Anda di halaman 1dari 7

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Mata Kuliah : Teori Pembelajaran PAI


Program Studi : Managemen Pendidikan Islam
Dosen : DR. M. Nur Ghufron, M.Si.
Nama Mahasiswa : Mashuda
NIM : MP-19031

PEMBELAJARAN JARAK JAUH DAN PERAN ORANG TUA SISWA


DI MASA PANDEMI
Oleh: Mashuda
Kepala MI Al Irsyad Rembang/ Mahasiswa Pascasarjana IAIN Kudus

Akhir tahun 2019 warga masyarakat ramai adanya kabar tentang penyebaran Virus
Corona (Covid 19) yang mewabah didunia, dan wabah tersebut akhirnya juga masuk ke
negara kita Indonesia, kabar tersebut beredar baik melalui media cetak atau media
elektronik. Adanya penularan wabah tersebut akhirnya mamaksa merubah tatanan
kehidupan yang ada pada masyarakat pada umumnya. Perubahan tatanan kehidupan tersebut
termasuk dalam kegiatan proses pembelajaran yang ada disekolah/madrasah. Perubahan
proses pembelajaran sesuai yang penulis ketahui diminta untuk dilakukan oleh
sekolah/madrasah mulai tanggal 16 maret 2020 sebagai upaya kewaspadaan terhadap resiko
penuluran wabah virus corona. Saat itu semua sekolah dan madrasah mulai merubah model
pembelajaran dari sistem tatap muka menjadai model pembelajaran jarak jauh yang dikenal
dengan istiliah daring, Adanya perubahan ini adalah sebagai upaya tindakan terhadap
pencegahan penularan wabah tersebut.
Mulai awal penyebaran virus corona ini memang terasa sangat menakutkan, hal
tersebut dirasakan oleh sebagian besar warga masyarakat terkhusus yang penulis ketahui
yaitu yang berdomisili wilayah penulis bertempat tinggal yaitu dikabupaten Rembang
dimulai dari terpaparnya salah satu warga dikabupaten Rembang. Kabar tentang terpaparnya
salah satu warga di Rembang sentak membuat orang tua dan seluruh warga sekitar menjadi

1
galau, takut sedih dan mestinya harus tetap waspada dan memohon perlindungan dari Allah
SWT agar terhindar dari penyebaran virus tersebut.
Karena kondisi yang memperihatinkan yang dirasakan oleh sebagian besar
masyarakat dan dalam rangka memperhatikan dan melaksankan surat edaran dari pemerintah
untuk bekerja, belajar dan beribadah dari rumah, maka sebagai warga negara yang baik sudah
semestinya yang harus kita lakukan adalah mentaati aturan tersebut termasuk melaksanakan
proses belajar mengajar dengan peserta didik yang biasanya dilakukan dengan cara tatap
muka disekolah dirubah menjadi dengan menggunakan pembejalaran jarak jauh yang
dilakukan dirumah masing-masing. Proses kegiatan belajar mengajar ini guru mengajar dari
rumah atau dari tempat kerja sedangkan siswa tetap belajar dari rumah dengan
memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada berupa alat komunikasi, baik berupa HP ataupun
sarana pendukung yang lainnya.
Adanya banyak kejadian tersebut diatas mestinya mengagetkan banyak orang tua
siswa, siswa dan juga guru, karena selama ini mereka belum pernah melakukan proses
pembelajaran jarak jauh seperti kebutuhan saat ini mulai dari model pembelajaran sampai
dengan kelengkapan media yang harus disediakan. Mereka harus mampu menyesuaikan atau
beradaptasi dengan model pembelajaran yang baru ini, agar nantinya tujuan pembelajaran
dapat tercapai dan siswapun tetap merasa senang.
Dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, keterbatasan pengetahuan akan
penggunaan teknologi android menjadi salah satu kendala yang hampir dirasakan banyak
orang tua siswa, karena orang tua pada situasi semacam ini dituntut untuk membimbing
anak-anaknya dalam pembelajaran berbasis internet yang tidak atau belum pernah dilakukan
sebelumnya. Bagi orang tua yang terbiasa menggunakan teknologi mungkin tidak menjadi
masalah, tetapi bagi orang tua siswa yang awam akan penggunaan teknologi menjadi
tantangan tersendiri. Adanya perubahan model pembelajaran ini disisi lain juga ada dampak
positifnya antara sebelum nya banyak orang tua tidak banyak waktu untuk membimbing
anak-anaknya, bahkan orang tua sebagian hanya sekedar sebagai pemenuh materi saja.
Namun hal ini situasinya berubah, orang tua menjadi lebih banyak waktu dalam membimbing
anaknya dan terjalin kedekatan emosional lebih dari sebelumnya.
Disini peran orang tua sangat diperlukan untuk memberikan edukasi kepada anak-
anaknya yang masih belum bisa memahami tentang pandemi yang saat ini sedang mewabah,
memberikan pemahaman tentang wabah pandemi yang ada, sehingga harus tetap lebih
banyak melaksanakan aktifitas diri dirumah agar tidak mudah tertular dan menularkan wabah
pandemi ini dan atau jika harus keluar luar untuk bepergian untuk benar-benar mentaati
2
protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Peran orang tua dalam situasi ini
memiliki kedudukan yang sangat fundamental.
Peran serta orang tua siswa dalam sistem belajar jarak jauh ini tidak bisa dipungkiri
sangatlah penting. orang tua baik ayah maupun ibu adalah garda terdepan yang mengawal
anak-anaknya tetap belajar dirumah., oleh sebab itu orang yua juga harus mampu
memberikan layanan pembelajaran kepada anaknya dengan baik pula sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki. Walaupun sesungguhnya sebagi orang tua mendidik anak sudah
mulai dilakukan ketika sianak baru dilahirkan, orang tua adalah guru pertamanya, ketika bayi
dilahirkan orang tua dsunnahkan untuk mengadzaninya diperkenalkan asma Allah yang maha
besar, kemudian sang ibu mendekapnya memberikan kasih sayang sehingga anak merasa
nyaman dalam dekapannya. dikenalkan dengan hal-hal yang baik yang ada dilingkungan
keluarga masing-masing, dibawah asuhan, bimbingan dan tanggung jawab kedua orang tua.
Jika orang tua tidak memperhatikan pendidikan anak-anaknya, menerlantarkannya
maka dapat menyebabkan anak kurang memahami atau bahkan tidak berhasil dalam
pendidikan. Ketika anak sudah mulai beranjak lebih besar kemuadian orang tua menitipkan
disebuah lembaga pendidikan, dengan harapan lembaga itu mampu memberikan pendidikan
yang oleh orang tuanya tidak mampu memberikannya karena keterbatasan pengetahuan.
Walau demikian orang tuapun masih harus ikut memperhatikan perkembangan dari
pendidikan anaknya, tidak hanya perkembangan fisik tetapi juga perkembangan
pendidikannya sebagai upaya tanggungjawabnya sebagai orang tua. sebab akan membuat
anak lebih giat dan lebih bersemangat dalam belajar karena ia tahu bahwa bukan dirinya
sendiri saja yang berkeinginan untuk maju, akan tetapi orang tuanya juga memiliki keinginan
yang sama. Sehingga hasil belajar atau prestasi belajar yang diraih oleh siswa menjadi lebih
baik.
Seiring dengan perjalanan waktu proses pembelajaran jarak jauh yang sudah
berlangsung cukup lama, anak-anak dan juga orang tua pun sudah mulai ada sebagian yang
merasa jenuh. Kebanyakan anak-anak dirumah lebih sering bermain dari pada belajar. HP
yang semestinya digunakan sebagai alat untuk proses pembelajaran terkadang sering
digunakan untuk bermain game atau yang lain. Hal tersebut adalah sebagai dampak seringnya
menggunakan HP android ini. Kejenuhan ini bukan hal tanpa alasan, sebab pembelajaran
model jarak jauh ini sudah beralangsung cukup lama, dan juga lasan lainnya ketika
pembelajaran tatap muka mereka bisa menerima materi secara langsung, ketika ada hal yang
dirasa kurang faham bisa langsung bertanya dan dibimbing langsung proses–proses
penyelesaiaannya. Saat pertanyaan tersebut dijelaskan teman yang lain memperhatikannya
3
dengan sungguh-sungguh dan akhirnya merekapun bisa lebih faham. Disamping itu disela-
sela istirahat mereka bisa bermain bersama, bersandau gurau sehingga menambah keakraban
pertemanan diantara mereka. Dan banyak hal lain yang dirindukan mereka ketika
pembelajaran dilaksanakan secara tatap muka. Sehingga membuat anak sering bertanya
kepada guru-gurunya, kapan masuknya pak atau bu?, kulo mpun pengen sekolah malih
kados riyen, dan pertanyaan lainnya yang sejenis. Pertanyaan dan ungkapan kerinduan akan
pembelajaran tatap muka tersebut juga sering ditanyakan oleh orang tua siswa. Sebagian
orang tua ada yang mengeluh, mereka menyadari akan pentingnya kehadiran seorang guru,
sosok yang selama ini mendampingi langsung dalam proses pembelajaran anak-anaknya.
Materi yang disampaikan dengan menggunakan model pembelajaran jarak jauh dirasa kurang
bisa dipahami oleh siswa, karena banyak fakor penyebabnya, oleh sebab itu sebagian besar
orang tua selalu berharap agar pandemi segera selesai dan proses pembelajaranpun bisa
dilakukan dengan cara tatap muka.
Mengingat pentingnya peranan orang tua dalam mendidik anak, penulis berusaha
untuk benar-benar mendapatkan data yang akurat dengan melakukan kumjungan ke beberapa
wali murid tempat penulis bertugas saat ini, dalam rangka untuk mengetahui kondisi
sesungguhnya yang terjadi. Penulis berkunjung kebeberapa orang tua untuk mengetahui
permasalahan dan solusi agar pembelajaran jarak jauh ini membawa banyak manfaat untuk
anak didik yang ada ditempat tugas penulis. Ternyata dari hasil kunjungan ke beberapa orang
wali siswa tersebut didapatkan banyak informasi tentang sisi baik dan juga hambatan serta
dampak yang timbul dari akibat pembelajran jarak jauh.
Adapun sisi baiknya antara lain dimasa pandemi anak masih bisa untuk belajar walau
dengan segala keterbasan yang ada, anak masih berkesempatan untuk bisa menuntut ilmu
sebagai bekal untuk hidup, walaupun materi tidak bisa diserap sepenuhnya seperti saat
pembelajaran tatap muka. Hambatan yang ada yang disampaikan beberapa wali murid antara
lain terkendala masalah alat atau sarana yaitu anatara lain signyal yang terkadang jurang
lancar, siswa belum mempunyai HP sendiri sehingga terkadang HP masih digunakan orang
tua untuk bekerja dipagi hari sehingga baru bisa menerima materi setelah orang tua pulang
kerja, ada juga wali murid yang belum bisa membelikan HP android karena keterbatasan
ekonomi, sehingga siswa tersebut harus belajar dengan bergabung dengan teman tetangga
terdekat. Beberapa wali juga menceritakan dampak lain dari pembelajaran jarak jauh yaitu
karena seringnya anak memegang HP android tersebut berakibat meereka kenal dengan
permainan game baik yang online maupun ofline dan dampak negatif lainnya dari alat ini.
Hal tersebut mestinya butuh pengawasan, perhatian dan pendampingan yang sangat ketat
4
dari orang tua masing-masing, apalagi anak usia SD/MI ini masih sangat kecil yang belum
banyak mengetahui dampak negatif penggunaan alat tersebut.
Kendala-kendala tersebut diatas adalah beberapa contoh dari banyak sekali kendala
yang dialami oleh siswa dalam model pembelajaran jarak jauh. Walaupun sebagian
masyarakat pada umumnya menyadari bahwa walaupun banyak kendala, hal tersebut harus
tetap dilakukan untuk saat ini dalam rangka untuk menerima dan memahami materi yang
disampaikan oleh bapak ibu guru di sekolah.
Dalam proses pembelajaran atau pendidikan anak memang harus ada kata sepakat
atau kerjasama antara guru dan orang tua. Guru adalah pengganti peran orang tua ketika
siswa sedang belajar disekolah, mereka mendidik, membimbing tidak hanya memberikan
materi pelajaran yang harus disampaikan tetapi juga perhatian dan kasih sayang layaknya
orang tua dirumah. Orang tua memasukkan anaknya disebuah lembaga pendidikan bertujuan
agar anak-anak dididik sesuai ajaran yang benar sehingga tumbuh menjadi anak yang sholih
yang bisa dibanggakan orang tua. Sedangkan orang tua adalah sekaligus guru ketika siswa
berada dirumah yang juga harus mampu memberikan contoh-contoh yang baik bagi putra-
putimya, dan mendidik anak-anaknya dengan baik pula, sebab pada dasarnya semua anak
ketika dilahirkan adalah dalam keadaan suci, tergantung kedua orang tua yang akan
mendidiknya. Jika dididik dengan baik insya Allah akan menjadi anak yang baik dan jika kita
terlena dengan pendidikan anak maka kita sendiri yang akan rugi. Kebiasaan yang baik yang
sering diberikan atau dicontohkan oleh guru dan juga orang tua baik dirumah ataupun
dimana saja ia bersama, akan menjadi kebiasaan yang nantinya akan selalu diingat dan juga
dilaksanakan oleh anak-anak. Ini adalah bagian ikhtiyar kita untuk menjadikan anak-anak
yang baik. Dan semestinya sebagai orang tua dan juga guru disamping kita berusaha untuk
mendidik anak –anak kita menjadi orang orang yang baik, orang tua dan guru juga harus
selalu mendoakan, memohon kepada Allah SWT agar anak-anak kita, siswa siswi kita
menjadi anak-anak yang sholih/sholihah, mereka menjadi orang-orang yang ahlil ilmu, ahlil
kebaikan dan juga menjadi orang-orang senantia mendapat perlindungan dari Allah dalam
keadaan apapun.
Proses pembelajaran baik yang dilaksanakan dengan tatap muka ataupun
pembelajaran yang dilaksanakan dengan model jarak jauh seperti saat ini, orang tua harus
tetap memberikan perhatiaannya kepada putra putinya memberikan semangat agar anak-anak
tetap semangat yang bertujuan hasil belajar nantinya sesuai yang diharapkan bersama.
Setiap orang tua menginginkan anaknya tumbuh menjadi sosok pribadi yang baik,
bertanggung jawab, demikian juga guru yang mendidiknya menginginkan murid-muridnya
5
menjadi sosok pribadi yang baik pula. Mari tetap semangat dalam mendidik siswa dan juga
mendidik anak-anak kita. Semoga kita semua senantiasa mendapat perlindungan dari Allah
SWT dan dijauhkan dari segala hal yang tidak baik, dan juga berikan kepada kita semua
murid-murid yang baik dan keturunan-keturunan yang baik pula.
Terima kasih penulis sampaikan, penulis mohon maaf jika ada yang kurang atau tidak
sesuai dengan pendapat pembaca karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang
penulis miliki. Kritik dan saran sangat kami harapkan agar penulis bisa membuat artikel lain
yang lebih baik.

6
Lampiran
Bukti penulis telah mengirim ke redaksi muria news.com

Anda mungkin juga menyukai