kegagalan yang terjadi terus-menerus maka tubuh melakukan kompensasi berupa keadaan
hiperinsulinemia, dimana glukosa darah masih normal atau baru sedikit meningkat akibat sekresi
insulin oleh sel beta pankreas tersebut. Resistensi insulin pada otot, hepar serta kegagalan sel beta
pankreas dikenal sebagai patofisiologi kerusakan sentral dari diabetes melitus tipe 2. Selain itu ada
beberapa organ lain yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan toleransi glukosa seperti:
jaringan lemak dapat menigkatkan lipolisis, gastrointestinal dapat meyebabkan defisiensi incretin,
sel alpha pancreas dapat menyebabkan hiperglukagonemia, ginjal dapat meningkatan absorbsi
glukosa, dan otak dapat menyebabkan resistensi insulin (PERKENI, 2015).