Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : 18.0090.09.01
Kelas : Keperawatan 3A
Matkul : Metodelogi Penelitian
Resume : Konsep Dasar Penelitian Ilmu Keperawatan
A. Hakikat Ilmu Pengetahuan dan Penelitian
Pengerahuan (kenowledge) adalah segala sesuatu yang diketahui
manusia tentang suatu objek, termasuk ilmu didalamnya, tapi tidak semua
pengetahuan bisa dikatakan ilmu. Banyak ahli mengatakan pendapatnya
mengenai ilmu, namun belum terdapat perumusan yang baku dan seragam,
karena berbeda sudut pandang. Ilmu (scince) berasal dari bahasa latin yaitu,
scientia yang berarti “to know”, atau mengetahui.
Menurut Campbell menyatakan ilmu pengetahuan dapat digambarkan
melalui dua bentuk
1. Ilmu adalah “body” dari pengetahuan yang berguna dan dapat
diperaktikkan da nada metode untuk menemukan pengetahuan tersebut
2. Ilmu adalah aktivitas intelektual murni.
Menurut Conant berpendapat bahwa ilmu itu merupakan serangkaian
konsep (concepts) dan bagan konseptual (conceptual schemes) yang saling
berhubungan yang berkembang menjadi hasil eksperimen dan observasi
lebih lanjut.
Penelitian (research) sebagai salah satu cara menyelesaikan suatu
masalah atau mencari jawaban dari persoalan yang dihadapi secara ilmiah,
menggunakan cara berpikir reflektif, berpikir keilmuan dengan prosedur
yang sesuai dangan tujuan dan sifat penyelidikan. Penelitian ilmiah
menggunakan langkah langkah yang sistematis dan terkendali, bersifat hati
hati dan logis, objektif dan empiris serta terarah pada sasaran yang ingin
dipecahkan. Penelitian yang dilaksanakan itu hendaknya mampu menjawab
masalah yang ada, mengungkapkan secara tepat atau memprediksi secara
benar. Sifat masalah atau objek yang diteliti itu berbeda, maka perlu dipilih
tipe dan jenis penelitian yang sesuai dengan tujuan dan objek penelitian,
baik melalui penelitian kuantitatif (quantitative research) maupun penelitian
kualitatif (qualitative research), penelitian survey (survey research) maupun
penelitian non survey, baik melalui penelitian pustaka (library research)
maupun penelitian lapangan (field research) atau penelitian ex post facto
maupun penelitian eksperimen.
B. Pendekatan Penelitian
Penelitian sebagai suatu kegiatan ilmiah mengikuti langkah tertentu
dan proses yang panjang. Pendekatan penelitian dilakukan dengan
sistematis, hati-hati dan logis merupakan suatu kegiatan yang berawal dari
penelitian atau peneliti sendiri untuk memecahkan suatu fenomena atau
memverifikasi suatu teori maupun menguji kembali sehingga pada akhirnya
menemukan suatu gagasan, dalil atau teori. Proses itu merupakan
serangkaian kegiatan yang ditempuh peneliti menurut prosedur dan proses
yang benar serta akurat sehingga hasil yang didapat diyakini benar dapat
dipercaya dan berdaya guna serta diakui oleh masyarakat ilmiah
C. Konsep Metodelogi Penelitian, Berfikir dan Bersikap Ilmiah serta Urgensi
Metodelogi Penelitian dalam Mengembangkan IPTEK
Metodelogi penelitian tidak terletak pada apa yang kita ketahui (atau
pengetahuan), tetapi pada bagaiaman kita mengetahui, walaupun
pengetahuan dan cara mengetahui adalah dua cara yang tidak dapat
dipisahkan. Manusia memperoleh pengetahuan dengan dua cara
1. Melalui orang lain, baik secara langsung maupun media dengan
informasi yang didapat dianggap benar.
2. Pengalaman diri sendiri secara langsung.
Metodologi penelitian tidak hanya berhubungan dengan pengetahuan,
tetapi juga dengan ilmu pengetahuan. Metodelogi pengetahuan juga disebut
dengan epistemology. Epistemology adalah ilmu mengetahui, sedangkan
metodologi (bagaian dari epistemologi) dapat dikatakan sebagai ilmu
menemukan. Ada beberapa cara untuk memperoleh pengetahuan antara lain
metode keteguhan (tenacity), metode otoritas, metode a priori atau intusi,
metode trial and error, metode metafisik, dan metode ilmiah.
D. Perkembangan Metodelogi Ilmu dan Penelitian
Ilmu pengetahuan memiliki sifat utama yaitu tersusun secara
sistematik dan runtut dengan menggunakan metode ilmiah. ilmu
pengetahuan memiliki tiga sifat utama diantaranya memiliki sikap ilmiah,
metode ilmiah, dan tersusun secara sistematik serta runtut
Sikap ilmiah menuntun orang untuk berpikir dengan sikap tertentu.
Dari sikap tersebut orang dituntun dengan cara tertentu untuk menghasilkan
ilmu pengetahuan. Selanjutnya cara tertentu itu disebut metode ilmiah. Jadi
dengan sikap ilmiah dan metode ilmiah diharapkan dapat disusun ilmu
pengetahuan dengan sistematik dan runtut.
Periode perkembangan metodologi penelitian yang dikemukakan oleh
Rummel yang dikutip oleh Prof. Sutrisno Hadi MA digolongkan sebagai
berikut :
1. Periode Trial and Error
Menyusun ilmu pengetahuan dengan cara mencoba- coba berulang
kali sampai dijumpia suatu pemecahan masalah yang diangap
memuaskan.
2. Periode Authority and Tradition
Kebenaran ilmu pengetahuan didasarkan atas pendapat para pemimpin
atau penguasa saat itu. Pendapat-pendapat itu dijadikan ajaran yang harus
diikuti
3. Periode Speculation and Argumentation
Pada periode ini ajaran atau doktrin para pemimpin atau penguasa
serta tradisi yang bercakal dalam kehidupan masyrakat mulai
menggunakan dialektika untuk mengadakan diskusi dalam memecahkan
masalah untuk memperoleh kebenaran. Dengan kata lain, masyarakat
mulai membentuk kelompok-kelompok spekulasi untuk memperoleh
kebenaran dan menggunakan argumen-argumen.
4. Periode Hypothesis and Experimentation
Mulai mencari rangkaian tata cara untuk mnerangkan suatu kejadian.
Mula-mula membuat dugaan-dugaan (hipotesis-hipotesis), kemudian
mengumpulkan fakta-fakta kemudian dianalisis dan diolah, hingga
akhirnya ditarik kesimpulan. Fakta-fakta tersebut diperoleh dengan
eksperimen atau observasi-observasi serta dokumen-dokumen.
E. Mencari Kebenaran
Sesuai dengan prinsip pendekatan ilmiah peneliti itu membutuhkan
langkah-langkah tertentu dan dirancang secara tepat dan berdaya guna. Hal
itu dibutuhkan kehati-hatian dalam merancang maupun melakukan
penelitian di lapangan ataupun tidak. Seandainya ada langkah yang
diabaikan, seharusnya dilakukan, maka hasil yang didapat akan keluar dari
yang sebenarnya.
Sesuai dengan fungsi penelitian penemuan sesuatu yang baru hanya
dapat dijawab melalui penelitian. Karena itu, penelitian harus juga serius
dan berani menyatakan sesuatu yang salah berdasarkan hasil penemuannya.
F. Konsep Penelitian
Kata penelitian atau research berasal dari kata Perancis (kuno)
recerchier atau recherche yang merupakan penggabungan dari “re” +
“cerchier” atau “searcher” yang berarti mencari atau menemukan.
Menurut Shuttleworth (2008), research dalam arti luas dapat diartikan
sebagai kegiatan pengumpulan data, informasi dan fakta untuk kemajuan
pengetahuan. Selain itu Woddy mengutip Whitney menyatakan, research
dapat diartikan sebagai suatu penyelidikan atau suatu upaya penemuan
(inquiry) yang dilakukan sacara hati hati atau secara kritis dalam mencari
fakta dan prinsip untuk menetapkan sesuatu.
G. Klasifikasi Penelitian
Pemilihan bentuk dan jenis penelitian yang tepat akan dipengaruhi
oleh banyak faktor antara lain
1. Tujuan penelitian
2. Kemampuan peneliti
3. Masalah yang akan dijawab melalui penelitian
4. Waktu
5. Fasilitas yang tersedia termasuk di dalamnya data yang akan
dikumpulkan.
Macam-macam metode penelitian mengacu pada bentuk penelitian,
tujuan, sifat masalah dan pendekatannya berikut metode penelitian
diantaranya :
1. Penelitian Eksploratif
Penelitian yang ingin mengetahui suatu gejala atau peristiwa dengan
melakukan penjajakan terhadap gejala tersebut
2. Penelitian Deskriptif
Penelitian yang ingin mengetahui proses terjadinya pristiwa tersebut.
Melibatkan faktor faktor yang mempengaruhi kejadian tersebut, untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik, penelitian dilakkan dengan
menggunakan sempel.
3. Penelitian Eksplanatif
Penelitian yang menjelaskan masalah yang terjadi dengan banyak
faktor yang mendukung . penelitian seperti ini didasarkan pada hipotesis-
hipotesis yang datanya dikumpulkan dengan metode sampling.
4. Penelitian Eksperimen
Ketiga tipe penelitian yang disebutkan diatas disebut juga expost fact
research. Hal ini dikarenakan peristiwa yang diteliti sudah terjadi
sehingga data-data dapat dilacak kembali melalui kuisioner atau
dokumen-dokumen yang relevan. Tetapi ada juga penelitian di mana
datanya belum pernah ada sehingga harus diciptakan terlebih dahulu.
Caranya dengan membedakan 2 kelompok yang akan menjadi
perbandingan untuk mengetahui hasil yang lebih efektif dilakukan untuk
jangka panjang.
H. Karakteristik Penelitian
Kegiatan yang dilakukan peneliti dengan metode kualitatif atau
kuantitatif memiliki karakteristik yang sama diantaranya sebagai berikut.
1. Penelitian Mulai dengan Suatu Pertanyaan dalam Pikiran Peneliti
Proses berpikir, mengamati, dan memecahkan masalah tersebut,
bersumber dari rasa ingin tahu apa yang terjadi, bagaimana proses
terjadinya, dan bagaimana solusinya.
2. Penelitian selalu Diarahkan untuk Memecahkan Suatu Masalah atau
Kesulitan
Melalui penelitian masalah yang diteliti akan dideskripsikan melalui
sebab akibat antar variabel sehingga dapat dilihat dengan jelas bagaimana
pemecahan masalahnya dengan elakukan penelitian dalam konteks
terbatas tersebut berarti kegiatan penelitian itu menjadi lebih terkontrol,
terkendali, terarah, dan terfokus pada permaslahan yang urgent, menarik,
dan berdaya guna.
3. Sistematik
Penelitian adalah suatu proses kegiatan dengan memperhatikan aturan
dan langkah-langkah tertentu. Tahap yang dilakukan ditata sedemikian
rupa hingga dapat mencapai tujuan dan sasaran. Suatu kegiatan dikatakan
sistematis apabila mencakup dan mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut.
a. Ada suatu fenomena tertentu yang di observasi
b. Dari fenomena itu dirumuskan masalah yang ingin dikaji lebih
mendalam
c. Hubungan diantara ubahan (variabel) dapat diidentifikasi
d. Rumusan hipotesis atau pertanyaan penelitian dalam bentuk yang jelas
sehingga mudah untuk dikaji kebenarannya
e. Pilih dan kembangkan perancangan yang sesuai untuk menguji
hipotesis atau pertanyaan penelitian itu.
f. Hipotesis atau pertanyaan penelitian diverifikasi untuk dapat diterima
atau pun ditolak
g. Hipotesis atau pertanyaan penelitian yang di telah diverifikasi itu dites
atau dinilai lebih lanjut
h. Kesimpulan yang telah dikaji secara lebih mendalam diintegrasikan ke
dalam konsep ilmu yang sudah ada
4. Terkendali/Terkontrol
Dalam penelitian aspek aspek yang diteliti harus dapt diawasi,
dikontrol dam dikendalikan, sehingga dapat ditentukan hubungan atau
pengaruh salah satu sifat, preposisi, maupun disposisi terhadap aspek
lainnya
5. Logis dan Rasional
Penelitian mengikuti satu pola perpikir tertentu, sehingga setiap
langkah yang dilakukan mengikuti pola tersebut, logis dan rasional.
6. Berdasarkan pada Pengalaman yang Dapat Diobservasi atau Bukti Bukti
Empiris
Ini menunjukan bahawa penelitian itu dilakukan dengan
melaksanakan observasi tentang suatu aspek, atau perlakuan, sehingga
memungkinakan terdapat data informasi untuk pengujian secara empiris.
7. Rencana yang Jelas
Suatu tindakan ilmiah untuk menjawab suatu pertanyaan dengan baik
dan benar. Penelitian juga memberikan suatu yang berguna, menjawab
pertanyaan dengan penuh arti. Karena itu penelitian harus terarah.
8. Originalitas
Bukan berarti suatu penelitian harus dimulai dengan hal baru. Banyak
sekali penelitian dilakukan dengan meminjam sebagian instrument orang
lain tetapi melakukan adaptasi sesuai dengan keadaan baru.
9. Dapat Direplikasi (Replicable)
Penelitian yang sama dapat dilakukan di tempat yang berbeda, atau
ditempat yang sama dengan waktu yang berbeda. Keadaan ini
membuktikan bahwa peneliti melakukan pembuktian berulang ulang kali
terhadap suatu aspek, sehingga memungkinakan hasil penemuan yang
benar teruji.
I. Kegunaan Penelitian
Secara umum ada lima fungsi penelitian, diantaranya sebagai berikut:
1. Penelitian dengan Tugas Mendeskripsikan Gejala dan Peristiwa
2. Penelitian dengan Tugas Menerangkan
3. Penelitian dengan Tugas Meramalkan
4. Penelitian untuk Mengontrol Peristiwa dan Situasi
5. Penelitian dengan Tugas Pengembangan dan Menyusun Teori
Dari kelima penelitian tersebut menuntut jenis dan kualitas peneliti yang
berbeda beda. Tidak juga berarti bahwa satu penelitian hanya boleh satu
fungsi saja. Dalam batas tertentu akan menjadi gabungan beberapa fungsi
penelitian. Perlu diketahui bahwa tujuan penelitian yang telah ditetapkan
akan menentukan arah, rancangan, dan prosedur penelitian yang akan
dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
W.Gulo. (2000). Metodelogi Penelitian. Grasindo:Indonesia
Dr. Sandu Siyoto,SKM.,M.Kes dan M. Ali Sodik, M.A. (2015). Dasar Metodelogi
Penelitian. Literasi Media Publishing:Indonesia
Prof. Dr. A. Muri Yusuf, M.Pd.(2014).Metode Penlitian Kuantitatif, Kualitatif
dan Penelitian Gabungan. Kencana:Indonesia
Albi Anggito dan Johan Setiawan, S.Pd. (2018). Metodelogi Penelitian Kualitatif.
Tim CV Jejak: Indonesia