(Minggu 2 / Sesi 3)
Dwi Puspita Ningrum – 2001622280
Essay
2. Jelaskan metode laporan laba rugi dapat disajikan dengan menggunakan dua bentuk,
yaitu bentuk single-step dan bentuk multiple-step!
3. Jelaskan 2 jenis subsequent events!
KASUS
Transaksi :
1/1/2015 Tuan Susilo membuka Kantor Akuntan Publik yang bernama Susilo dan rekan dan uang kas
ke kantor sebesar Rp5.000.000 dan peralatan kantor sebesar Rp10.000.000 sebagai modal
awal untuk membuka usaha.
1/1/2015 Tuan Susilo membayar sewa gedung untuk 1,5 tahun sebesar Rp4.500.000
3/1/2015 Tuan Susilo membantu jasa konsultasi PT. Karya Amanah dan dibayar bulan depan sebesar
Rp10.000.000
7/1/2015 Tuan Susilo mendapatkan uang sebesar Rp5.000.000 dari klien atas jasa konsultasi yang
diberikannya.
9/1/2015 Tuan Susilo meminjam uang ke bank sebesar Rp50.000.000
14/1/2015 Tuan Susilo membantu jasa konsultasi PT. Karya Sejati dan dibayar
sebesar Rp20.000.000 dimana 40 % nya dibayar tanggal 20 Jan 2010.
18/1/2015 Tuan Susilo membayar gaji karyawan ( bagian administrasi ) sebesar
Rp1.500.000
20/1/2015 Tuan Susilo menerima uang dari utang klien pada 14 Jan 2010.
23/1/2015 Tuan Susilo membayar utang ke bank sebesar Rp2.500.000.
25/1/2015 Tuan Susilo memberikan konsultasi kepada Pak Ahmad dan dibayar tunai sebesar
Rp5.000.000
30/1/2015 Tuan Susilo membayar biaya telepon sebesar Rp100.000, air sebesar Rp100.000 dan biaya
listrik sebesar Rp150.000
31/1/2015 Tuan Susilo memberikan jasa konsultan kepada PT. Graha Vero dan dibayar tunai
sebesar Rp5.000.000.
Buatlah jurnal umum, posting ke buku besar dan buat neraca saldonya!
Cara Penjumlahan:
Saldo rekening NSSP di kolom debit, jumlah debit (NS) > jumlah kredit
(penyesuaian)
Saldo rekening NSSP di kolom kredit, jumlah debit (NS) < jumlah kredit
(penyesuaian)
Saldo rekening NSSP di kolom debit, jumlah debit (NS) < jumlah kredit
(penyesuaian)
iv. Memindahkan jumlah didalam kolom neraca saldo setelah disesuaikan ke dalam kolom
laba rugi atau neraca.
Langkah selanjutnya adalah memindahkan saldo-saldo akun aset, utang, modal dan prive
ke dalam kolom neraca dan memindahkan saldo-saldo akun beban dan pendapatan ke
dalam kolom laba rugi didalam neraca lajur.
Proses pemindahan ini dilakukan mulai dari akun yang dicantumkan paling atas. Pada
umumnya yang dicantumkan paling atas adalah akun kas. Saldo akun kas dipindahkan ke
dalam sisi debit dari kolom neraca. Setelah itu akun-akun berikutnya baris demi baris
dipindahkan ke dalam sisi yang tepat dan kolom yang tepat sesuai dengan jenis akunnya.
Pemindahan baris demi baris akan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam
pemindahan kolom dan sisi yang tepat.
Proses pemindaha akun saldo ini, sebenarnya merupakan suatu proses pemilihan atas
akun-akun, untuk menentukan akun-akun mana yang dicantumkan dalam neraca dan akun
akun mana yang dicantumkan dalam laporan laba rugi dan pada posisi mana akun-akun
tersebut akan dicantumkan.
Sedangkan dalam laporan laba rugi bentuk bertahap (multiple step), dibedakan antara besarnya
pendapatan penjualan dengan pendapatan – pendapatan lain (seperti pendapatan sewa dan
pendapatan bunga). Demikian juga untuk beban yang secara sendiri – sendiri akan dikelompokkan
secara terpisah ke dalam harga pokok penjualan, beban umum dan administrasi, serta beban lain-
lain. Laporan laba rugi bentuk ini lebih dianjurkan karena mengakui pemisahan transaksi operasi
dan transaksi bukan operasi dan mencocokkan biaya dan beban dengan pendapatan yang berkaitan
dengannya.
3. Berdasarkan sumber yang telah dibaca oleh penulis, Subsequent events adalah peristiwa atau
transaksi yang terjadi setelah tanggal laporan posisi keuangan ( neraca ) tetapi sebelum
diterbitkannya laporan audit, yang mempunyai akibat yang material terhadap laporan keuangan,
sehingga memerlukan penyesuaian atau pengungkapan dalam laporan tersebut.
Kebutuhan akan pemahaman yang memadai mengharuskan auditor untuk memeriksa setiap
kejadian yang terjadi kepada perusahaan auditee. Menurut Pernyataan Standar Auditing (PSA) No.
46 terdapat dua jenis subsequent event yang dapat ditemukan dalam suatu proses audit, yaitu :
i. Peristiwa yang memberikan tambahan bukti yang berhubungan dengan kondisi yang ada
pada tanggal neraca dan berdampak terhadap taksiran yang melekat dalam proses
penyusunan laporan keuangan. (Memerlukan penyesuaian).
Jenis subsequents events pertama tidak menyatakan perbedaan kondisi pada tanggal
neraca namun melibatkan suatu kejadian yang dianggap signifikan / material dimana
pengungkapannya adalah sangat relevan terhadap para pembaca laporan keuangan.
Peristiwa ini biasanya akan mempengaruhi laporan keuangan tahun berikutnya dan
dengan demikian mungkin mempengaruhi keputusan yang dibuat saat ini oleh para
pemakai laporan.
ii. Peristiwa yang menyediakan tambahan bukti yang berhubungan dengan kondisi yang
tidak ada pada tanggal neraca, namun kondisi tersebut ada sesudah tanggal neraca.
(Memerlukan pengungkapan).
Jenis subsequents events kedua biasanya memberikan informasi tambahan tambahan yang
mempengaruhi jumlah yang dimasukkan ke dalam laporan keuangan. Misalnya, jumlah
yang dilaporkan pada perkiraan seperti penyisihan piutang tak tertagih, kewajiban
garansi, kewajiban pajak penghasilan mencerminkan estimasi nilai yang diharapkan.
Estimasi ini didasarkan pada informasi baru yang menunjukkan bahwa kondisi yang ada
pada tanggal neraca berbeda dari yang diasumsikan ketika estimasi dibuat. Maka adanya
perubahan harus dilaporkan dala laporan keuangan.
Tanggal Keterangan D K
1/1/2015 Kas 5,000,000
Peralatan Kantor 5,000,000
Modal Usaha 10,000,000
1/1/2015 Sewa dibayar dimuka 4,500,000
Kas 4,500,000
3/1/2015 Piutang Usaha 10,000,000
Pendapatan Jasa 10,000,000
7/1/2015 Kas 5,000,000
Pendapatan Jasa 5,000,000
9/1/2015 Kas 50,000,000
Utang Bank 50,000,000
14/1/2015 Kas 12,000,000
Piutang Usaha 8,000,000
Pendapatan Jasa 20,000,000
18/1/2015 Beban Gaji 1,500,000
Kas 1,500,000
20/1/2015 Kas 8,000,000
Piutang Usaha 8,000,000
23/1/2015 Utang Bank 2,500,000
Kas 2,500,000
25/1/2015 Kas 5,000,000
Pendapatan Jasa 5,000,000
30/1/2015 Beban Telepon 100,000
Beban Air 100,000
Beban Listrik 150,000
Kas 350,000
31/1/2015 Kas 5,000,000
Pendapatan Jasa 5,000,000
Peralatan Kantor
Total
Tanggal Keterangan D K
D K
1 Peralatan Kantor 5,000,000 5,000,000
Piutang Usaha
Total
Tanggal Keterangan D K
D K
1 10,000,000 10,000,000
14 Piutang Usaha 8,000,000 18,000,000
20 8,000,000 10,000,000
Utang Bank
Total
Tanggal Keterangan D K
D K
9 50,000,000 50,000,000
Utang Bank
23 2,500,000 47,500,000
Modal Usaha
Total
Tanggal Keterangan D K
D K
1 Modal Usaha 10,000,000 10,000,000
Beban
Total
Tanggal Keterangan D K
D K
18 Gaji 1,500,000 1,500,000
30 Telepon 100,000 100,000
30 Listrik 150,000 150,000
30 Air 100,000 100,000
Sumber :