Anda di halaman 1dari 3

Fiqih dan Perbedaan Pendapat dalam Fiqih

Pengertian Fiqih
Secara Bahasa Fiqih bisa diartikan sebagai Al-Fahm (Pemahaman).

Secara Istilah ada tiga penjelasan:

1. Menurut Imam Abu Hanifah: Al- Fiqh adalah mengetahui hak dan kewajiban diri
(Kemudian oleh pengikut madzhab Abu Hanifah ditambahi menjadi: mengetahui hak
dan kewajiban diri dalam ibadah praktikal).

2. Menurut Imam Syafi’i: mengetahui hukum-hukum syara’ yang berhubungan dengan


amalan praktis, yang diperoleh dari (meneliti) dalil-dalil syara’ yang terperinci.

3. Menurut Imam Az-Zarkasyi: mengetahui hukum amalan-amalan yng bersifat atribut


(al-hawaadits) berdasrkan nash syara’ dan juga penyimpulan hukum menurut salah
satu madzhab dari beberapa madzhab yang ada.

Keistemewaan Fiqih menurut Prof. Zudaidi ada 8 yakni:


1. Fiqih Berasaskan Kepada Wahyu Allah
2. Pembahasannya Komprehensif Mencakup Segala Aspek Kehidupan
3. Sangat Kental dengan Karakter Keagamaan (Hukum Halal- Haram)
4. Hubungan Erat dengan Akhlak
5. Balasan di Dunia dan Akhirat Bagi yang Tidak Patuh
6. Memiliki Ciri Sosial Kemasyarakatan
7. Sesuai untuk Diterapkan pada Masa Apapun
8. Tujuan Pelaksanaan Fiqih

Klasifikasi Fiqih
Hukum-hukum Ibadah yakni

Bersuci, Shalat, Puasa, Haji, Zakat, Nadzar, Umpah, Perkara-perkara lain yang terkait
hubungan manusia dengan Sang Khaliq.

Hukum-Hukum Mu’amalah

Al-Akhwal asy-Syakhshiyyah, hukum perdata, hukum pidana, hukum proses persidangan,


hukum pemerintahan, hukum internasional, hukum ekonomi dan keuangan, serta akhlak dan
adab.
Sebab-sebab Perbedaan Pendapat di Kalangan Fuqaha
1. Perbedaan Makana dalam Kata-kata Bahasa Arab

2. Perbedaan Sumber

3. Ijtihad dengan Qiyas

4. Perbedaan Periwayatan

5. Perbedaan Kaidah-kaidah Ushul

6. Pertentangan dan Tarjih di Antara Dalil-dalil.

Faqih, Mufti, Madzhab


 Faqih, Mufti

Seorang mujtahid, yaitu orang yang mempunyai kemampuan untuk menyimpulkan


hukum dari sumber-sumbernya.

 Madzhab

Secara bahasa, tempat untuk pergi ataupun jalan. Secara istilah, madzhab adalah
hukum-hukum yang terdiri atas kumpulan permasalahan.

Beberapa Tokoh Madzhab Fiqih


Imam Abu Hanifah

Al-Imam al-A’zham Abu Hanifah an-Nu’man bin Tsabit bin Zuwatha al-Kufi
Keturunan Persia (Lahir: 80H; Wafat: 150 H).

Imam Malik bin Anas

Imam Malik bin Anas bin Abu Amir al-Asbahi Tokoh bidang Fiqih dan Hadits (Lahir: 93 H;
Wafat: 197 H).

Imam Syafi’i

Muhammad bin Idris al-Quraisyi al-Hasyimi al-Muthalibi Ibnu Abbas bin Utsman bin Syafi’i
(Lahirdi Ghazzah Palestina, Tahun 150 H, dan Wafat di Mesir pada Tahun 204 H).

Imam Ahmad bin Hambal

Ahmad bin Hamdal bin Hilal bin Asad al-Zuhaili asy-Syaiban (Lahir pada Tahun 164 H di
Baghdad Hingga Wafat pada Tahun 241 H ).

Bagaimana Hukum Taqlid dalam Hukum Islam?


Menurut Imam al Izz bin Abdissalam adalah Bagi orang yang taqlid,harus mengetahui bahwa
madzhab yang dianut adalah benar-benar ada, meskipun tokoh madzhab tidak termasuk dari
empat imam madzhab fiqih yang terkenal.

Menurut Imam al Iraqi yaitu orang yang masuk Islam boleh taqlid kepada ulama siapapun
tanpa ada batasan.

Jadi secara keseluruhan Hukum Taqlid dalam Hukum Islam yaitu Tidak ada dalil yang
mewajibkan untuk mengikuti empat imam madzhab saja dalam masalah fiqih. Empat imam
madzhab dan yang lainnya memiliki status yang sama.

Anda mungkin juga menyukai