i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan
rahmat-Nya lah kami akhirnya dapat menyelesaikan rancangan proposal penelitian saya
dengan baik tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat
dalam pembuatan makalah ini, yaitu Ibu Dr. Darnah Andi Nohe, M.Si selaku dosen
pengampu mata kuliah Metode Penelitian yang telah memberikan materi perkuliahan dengan
maksimal sehingga rancangan proposal penelitian ini bisa selesai pada waktu yang telah
ditentukan.
Adapun tujuan makalah ini dibuat adalah untuk memenuhi Tugas Ujian Tengah
Semester Mata Kuliah Metode Penelitian. Meskipun saya telah mengumpulkan banyak
referensi untuk menunjang penyusunan laporan penelitian ini, namun kami menyadari bahwa
dalam laporan penelitian ini masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga
saya mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca demi tersusunnya laporan ini
yang lebih baik kedepannya. Akhir kata, kami berharap agar laporan penelitian ini bisa
memberikan banyak manfaat bagi semua orang yang akan membacanya.
Demikian laporan penelitian ini kami buat, jika ada salah kata kami selaku pembuat
memohon maaf dan mengucapkan terima kasih atas perhatiannya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul................................................................................................. i
Kata Pengantar ............................................................................................... ii
Daftar Isi........................................................................................................ iii
Daftar Tabel ................................................................................................... v
1 Pendahuluan ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 1
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 3
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 3
2 Tinjauan Pustaka .............................................................................. 4
2.1 Metode Box – Jenkins……………………………………………...4
2.1.1 Model Autoregressive (AR).……………………………………….4
2.1.2 Model Moving Average (MA) ...………...………………………….4
2.1.3 Model Autoregressive – Moving Average ...……………….………..5
2.1.4 Model Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA).....…..5
2.2 Autocorellation Function (ACF)………………………………………...5
2.3 Partial Autocorellation Function (PACF) ………………………..……5
2.4 Pemeriksaan Diagnostik Model ……………………………………....…6
2.4.1 Uji Signifikansi Parameter ………………………………………...….….6
2.4.2 Uji White Noise …………………………………………………......…….6
2.4.3 Uji Asumsi Residual Berdistribusi Normal………….…………………6
2.5 Kriteria Pemilihan Model Terbaik………………………………………7
2.6 Saham………………………………………………………………7
2.6.1 Pengertian Saham………………………………………………..…7
2.6.2 Sektor Saham…...…………………………………………………..8
2.6.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham……..………..…8
2.7 Analisis Time Series………………………………………………..9
2.8 PT.Unilever Indonesia tbk……………………………...………….10
3 Metodelogi Penelitian .................................................................... 12
3.1 Rancangan Penelitian ..................................................................... 12
iii
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................ 12
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................... 12
3.4 Variabel Penelitian ......................................................................... 12
3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 12
3.6 Teknik Analisis Data...................................................................... 13
Daftar Pustaka
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Definisi Operasional Peubah ..................................................... 12
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Metode Box-Jenkins dinamakan dari statistikawan George Box dan Gwilym Jenkisn.
Metode ini merupakan pengembangan dari teknik time series. Model ini muncul pada tahun
1970, dalam buku yang mereka rilis dengan judul Time Series Analysis: Forecasting And
Control. Model Box-Jenkins ini terdiri dari beberapa model yaitu: Autoregressive (AR),
Moving Average (MA), Autoregressive-moving Average (ARMA), dan Autoregresive
Integrated Moving Average (ARIMA).
Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang
bisa diperjualbelikan, sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain, dan sebagai
sarana bagi kegiatan untuk berinvestasi. Pasar modal memiliki peran yang sangat penting
untuk perekonomian suatu negara (Bursa Efek Indonesia, 2010). Dibanyak negara, terutama
negara-negara yang menganut sistem ekonomi pasar, pasar modal telah menjadi salah satu
sumber kemajuan ekonomi. Sebab, pasar modal dapat menjadi sumber dana alternatif bagi
perusahaan-perusahaan. Padahal, perusahaan-perusahaan ini merupakan salah satu agen
produksi yang secara nasional membentuk Gross Domestic Product (GDP). Jadi, dengan
berkembangnya pasar modal, akan menunjang peningkatan GDP atau dengan kata lain,
berkembangnya pasar modal akan mendorong pula kemajuan ekonomi suatu negara.
Bentuk investasi didalam pasar modal adalah berbentuk saham. Saham adalah tanda
penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan
terbatas (Bursa Efek Indonesia, 2010). Investasi dalam bentuk saham dinilai sangat
menguntungkan dimasa depan. Namun, sebelum menjadi investor di pasar modal banyak hal
yang perlu dipertimbangkan karena menjadi seorang investor akan memiliki keuntungan dan
risiko tersendiri. Investasi di pasar modal memiliki dua potensi, yaitu dividen yang
diharapkan oleh para pemodal dan capital gain. Selain return, kegiatan investasi juga dapat
menimbulkan resiko bagi para investor. Semakin besar potensi return yang akan diterima
maka semakin besar pula potensi risiko. Tingkat risiko yang terdapat pada perusahaan
perbankan terpilih merupakan gambaran ketidakpastian yang akan ditanggung para investor
jika menanamkan modalnya pada saham perusahaan yang dipilih investor tersebut. Hal ini
akan menjawab pertanyaan dimana seorang investor akan menanamkan modalnya. Investor
dapat menentukan sikapnya kapan dalam posisi membeli, menjual atau hanya menunggu dan
melihat saja (wait and see).
2
Sebagaimana yang biasa diketahui bahwa pergerakan di pasar modal sangat dipengaruhi
oleh ekspektasi para pemainnya yang terbentuk oleh gabungan faktor-faktor fundamental,
teknikal, dan sentimen. Jika terjadi ekspektasi positif, maka minat untuk membeli akan
meningkat yang akan membuat harga naik ke atas. Sebaliknya, ekspektasi negatif akan
mendorong harga menurun karena tekanan jual meningkat. Dengan memperhatikan karakter
pasar modal tersebut pergerakan saham PT.UNILEVER INDONESIA yang sudah go public
diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk membeli saham
PT.UNILEVER INDONESIA.
Selain itu, gerakan indeks harga saham di suatu pasar modal juga dapat menjelaskan
apakah aktifitas transakasi saham-saham yang diperjualbelikan di pasar modal tersebut
dipengaruhi dengan adanya sentimen positif (aksi beli) atau sentimen negatif (aksi jual).
Berita baik seperti membaiknya perekonomian suatu negara, meningkatnya kinerja para
emiten, semakin kondusifnya iklim investasi, membaiknya masalah keamanan suatu negara
merupakan sentimen positif bagi para investor. Bila terjadi aksi teror, kudeta, peperangan di
suatu negara, hal ini merupakan sentimen negatif bagi para investor meskipun kondisi
fundamental ekonomi di negara tersebut sangat menjanjikan.
Dengan demikian tidak mudah dalam memprediksi gerakan saham suatu pasar modal.
Kesan umum terhadap pasar modal adalah bahwa pasar modal yang tercatat di bursa dan
pergerakan harga kadang-kadang menunjukkan pola pergerakkan yang tidak dapat dipahami
atau sulit dijelaskan. Oleh karena itu wajar jika banyak orang menggambarkan pasar modal
sebagai irasional, kacau dan tidak beraturan. Diperlukan metode dalam memprediksi harga
saham dimasa yang akan datang, agar para investor mau dalam menginvestasi modalnya.
Metode Box-Jenkin menjadi salah satu dari berbagai macam pilihan yang ditawarkan
para ahli dalam memprediksi harga saham di masa depan. Maka penulis tertarik mengambil
judul penelitian “Peramalan Harga Saham PT.Unilever Indonesia (UNVR) Dengan
Menggunakan Metode ARIMA Box-Jenkins”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana model peramalan terbaik metode ARIMA Box-Jenkins pada harga
saham PT.Unilever Indonesia periode bulan Januari tahun 2019 sampai Agustus
2020?
2. Bagaimana nilai hasil peramalan harga saham PT.Unilever Indonesia pada bulan
september tahun 2020?
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
(2.1)
(2.2)
(2.3)
Dimana:
Yt=Variabel tidak bebas;
=konstanta;
=Parameter Autoregresif;
=koefisien parameter moving average;
= Variabel bebas;
=sisaan pada saat ke t-q
∑ ( ̅)( ̅)
̂ ̅)
(2.5)
∑ (
Dimana ̅ ∑
̂ ∑ ̂ ̂
̂ (2.6)
∑ ̂ ̂
Keputusan dapat diambil dengan menolak H0 jika nilai |t| lebih dari nilai t α/2,n-p (Bowerman
dan O’Connel, 1993).
(2.8)
( ) ∑( ) ̂
| ( ) ( )| (2.9)
Keputusan dapat diambil dengan menolak H0 jika nilai jika Duji lebih dari nilai D (1-α,n).
Keterangan :
F(x) : fungsi peluang kumulatif distribusi yang teramati (fungsi peluang kumulatif distribusi
yang belum diketahui)
F0(x) : fungsi peluang kumulatif distribusi yang dihipotesiskan (fungsi peluang kumulatif dari
distribusi normal)
S(x) : fungsi peluang kumulatif yang dihitung dari data sampel sup : nilai supremum atau
nilai maksimum dari | ( ) ( )|
beberapa model dari data yang diberikan. Pada pemilihan model terbaik residual yang baik
harus memenuhi asumsi residual white noise dan berdistribusi normal, sehingga diperlukan
suatu kriteria tertentu untuk dapat menentukan model yang akan digunakan. Pemilihan
model terbaik dilakukan dengan menghitung akurasi dari data out sample (Wei, 2006).
Perhitungan akurasi untuk data out sample adalah dengan menggunakan kriteria
RMSE, MAPE, dan MAD. RMSE digunakan dengan tujuan supaya satuan pengukuran data
tidak berubah, dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut (Gooijer & Porter, 2008).
∑ | ̂| (2.4)
| ̂ |
∑ (2.5)
2.6 Saham
2.6.1 Pengertian saham
Menurut Ang (1997) Saham adalah surat berharga sebagai bukti penyertaan atau
kepemilikan individu atau institusi dalam suatu perusahaan. Nilai suatu saham berdasarkan
fungsinya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:
1. Par Value (Nilai Nominal) adalah nilai yang tercantum dalam saham yang
bersangkutan yang berfungsi untuk tujuan akuntansi. Nilai nominal suatu saham
harus ada dan dicantumkan pada surat berharga dalam mata uang rupiah bukan
dalam bentuk mata uang asing.
2. Base Price (Harga Dasar) adalah harga dasar suatu saham yang erat kaitannya
dengan harga pasar suatu saham. Harga dasar dipergunakan didalan indeks
harga saham.
9
3. Market Price (Harga Saham) adalah harga yang paling mudah ditentukan karena
harga pasar merupakan suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung.
Apabila suatu efek sudah ditutup maka harga pasar adalah harga penutupannya
(closing price). Jadi, harga saham inilah yang menyatakan naik turunnya suatu
saham.
2.6.2 Sektor Saham
Menurut Hin (2008) Saham-saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia
dikelompokkan kedalam 9 sektor menurut klasifikasi industri yang telah ditetapkan, yaitu
pertanian; pertambangan; industri dasar dan kimia; aneka industri; industri barang
konsumsi; properti dan real estate; infarstrukur, utilitas, dan transportasi; keuangan; dan
yang terakhir perdangangan, jasa, dan investasi.
2.6.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham
Menurut Brigham dan Houston (2001) faktor-faktor yang mempengaruhi harga
saham adalah :
1. Jumlah laba yang didapat perusahaan
Pada umumnya, investor melakukan investasi pada perusahaan yang mempunyai
profit yang cukup baik karena menunjukan prospek yang cerah sehingga investor
tertarik untuk berinvestasi, yang nantinya akan mempengaruhi harga saham
perusahaan. Jumlah kas deviden yang diberikan
Kebijakan pembagian deviden dapt dibagi menjadi dua, yaitu sebagian
dibagikan dalam bentuk deviden dan sebagian lagi disisihkan sebagai laba ditahan.
Sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham, maka peningkatan
pembagian deviden merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kepercayaan
dari pemegang saham karena jumlah kas deviden yang besar adalah yang diinginkan
oleh investor sehingga harga saham naik.
2. Laba per lembar saham (Earning Per Share/EPS)
Seorang investor yang melakukan investasi pada perusahaan akan menerima
laba atas saham yang dimilikinya. Semakin tinggi laba per lembar saham (EPS) yang
diberikan perusahaan akan memberikan pengembalian yang cukup baik. Ini
akanmendorong investor untuk melakukan investasi yang lebih besar lagi sehingga
harga saham perusahaan akan meningkat.
3. Tingkat Bunga
Tingkat bunga dapat mempengaruhi harga saham dengan cara:
Mempengaruhi persaingan di pasar modal antara saham dengan obligasi,
10
apabila suku bunga naik maka investor akan menjual sahamnya untuk
ditukarkan dengan obligasi. Hal ini akan menurunkan harga saham. Hal
sebaliknya juga akan terjadi apbila tingkat bunga mengalami penurunan.
Mempengaruhi laba perusahaan, hal ini terjadi karena bunga adalah
biaya, semakin tinggi suku bunga maka semakin rendah laba
perusahaan. Suku bunga juga mempengaruhi kegiatan ekonomi yang
juga akan mempengaruhi laba perusahaan.
4. Tingkat Resiko dan Pengembalian
Apabila tingkat resiko dan proyeksi laba yang diharapkan perusahaan
meningkat maka akan mempengaruhi harga saham perusahaan. Biasanya semakin
tinggi resiko maka semakin tinggi pula tingkat pengembalian saham yang diterima.
Langkah penting dalam memilih model time series dapat dengan melihat pola dari
data. Pola data dibedakan menjadi empat, yaitu sebagai berikut:
o Pola horizontal terjadi bilamana nilai data berfluktuasi disekitar rata-rata
yang konstan.
o Pola musiman terjadi bila data dipengaruhi oleh faktor musiman.
o Pola siklis terjadi bila data dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka
panjang.
o Pola tren terjadi bila terdapat kenaikan atau penurunan sekuler jangka
panjang pada data.
Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia (The Intelligent Guide to
Indonesian Capital Market). Jakarta: Mediasoft Indonesia
Brigham, F dan Houston, J. 2001. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi 8, Buku 2.
Jakarta: Salemba Empat.
Gooijer, J. D., & Porter, D. C. (2008). In Basic Econometrics Fifth Edition, New York:
McGraw-Hill Company.
Hin,L.Thian. (2008). Panduan Berinvestasi Saham. Edisi Terkini. Elex Media Komputindo.
Jakarta
Made Suyana Utama dan I Gusti Putu Nata Wirawan, 2014, “Model Box-Jenkis dalam
Rangka Peramalan Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Bali”, Jurnal Buletin
Studi Ekonomi, Vol. 19, No. 1.
Makridakis, S., Wheelwright, S. C., & McGee, V. E. (1999). Forecasting Methods and
Applications. Inggris: John Wiley & Sons, Inc
Wei, W. (2006). Time Series Univariate and Multivariate Method., USA: Pearson
Education, Inc.
Aswi & Sukarna. 2006. Analisis Deret Waktu: Teori dan Aplikasi, Makasar: Andira
Publisher
Halim. 2006. Diktat Time Series. Universitas Kristen Petra. Surabaya