Anda di halaman 1dari 7

VOLUME.14, NO.

2, MARET 2016 ISSN 2087-1163

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN


KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL
(Di Puskesmas Tanah Kali Kedinding Kecamatan Kenjeran Surabaya)
Sunarsih,Sri Ratnawati
Sunarsih52@gmail.com

ABSTRAK

Anemia pada kehamilan didefinisikan sebagai keadaan ibu hamil dengan kadar Hb kurang
dari 11 gr%, anemia pada kehamilan memberi pengaruh buruk pada ibu dan janin. Status gizi ibu
hamil menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian anemia pada kehamilan. Di
Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya pada tahun 2012 didapatkan sebanyak 63 (10,18%) ibu
hamil mengalami anemia dan sebagian besar (60%) dari ibu hamil yang anemia memiliki status
gizi buruk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan
kejadian anemia pada ibu hamil.
Penelitian ini menggunakan rancang bangun analitik observasional cross sectional. Populasi
pada penelitian ini adalah ibu hamil yang periksa di Puskesmas Tanah Kali Kedinding bulan Mei
2013 sebesar 45 ibu hamil, sedangkan sampelnya adalah seluruh ibu hamil yang periksa hamil di
Puskesmas Tanah Kali Kedinding pada bulan Mei 2013 sebesar 45 ibu hamil yang diambil
menggunakan teknik consecutive sampling. Variabel bebasnya adalah status gizi ibu hamil dan
variabel terikatnya adalah kejadian anemia pada ibu hamil. Instrumen pengumpul datanya adalah
metlin dan Hb meter. Teknik analisa data menggunakan uji eksak dari Fisher dengan tingkat
kemaknaan 0,05.
Hasil penelitian di Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya didapatkan bahwa ibu hamil
dengan status gizi baik sebagian besar tidak mengalami kejadian anemia dan dari ibu hamil yang
memiliki status gizi buruk sebagian besar mengalami anemia. Berdasarkan uji statistik
menggunakan uji eksak dari Fisher didapatkan hasil maka dapat
disimpulkan bahwa H1 diterima.
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara status gizi dengan kejadian
anemia pada ibu hamil. Oleh karena itu, upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan status
gizi ibu hamil diperlukan, dapat melalui konseling dan pengawasan antenatal (Antenatal Care),
sedangkan dalam pencegahan dan mengatasi anemia perlu pengawasan dalam pemberian tablet
Fe minimal 90 tablet dan dapat dibuat peta sasaran pemberian tablet Fe pada ibu hamil.

Kata Kunci:Status gizi, kejadian anemia, ibu hamil

ABSTRACT

Anemia in pregnancy is defined as a state of pregnant women with hemoglobin levels less
than 11 g% , anemia in pregnancy gives bad influence for the mother and fetus . Number of
nutritional status of pregnant women is the one of the factors that influence the incidence of
anemia in pregnancy . The Health Center Tanah Kali Kedinding Surabaya in 2012 found as many as
63 ( 10.18 % ) of pregnant women are anemic and most ( 60 % ) of pregnant women were
anemic had a bad nutritional status . The purpose of this study is to investigate the relationship
between nutritional status and the incidence of anemia in pregnant women.
This study use an observational analytic design cross sectional . The population in this study
is pregnant women who checked in health center of Tanah Kali Kedinding on May 2013 by 45
pregnant women , while the sample is all pregnant women at health center of Tanah Kali Kedinding
were checked there on May 2013 by 45 women who were taken using consecutive sampling
technique , The independent variables are the nutritional status of pregnant women and the
dependent variable was the incidence of anemia in pregnant women . Data collection instruments
are metlin and Hb meter . Data analysis technique using Fisher's exact test with a significance level
of 0.05
The Results of research in PHC tanah kali kedinding Surabaya found that pregnant women
with good nutritional status largely suffered from anemia and pregnant women who have a bad
nutritional status largely anemic . Based on statistical test using Fisher's exact test showed p =
0.00 < α = 0.05, it can be concluded that H1 is accepted .
The results showed that there was a relationship between nutritional status and the
incidence of anemia in pregnant women . Therefore , efforts to maintain and improve the
nutritional status of pregnant women is required , it can be through counseling and antenatal
monitoring ( Antenatal Care ) , whereas in the prevention and address the need to control anemia

JURNAL PENELITIAN KESEHATAN 86


VOLUME.14, NO. 2, MARET 2016 ISSN 2087-1163

in the provision of a minimum of 90 Fe tablet and the tablet can be prepared maps on the goal of
providing Fe tablets for pregnant mother.

Key words : Nutritional status, Anemia, Pregnant mother

PENDAHULUAN salah satu indikator dalam mengukur status gizi


masyarakat. Jika masukan gizi untuk ibu hamil tidak
Pada kehamilan, anemia secara praktis seimbang dengan kebutuhan tubuh maka akan terjadi
didefinisikan sebagai kadar hematokrit, konsentrasi defisiensi zat gizi (Supariasa, 2010).
hemoglobin, atau hitung eritrosit di bawah batas Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh
normal. Dalam praktik rutin konsentrasi hemoglobin kurang baik bagi ibu, baik dalam kehamilan,
kurang dari <11gr/dl pada akhir trimester pertama, persalinan, maupun nifas da nmasa selanjutnya.
dan <10,5 gr/dl pada trimester kedua dan ketiga Penyulit- penyulit yang dapat timbul akibat anemia
diusulkan menjadi batas bawah untuk mencari adalah keguguran(abortus), kelahiran prematurs,
penyebab anemia dalam kehamilan (Winkjosastro, persalinan yang lama akibat kelelahan otot
2010). rahim di dalam berkontraksi (inersiauteri),
Pada kehamilan kebutuhan oksigen lebih perdarahan pascamelahirkan karenatidak adanya
tinggi sehingga memicu peningkatan produksi kontraksiototrahim (atonia uteri), syok, infeksi baik
eritropoietin. Akibatnya volume plasma bertambah saat bersalin maupun pasca bersalin, serta anemia
dan sel darah merah (eritrosit) meningkat. Namun, yang berat (<4gr%) dapat menyebabkan
peningkatan volume plasma terjadi dalam proporsi dekompensasi kordis. Hipoksia akibat anemia dapat
yang lebih besar dibandingkan dengan peningkatan menyebabkan syok dan kematian ibu pada
eritosit sehingga terjadi penurunan konsentrasi persalinan (Saifudin, 2006 ).
hemoglobin (Hb) akibat hemodilusi. Faktor-faktor Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
yang menyebabkan terjadinya anemia dalam Timur, pengawasan dan penanganan ibu hamil
kehamilan usia, paritas, penyakit kronis, sosial sangat penting terutama masalah gizi. Bagi ibu yang
ekonomi , tingkat pendidikan , malabsorbsi, status memliki status gizi buruk akan mendapat Pemberian
gizi, riwayat obstetri (Winkjosastro, 2010). Makanan Tambahan (PMT) yaitu pemberian
Sebagian besar perempuan mengalami makanan di luar porsi sehari-hari untuk memulihkan
anemia selama kehamilan, baik di negara maju atau meningkatkan keadaan ibu hamil yang memiliki
maupun berkembang. Badan Kesehatan Dunia atau gizi buruk, sehingga dapat mengurangi kejadian
World Health Organization (WHO) pada tahun 2010 anemia.
memperkirakan bahwa 35-75% ibu hamil di negara Berdasarkan latar belakang tersebut,
berkembang dan 18% ibu hamil di negara maju masalah yang ada adalah masih banyaknya ibu
mengalami anemia. Sekitar 75% anemia dalam hamil (10,18%) yang mengalami anemia dan
kehamilan disebabkan oleh defisiensi zat besi sebagian besar (60%) ibu anemia tersebut
(Manuaba, 2010). mengalami gizi buruk, sehingga perlu dilakukan
Di Indonesia pada tahun 2010 sendiri penelitian dengan judul “Hubungan Antara Status
prevalensi anemia adalah 40.9%. Target MPS yang Gizi dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil”.
ditetapkan oleh MPS pada tahun 2010 adalah
menurunkan anemia gizi besi pada ibu hamil menjadi METODE PENELITIAN
20% .Menurut Dinkes Jatim pada tahun 2011 angka Dalam penelitian ini menggunakan jenis
kejadian anemia di Jawa Timur yaitu sebanyak penelitian analitik cross sectional karena meneliti
24,5%. Menurut Dinkes Kota Surabaya angka tentang korelasi antara status gizi dengan kejadian
kejadian anemia di kota Surabaya pada tahun 2011 anemia pada ibu hamil dan pengukuran lila dan kadar
adalah sebanyak 18,9 % dan sekitar 60% anemia Hb hanya dilakukan satu kali pada pengamatan
disebabkan status gizi yang buruk pada ibu hamil. selama penelitian. Lokasi penelitian dilaksanakan di
Upaya yang dilakukan pemerintah untuk menurunkan Puskesmas Tanah Kali Kedinding Kecamatan Kenjeran
prevalensi anemia pada kehamilan melalui berbagai Surabaya pada bulan Mei 2013. Populasi dalam
upaya preventif diharapkan dapat menurunkan angka penelitian ini adalah semua ibu hamil yang periksa
kejadian anemia sebanyak 90%. (ANC) di Puskesmas Tanah Kali Kedinding Kecamatan
Berdasarkan data PWS-KIA di Puskesmas Kenjeran Surabaya pada bulan Mei 2013 yang
Tanah Kali Kedinding Kecamatan Kenjeran Surabaya berjumlah 45 orang. sampel dalam penelitian ini ibu
pada tahun 2012 dari 617 ibu hamil yang periksa hamil yang periksa (ANC) di Puskesmas Tanah Kali
sebanyak 63 (10,18%) ibu hamil mengalami anemia Kedinding Kecamatan Kenjeran Surabaya pada bulan
dan sebagian besar (60%) ibu hamil yang anemia Mei berjumlah adalah 45 orang dengan menggunakan
memiliki status gizi yang buruk. teknik cosecutive sampling. Variabel bebas dalam
Penyebab anemia pada kehamilan yang penelitian ini adalah status gizi ibu hamil. Variabel
tersering adalah defisiensi zat-zat nutrisi yang terikat dalam penelitian ini adalah kejadian anemia
dikarenakan asupan yang tidak cukup, absorbsi yang pada ibu hamil. Instrumen yang digunakan adalah
tidak adekuat, bertambahnya zat gizi yang hilang, pita ukur atau metlin untuk mengukur lila dan Hb
kebutuhan yang berlebihan, dan kurangnya utilitas meter untuk mengukur kadar hemoglobin. Teknik
nutrisi hemopoeietik. Status gizi ibu hamil merupakan pengumpulan data meliputi editing, coding,

JURNAL PENELITIAN KESEHATAN 87


VOLUME.14, NO. 2, MARET 2016 ISSN 2087-1163

tabulating. Secara berurutan data dikumpulkan dan 2. Paritas


disajikan dalam bentuk tabulasi frekuensi dan tabel Tabel 4.2 Paritas ibu hamil di Puskesmas Tanah
silang, Selanjutnya di uji statistik secara chi square Kali Kedinding pada bulan Mei 2013
untuk melihat hubungan status gizi dengan anemia
pada ibu hamil dengan tingkat kemaknaan (α) 0,05. Prosentase
Paritas Jumlah
Bila hitung > tabel, maka H0 ditolak, artinya (%)
ada hubungan antara status gizi dengan kejadian Primigravida 18 40
anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tanah Kali Multigravida 21 46,67
Kedinding Surabaya. Bila hitung < tabel, maka Grandemultigravida 6 13,33
H0 diterima, artinya ada hubungan antara status gizi Jumlah 45 100
dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Sumber Data Primer 2013
Tanah Kali Kedinding Surabaya. Berdasarkan tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa
dari 45 ibu hamil, hampir setengahnya 21 (46,7%)
ibu hamil mempunyai paritas multigravida.
HASIL PENELITIAN
Gambaran Umum Tempat Penelitian 3. Pendidikan
Puskesmas Tanah Kali Kendinding adalah Tabel 4.3 Pendidikan ibu hamil di Puskesmas
salah satu puskesmas yang terletak di wilayah Tanah Kali Kedinding pada bulan Mei 2013
Kecamatan Kenjeran, menaungi wilayah satu
kelurahan yakni kelurahan Tanah Kali Kedinding yang Prosentase
Pendidikan Jumlah
terdiri dari 12 Rukun Warga dan 142 Rukun (%)
Tetangga. Semua wilayah kerja puskesmas Dasar 31 68,89
merupakan daerah dataran rendah dengan jumlah Menengah 13 28,89
penduduk sekitar 44.494 jiwa. Puskesmas Tanah Kali Tinggi 1 2,22
Kedinding memberikan pelayanan rawat jalan pagi Jumlah 45 100
dan sore hari juga merupakan puskesmas rawat inap Sumber Data Primer 2013
dengan 1 kamar bersalin dengan 3 tempat tidur serta Berdasarkan tabel 4.3 dapat dijelaskan bahwa
2 kamar nifas yang masing-masing memiliki 4 tempat dari 45 ibu hamil, sebagian besar 31 (68,8%) ibu hamil
tidur dan 2 tempat tidur yang dimanfaatkan untuk berpendidikan dasar.
perawatan setelah persalinan. Saat ini telah dibuat
Therapeutic Feeding Center (TFC) untuk perawatan 4. Pekerjaan
balita BGM parah yang dikhawatirkan jatuh menjadi Tabel 4.4 Pekerjaan ibu hamil di Puskesmas Tanah
balita gizi buruk ada juga Rumah Remaja sebagai Kali Kedinding pada bulan Mei 2013
sarana Promkes untuk kesehatan Reproduksi juga
mempunyai 1 Puskesmas Pembantu yaitu Puskesmas Prosentase
Pekerjaan jumlah
Pembantu Tanah Merah yang setiap hari memberikan (%)
pelayanan rawat jalan pagi hari. Tidak bekerja 27 60
Hasil Penelitian Bekerja 18 40
Data Umum Jumlah 45 100
Dalam data umum akan disajikan tabel Sumber Data Primer 2013
distribusi frekuensi karakteristik responden yang Berdasarkan tabel 4.4 dapat dijelaskan bahwa
diteliti meliputi: dari 45 ibu hamil, sebagian besar 27 (60%) ibu hamil
tidak bekerja.
1. Usia
Tabel 4.1 Usia ibu hamil di Puskesmas Tanah Kali Data Khusus
Kedinding pada bulan Mei 2013 Dalam data khusus akan disajikan tabel
distribusi frekuensi dan tabel silang variabel-variabel
Prosentase yang diteliti meliputi:
Usia (tahun) Jumlah
(%) 1. Status Gizi Ibu Hamil
< 20 5 11,11 Status gizi Jumlah Prosentase (%)
20 − 35 34 75,56 Baik 31 68,89
> 35 6 13,33 Buruk 14 31,11
Jumlah 45 100 Jumlah 45 100
Sumber Data Primer 2013 Sumber Data Primer 2013
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dijelaskan Berdasarkan tabel 4.5 dapat dijelaskan
bahwa dari 45 ibu hamil, hampir seluruhnya 35 bahwa dari 45 ibu hamil, sebagian besar 31 (68,9%)
(75,56%) ibu hamil berusia 20 – 35 tahun. ibu hamil memiliki status gizi baik.

JURNAL PENELITIAN KESEHATAN 88


VOLUME.14, NO. 2, MARET 2016 ISSN 2087-1163

2. Anemia Ibu Hamil Anemia ringan 12 26,67


Tabel 4.6 Kejadian anemia pada hamil di Anemia sedang 2 4,44
Puskesmas Tanah Kali Kedinding pada bulan Mei Anemia berat 1 2,22
2013 Jumlah 45 100
Sumber Data Primer 2013
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dijelaskan
Kejadian anemia Jumlah Prosentase (%) bahwa dari 45 ibu hamil, sebagian besar (66,67%)
Tidak anemia 30 66,67 ibu hamil tidak mengalami anemia.

3. Hubungan Antara Status Gizi dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil
Tabel 4.7 Hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tanah Kali
Kedinding
Kejadian anemia Jumlah
Status Anemia
Tidak anemia Anemia ringan Anemia berat Jumlah Prosentase
gizi sedang
N % n % n % n % n %
Baik 26 83,87 4 12,90 1 3,23 0 0 31 100
Buruk 4 28,57 8 57,14 1 7,14 1 7,14 14 100
Jumlah 30 66,67 12 26,67 2 4,44 1 2,22 45 100

Tabel 4.7 Hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tanah Kali
Kedinding (hasil reduksi menjadi tabel kontingensi 2x2)

Kejadian anemia Jumlah


Status gizi
Tidak anemia Anemia Jumlah Prosentase
n % n % n %
Baik 26 83,87 5 16,12 31 100
Buruk 4 28,57 10 71,43 14 100
Jumlah 30 66,67 15 33,33 45 100

Analisa data penelitian ini hampir seluruhnya adalah usia


Analisa data menggunakan uji statistik chi kuadrat reproduksi yaitu usia antara 20-35 tahun. Pada usia
dengan tabel kontingensi 2x4 dengan tingkat ini dianggap kondisi fisik maupun psikis ibu hamil
kemaknaan α=0,05 didapatkan ada 5 sel yang nilai E dianggap stabil, keadaan alat reproduksi yang siap
<5, sehingga tidak memenuhi syarat uji chi square, menerima kehamilan dan kondisi mental yang siap
oleh karena itu kemudian menggunakan teori menerima perubahan-perubahan fisiologis selama
penggabungan kategori sehingga tabel kontingensi kehamilan mendukung ibu dalam memenuhi
2x4 direduksi menjadi tabel kontingensi 2x2, kebutuhan nutrisinya yang diperlukan saat kehamilan.
selanjutnya tabel kontingensi 2x2 di uji dengan uji Penyuluhan atau KIE tentang kebutuhan
statistik khi kuadrat hasilnya didapatkan ada satu sel nutrisi ibu selama hamil perlu diberikan oleh petugas
yang nilai E <5, sehingga tidak memenuhi syarat uji kesehatan kepada ibu saat ibu melakukan
khi kuadrat. Karena tabel kontingensi 2x2 tidak pemeriksaan kehamilan ataupun saat melakukan
memenuhi syarat uji khi kuadrat dilanjutkan dengan kunjungan rumah (home care). Penyampaian
uji eksak dari Fisher diperoleh hasil p=0,00 < α=0,05, informasi yang menarik dapat dilakukan dengan
maka hipotesis nihil ditolak, artinya ada hubungan metode ceramah, tanya jawab ataupun dengan
antara status gizi dengan kejadian anemia pada ibu demonstrasi menu masakan yang murah namun
hamil. bergizi seimbang bagi ibu hamil. Media yang
digunakan dibuat semenarik mungkin sehingga
PEMBAHASAN menimbulkan antusias dan partisipasi ibu hamil dalam
Status Gizi Ibu Hamil mendengarkan informasi yang disampaikan.
Menurut hasil penelitian didapatkan bahwa Selain itu diperlukan pengawasan ibu hamil
dari 45 ibu hamil, sebagian besar 31 (68,89%) ibu (Antenatal Care) secara teratur minimal 1 kali pada
hamil memiliki status gizi baik. trimester 1, 1 kali pada trimester 2, dan 2 kali pada
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat trimester 3 sehingga bias dipantau pertambahan
Supariasa (2010) yang menyatakan bahwa kebutuhan berat badan ibu selama hamil dan kondisi janin.
gizi seorang wanita meningkat selama kehamilan dan Sedangkan bagi ibu yang memliki status gizi buruk
diharapkan dapat mempertahankan gizinya selama akan mendapat Pemberian Makanan Tambahan
hamil untuk dirinya dan janin. (PMT) yaitu pemberian makanan di luar porsi sehari-
Faktor usia saat hamil menjadi salah satu hari untuk memulihkan atau meningkatkan keadaan
faktor yang menyebabkan ibu hamil sebagian besar ibu hamil yang memiliki gizi buruk.
memiliki status gizi baik. Usia ibu hamil pada Kejadian Anemia Ibu Hamil

JURNAL PENELITIAN KESEHATAN 89


VOLUME.14, NO. 2, MARET 2016 ISSN 2087-1163

Menurut hasil penelitian didapatkan bahwa tidak memperhatikan kebutuhan nutrisinya selama
dari 45 ibu hamil, hampir setengahnya (26,67%) 12 hamil dapat mengakibatkan ibu hamil mengalami
ibu hamil mengalami kejadian anemia ringan. anemia, abortus, partus prematurus, BBLR dan HPP.
Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Dalam penelitian didapatkan bahwa ibu yang
WHO yang dikutip Manuaba (2010) bahwa kejadian memiliki status gizi baik sebagian besar tidak
anemia pada ibu hamil berkisar antara 20% sampai mengalami anemia, keadaan ini mungkin dikarenakan
89% dengan menetapkan kadar Hb <11gr% sebagai usia ibu saat hamil berdasarkan hasil penelitian
dasarnya. hampir seluruhnya adalah usia reproduksi yaitu usia
Paritas ibu hamil menurut hasil penelitian antara 20-35 tahun, pada usia reproduksi keadaan
hampir setengahnya adalah multigravida, keadaan ini alat-alat reproduksi dan psikis ibu hamil sudah
memberikan pengaruh pada kondisi kesehatan optimal dalam menerima segala perubahan-
kehamilannya, dikarenakan bahwa semakin sering perubahan dalam kehamilannya sehingga ibu hamil
wanita mengalami kehamilan dan melahirkan akan dapat memenuhi kebutuhan dirinya selama hamil tak
semakin banyak kehilangan besi dan menjadi semakin terkecuali kebutuhan nutrisinya. Karena di dalam
anemis. Jadi apabila ibu semakin sering melahirkan nutrisi yang dikonsumsi terdapat zat mikronutrien
kemungkinan besar ibu mengalami anemia karena besi yang berguna sebagai salah satu komponen
perempuan dua kali beresiko lebih tinggi dari pria pembentuk hemoglobin darah yang ketika ibu dalam
karena banyaknya kehilangan zat besi pada masa keadaan hamil, ibu mengalami hemodilusi.
haid dan melahirkan Dari hasil penelitian didapatkan sebagian
Keadaan sosial ekonomi sangat berpengaruh besar ibu hamil dengan status gizi buruk sebagian
pada kesehatan ibu hamil, karena menurut penelitian besar mengalami kejadian anemia. Ibu hamil
sebagian besar ibu hamil tidak bekerja dan mungkin merupakan salah satu kelompok yang rawan gizi,
keadaan sosial ekonomi yang berada di bawah garis pada saat kehamilan terjadi peningkatan metabolisme
kemisikinan memicu banyak ibu yang takut energi, apabila selama kehamilannya ibu hamil tidak
memeriksakan kehamilannya pada petugas kesehatan memperhatikan asupan nutrisinya ibu hamil akan
karena akan mengeluarkan biaya yang untuk mereka mengalami penurunan status gizi menjadi buruk,
uang tersebut bisa digunakan untuk memenuhi seiring dengan kurangnya gizi tersebut, asupan
kebutuhan hidup sehari-hari. Ibu hamil dengan nutrien juga menurun terutama zat mikronutrien
pendidikan rendah dan pengetahuan yang kurang seperti besi. Pada keadaan hamil terjadi pengenceran
tentang kebutuhan kesehatan kehamilannya, tidak darah (hemodilusi), kadar eritrosit dalam darah tidak
mempedulikan asupan zat nutrisi dalam makanan sesuai dengan peningkatan plasma darah. Besi
yang mengandung Fe yang dapat mencegah kejadian merupakan pembentuk hemoglobin dalam darah, jika
anemia pada kehamilannya. zat besi dalam tubuh tidak mampu memenuhi
Memberikan pengetahuan tentang pentingnya kebutuhan saat hamil ibu yang awalnya sudah
makanan yang bergizi seimbang yang dapat mengalami hemodilusi akan diperparah dengan
menambah asupan Fe secara alami sangatlah asupan zat besi yang kurang. Sehingga diharapkan
penting, selain asupan Fe dari makanan, penambahan ibu hamil mampu menjaga pola makan dan asupan
suplemen tablet besi sangatlah penting dalam nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan dirinya saat
membantu mengurangi kejadian anemia pada ibu hamil.
hamil. Tablet besi diberikan sejak trimester pertama Selain itu, faktor sosial ekonomi menjadi
kehamilan dan diharapkan ibu hamil mendapat faktor yang sangat berpengaruh dalam kesehatan ibu
minimal 90 tablet besi selama kehamilan. Dalam hamil. Berdasarkan hasil penelitian, ibu hamil yang
memberikan tablet besi ini, ibu diberitahu tentang sebagian besar tidak bekerja dan mungkin hidup di
efek samping selam mengkonsumsi table Fe serta bawah garis kemisikinan tidak mampu memenuhi
mengajarkan cara meminum tablet Fe yang benar, kebutuhan fisik dirinya, tidak ada asupan mikro
hal ini diharapkan penyerapan Fe dalam tubuh dapat nutrien termasuk zat besi yang masuk dalam
maksimal, sehingga dapat mencegah kejadian anemia tubuhnya sehingga ibu hamil dengan kondisi sosial
pada ibu hamil dengan baik. Pembuatan peta sasaran ekonomi yang rendah rentan mengalami keadaan
pemberian tablet Fe juga bisa menjadi alternatif gizinya yang buruk dan mengalami kejadian anemia.
dalam pemantauan pemberian tablet Fe sehingga Pengawasan secara teratur pada setiap ibu
akan diketahui ibu hamil yang telah mendapat tablet hamil (Antenatal Care) sangat diperlukan guna
Fe dan yang belum mendapat tablet Fe, hal ini memantau kesejahteraan ibu dan janin. Pengukuran
diharapkan dapat mengurangi dan mencegah LILA dan pemeriksaan kadar Hb ibu hamil saat
kejadian anemia dalam kehamilan. pertama kali periksa diharapkan dapat menjadi
Hubungan deteksi dini hal-hal yang mengarah ke patologis.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan Kunjungan rumah (home care) juga diharapkan dapat
bahwa ada hubungan antara status gizi dengan membantu ibu hamil yang tidak ingin periksa ke
kejadian anemia pada ibu hamil. petugas kesehatan, karena bagaimanapun keadaanya
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat ibu hamil harus diperiksa kesehatannya demi
yang dikemukakan Winkjosastro (2010) yang kesejahteraan diri dan janin dalam kandungannya.
menyatakan bahwa status gizi ibu yang bermasalah, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yaitu
dengan kata lain apabila ibu tidak memperhatikan pemberian makanan di luar porsi sehari-hari untuk
nutrisinya selama hamil, dengan kata lain apabila ibu memulihkan atau meningkatkan keadaan ibu hamil

JURNAL PENELITIAN KESEHATAN 90


VOLUME.14, NO. 2, MARET 2016 ISSN 2087-1163

yang kurang gizi. PMT yang berupa susu ini dibagikan 4, Jakarta; EGC.
secara gratis kepada ibu hamil yang terdeteksi
memiliki status gizi buruk, diharapkan dengan PMT Departemen Gizi. 2008. Gizi dan Kesehatan
asupan gizi selama hamil terpenuhi sehingga kondisi Masyarakat. Jakarta: Raja Gravindo
fisik ibu hamil bertambah baik. Persada.
Untuk mencegah dan mengatasi anemia pada
kehamilan, Tablet besi diberikan sejak trimester Hidayat, A. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik
pertama kehamilan dan diharapkan ibu hamil Penulisan Ilmiah. Jkarta: salemba Medika
mendapat minimal 90 tablet besi selama kehamilan.
Dalam memberikan tablet besi ini, ibu diberitahu Kristiyansari, Weni. 2010. Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta:
tentang efek samping selam mengkonsumsi table Fe Nuha Medika.
serta mengajarkan cara meminum tablet Fe yang
benar, hal ini diharapkan penyerapan Fe dalam tubuh Mamik. 2011. Metode Penelitian Kesehatan dan
dapat maksimal, sehingga dapat mencegah kejadian Kebidanan. Surabaya: Prins Media.
anemia pada ibu hamil dengan baik. Pembuatan peta
sasaran pemberian tablet Fe juga bisa menjadi Mansjoer. 2008.KapitaSelekta Kedokteran, Jilid 2
alternatif dalam pemantauan pemberian tablet Fe EdisiIII.Jakarta: MediaAesculapius FKUI.
sehingga akan diketahui ibu hamil yang telah
mendapat tablet Fe dan yang belum mendapat tablet Manuaba, IBG, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit
Fe, hal ini diharapkan dapat mengurangi dan Kandungan, dan KB. Jakarta: EGC.
mencegah kejadian anemia dalam kehamilan.
. 2008. Gawat Darurat Obstetri
SIMPULAN DAN SARAN Ginekologi dan Obstetri Sosial untuk
Simpulan Profesi Bidan. Jakarta: EGC.
1. Status gizi ibu hamil di Puskesmas Tanah Kali
Kedinding Surabaya sebagian besar memiliki Margono, S. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan.
status gizi baik. Jakarta: Rineka Cipta
2. Kejadian anemia ibu hamil di Puskesmas Tanah
Kali Kedinding Surabaya sebagian besar tidak Notoadmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian
mengalami kejadian anemia. Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
3. Ada hubungan antara status gizi dengan kejadian
anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tanah Kali Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi
Kedinding Surabaya Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:
Saran Salemba Medika.
1. Bagi Bidan
Bidan tetap melanjutkan pengawasan Paath. 2005. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi.
antenatal (Antenatal Care) untuk ibu hamil yang Jakarta: EGC
memiliki status gizi baik dan pengawasan pemberian
tablet Fe bagi ibu hamil yang tidak mengalami Proverati, Atikah. 2011. Anemia dan Anemia
kejadian anemia. Bidan melanjutkan Pemberian Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Makanan Tambahan bagi ibu hamil yang memiliki
status gizi buruk serta membuat peta sasaran Saifudin, 2006, Buku Acuan Nasional Pelayanan
pemberian tablet Fe sebagai salah satu alternatif Kesehatan Maternal dan Neonatal.
pencegahan terjadinya anemia pada ibu hamil. Jakarta: YayasanBinaPustaka Sarwono
2. Peneliti Selanjutnya Prawirohardjo.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
dasar untuk penelitian selanjutnya mengenai Salmah. 2008. Asuhan Kebidanan Antenatal.
penyebab lain dari kejadian anemia pada ibu hamil. Jakarta: EGC.

Shafa, 2010. AnemiapadaIbu Hamil.


DAFTAR PUSTAKA www.wordpress.com/2013/02/28/anemia
-pada-bumil.
Amirudin, Wahyuddin, 2007, StudiKasus KontrolIbu
Anemia.Jurnal Medical UNHAS. Sin– sin, 2008, Masa Kehamilan dan Persalinan,
Jakarta: PT AlexMedia Komputindo.
Arikunto, Suharsimi.2010. Prosedur penelitian suatu
Pendekatan Praktis. Jakarata: Rineka Supariasa, 2010.PenilaianStatusGizi.Jakarta:EGC.
Cipta.
Varney, Hellen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan
Arisman, 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Edisi 4. Jakarta: EGC.
EGC.
Wylie. 2010. Manajemen kebidanan gangguan
Bobak. 2005. BukuAjar Keperawatan Maternitas Edisi kehamilan dan persalinan. Jakarta: EGC.

JURNAL PENELITIAN KESEHATAN 91


VOLUME.14, NO. 2, MARET 2016 ISSN 2087-1163

PT Bina Pustaka Sarwono


Winkjosastro, Hanifa. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Prawirohardjo.

JURNAL PENELITIAN KESEHATAN 92

Anda mungkin juga menyukai

  • Studi Kasus
    Studi Kasus
    Dokumen12 halaman
    Studi Kasus
    Indah Listari Salsabila
    Belum ada peringkat
  • FILSAFAT
    FILSAFAT
    Dokumen32 halaman
    FILSAFAT
    Indah Listari Salsabila
    Belum ada peringkat
  • MITRA
    MITRA
    Dokumen5 halaman
    MITRA
    Indah Listari Salsabila
    Belum ada peringkat
  • Studi Kasus
    Studi Kasus
    Dokumen12 halaman
    Studi Kasus
    Indah Listari Salsabila
    Belum ada peringkat
  • Ipi159090 PDF
    Ipi159090 PDF
    Dokumen7 halaman
    Ipi159090 PDF
    Seftri Saputra
    Belum ada peringkat
  • 12 23 1 SM
    12 23 1 SM
    Dokumen7 halaman
    12 23 1 SM
    Indah Listari Salsabila
    Belum ada peringkat
  • Cover Filsafat
    Cover Filsafat
    Dokumen2 halaman
    Cover Filsafat
    Indah Listari Salsabila
    Belum ada peringkat
  • Laprak Promkes
    Laprak Promkes
    Dokumen13 halaman
    Laprak Promkes
    Indah Listari Salsabila
    Belum ada peringkat
  • Defisiensi Vitamin
    Defisiensi Vitamin
    Dokumen16 halaman
    Defisiensi Vitamin
    Indah Listari Salsabila
    Belum ada peringkat
  • 83-Article Text-771-2-10-20190929
    83-Article Text-771-2-10-20190929
    Dokumen15 halaman
    83-Article Text-771-2-10-20190929
    bastian prambudi
    Belum ada peringkat
  • 417-Article Text-572-4-10-20191114
    417-Article Text-572-4-10-20191114
    Dokumen4 halaman
    417-Article Text-572-4-10-20191114
    Indah Listari Salsabila
    Belum ada peringkat
  • Pato Bab 2
    Pato Bab 2
    Dokumen2 halaman
    Pato Bab 2
    Indah Listari Salsabila
    Belum ada peringkat
  • Bab I Patologi
    Bab I Patologi
    Dokumen2 halaman
    Bab I Patologi
    Indah Listari Salsabila
    Belum ada peringkat
  • Panduan Gizi China-Denmark-Prancis
    Panduan Gizi China-Denmark-Prancis
    Dokumen4 halaman
    Panduan Gizi China-Denmark-Prancis
    Indah Listari Salsabila
    Belum ada peringkat
  • Studi Korelasi Populasi
    Studi Korelasi Populasi
    Dokumen10 halaman
    Studi Korelasi Populasi
    Indah Listari Salsabila
    Belum ada peringkat
  • Gejala Anemia
    Gejala Anemia
    Dokumen2 halaman
    Gejala Anemia
    Indah Listari Salsabila
    Belum ada peringkat