848-Article Text-2207-1-10-20160719
848-Article Text-2207-1-10-20160719
Muhardi
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Riau
Email: muhardi@eng.unri.ac.id
ABSTRAK
Abu terbang dan abu dasaradalahhasil pembakaran batu bara yang merupakan limbah yang meningkat setiap
tahunnya.Perbedaan jenis batu bara menghasilkan variasi kandungan dari abu batu bara yang berbeda.
Penelitian ini mengkaji karakteristik kimia, fisis dan mekanisabu terbang dan abu dasar dalam geoteknik
dengan melihat pengaruhkarakteristik terhadap pertambahan umur pada 7, 28, dan 56 hari.Pengujian
komposisi kimia dilakukan untuk melihat adanya senyawa yang berperan dalam reaksi pozzolan selama masa
pemeraman. Hasil pengujian fisismenunjukkan bahwa abu terbang memiliki ukuran butiran tanah lanau dan
abu dasar memiliki kemiripan perilaku seperti pasir. Pada pengujian mekanis, terjadi perubahan seperti
pengecilan nilai permeabilitas, angka pori, dan indeks pemampatan seiring dengan bertambahnya umur.
Selain itu terjadi peningkatan sudut geser, kohesi, dan nilai CBR seiring dengan bertambahnya umur
pemeraman.
Kata kunci: abu terbang, abu dasar, reaksi pozzolan, karakteristik kimia, fisis dan mekanis
Hg, Cd, Ag, Ni, Pb, As, Cr, Sn dan Zn. Hal tersebut Na2O 0,55 0,9 0,41 - 0,93 - 0,29 -
SO3 12,82 0,61 0,14 - 0,9 - 1,22 -
juga telah diteliti oleh Khaerunisa (2010) bahwa BaO 0,27 - - - 0,19 -
10,89 -
abu batu bara yaitu abu dasar dan abu terbang LOI - 7,24
13,42
0,84 - -
80 Faroq (2005)
(2006) menyatakan bahwa berat jenis abu dasar
60
Muhardi et al kering berkisar antara 2,0 - 2,6.
40 (2007)
Batas atas,
Berdasarkan pengujian kadar air abu terbang
20 Clarke (1992)
nilai rata-rata sebesar 0,545%. Dibandingkan
Batas bawah,
0 Clarke (1992) dengan penelitian Andoyo (2006), kadar air yang
0,01 1 100
Siswosoebrotho, didapat mendekati yaitu 0,6%. Nilai kadar air abu
Ukuran butir (mm) B.I. et al (2003)
terbang dari penelitian Santos (2011) menujukkan
Gambar 1. Perbandingan kurva distribusi ukuran nilai lebih rendahyaitu 0,13% dan pada penelitian
butiran abu terbang (Nainggolan, 2012) Faroq (2005) kadar air yang didapat menunjukkan
nilai lebih tinggi yaitu 3,41% - 4,83%. Untuk
100 Hasil Uji pengujiankadar air abu dasar diperoleh nilai rata-
Persentase Lolos (%)
14,0
Berdasarkan hasil pengujian terlihat bahwa
13,5
koefisien permeabilitas abu terbang dan abu dasar
13,0
12,5
mengecil seiring dengan bertambahnya umur
12,0 pemeraman benda uji. Pengecilan koefisien
0 5 10 15 20 25 permeabilitas ini dapat terjadi akibat adanya reaksi
Kadar Air (%)
pozzolan yang terjadi antara SiO2, Al2O3, dan Fe2O3
Gambar 4.Perilaku pemadatan standar dengan CaO yang terkandung dalam abu terbang
abu dasar PT. IKPP (Maharani, 2011) dan abu dasar dengan air. Selain itu adanya
pembesaran partikel abu dasar setelah pemeraman
Berdasarkan Gambar 4terlihat grafik seperti yang dikemukakan oleh Muhardi et al(2010)
pemadatan abu dasar tidak memiliki puncak. Pada juga dapat menyebabkan rongga pori pada abu
saat dipadatkan pada kadar air ditambahkan 30% - terbang dan abu dasar mengecil dan memperlambat
40% air tidak dapat diserap lagi oleh abu dasar. laju aliran air melalui pori-porinya.
Pemadatan membuat butiran abu dasar turun ke Perilaku konsolidasi abu terbang dan abu dasar
dasar dan air menggenang diatasnya bahkan PT. IKPPpada umur 0, 7, 28 dan 56 hari dapat
mengalir keluar dari benda uji. Hal ini memiliki dilihat pada Gambar 5 dan Gambar 6.
0,71
Umur 0 Hari
Umur 7 Hari
Angka Pori, e
0,66
Umur 28 Hari
0,61 Umur 56 Hari
0,56
0,51
0,01 0,10 1,00
2
Tekanan Normal, P (kg/cm )
Gambar 7. Grafik hasil pengujian geser langsung
Gambar 6.Perilaku konsolidasi abu dasar
abu terbang PT. IKPP (Nainggolan, 2012)
PT. IKPP (Maharani, 2011)
0,5
Pada Gambar 5 dan Gambar 6 terlihat bahwa Umur 0 Hari
Tegangan Geser (kPa)
Sedikit peningkatan sudut geser dan kohesi tersebut Gambar 10. Grafik hasil pengujian triaksial
sejalan dengan sedikitnya persentase CaO yang abu dasar PT. IKPP (Maharani, 2011)
berperan penting saat reaksi pozzolan.
Hasil pengujian UCS abu terbang pada umur 0, Berdasarkan Gambar 10 diperoleh bahwa
7, 28 dan 56 hari dapat dilihat pada Gambar 9. sudut geser dan kohesi abu dasar meningkat seiring
dengan bertambahnya umur pemeraman.
Peningkatan kohesi dan sudut geser akibat adanya
pemeraman pada benda uji triaksial terjadi seperti
halnya pada benda uji geser langsung.
Grafik hasil pengujian CBR non-rendaman dan
CBR rendaman abu terbang dan abu dasar PT.
IKPPdapat dilihat pada Gambar 11 dan Gambar 12.
Umur 7 Hari
Non-
3,0 Rendaman
Umur 28 Hari
lemah.Hal ini tidak terjadi pada abu terbang, nilai
Non-
2,0 Rendaman CBR pada penetrasi 0,2 inci memperlihatkan
Umur 56 Hari
Non-
1,0 Rendaman peningkatan.
Umur 0 Hari
0,0 Rendaman
Potensi penggunaan abu batu bara dalam
0 1 2 3 4 5 6
bidang Geoteknik berdasarkan hasil pengujian bisa
Penetrasi (mm)
digunakan sebagai bahan tambah atau pengganti
Gambar 12. Grafik hasil pengujian CBR untuk pembuatan subgrade dan dinding penahan
abu dasar PT. IKPP (Maharani, 2011) tanah karena mempunyai berat jenis yang kecil,
Berdasarkan Gambar 11 dan Gambar 12 nilai permeabilitas yang besar dibandingkan dengan
diperoleh nilai CBR abu terbang dan abu dasar pada tanah timbunan sehingga mengurangi beban.
umumnya semakin meningkat seiring dengan Keuntungan menggunakan abu batu bara adalah
bertambahnya umur pemeraman khususnya pada perilaku yang sama dengan semen yang bisa
penetrasi 0,1 inci. Peningkatan nilai CBR abu mengeras dengan hanya dicampurkan dengan air.
terbang dan abu dasar ini dapat disebabkan oleh Keuntungan lainnya dari segi ekonomi adalah bagi
adanya pembesaran partikel yang membuat bidang industri akan mengurangi penyediaan lahan untuk
kontak antar partikel abu dasar semakin besar, serta tempat pembuangan limbah. Juga karena abu batu
reaksi pozzolan yang dapat meningkatkan kohesi bara merupakan limbah yang akan dibuang atau
benda uji sehingga rekatan antar partikel menjadi ditumpuk maka tidak ada biaya langsung untuk
semakin kuat. Hal ini menyebabkan angka pori abu pengadaan material yang diperlukan.
terbang dan abu dasar menjadi semakin kecil
seiring dengan bertambahnya waktu, namun tidak 4. Kesimpulan
merubah kepadatan. Sehingga seiring dengan 1. Komposisi kimia abu terbang PT. IKPP
Perawang mengandung SiO2 sebesar 45,58%,