2. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Jalur Pentosa Fosfat dan maknanya untuk
tumbuhan!
Jawab :
Lintasan/jalur pentosa fosfat adalah serangkaian reaksi yang mengkonversi glukosa
(gula ber-atom karbon 6, heksosa) menjadi gula berkarbon 5 (pentosa). Fungsi dari
pentosa fosfat adalah untuk memproduksi NADPH.
Fase oksidatif dalam jalur pentosa fosfat merupakan proses pengubahan glukosa
menjadi gula pentosa dalam bentuk ribosa 5-fosfat. Gula pentosa tersebut
digunakan sebagai bahan baku dalam pembentukan DNA, RNA, ATP, dan koenzim
A.
Fase non oksidatif terjadi pada jaringan yang sangat membutuhkan NADPH,
karena pada fase ini tidak dihasilkan gula pentosa. Ribosa 5-fosfat yang dihasilkan
akan segera diubah kembali menjadi glukosa 6-fosfat sehingga hanya
menghasilkan NADPH saja.
NADPH yang dihasilkan dalam proses ini merupakan agen pereduksi yang penting
untuk menangkal radikal bebas oksigen. Sel-sel eritrosit dan lensa mata yang
bersentuhan langsung dengan oksigen memerlukan NADPH untuk menghindari
terjadinya kerusakan jaringan. Oksigen dapat berperan sebagai radikal bebas
dengan cara mencuri elektron dari berbagai molekul yang dapat mengakibatkan
kerusakan sel dan jaringan. NADPH akan berperan sebagai agen penyumbang
elektron sehingga oksigen tidak perlu mencurinya dari molekul lain.
NADPH juga diperlukan oleh jaringan yang secara aktif membetuk asam lemak
seperti hati, jaringan lemak, dan kelenjar susu. Jaringan yang aktif membentuk
kolesterol dan steroid seperti hati, kelanjar adrenal dan gonad juga memerlukan
NADPH dari proses ini.
Jalur pentosa fosfat berfungsi untuk menyuplai prekursor biosintesis asam nukleat,
bahan baku siklus krebs, dan siklus elektron pada tumbuhan.
Siklus glioksilat juga dinyatakan sebagai siklus yang berperan dalam glukoneogenesis
atau pembentukan glukosa dari suksinat dengan memanfaatkan beberapa substrat
seperti asam lemak (yang dioksidasi menjadi Asetil CoA) dan asam asetat.
Ada dua reaksi utama dalam siklus glioksilat. Reaksi pertama adalah pemecahan
isositrat dan diikuti oleh reaksi pembentukan malat.
1. Pembentukan Suksinat
Isositrat dipecah menjadi suksinat dan glioksilat oleh enzim isositrat lyase. Pada proses
ini reaksi dehidrogenasi isositrat dan α-ketoglutarate oleh isocitrate dehydrogenase dan
α-ketoglutarate dehydrogenase dilewati hingga kehilangan karbon via pelepasan dua
molekul CO2 dapat dihindari.
2. Pembentukan Malat
Contoh konkret proses ini adalah ketika proses glikolisis : perubahan Phospoenol
piruvat menjadi asam piruvat dan pada siklus krebs contohnya ketika perubahan
suksinil CoA diubah menjadi Suksinat. Dalam kedua contoh ini terjadi fosforilasi di
tingkat substrat, dan terjadi pembentukan ATP dari ADP
2.Fosforilasi oksidatif(khemiosmosis)
3.Fosforilasi fotosintetik