Anda di halaman 1dari 3

http://olvista.

com/jenis-jenis-lemak-dalam-bahan-makanan/

Asam Lemak Bebas (ALB) atau free fatty acid (FFA), adalah asam yang di bebaskan pada hidrolisa dari
lemak. Terdapat berbagai macam lemak, tetapi untuk perhitungan, kadar ALB minyak sawit dianggap
sebagai Asam Palmitat (berat molekul 256).

https://www.google.co.id/search?client=ucweb-b-
bookmark&q=ffa+adalah&oq=ffa+adalah&aqs=mobile-gws-lite.

https://www.scribd.com/doc/258330431/FFA

Penetapan Bilangan Peroksida dalam Minyak Goreng

Minyak terdiri dari lemak nabati dan lemak hewani. Kerusakan pada lemak nabati adalah
teroksidasinya ikatan rangkap yang ada, sehingga menimbulkan bau tengik yang mengurangi mutu
pada produk. Oleh karena itu, dilakukan analisis pada minyak untuk menguji kualitas minyak. Salah
satu parameter yang digunakan untuk menentukan kualitas minyak adalah melalui penetapan
bilangan peroksida, yaitu melepaskan O2 yang ada pada lemak. Untuk melepaskannya digunakan
larutan bilangan peroksida yang terdiri dari CHCl3, ethanol, dan asam asetat glassial. On yang
dibebaskan akan sama jumlahnya dengan I2 yang terbentuk setelah penambahan KI.

Dasar :

Minyak dengan O2 membentuk peroksida, dimana peroksida ini akan dihancurkan oleh larutan
bilangan peroksida dan menghasilkan On. On yang terbentuk mengoksidasikan KI dan membentuk
I2. Kemudian I2 yang dibebaskan dititar dengan Na2S2O3 menggunakan indikator kanji dengan titik
akhir larutan tidak berwarna. Blanko dilakukan sebagai faktor koreksi.

Reaksi :

Cara Kerja :

Ditimbang 5 gram sampel minyak gorang

Ditambahkan 1 gram KI hablur dan 25ml larutan bilangan peroksida

Larutan disimpan ditempat gelap selama 30 menit sambil sesekali dikocok


Ditambahkan air bebas O2 dan 1 ml kanji

Dititar dengan Na2S2O3 hingga titik akhir larutan tak berwarna

Dilakukan blanko (langkah nomor 2–5)

Perhitungan :

Bilangan Peroksida

Keterangan

Vp : volume penitar (ml)

Vb: volume blanko (ml)

Np: normalitas penitar (N)

Bst On: 8

Bilangan peroksida: mg O2 dalam 100 gram minyak

SNI No.01 ̵ 3241 ̵ 1995

Bilangan Peroksida maksimal 1 mg O2 / 100 gram minyak

Pembahasan :

Fungsi pereaksi

KI hablur : Berfungsi untuk bereaksi dengan oksigen agar melepaskan I2 bebas. I2 tersebut kemudian
akan bereaksi dengan penitar secara yodometri. Digunakan KI hablur, karena jika digunakan larutan
KI, dikhawatirkan air yang digunakan untuk melarutkan KI, mengandung oksigen yang dapat
memutuskan ikatan rangkap pada minyak tersebut. Hal ini mengakibatkan bilangan peroksida
semakin besar (kesalahan positif).
Larutan bilangan peroksida : Berfungsi untuk melepaskan oksigen yang terkandung dalam minyak,
yang selanjutnya bereaksi dengan KI.

Air bebas O2 : Digunakan sebagai pelarut. Harus bebas O2 agar ikatan rangkap pada minyak tidak
terputus oleh O2, yang mengakibatkan bilangan peroksida semakin besar (kesalahan positif).

Kanji : Sebagai indikator untuk mengetahui bahwa titik akhir telah tercapai.

Hal ̵ hal yang harus diperhatikan

Pada penetapan ini, sebelum dititar, harus diletakkan di tempat gelap terlebih dahulu. Hal ini
disebabkan karena larutan bilangan peroksida mudah terurai oleh cahaya yang mengakibatkan
larutan bilangan peroksida tersebut akan kehilangan fungsinya

Disimpan di tempat gelap selama 30 menit. Hal ini disebabkan karena reaksi antara larutan bilangan
peroksida dengan lemak jenuh berjalan lambat. Sehingga 30 menit dianggap reaksi sudah berjalan
sempurna

Disimpan sambil sesekali dikocok. Karena reaksinya berjalan lambat, maka pengocokan berguna
untuk mempercepat reaksi tersebut sebagai katalis kinetik.

Semakin tinggi nilai bilangan peroksida, maka semakin buruk kualitas minyak. Karena lemak tidak
jenuh pada minyak sudah teroksidasi oleh udara (oksigen). Bilangan peroksida yang tinggi,
ditunjukkan dengan adanya bau tengik pada minyak

https://tulisankimia.wordpress.com/2015/03/09/198/

Anda mungkin juga menyukai