Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULULAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kebutuhan rumah di Indonesia masih cukup tinggi, berdasarkan data yang
dirilis Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tanggal
26 Maret 2015, kebutuhan rumah di Indonesia mencapai 13,5 juta rumah, sementara
angka pertumbuhan kebutuhan rumah per tahun di Indonesia diperkirakan
mencapai 800.000 rumah. Hal senada juga disampaikan Direktur Utama Bank
Tabungan Negara (BTN) Maryono, yang dikutip dari harian Republika pada 21
Januari 2015, Maryono mengatakan bahwa kebutuhan perumahan yang belum
terpenuhi (backlog) di Indonesia telah mencapai 13,5 juta unit sementara
pemenuhan kebutuhan perumahan pertahunnya hanya sekitar 300-400 ribu rumah.
Data tersebut diatas menunjukkan bahwa kebutuhan masyarakat terhadap
perumahan sangatlah tinggi, ini akan menjadi peluang bisnis yang menarik bagi
investor atau developer (Pengembang) untuk memenuhi kebutuhan rumah tersebut.
Di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta
pembangunan konstruksi khususnya bidang perumahan semakin pesat dan
meningkat jumlahnya. Hal ini disebabkan karena permintaan pasar akan rumah dan
tempat tinggal masih tinggi dan belum terpenuhi.
Untuk memenuhi kebutuhan rumah tersebut, maka perlu dibangun rumah
dengan jumlah yang besar dan menjadikan suatu kawasan tertentu untuk dialih
fungsikan menjadi kawasan baru atau kawasan perumahan. Membangun suatu
kawasan untuk dijadikan kawasan perumahan baru tidaklah mudah, perlu upaya
perencanaan yang baik agar pelaksanaan mega proyek tersebut dapat terlaksana.
Dalam proyek konstruksi seperti membangun perumahan ini ada beberapa tahapan
yang perlu dikontrol atau diawasi yaitu tahap perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), evaluasi/pengawasan
(controlling), dan perawatan (maintenance)
Menurut Nugraheni (2009), proyek konstruksi ialah rangkaian kegiatan
yang mempunyai jangka waktu tertentu dengan memanfaatkan sumber daya

1
2

(manusia, uang, alat & material) yang tersedia, untuk mencapai suatu tujuan
mewujudkan bangunan. Bangunan sebagai tujuan proyek bersifat unik (unique),
yang berarti hanya ada satu. Menurut Winarno (2008), proyek adalah kegiatan
sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber
daya tertentu, dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah
digariskan dengan jelas.
Artinya setiap proyek mempunyai batasan waktu yang harus diselesaikan
(deadline). Proyek dikatakan berhasil atau sukses apabila biaya pengerjaan atau
pelaksanaannya tidak lebih besar dari yang telah dianggarkan, waktu pengerjaannya
tidak melebihi waktu yang telah direncanakan dalam time schedule atau kontrak
dan spesfikasinya sesuai dengan rencana atau desain.
Proyek yang baik ialah proyek yang pengerjaannya sesuai spesifikasi yang
telah ditentukan dan selesai tepat waktu atau bahkan lebih cepat dari target yang
telah direncanakan. Pada kenyataannya ada beberapa faktor yang menghambat
jalannya pengerjaannya proyek diantaranya faktor cuaca, tenaga kerja,
keterlambatan material dan alat yang mendukung pekerjaan.
Keterlambatan pekerjaan proyek dapat diatasi dengan melakukan
percepatan pada pelaksanaannya agar proyek dapat selesai sesuai target yang
direncanakan, namun juga harus tetap memperhatikan faktor biaya karena faktor
biaya, mutu dan waktu saling berkaitan sehingga akan saling mempengaruhi satu
dengan yang lainnya.
Umumnya pada proyek pembangunan gedung lamanya durasi
pembangunan sekitar 6 sampai 12 bulan, namun pada proyek perumahan ini,
periode kontraknya selama 10 bulan, sementara periode konstruksi sekitar 7 bulan,
sehingga perlu penelitian lebih lanjut, mengenai durasi pembangunan proyek
tersebut apakah layak sebuah rumah type 90 dibangun selama 7 bulan, upaya
crashing ini dilakukan untuk menghemat waktu pelaksanaan agar tidak terlalu
lama.
Dalam penelitian ini akan dianalisis dampak percepatan durasi proyek
perumahan green hills tipe 90 terhadap biaya proyek. Percepatan ini akan dilakukan
dengan membandingkan jam kerja normal dengan jam kerja sistem shift (shift pagi
dan shift malam). Untuk mengetahui dampak akibat perubahan waktu terhadap
3

biaya tersebut (time cost trade off) maka perlu dilakukan analisis data dengan
membuat time schedule sistem shift menggunakan Precedence Diagram Method
(PDM). Percepatan durasi (crash program) bertujuan untuk memperpendek jadwal
penyelesaian kegiatan atau proyek dengan kenaikan biaya yang minimal (Suharto,
1995).

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang dapat diuraikan
adalah sebagai berikut:
1. Berapa total waktu pada biaya setelah adanya percepatan pada proyek yang
akan dianalisis ?
2. Bagaimana dampak perubahan waktu terhadap biaya?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan diatas, maka tujuan
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui total waktu dan biaya setelah adanya percepatan pada
proyek tersebut.
2. Mengetahui dampak perubahan waktu terhadap biaya.

1.4 BATASAN PENELITIAN


Batasan penelitian ini dimaksudkan agar penelitian tepat sasaran dan tidak
menyimpang dari tujuan penelitian. Adapun batasan penelitian untuk penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini dilakukan pada pembangunan rumah tipe 90 diperumahan
Green Hill, Yogyakarta.
2. Penelitian ini hanya memfokuskan percepatan pengerjaan proyek
pembangunan rumah dengan cara jam kerja sistem shift.
3. Tidak ada hambatan terhadap kebutuhan jumlah tenaga kerja, artinya
berapapun jumlah tenaga kerja yg dibutuhkan selalu tersedia, tidak ada
overlocation.
4

4. Perhitungan biaya proyek, biaya percepatan, dan durasi proyek,


menggunakan Microsoft Excel dan Microsoft Project.
5. Mengabaikan meningkatnya kebutuhan material yang disebabkan jam kerja
sistem shift.
6. Jika ada jalur kritis baru yang diakibatkan percepatan terhadap jalur kritis
awal (sebelum crashing) diabaikan atau tidak dihitung.
7. Penentuan pekerjaan yang berada pada lintasan kritis menggunakan bantuan
microsoft project 2013.
8. Daftar harga material didapat dari hasil wawancara.
9. Perhitungan RAB menggunakan SNI-2013
10. Durasi tiap pekerjakan didapat berdasarkan hasil wawancara.
11. Biaya overhead dan profit sebesar 15% dari biaya langsung.
12. Produktivitas pekerjaan dan pekerja pada shift malam dianggap sama
dengan produktivitas shift pagi.
13. Biaya bahan sebesar 75% dari harga pekerjaan, dan biaya upah sebesar 25%
dari harga pekerjaan.
14. Pekerja shift malam hanya dibutuhkan ketika pada pekerjaan kritis, ketika
pekerjaan non kritis hanya ada shift pagi, tanpa shift malam.

1.5 KEASLIAN PENELITIAN


Penelitian sejenis seperti ini sudah pernah dilakukan, namun pada penelitian
ini ada beberapa hal pokok yang membedakan dengan penelitian sebelumnya mulai
dari motede percepatan yang digunakan dan objek penelitian. Metode yang
digunakan pada penelitian ini ialah metode jam kerja sistem shift, sementara objek
penelitiannya pada proyek pembangunan perumahan Green Hill,Yogyakarta.

1.6. PLAGIAT
Laporan Tugas Akhir ini adalah asli dan bukan jiplakan (plagiat) dari hasil
penelitian orang lain, adapun referensi dan kutipan hasil pemikiran orang lain yang
disalin pada penelitian ini sudah disebutkan sumbernya sesuai aturan yang berlaku
dan dicantumkan pada daftar pustaka.
5

1.7 MANFAAT PENELITIAN


Adapun manfaat penelitian ini ialah:
1. Manfaat untuk Kontraktor/Pelaksana
Memberikan informasi kepada kontraktor/pelaksana mengenai dampak
percepatan durasi proyek terhadap biaya, sehingga kontraktor dapat menentukan
kebijakan atau mengambil keputusan yang tepat terhadap proyek yang mengalami
keterlambatan.
2. Manfaat untuk Pembaca
a. Menambah informasi kepada pembaca mengenai hubungan percepatan
durasi (waktu) terhadap biaya proyek.
b. Menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya yang akan membahas
tentang biaya dan waktu proyek dengan melakukan kombinasi
percepatan dengan metode yang lain agar mendapatkan waktu dan biaya
yang minimum.
3. Manfaat untuk Peneliti
Peneliti berharap dengan penelitian ini dapat menambah pengetahuan
peneliti tentang ilmu manajemen konstruksi dan penerpannya langsung didunia
kerja, selain itu peneliti juga berharap dengan adanya penelitian ini menjadikan
peneliti lebih baik kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai