Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1. Penjabaran kasus Secara Umum


Di era globalisasi dan pasar bebas WTO dan GATT yang akan berlaku tahun
2020 mendatang, kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu prasyarat
yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan barang dan jasa antar
negara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggota, termasuk bangsa
Indonesia. Pembangunan nasional bangsa Indonesia adalah pembangunan disegala
bidang kehidupan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan,
termasuk bidang kesehatan dannkeselamatan kerja. Pembangunan kesehatan
bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.Hal ini
dituangkan dalam visi pembangunan kesehatan dengan motto ‘Indonesia Sehat
“2010” yang mempunyai misi yaitu ; menggerakkan pembangunan nasional
berwawasan kesehatan, mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat,
memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat yang bermutu, merata dan
terjangkau serta memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat(DepkesRI,2003:4). Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat
merupakan bagian pokok dalam usaha dibidang kesehatan seperti dijelaskan
dalam UU No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan pasal 22 ayat 1 yang berbunyi :
“Bahwasanya kesehatan lingkungan diselenggarakan untuk mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal, dapat dilakukan antara lain melalui peningkatan sanitasi
lingkungan baik pada lingkungan tempatnya maupun bentuk atau wujud
substansinya yang berupa fisik, kimia, atau biologi termasuk perubahan prilaku,
sedangkan kualitas lingkungan yang sehat adalah keadaan lingkungan yang bebas
dari segala resiko yang membahayakan kesehatan dan keselamatan hidup
manusia”.

2. Kasus ditempat penelitian


1. Kurang lengkapnya peralatan-peralatan APD
2. Karyawan dalam bekerja tidak sesuai dengan Standard Operating
Procedures (SOP)

3. Tindakan yang akan dilakukan

Untuk itu dituntut pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di


setiap tempat kerja termasuk di bengkel AHASS ABS 2. Oleh karena itu kita
perlu mengembangkan dan meningkatkan K3 di bengkel AHASS ABS 2 dalam
rangka menekan serendah mungkin risiko kecelakaan dan penyakit yang timbul
akibat hubungan kerja, serta meningkatkan produktivitas dan efesiensi. Dalam
pelaksanaan pekerjaan sehari-hari di bengkel.

ILO (International Labour Organzation), sebagai salah satu badan PBB yang
fokus pada masalah Pekerja di seluruh dunia, menyebutkan 6 fakta seputar
Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3) yang harus sama sama kita perhatikan.
1. ILO memperkirakan bahwa tiap tahun sekitar 24 juta orang meninggal karena
kecelakaan dan penyakit di lingkungan kerja termasuk didalamnya 360.000
kecelakaan fatal dan diperkirakan 1,95 juta disebabkan oleh penyakit fatal yang
timbul di ligkungan kerja.
2. Hal tersebut berarti bahwa pada akhir tahun hampir 1 juta pekerja akan
mengalami kecelakaan kerja dan sekitar 5.500 pekerja meninggal akibat
kecelakaan atau penyakit di lingkungan kerja
3. Dalam sudut pandang ekonomi, 4% atau senilai USD 1,25 Trilyun dari Global
Gross Domestic Prodct (GDP) dialokasikan utuk biaya dari kehilangan waktu
kerja akibat kecelakaan dan penyakit di lingkunga kerja, kompensasi untuk
para pekerja, terhentinya produksi, dan biaya biaya pengobatan pekerja.
4. Potensi bahaya kecelakaan kerja diperkirakan menyebabkan 651.000 angka
kematian, terutama di Negara Negara berkembang. Bahkan angka tersebut
mungkin dapat lebih besar lagi jika sistem pelaporan dan notifikasi nya lebih
baik.Data dari sejumlah Negara Negara Industri menunjukkan bahwa para
pekerja konstruksi memiliki potensi meninggal akibat kecelakaan kerja 3
sampai 4 kali lebih besar.
5. Penyakit paru paru yang terjangkit pada para pekerja di perusahaan minyak &
gas, pertambangan, dan perusahaan perusahaan sejenis, sebagai akibat paparan
asbestos, batu bara dan silica, masih menjadi perhatian di negara negara maju
dan berkembang. Bahkan kematian akibat kecelakaan kerja dari paparan
Asbestos saja sudah mencapai angka 100.000 dan selalu bertambah setiap
tahunnya.

Oleh karena itu, dengan ditemukannya berbagai hal yang menyangkut


Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada lingkungan kerja khususnya di bengkel
AHASS ABS 2, perlu diberikan pemahaman yang lebih mengenai Keselamatan
dan Kesehatan Kerja itu sendiri. Berdasarkan latar belakang  di atas, maka peneliti
tertarik mengangkat permasalahan tersebut untuk dilakukan penelitian dengan
judul ”Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan Metode
Deskriptif Kuantitatif di bengkel Ahass ABS 2 “.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan diatas maka rumusan


masalah dalam penelitian ini yakni:

1. Faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya kecelakaan di bengkel


AHASS ABS 2?
2. Bagaimanakah aplikasi penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif?

1.3 Batasan Masalah

Dalam penelitian di bengkel AHASS ABS 2, peneliti membatasi hal-hal


tertentu saja yakni:

1. Permasalahan yang dibahas adalah bagaimana cara menggunakan Alat


Pelindung Diri (APD) dengan baik dan benar.
2. Bagaimana cara pencegahan agar tidak jadi kecelakaan di bengkel Ahass ABS
2

1.4 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diketahui tujuan dari penelitian
yakni :
1. Untuk Mengetahui Perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di
bengkel AHASS ABS 2.
2. Untuk Mengetahui Kondisi Lingkungan pada bengkel Ahass ABS 2
3. Dengan diterapkannya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di bengkel
Ahass ABS 2 diharapan semua kegiatan dapat berjalan dengan baik.

1.5 Manfaat Penelitian


a. Manfaat Penelitian Secara Akademik
1. Membantu perkembangan ilmu pengetahuan dalam kajian keilmuan dan
perkembangan teknologi.
2. Dengan penerbitan jurnal secara rutin dan berkala dapat membantu
akademik dalam pengajuan akreditasi perguruan tinggi, program studi dan
jurnal ilmiah.
3. Sistem informasi jurnal ilmiah berbasis web tidak perlu mengeluarkan
banyak biaya untuk produksi dalam penyebarluasan jurnal ilmiah.
b. Manfaat Penelitian Penulis
1. Menambah wawasan penulis tentang pentingya Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3)
2. Memperdalam pengetahuan tentang penulisan karya ilmiah
c. Manfaat Penelitian Secara Umum
1. Menambah wawasan dan kemampuan berpikir mengenai penerapan teori
yang telah didapat dari mata kuliah yang telah diterima kedalam penelitian
yang sebenarnya.
2. Hasil penelitian dapat digunakan untuk menggambarkan sistem penilaian
pelayanan yang berjalan saat ini di Perguruan Tinggi Raharja.
3. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sarana diagnosis dalam mencari
sebab masalah atau kegagalan yang terjadi di dalam sistem penilaian
pelayanan yang sedang berjalan. Dengan demikian akan memudahkan
pencarian alternatif pemecahan masalah-masalah tersebut.
4. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sarana untuk menyusun strategi
pengembangan sistem penilaian pelayanan yang berjalan.

1.6 Sistematika Penulisan


BAB I PENDAHULUAN berisi
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
1.6 Sistematika Penulisan

Anda mungkin juga menyukai