Anda di halaman 1dari 4

[Type text]

PENDAHULUAN

DRAINASE PERKOTAAN

Drainase adalah sistem pembuangan air dari suatu daerah/kawasan (air hujan dan air buangan
rumah tangga). Drainage ; menguras , membuang, mengalihkan.

Drainase adalah rangkain bangunan untuk mengurangi kelebihan air dari suatu kawasan/lahan
agar berfungsi optimal.

A. Maksud dan tujuan drainase:


1. Membuang air secepat mungkin tanpa erosi, endapan, polusi
2. Tidak terjadi genangan, banjr, becek setiap musim hujan
3. Sebagai konservasi sumber daya air permukaaan/tanah

B. Tingkatan Drainase
1. Tersier, menerima air buangan dari beberapa kuarter
2. Sekunder, menerima air buangan dari beberapa tersier
3. Primer, menerima air buangan dari beberapa sekunder

Banjir adalah luapan air sungai atau laut akibat penampang sungai yang tidak memenuhi dan
tidak dapat ditangani oleh drainase..

Luapan adalah badan air yang menempati suatu cekungan akibat tidak adanya drainase yang
memadahi membawa air ke daerah resapan.

(PERTEMUAN 2)

Yang membedakan dari saluran tersier, sekunder, dan primer adalah dimensi nya.

 Quarter = L20-30 / T30-40


 Tersier = L30-40 / T40-50
 Sekunder = L40-60 / T50-70
 Primer = L>60 / T>70

Drainase Alamiah : terbentuk secara alami

Drainase Buatan : terbentuk karena kebutuhan manusia

Drainase Permukaan tanah saluran drainase yang berada di atas permukaan tanah untuk
mengalirkan air limpasan permukaan.

Drainase bawah permukaan tanah untuk membuang air di bawah permukaan tanah (gorong
gorong)
[Type text]

Drainase Single Purpose, mengalirkan satu jenis air buangan

Drainase Multi Purpose, mengalirkan beberapa jenis air buangan baik bercampur ataupun
bergantian

Saluran terbuka, bangunan terlihat

Saluran tertutup, bangunan tidak terlihat

PERIODE PERENCANAAN / PERIODE ULANG (T)

Suatu sistem drainase daerah perkotaan meliputi sistem-sistem drainase yang membutuhkan data
periode ulang. Periode ulang maksudnya periode perkiraan rencana drainase, yang mana periode
tersebut akan menggambarkan pendekatan debit beberapa tahun yang akan datang. Semakin
besar periode ulang maka semakin besar debit yang akan terjadi.

Periode ulang juga dapat diartikan sebagai ukuran waktu berapa tahun suatu volume debit
maksimal dapat terjadi. Semisal Sungai Saddang mempunyai debit banjir 50m3/det terakhir
terjadi 10 tahun terakhir dan diperkirakan akan terjadi lagi.

KONSERVASI AIR

Upaya menyerapkan air ke dalam tanah semaksimal mungkin sebelum dialirkan ke sistem
drainase, dengan tujuan untuk menambah air tanah. Sesuai prinsip baru “sedapat mungkin
menahan dulu meresapkan ke dalam tanah melalui sumur resapan, kolam retensi, dll”.

Sebagai cadangan air tanah, mengurangi debit puncak banjir, mengatasi kesulitan air di musim
kemarau.

LAY OUT PERENCANAAN

Suatu tahapan dalam perencanaan drainase seperti topografi, penentuan trase, luas cakupan
(catchment area). Catchment area adalah luasan suatu daerah sebagai tempat jatuhnya air hujan
ataupun buangan yang akan ditanggung suatu saluran drainase.
[Type text]

(PERTEMUAN 3)

Data-Data Perencanaan

Data curah hujan

Data topografi, menentukan kontur suatu daerah mengetahui kemiringan, arah pengaliran,
penentuan catchment

Data tat.a guna lahan, dinyatakan dalam koefisien permukaan (C) yaitu bilangan yang
menunjukan perbandingan aliran permukaan dengan curah hujan. C=0 menunjukan bahwa air
seluruhnya meresap ke dalam tanah.

Analisa Data-Data Hidrologi

1) Metode Rasional
*catchment area < 300 Ha
Qp= 0,002778 CIA (m3/det) Q= A*V (kontinuitas)
C= Koefisien aliran permukaan
I= Intensitas Hujan (mm/jam)
A= Luas derah tangkapan (Ha)

(PERTEMUAN 4)

2) Metode Rasional Modifikasi


*Cactchment area>300 Ha
Qp= 0,002778 Cs*CIA (m3/det)
C= Koefisien aliran permukaan
I= Intensitas Hujan (mm/jam)
A= Luas derah tangkapan (Ha)
Cs= Faktor Penampungan = 2tc/(2tc+td)

tc = waktu konsentrasi (td+t0)-menit

td = waktu pengaliran (Ls/V*60) ……..menit


n
t0 = 2/3*3.28*L* n= koefisien kekasaran permukaan
akar S

s = kemiringan aliran air


[Type text]

(Kuantitas air buangan)

Tergantung pada kondisi buangan dari bangunan di sekitar area drainase, masing masing
bangunan telah memiliki debit buangan sendiri tergantung jenisnya.

(Kecepatan aliran dalam saluran)

Kecepatan aliran dalam suatu saluran tergantung pada bahan saluran yang digunakan, kondisi
fisik dan sifat-sifat hidrolis.

Kecepatan minimum yang diizinkan atau kecepatan tanpa pengendapan

Kecepatan maksimum merupakan kecepatan yang tidak menimbulkan erosi pada tubuh saluran

V= 1/n (R^2/3) (S^1/2)

V= Kecepatan aliran (m/det)

R= Jari jari hidrolis saluran (luas/keliling)

S= Kemiringan memanjang dasar saluran

N= Koefisien manning

(penampang persegi)

A = Bh atau B=A/h

P = B+2h---------keliling basah saluran

P= A/h + 2h----- keliling basah saluran

(penampang trapesium)

A= (B+mh)h

Anda mungkin juga menyukai