ABSTRAK
Anemia pada kehamilan didefinisikan sebagai keadaan ibu hamil dengan kadar Hb kurang
dari 11 gr%, anemia pada kehamilan memberi pengaruh buruk pada ibu dan janin. Status gizi ibu
hamil menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian anemia pada kehamilan. Di
Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya pada tahun 2012 didapatkan sebanyak 63 (10,18%) ibu
hamil mengalami anemia dan sebagian besar (60%) dari ibu hamil yang anemia memiliki status
gizi buruk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan
kejadian anemia pada ibu hamil.
Penelitian ini menggunakan rancang bangun analitik observasional cross sectional. Populasi
pada penelitian ini adalah ibu hamil yang periksa di Puskesmas Tanah Kali Kedinding bulan Mei
2013 sebesar 45 ibu hamil, sedangkan sampelnya adalah seluruh ibu hamil yang periksa hamil di
Puskesmas Tanah Kali Kedinding pada bulan Mei 2013 sebesar 45 ibu hamil yang diambil
menggunakan teknik consecutive sampling. Variabel bebasnya adalah status gizi ibu hamil dan
variabel terikatnya adalah kejadian anemia pada ibu hamil. Instrumen pengumpul datanya adalah
metlin dan Hb meter. Teknik analisa data menggunakan uji eksak dari Fisher dengan tingkat
kemaknaan 0,05.
Hasil penelitian di Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya didapatkan bahwa ibu hamil
dengan status gizi baik sebagian besar tidak mengalami kejadian anemia dan dari ibu hamil yang
memiliki status gizi buruk sebagian besar mengalami anemia. Berdasarkan uji statistik
menggunakan uji eksak dari Fisher didapatkan hasil maka dapat
disimpulkan bahwa H1 diterima.
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara status gizi dengan kejadian
anemia pada ibu hamil. Oleh karena itu, upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan status
gizi ibu hamil diperlukan, dapat melalui konseling dan pengawasan antenatal (Antenatal Care),
sedangkan dalam pencegahan dan mengatasi anemia perlu pengawasan dalam pemberian tablet
Fe minimal 90 tablet dan dapat dibuat peta sasaran pemberian tablet Fe pada ibu hamil.
ABSTRACT
Anemia in pregnancy is defined as a state of pregnant women with hemoglobin levels less
than 11 g% , anemia in pregnancy gives bad influence for the mother and fetus . Number of
nutritional status of pregnant women is the one of the factors that influence the incidence of
anemia in pregnancy . The Health Center Tanah Kali Kedinding Surabaya in 2012 found as many as
63 ( 10.18 % ) of pregnant women are anemic and most ( 60 % ) of pregnant women were
anemic had a bad nutritional status . The purpose of this study is to investigate the relationship
between nutritional status and the incidence of anemia in pregnant women.
This study use an observational analytic design cross sectional . The population in this study
is pregnant women who checked in health center of Tanah Kali Kedinding on May 2013 by 45
pregnant women , while the sample is all pregnant women at health center of Tanah Kali Kedinding
were checked there on May 2013 by 45 women who were taken using consecutive sampling
technique , The independent variables are the nutritional status of pregnant women and the
dependent variable was the incidence of anemia in pregnant women . Data collection instruments
are metlin and Hb meter . Data analysis technique using Fisher's exact test with a significance level
of 0.05
The Results of research in PHC tanah kali kedinding Surabaya found that pregnant women
with good nutritional status largely suffered from anemia and pregnant women who have a bad
nutritional status largely anemic . Based on statistical test using Fisher's exact test showed p =
0.00 < α = 0.05, it can be concluded that H1 is accepted .
The results showed that there was a relationship between nutritional status and the
incidence of anemia in pregnant women . Therefore , efforts to maintain and improve the
nutritional status of pregnant women is required , it can be through counseling and antenatal
monitoring ( Antenatal Care ) , whereas in the prevention and address the need to control anemia
in the provision of a minimum of 90 Fe tablet and the tablet can be prepared maps on the goal of
providing Fe tablets for pregnant mother.
3. Hubungan Antara Status Gizi dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil
Tabel 4.7 Hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tanah Kali
Kedinding
Kejadian anemia Jumlah
Status Anemia
Tidak anemia Anemia ringan Anemia berat Jumlah Prosentase
gizi sedang
N % n % n % n % n %
Baik 26 83,87 4 12,90 1 3,23 0 0 31 100
Buruk 4 28,57 8 57,14 1 7,14 1 7,14 14 100
Jumlah 30 66,67 12 26,67 2 4,44 1 2,22 45 100
Tabel 4.7 Hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tanah Kali
Kedinding (hasil reduksi menjadi tabel kontingensi 2x2)
Menurut hasil penelitian didapatkan bahwa tidak memperhatikan kebutuhan nutrisinya selama
dari 45 ibu hamil, hampir setengahnya (26,67%) 12 hamil dapat mengakibatkan ibu hamil mengalami
ibu hamil mengalami kejadian anemia ringan. anemia, abortus, partus prematurus, BBLR dan HPP.
Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Dalam penelitian didapatkan bahwa ibu yang
WHO yang dikutip Manuaba (2010) bahwa kejadian memiliki status gizi baik sebagian besar tidak
anemia pada ibu hamil berkisar antara 20% sampai mengalami anemia, keadaan ini mungkin dikarenakan
89% dengan menetapkan kadar Hb <11gr% sebagai usia ibu saat hamil berdasarkan hasil penelitian
dasarnya. hampir seluruhnya adalah usia reproduksi yaitu usia
Paritas ibu hamil menurut hasil penelitian antara 20-35 tahun, pada usia reproduksi keadaan
hampir setengahnya adalah multigravida, keadaan ini alat-alat reproduksi dan psikis ibu hamil sudah
memberikan pengaruh pada kondisi kesehatan optimal dalam menerima segala perubahan-
kehamilannya, dikarenakan bahwa semakin sering perubahan dalam kehamilannya sehingga ibu hamil
wanita mengalami kehamilan dan melahirkan akan dapat memenuhi kebutuhan dirinya selama hamil tak
semakin banyak kehilangan besi dan menjadi semakin terkecuali kebutuhan nutrisinya. Karena di dalam
anemis. Jadi apabila ibu semakin sering melahirkan nutrisi yang dikonsumsi terdapat zat mikronutrien
kemungkinan besar ibu mengalami anemia karena besi yang berguna sebagai salah satu komponen
perempuan dua kali beresiko lebih tinggi dari pria pembentuk hemoglobin darah yang ketika ibu dalam
karena banyaknya kehilangan zat besi pada masa keadaan hamil, ibu mengalami hemodilusi.
haid dan melahirkan Dari hasil penelitian didapatkan sebagian
Keadaan sosial ekonomi sangat berpengaruh besar ibu hamil dengan status gizi buruk sebagian
pada kesehatan ibu hamil, karena menurut penelitian besar mengalami kejadian anemia. Ibu hamil
sebagian besar ibu hamil tidak bekerja dan mungkin merupakan salah satu kelompok yang rawan gizi,
keadaan sosial ekonomi yang berada di bawah garis pada saat kehamilan terjadi peningkatan metabolisme
kemisikinan memicu banyak ibu yang takut energi, apabila selama kehamilannya ibu hamil tidak
memeriksakan kehamilannya pada petugas kesehatan memperhatikan asupan nutrisinya ibu hamil akan
karena akan mengeluarkan biaya yang untuk mereka mengalami penurunan status gizi menjadi buruk,
uang tersebut bisa digunakan untuk memenuhi seiring dengan kurangnya gizi tersebut, asupan
kebutuhan hidup sehari-hari. Ibu hamil dengan nutrien juga menurun terutama zat mikronutrien
pendidikan rendah dan pengetahuan yang kurang seperti besi. Pada keadaan hamil terjadi pengenceran
tentang kebutuhan kesehatan kehamilannya, tidak darah (hemodilusi), kadar eritrosit dalam darah tidak
mempedulikan asupan zat nutrisi dalam makanan sesuai dengan peningkatan plasma darah. Besi
yang mengandung Fe yang dapat mencegah kejadian merupakan pembentuk hemoglobin dalam darah, jika
anemia pada kehamilannya. zat besi dalam tubuh tidak mampu memenuhi
Memberikan pengetahuan tentang pentingnya kebutuhan saat hamil ibu yang awalnya sudah
makanan yang bergizi seimbang yang dapat mengalami hemodilusi akan diperparah dengan
menambah asupan Fe secara alami sangatlah asupan zat besi yang kurang. Sehingga diharapkan
penting, selain asupan Fe dari makanan, penambahan ibu hamil mampu menjaga pola makan dan asupan
suplemen tablet besi sangatlah penting dalam nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan dirinya saat
membantu mengurangi kejadian anemia pada ibu hamil.
hamil. Tablet besi diberikan sejak trimester pertama Selain itu, faktor sosial ekonomi menjadi
kehamilan dan diharapkan ibu hamil mendapat faktor yang sangat berpengaruh dalam kesehatan ibu
minimal 90 tablet besi selama kehamilan. Dalam hamil. Berdasarkan hasil penelitian, ibu hamil yang
memberikan tablet besi ini, ibu diberitahu tentang sebagian besar tidak bekerja dan mungkin hidup di
efek samping selam mengkonsumsi table Fe serta bawah garis kemisikinan tidak mampu memenuhi
mengajarkan cara meminum tablet Fe yang benar, kebutuhan fisik dirinya, tidak ada asupan mikro
hal ini diharapkan penyerapan Fe dalam tubuh dapat nutrien termasuk zat besi yang masuk dalam
maksimal, sehingga dapat mencegah kejadian anemia tubuhnya sehingga ibu hamil dengan kondisi sosial
pada ibu hamil dengan baik. Pembuatan peta sasaran ekonomi yang rendah rentan mengalami keadaan
pemberian tablet Fe juga bisa menjadi alternatif gizinya yang buruk dan mengalami kejadian anemia.
dalam pemantauan pemberian tablet Fe sehingga Pengawasan secara teratur pada setiap ibu
akan diketahui ibu hamil yang telah mendapat tablet hamil (Antenatal Care) sangat diperlukan guna
Fe dan yang belum mendapat tablet Fe, hal ini memantau kesejahteraan ibu dan janin. Pengukuran
diharapkan dapat mengurangi dan mencegah LILA dan pemeriksaan kadar Hb ibu hamil saat
kejadian anemia dalam kehamilan. pertama kali periksa diharapkan dapat menjadi
Hubungan deteksi dini hal-hal yang mengarah ke patologis.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan Kunjungan rumah (home care) juga diharapkan dapat
bahwa ada hubungan antara status gizi dengan membantu ibu hamil yang tidak ingin periksa ke
kejadian anemia pada ibu hamil. petugas kesehatan, karena bagaimanapun keadaanya
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat ibu hamil harus diperiksa kesehatannya demi
yang dikemukakan Winkjosastro (2010) yang kesejahteraan diri dan janin dalam kandungannya.
menyatakan bahwa status gizi ibu yang bermasalah, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yaitu
dengan kata lain apabila ibu tidak memperhatikan pemberian makanan di luar porsi sehari-hari untuk
nutrisinya selama hamil, dengan kata lain apabila ibu memulihkan atau meningkatkan keadaan ibu hamil
yang kurang gizi. PMT yang berupa susu ini dibagikan 4, Jakarta; EGC.
secara gratis kepada ibu hamil yang terdeteksi
memiliki status gizi buruk, diharapkan dengan PMT Departemen Gizi. 2008. Gizi dan Kesehatan
asupan gizi selama hamil terpenuhi sehingga kondisi Masyarakat. Jakarta: Raja Gravindo
fisik ibu hamil bertambah baik. Persada.
Untuk mencegah dan mengatasi anemia pada
kehamilan, Tablet besi diberikan sejak trimester Hidayat, A. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik
pertama kehamilan dan diharapkan ibu hamil Penulisan Ilmiah. Jkarta: salemba Medika
mendapat minimal 90 tablet besi selama kehamilan.
Dalam memberikan tablet besi ini, ibu diberitahu Kristiyansari, Weni. 2010. Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta:
tentang efek samping selam mengkonsumsi table Fe Nuha Medika.
serta mengajarkan cara meminum tablet Fe yang
benar, hal ini diharapkan penyerapan Fe dalam tubuh Mamik. 2011. Metode Penelitian Kesehatan dan
dapat maksimal, sehingga dapat mencegah kejadian Kebidanan. Surabaya: Prins Media.
anemia pada ibu hamil dengan baik. Pembuatan peta
sasaran pemberian tablet Fe juga bisa menjadi Mansjoer. 2008.KapitaSelekta Kedokteran, Jilid 2
alternatif dalam pemantauan pemberian tablet Fe EdisiIII.Jakarta: MediaAesculapius FKUI.
sehingga akan diketahui ibu hamil yang telah
mendapat tablet Fe dan yang belum mendapat tablet Manuaba, IBG, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit
Fe, hal ini diharapkan dapat mengurangi dan Kandungan, dan KB. Jakarta: EGC.
mencegah kejadian anemia dalam kehamilan.
. 2008. Gawat Darurat Obstetri
SIMPULAN DAN SARAN Ginekologi dan Obstetri Sosial untuk
Simpulan Profesi Bidan. Jakarta: EGC.
1. Status gizi ibu hamil di Puskesmas Tanah Kali
Kedinding Surabaya sebagian besar memiliki Margono, S. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan.
status gizi baik. Jakarta: Rineka Cipta
2. Kejadian anemia ibu hamil di Puskesmas Tanah
Kali Kedinding Surabaya sebagian besar tidak Notoadmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian
mengalami kejadian anemia. Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
3. Ada hubungan antara status gizi dengan kejadian
anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tanah Kali Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi
Kedinding Surabaya Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:
Saran Salemba Medika.
1. Bagi Bidan
Bidan tetap melanjutkan pengawasan Paath. 2005. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi.
antenatal (Antenatal Care) untuk ibu hamil yang Jakarta: EGC
memiliki status gizi baik dan pengawasan pemberian
tablet Fe bagi ibu hamil yang tidak mengalami Proverati, Atikah. 2011. Anemia dan Anemia
kejadian anemia. Bidan melanjutkan Pemberian Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Makanan Tambahan bagi ibu hamil yang memiliki
status gizi buruk serta membuat peta sasaran Saifudin, 2006, Buku Acuan Nasional Pelayanan
pemberian tablet Fe sebagai salah satu alternatif Kesehatan Maternal dan Neonatal.
pencegahan terjadinya anemia pada ibu hamil. Jakarta: YayasanBinaPustaka Sarwono
2. Peneliti Selanjutnya Prawirohardjo.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
dasar untuk penelitian selanjutnya mengenai Salmah. 2008. Asuhan Kebidanan Antenatal.
penyebab lain dari kejadian anemia pada ibu hamil. Jakarta: EGC.