:47 ), Matahari adalah planet
yang bercahaya sedangkan bulan adalah pantulan dari cahaya matahari (QS 10:5),
Pergerakan bumi mengelilingi matahari, gerakan lapisa-lapisan yang berasal dari
perut bumi, serta bergeraknya gunung sama dengan pergerakan awan (QS 27:88), Zat
hijau daun (klorofil) yang berperanan dalam mengubah tenaga radiasi matahari
menjadi tenaga kimia melalui proses foto sintesis sehingga menghasilkan energy (QS
36:80).bahkan, istilah Al qur’an, al syajar al akhdhar (pohon yang hijau) justru lebih
tepat dari istilah klorofil (hijau daun), karena zat-zat tersebut bukan hanya terdapat
dalam daun saja tapi di semua bagian pohon, dahan dan ranting yang warnanya hijau,
dan masih banyak yang lainnya.
B. Saran
1. Sebagai umat islam kita harus selalu menggali ilmu pengetahuan yang berguna
bagi umat manusia.
2. Dapat mengaplikasikan ilmu yang di peroleh untuk kepentingan dan kemaslahatan
umat manusia.
3. Menjadikan Al Quran pegangan hidup karena merupakan sumber ilmu yang
paling utama.
10 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Baiquni,Achmad.1997. Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman. Yogyakarta:
PT.DanaBakhti Prima Yasa.
11 | P a g e