Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

LatarBelakangMasalah

Asma adalah penyakit jalan napas obstruktif intersilen reversibel

dimana trakea dan bronkus berespon secara hiperaktif terhadap stimuli

tertentu. Asma dimanifestasikan penyempitan jalan nafas yang

mengakibatkan dyspnea, batuk dan mengi. Tingkat penyempitan jalannafas

dapatberubahsecaraspontanataukarenaterapi.Asmaberbedadengan

penyakit paru obstruktif dalam hal asma adalah proses reversible.

Eksaserbasi akut dapat saja terjadi yang berlangsung dalam beberapamenit

sampaijamdiselingiperiodebebasgejala,jikaasmadanbronchitisterjadi

bersamaan obstruksi yang diakibatkan menjadi gabungan dan disebut

bronchitisasmatikkronik(Smeltzer,2011).

Asma bronkial adalah proses peradangan pada saluran nafasyang

mengakibatkan peningkatan responsif dari saluran nafas terhadap berbagai

stimulasi yang menyebabkan penyempitan saluran nafas yang menyeluruh

dengangejalakhassesaknafasyangreversible(Nugroho,2011).

Genetikapopulasiadalahcabangdariilmugenetikayangmempelajari

gen-gen dalam populasi dan menguraikannya secara matematik akibat dari

keturunan pada tingkat populasi. Genetika populasi berusaha menjelaskan

implikasi yang terjadi terhadap bahan genetik akibat saling kawin yang

terjadididalamsatuataulebihpopulasi.Suatupopulasidikatakanseimbang
apabila frekuensi genetik berada dalam keadaan tetap dari setiap generasi

(Elrod S &StansfieldW, 2012).

Hereditasadalahpewarisanwatakdariindukkeketurunannyabaik

secara biologis melalui gen (DNA) atau secara sosial melalui pewarisan

gelar,ataustatussosial.Sepertidiketahuikromosomadaduajenisyaitu

AutosomdanGonosom,jadipenyakitgenetikpadamanusiajugaadadua

sebabyaitudisebabkanolehkelainanautosomdandisebabkanolehkelainan

gonosom (Anonymous,2011).

Peristiwa penurunan sifat atau hereditas telah mendapat banyak

perhatianpeneliti.PenelitiyangpalingpopularadalahGregorJohann

Mendel. Ilmuwan ini lahir pada tahun 1822 di Cekoslowakia. Pada tahun

1842,mendelmulaimengadakanpenelitiandanmeletakkandasar-dasar

hereditas. Ilmuwan yang juga birawan ini menemukan prinsip-prinsip dasar

pewarisan melalui percobaan yang dikendalikaan dengan cermatdalam

pembiakansilang(Yulianto,Arie.2009).

World Health Organization (WHO) pada tahun 2011, 235 juta orang

diseluruhduniamenderitaasmadenganangkakematianlebihdari8%di

negara- negara berkembang yang sebenarnya dapat dicegah. National

CenterFotHealthStatistics(NCHS)padatahun2011,prevalensiasma

menurutusiasebesar9,5%padaanakdan8,2%padadewasa,sedangkan

menurutjeniskelamin7,2%laki-lakidan9,7%perempuan(Gisella,2016).

Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (2013), prevalensi tertinggi

penyakit asma di Provinsi Sulawesi Tengah (7,8%), dua di Provinsi Nusa


TenggaraTimur(7,3%),kemudiandiDIYogyakarta(6,9%),sementaraitu

prevalensi terendah terdapat di Provinsi Lampung (1,6%), kemudian diikuti

Riau,danBengkulu(2%).PrevalensikasusasmadiJawaTengahsebesar

113.028kasusmengalamipenurunanbiladibandingkandengantahun2012,

140.026 kasus dan tertinggi di Kota Surakarta sebanyak 10.393 kasus.

BerdasarkandatadiRSUDKaranganyarangkakejadianasmacenderung

meningkat.Totalpenderitaasmatahun2015sebanyak18penderita.Jumlah

penderitaasmapadatahun2013sebanyak9kasus,penderitaasmapada

tahun2014sebanyak15kasus.

Asma bronkial merupakan masalah yang harus segera ditangani.

Masalah utama pada asma bronkial yaitu terjadinya gangguan pada saluran

pernafasan. Gangguan pernafasan pada penderita asma disebabkan oleh

alergenyangmasukkedalamtubuhdanterjadipenyempitan(konstriksi)

yang menyebabkan batuk-batuk, sesak nafas dan mengi. Sesak nafas

merupakansalahsatudarikegawatanasmayangditandaidenganpenurunan

aliranudaraekspirasidanapabilatidaksegeraditanganiakanmenyebabkan

gagal nafas (Kimberly,2011).

Aruspuncakekspirasi(APE)merupakanperpindahanudarakedalam

ataukeluarparu-paruselamapernafasankhususnyapadasaatekspirasi.

SelainituAPEdigunakanuntukmenilaiberatnyaobstruksijalannafasdan

responpengobatan.Masalahutamapadaasmabronkialterhadappenurunan

aruspuncakekspirasiyaituketidakmampuanmendasardalammencapai
angka aliran udara normal pernafasan pasa saat ekspirasi yang menyebabkan

Respiratory Rate (RR) meningkat (Masnadi, 2010).

Penanganan pada asma bronkial dapat diberikan secara farmakologi

dan non farmakologi. Penanganan farmakologi diantaranya dengan adanya

obstruksi pada penderita asma bronkial sehingga perlu diberikan

bronkodilator yang berfungsi untuk melebarkan saluran nafas seperti

golonganandrenergik(fenoteroldanterbutalin)dangolongan(aminofilin

dan teofilin). Penanganan non farmakologi diantaranya dengan adanya

penurunan arus puncak ekspirasi pada penderita asma bronkial yang

menurun akan menyebabkan respiratory rate (RR) yang tinggi. Tindakan

keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah respiratory rate (RR)

yangtinggiyaitumengajarkanpursedlipbreathing.

Pursed lip breathing atau mengerutkan bibir pernafasan merupakan

tindakan menghembuskan nafas melalui katup rapat, dimana bibiryang

mengerucutyangdapatmengontroljumlahpernafasandannafaspendek

(Nusdwinuringtyas, 2008). Latihan pernafasan pada penderita asma

berfungsiuntukmengatasipenurunanvolumeparu,peningkatanbebankerja

pernafasan, pola nafas abnormal, gangguan pertukaran gas, dan hambatan

arusudaradalamsalurannafas.Halinidiperkuatdenganpenelitianyang

dilakukan oleh Natalia pada tahun (2007), tentang latihan pernafasan pada

penderita asma dimana pursed lip breathing merupakan salah satu tindakan

yangefektifuntukmemperbaikiventilasi,polanafasdanmeningkatkanarus

puncakekspirasi.
Bronkitis kronis merupakan kelainan pada bronkhus yang sifatnya

menahunyangberlangsungselama3bulandalam1tahundanselama2

tahunterjadiberturut-turut.MasalahyangseringdihadapiolehNy.Sdan

Tn.Sbronkhitiskronissaatdatangkepelayanankesehatanadalahbatuk

produktif,sesaknafasdannilaiaruspuncakekspirasi(APE)yangrendah

(dibawah batas normal). Salah satu bentuk intervensi yang dapat diberikan

padapasiendenganbronkhitiskronisadalahdenganmemberikanlatihan

pernafasan. Latihan pernafasan ini terdiri dari latihan dan praktek

pernafasan yang dimanfaatkan untuk mencapai ventilasi yanglebih

terkontrol,efisiendanmengurangikerjanafas.Latihanpernafasanyang

dapatditerapkanpadapasiendenganbronkhitiskronissalahsatunyaadalah

pursed lip breathing exercise (Widiyani,2015).

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk membuat

karya tulis ilmiah dengan mengaplikasikan pemberian latihan pursed lip

breathing terhadap respiratory rate (RR) pada asuhan keperawatan Ny.S

dan Tn.S dengan asma bronkial di Instalasi Gawat Darurat RSUD

Karanganyar.

BatasanMasalah

MasalahpadastudikasusinidibatasipadaAsuhanKeperawatanNy.S

dan Tn.S yang mengalami asma bronkial di bangsal Mawar 1 RSUD

Karanganyar.
RumusanMasalah

Bagaimanakah Asuhan Keperawatan pada Ny.S dan Tn.S yang

mengalami asma bronkial di bangsal Mawar 1 RSUD Karanganyar?

Tujuan

TujuanUmum

Melaporkanpemberianlatihanpursedlipbreathingterhadap

respiratory rate(RR) pada Ny.S dan Tn.S dengan asma bronkial di

bangsalMawar1RSUDKaranganyar.

TujuanKhusus

Penulis mampu melakukan pengkajian keperawatan pada Ny.S

danTn.SdenganasmabronkialdiRSUDKaranganyar.

Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny.S

danTn.SdenganasmabronkialdiRSUDKaranganyar.

Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada

Ny.SdanTn.SdenganasmabronkialdiRSUDKaranganyar.

Penulis mampu melakukan implementasi keperawatan pada

Ny.SdanTn.SdenganasmabronkialdiRSUDKaranganyar.

Penulis mampu melakukan evaluasi keperawatan pada Ny.Sdan

Tn.SdenganasmabronkialdiRSUDKaranganyar.
ManfaatPenulisan

Bagipasien

Sebagai referensi memberikan pilihan terhadap

penanganan asma bronkial dengan menerapkan

intervensi latihan pursed lip breathing dalam sehari-

hari.

Bagi RumahSakit

Sebagaireferensibahwalatihanpursedlipbreathingmerupa

kansalah

satualternatifuntukmenurunkanrespiratoryrate(RR)yang

dapatdi

aplikasikanpadapasiendenganasmabronkial.

Bagi InstitusiPendidikan

Sebagai referensi dalam pengembangan dan peningkatan


keperawatan

preservice.

BagiPenulis

Sebagai referensi dalam mengaplikasikan ilmu dan meningkatkan pengalaman dalam melakukan
intervensi di bidang keperawatan medical

Anda mungkin juga menyukai