PENDAHULUAN
DRAINASE PERKOTAAN
Drainase adalah sistem pembuangan air dari suatu daerah/kawasan (air hujan dan air buangan
rumah tangga). Drainage ; menguras , membuang, mengalihkan.
Drainase adalah rangkain bangunan untuk mengurangi kelebihan air dari suatu kawasan/lahan
agar berfungsi optimal.
B. Tingkatan Drainase
1. Tersier, menerima air buangan dari beberapa kuarter
2. Sekunder, menerima air buangan dari beberapa tersier
3. Primer, menerima air buangan dari beberapa sekunder
Banjir adalah luapan air sungai atau laut akibat penampang sungai yang tidak memenuhi dan
tidak dapat ditangani oleh drainase..
Luapan adalah badan air yang menempati suatu cekungan akibat tidak adanya drainase yang
memadahi membawa air ke daerah resapan.
(PERTEMUAN 2)
Yang membedakan dari saluran tersier, sekunder, dan primer adalah dimensi nya.
Drainase Permukaan tanah saluran drainase yang berada di atas permukaan tanah untuk
mengalirkan air limpasan permukaan.
Drainase bawah permukaan tanah untuk membuang air di bawah permukaan tanah (gorong
gorong)
[Type text]
Drainase Multi Purpose, mengalirkan beberapa jenis air buangan baik bercampur ataupun
bergantian
Suatu sistem drainase daerah perkotaan meliputi sistem-sistem drainase yang membutuhkan data
periode ulang. Periode ulang maksudnya periode perkiraan rencana drainase, yang mana periode
tersebut akan menggambarkan pendekatan debit beberapa tahun yang akan datang. Semakin
besar periode ulang maka semakin besar debit yang akan terjadi.
Periode ulang juga dapat diartikan sebagai ukuran waktu berapa tahun suatu volume debit
maksimal dapat terjadi. Semisal Sungai Saddang mempunyai debit banjir 50m3/det terakhir
terjadi 10 tahun terakhir dan diperkirakan akan terjadi lagi.
KONSERVASI AIR
Upaya menyerapkan air ke dalam tanah semaksimal mungkin sebelum dialirkan ke sistem
drainase, dengan tujuan untuk menambah air tanah. Sesuai prinsip baru “sedapat mungkin
menahan dulu meresapkan ke dalam tanah melalui sumur resapan, kolam retensi, dll”.
Sebagai cadangan air tanah, mengurangi debit puncak banjir, mengatasi kesulitan air di musim
kemarau.
Suatu tahapan dalam perencanaan drainase seperti topografi, penentuan trase, luas cakupan
(catchment area). Catchment area adalah luasan suatu daerah sebagai tempat jatuhnya air hujan
ataupun buangan yang akan ditanggung suatu saluran drainase.
[Type text]
(PERTEMUAN 3)
Data-Data Perencanaan
Data topografi, menentukan kontur suatu daerah mengetahui kemiringan, arah pengaliran,
penentuan catchment
Data tat.a guna lahan, dinyatakan dalam koefisien permukaan (C) yaitu bilangan yang
menunjukan perbandingan aliran permukaan dengan curah hujan. C=0 menunjukan bahwa air
seluruhnya meresap ke dalam tanah.
1) Metode Rasional
*catchment area < 300 Ha
Qp= 0,002778 CIA (m3/det) Q= A*V (kontinuitas)
C= Koefisien aliran permukaan
I= Intensitas Hujan (mm/jam)
A= Luas derah tangkapan (Ha)
(PERTEMUAN 4)
Tergantung pada kondisi buangan dari bangunan di sekitar area drainase, masing masing
bangunan telah memiliki debit buangan sendiri tergantung jenisnya.
Kecepatan aliran dalam suatu saluran tergantung pada bahan saluran yang digunakan, kondisi
fisik dan sifat-sifat hidrolis.
Kecepatan maksimum merupakan kecepatan yang tidak menimbulkan erosi pada tubuh saluran
N= Koefisien manning
(penampang persegi)
A = Bh atau B=A/h
(penampang trapesium)
A= (B+mh)h