Anda di halaman 1dari 3

C.

KARAKTERISTIK DARATAN

Karakteristik topografi di daratan terjadi karena adanya tumbukan lempeng, Akibat


hasil tumbukan lempeng tersebut di antaranya :
 Adanya jalur pegunungan yang merupakan kelanjutkan dari pegunungan
dunia yaitu, Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik 
 Membentuk rangkaian kepulauan di sebelah barat Pulau Sumatra seperti
Pulau Simeulue, Pulau nias, Pulau Siberut, dan Pulau Enggano 
 Membentuk daratan dari hasil proses pengangkatan dasar laut, seperti
Pegunungan Jayawijaya di Papua, Maros di Sulawesi Selatam, Pegunungan
Sewu di Yogyakarta, dan padalarang di Jawa Barat. 
 Membentuk jalur-jalur patahan yang sangat berpotensi terjadinya bencana
gempa bumi. 
 Zona tumbukan lempeng tektonik juga membentuk jalur gunung api aktif.
Hal ini berpotensi bencana sekaligus memberikan manfaat bagi kehidupan
manusia. 

Karakteristik yang masuk dalam wilayah daratan:

1. Dataran tinggi

Dataran tinggi (disebut juga plateau atau plato) adalah dataran yang luas terletak
pada ketinggian 300-600 meter di atas permukaan laut.

Dataran tinggi berada di daerah pegunungan atau dikelilingi oleh bukit-bukit


sehingga udaranya sangat dingin dan segar.Dataran tinggi terbentuk sebagai hasil
erosi dan sedimentasi.

Dataran tinggi bisa juga terjadi oleh bekas kaldera luas, yang tertimbun material
dari lereng gunung sekitarnya.

Daerah pada dataran tinggi memiliki udara yang sejuk dengan pemandangan yang
indah sehingga menyebabkan banyak orang mendirikan rumah-rumah atau vila
sebagai tempat istirahat.

Selain itu, dataran tinggi banyak dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan seperti
teh, kopi, bunga, sayuran dan sebagainya serta sebagai tempat pariwisata dan
tempat peristirahatan.

2. Dataran rendah

Dataran rendah merupakan wilayah dataran yang relatif datar, luas dan memiliki
ketinggian kurang dari 200 meter di atas permukaan laut.

Di Indonesia daerah dataran rendah merupakan daerah yang penuh dengan


kedinamisan dan kegiatan penduduk yang sangat beragam. Lokasi yang datar,
menyebabkan pengembangan daerah dapat dilakukan seluas mungkin.

Pembangunan jalan raya dan jalan tol serta kelengkapan saran transportasi ini telah
mendorong daerah dataran rendah menjadi pusat ekonomi penduduk.

Kemudahan transportasi dan banyaknya pusat-pusat kegiatan di daerah dataran


rendah menarik penduduk untuk menetap disana.Oleh karena, itu penduduknya
semakin bertambah dan kebutuhan tempat tinggal serta tempat usaha juga
meningkat.

Lahan-lahan seperti sawah dan hutan sebagai penyangga keseimbangan alam


semakin berkurang digantikan oleh tumbuhnya bangunan bertingkat.

Hal ini banyak menimbulkan permasalahan, seperti daerah resapan air berkurang
yang mengakibatkan banjir pada saat musim hujan dan kekeringan pada saat
musim kemarau.Pada umumnya, daerah dataran rendah terdapat banyak aliran
sungai dan keadaan udaranya panas.

Dataran rendah di wilayah Indonesia membentang luas di sepanjang Pulau


Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Jawa, Bali, Papua, Nusa Tenggara serta pulau-
pulau kecil.

Penduduk kota yang menetap di dataran rendah memanfaatkan daerahnya sebagai


tempat tinggal. Dataran rendah dimanfaatkan sebagai tempat perkebunan tebu atau
kelapa, lahan pertanian, industri dan pemukiman.
Contohnya:
BACA JUGA:
o MATERI GEOGRAFI KELAS XI BAB 5 DINAMIKA KEPENDUDUKAN : C. KOMPOSISI
PENDUDUK
o MATERI GEOGRAFI KELAS XI BAB 5 DINAMIKA KEPENDUDUKAN : B.
PERSEBARAN DAN KEPADATAN PENDUDUK
o MATERI GEOGRAFI KELAS XI BAB 5 DINAMIKA KEPENDUDUKAN : A. SUMBER
DATA KEPENDUDUKAN

1. Pegunungan

2. Gunung

3. Pantai

4. Tanjung

5. Delta 

© MATERI GEOGRAFI KELAS XI BAB I POSISI STRATEGIS INDONESIA


SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA - INFO PUBLIK NEWS
Source: https://www.infopubliknews.com/2020/09/materi-geografi-kelas-xi-
bab-i-posisi.html

Anda mungkin juga menyukai